Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN UJI t (DUA PIHAK) DALAM PENELITIAN PETERNAKAN

(An Aplication of the t - Test (Two Tails) in Animal Science Experiment)


R. Hartanto
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji t secara benar di bidang peternakan. Sebagai objek
penelitian adalah penerapan data uji kesamaan rata-rata antara kecernaan rumput raja dan rumput gajah.
Kecernaan pakan pada penelitian tersebut ditentukan secara in vitro dengan prosedur Tilley dan Terry. Uji
t dilakukan secara dua pihak, yaitu pada kecernan rumput gajah dan kecernaan rumput raja. Hasil penelitian
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara kecernaan pakan rumput raja dan rumput gajah. Kesimpulan
yang diambil adalah bahwa penerapan uji t harus didahului dulu dengan uji kesamaan varians.
Kata kunci : Uji t, data kecernaan pakan, analisis
ABSTRACT
The aim of this study was to analyse a proper aplication of t test in animal science experiment. The
test case applied the similar data of king grass and elephant grass digestibility. The digestibility of grasses
were determined using the in vitro procedure of Tilley and Terry method. Two tail t test was used in this
data analysis. The result showed that in vitro digestibility of king grass and elephant grass were significantly
different. The study suggested that a homogen test of variance must be accomplished prior to t test
analysis.
Keywords : t test, feed digestibility data, analysis

PENDAHULUAN
Beberapa penelitian bidang peternakan
membandingkan antara dua keadaan atau tepatnya
dua populasi, misalnya membandingkan dua jenis
ransum, dua jenis rumput, dua jenis ternak, dua jenis
es krim, dua jenis susu, dua jenis daging.
Perbandingan dua keadaan tersebut menggunakan
dasar distribusi sampling mengenai selisih statistik,
misalnya selisih rata-rata dan selisih proporsi.
Kadang-kadang penelitian dilakukan terhadap
sampel populasi yang tak terbatas atau perlakuan
yang sifatnya merusak (Sudjana, 1996). Kesimpulan
dari penelitian tersebut, nantinya akan digeneralisir
menuju ke arah populasinya (IPWI, 1995).

220

Uji - t dan uji - F merupakan contoh dari


statistik parametrik yang memerlukan sejumlah
asumsi-asumsi kuat dalam peenggunaannya. Jika
asumsi-asumsi tersebut sahih, maka uji uji
parametrik inilah yang paling besar kemungkinannya
untuk menolak H0 ketika H0 salah. Syarat syarat
yang harus dipenuhi untuk membuat uji t menjadi
uji paling kuat adalah observasi observasi harus
saling independen, observasi observasi harus
ditarik dari populasi yang berdistribusi normal,
populasi populasi tersebut memiliki varians yang
sama dan variabel variabel yang terlibat harus
terukur setidaknya dalam skala interval (Siegel, 1994).
Perbandingan nilai rata-rata dua buah sampel
dengan nilai n yang kecil (n<30) dan simpangan

J.Indon.Trop.Anim.Agric.29(4) Dec 2004

baku populasi (s) yang tidak diketahui, biasanya


digunakan distribusi t, sehingga lebih dikenal uji - t.
Uji - t ini dapat dilakukan satu pihak maupun dua
pihak (Pasaribu, 1983). Pengujian hipotesis secara
satu pihak memiliki nilai kritis yang terdapat pada
salah satu ujung distribusi, sedangkan secara dua
pihak memiliki nilai kritis yang terdapat di kedua ujung
distrribusi (Dajan, 1994).
Penaksiran selisih rata-rata dan pengujian
kesamaan atau perbedaan dua rata-rata memerlukan
asumsi kedua populasi mempunyai varians yang
sama. Populasi-populasi yang mempunyai varians
yang sama disebut populasi dengan varians
homogen, sebaliknya disebut populasi dengan
varians heterogen. Pada varians yang berlainan
maka yang dapat dilakukan hanyalah cara-cara
pendekatan (Sudjana, 1996). Oleh karena itu perlu
dilakukan pengujian kesamaan dua varians dari dua
kelompok sebelum uji - t dilakukan. Homogenitas
atau heterogenitas suatu varians akan menentukan
bentuk rumus uji - t yang akan digunakan.
Beberapa peneliti bidang peternakan sering
menggunakan salah satu rumus uji - t tanpa didahului
uji kesamaan dua varians. Hal ini dapat
menyebabkan kesimpulan yang diambil tidak tepat
atau bias. Oleh karena itu perlu sekali adanya kajian
tentang penerapan uji t ini dalam membedakan dua
buah kelompok secara benar. Penelitian ini bertujuan
untuk melakukan uji - t dua pihak secara benar di
bidang peternakan, dengan contoh penerapan pada
uji kesamaan rata-rata antara kecernaan rumput raja
dan rumput gajah. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi bagaimana caranya melakukan
uji - t dengan benar pada bidang peternakan.

dan rumput gajah. Kedua rumput dipotong pada


umur panen (30 hari) untuk dianalisis kecernaannya.
Metode
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu
analisis kecernaan pakan dan analisis data dengan
uji - t dua pihak. Analisis kecernaan pakan meliputi
kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan
bahan organik (KcBO) dilakukan secara in vitro
dengan prosedur Tilley and Terry (Harris, 1970).
Masing-masing rumput diuji kecernaannya sebanyak
8 kali. Pengambilan sampel rumput dilakukan secara
acak.
Data yang diperoleh kemudian dibandingkan
rata-ratanya dengan menggunakan uji - t dua pihak
dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengujian kesamaan dua varians dengan
menggunakan Distribusi F (tabel F)
Hipotesis uji :
H0 : s12 = s22
H1 : s12 s22
Varians terbesar
F hitung =
F tabel = F 1/2 a (v1;v2)
Varians terkecil
Kriteria uji :
Tolak H0 jika F hitung F tabel ..................... (1)
(Steel dan Torrie, 1995)
2. Jika kedua varians sama maka rumus uji - t dua
pihak yang digunakan :
Hipotesis uji :
H0 : m1 = m2
H1 : m1 m2
X1 - X2
t hitung=
S

1/n1 + 1/n2

MATERI DAN METODE


(n1 1) S12 + (n2 1) S22
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Biometrika Peternakan dan Laboratorium Ilmu
Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Diponegoro, Semarang selama 2 bulan.
Materi
Penelitian menggunakan dua macam rumput
unggul yang ada di lahan rumput Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro yaitu rumput raja

S2

n1 + n2 - 2
= t (1 1/2a) ; (n1 + n2 2)

tabel

Kriteria uji :
Terima H0 jika - t tabel < t hitung < t tabel .......(2)
(Sudjana, 1996)
3. Jika variansnya heterogen maka rumus uji - t dua
pihak yang digunakan adalah :

An Aplication of the t - Test in an Animal Science Experiment (Hartanto)

221

Tabel 1. Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO)
dari Rumput Raja daan Rumput Gajah
KcBK
KcB0
Ulangan
R. Raja
R. Gajah
R. Raja
R. Gajah
------------------------------------- % -----------------------------------1
55,81
54,57
55,29
52,19
2
60,21
56,02
59,54
56,17
3
63,35
57,08
62,31
55,60
4
62,98
53,48
62,04
50,94
5
62,62
54,19
61,89
55,10
6
62,26
55,89
61,58
57,50
7
62,12
53,53
61,44
52,37
8
61,67
56,02
61,16
54,38
Rata rata
61,38
55,08
60,66
54,28
Varians
5,97
1,78
5,42
5,08

Tabel 2. Hasil Uji Kesamaan Varians Kecernaan Pakan dari Rumput Raja dan Rumput Gajah
Parameter

F hitung

F tabel

Kesimpulan

5,97
KcBK

3,35

4,99

Terima H0 (kedua
varians sama)

1,07

4,99

Terima H0 (kedua
varians sama)

1,78
5,42
KcBO
5,08

Tabel 3. Hasil Uji t Dua Pihak antara Kecernaan Rumput Raja dan Kecernaan Rumput Gajah
Parameter

t hitung

Kesimpulan

KcBK

5,97

2,14

Terima H1 (kedua rata-rata


kelompok berbeda)

KcBO

5,21

2,14

Terima H1 (kedua rata-rata


kelompok berbeda)

Hipotesis :

H0 : m1 = m2
H1 : m1 m2
HASIL DAN PEMBAHASAN

Data kecernaan pakan baik KcBK maupun


KcBO dari kedua rumput unggul dapat dilihat pada

222

T tabel

Tabel 1. Kecernaan rumput raja lebih tinggi


dibandingkan kecernaan rumput gajah, yaitu ratarata lebih tinggi 6,28 % pada KcBK dan 6,38% pada
KcBO.
Selisih tersebut tidak langsung
mengindikasikan adanya perbedaan yang nyata dari
kedua kecernaan rumput. Nyata atau tidaknya
perbedaan tersebut dapat diketahui melalui analisa

J.Indon.Trop.Anim.Agric.29(4) Dec 2004

statistik, salah satunya dengan uji t. Pengujian ini


biasanya dilakukan pada taraf nyata sebesar 1% atau
5%. Taraf nyata a merupakan peluang terjadinya
kesalahan jenis I yaitu menolak H0 padahal
kenyataannya H0 tersebut benar (Srigandono, 1987).
Uji Kesamaan Varians
Statistik parametrik dalam pelaksanaannya
membutuhkan adanya asumsi kesamaan diantara
varians (Siegel, 1994). Hasil uji kesamaan varians
dari kecernaan kedua jenis rumput dapat dilihat pada
Tabel 2.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung
> Ftabel baik pada KcBK maupun KcBO. Varians
rumput raja dan rumput gajah baik data KcBK
maupun KcB0 adalah sama (P<0,05). Hal ini berarti
asumsi kesamaan varians untuk uji parametrik telah
terpenuhi. Berdasarkan kesimpulan uji kesamaan
varians tersebut, maka selanjutnya digunakan uji t
dengan rumus nomor 2, yaitu :

X1 - X2
t hitung =
S

1/n1 + 1/n2

(n1 1) S12 + (n2 1) S22


S 2 KcBO =
n1 + n2 - 2
(8 1) 5,42 + (8 1) 5,08
=
8+8 -2
=

5,25

Hasil uji t pada Tabel 3. menunjukkan bahwa


thitung > t tabel baik pada KcBK maupun KcBO, sehingga
terdapat perbedaan yang nyata antara kecernaan
rumput raja dan kecernaan rumput gajah pada taraf
nyata a = 5%. Hal ini berarti kesimpulan yang diambil
mempunyai resiko kesalahan dibawah 5%.
KESIMPULAN
Penerapan uji t dalam membedakan dua
kelompok perlu ddidahului adanya uji homogenitas
varians. Kehomogenan ragam merupakan salah satu
syarat pelaksanaan uji parametrik. Jika tidak
homogen maka yang dilakukan hanyalah cara-cara
pendekatan.

(n1 1) S12 + (n2 1) S22

DAFTAR PUSTAKA

n1 + n2 - 2

Dajan, A. 1994. Pengantar Metode Statistik Jilid II.


LP3S, Jakarta.

t tabel = t (1 1/2a) ; (n1 + n2 2) (Sudjana, 1996).


Penggunaan rumus uji t dua pihak dengan
asumsi kesamaan varians dalam pelaksanaannya
perlu dihitung terlebih dahulu S2 gabungan (Dajan,
1994). Hasil perhitungan sebagai berikut :
(n1 1) S12 + (n2 1) S22
2

S KcBK =
n1 + n2 - 2
(8 1) 5,97 + (8 1) 1,78
=
8+8 -2
=

Harris, L.E. 1970. Nutrition Research Techniques


for Domestics and Wild Animals. Volume 1.
Animal Sci. Department. Utah State
University, Logan, Utah.
IPWI. 1995. Metodologi Riset Bisnis. Badan
Penerbit IPWI, Jakarta.
Siegel, S. 1994. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu
Ilmu Sosial. PT. Gramedia, Jakarta.
Srigandono, B. 1987. Rancangan Percobaan.
Fakultas Peternakan UNDIP. (Tidak
diterbitkan).
Stell, R.G.D. and J.H. Torrie. 1995. Prinsip dan
Prosedur Statistika Suatu Pendekatan

3,87

An Aplication of the t - Test in an Animal Science Experiment (Hartanto)

223

Biometrik. PT Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta. (Diterjemahkan oleh B. Sumantri).
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito,
Bandung.

224

J.Indon.Trop.Anim.Agric.29(4) Dec 2004

Anda mungkin juga menyukai