Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SMU


TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA DALAM UPAYA
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI SMU N 1
LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

Penelitian Keperawatan Medikal Bedah

Oleh :
FITRI
BP. 04001008

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKes CERIA BUANA


LUBUK BASUNG
2008

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat bangsa yang optimal
melalui terciptanya masyarakat bangsa dan negara Indonesia yang ditandai
oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh
wilayah Indonesia (Depkes,1999: 41)
Pada hakikatnya keperawatan memandang manusia sebagai makhluk
yang unik secara biopsikososiospiritual dan kultural dan sebagai makhluk
biologis, manusia yang tersusun dari berbagai sistem dan fungsi organ telah
diciptakan begitu sempurna. Organ-organ yang ada dalam tubuh diharapkan
dapat berfungsi dengan baik. Organ tersebut akan mempengaruhi tubuh secara
keseluruhan, termasuk jika salah satu organ kurang atau tidak dapat berfungsi
seperti biasanya.(Reksoprojo 1995).
Sejalan dengan hal tersebut pelayanan kesehatan dirumah sakit
mengalami

perkembangan

akibat

meningkatnya

tuntutan

kebutuhan

masyarakat akan pelayanan yang prima, apalagi dengan adanya pergeseranpergeseran nilai budaya yang menyebabkan perubahan pada pola hidup yang
berdampak

terhadap

munculnya

berbagai

jenis

fibriadenoma yang dapat menjadi kanker payudara.

penyakit,

termasuk

Selain rambut, payudara merupakan mahkota yang paling berharga


bagi seorang wanita. Mahkota ini dapat terserang oleh berbagai penyakit,
salah satunya yang kita sama-sama telah ketahui adalah kanker. Kanker adalah
suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan
tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma payudara. Ini
adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga
dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1
di antara 1000.
Penyakit fibrokistik payudara dikenal juga dengan penyakit payudara
jinak yang ditandai oleh adanya benjolan-benjolan yang dapat diraba dalam
berbagai ukuran. Pembengkakan sering kali terjadi pada wanita normal yang
sehat. Sebagian besar benjolan yang bervariasi sesuai daur haid bersifat jinak,
tetapi sebagian lesi dapat berfoliferasi dan memperlihatkan pertumbuhan sel
yang atipikal.
Fibroadenoma mammae merupakan tumor jinak yang sering terjadi di
payudara. Benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan
jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini
disebut
sebagai tumor campur (mix tumor), tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau
oval, bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri. Fibroadenoma ini dapat
kita gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga
dapat mobil, sehingga sering disebut sebagai Breast Mouse. Jumlah

penderita kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah


kanker leher rahim. Penderitanya pun ada yang baru berusia 18 tahun. Padahal
di negara-negara lain, Eropa atau Amerika misalnya, jumlah penderita kanker
payudara tidak begitu banyak dibanding dengan jumlah penderita kanker jenis
lain. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan di negara-negara tersebut
kesadaran untuk melakukan deteksi dini sudah berkembang baik. Kebanyakan
kanker payudara ditemukan pada stadium awal, sehingga segera dapat diobati
dan disembuhkan. Sedang di negara kita, kebanyakan kasus kanker ditemukan
pada stadium lanjut, ketika penyembuhan sudah sulit dilakukan.
Kanker payudara merupakan salah satu kanker berbahaya yang sudah
banyak menimbulkan korban. Kanker ini dapat menyerang siapa saja,terutama
yang memiliki beberapa faktor resiko seperti: tidak menikah, obesitas, riwayat
keluarga. Karena penyebab yang belum pasti, pencegahan sukar dilakukan
serta perjalanan penyakit yang sukar diduga menjadikan kanker ini sangat
ditakuti (Reksoprojo:10)
Didunia setiap tahunnya kasus kanker payudara sekitar 180.000 kasus
baru kanker yang diidentifikasi WHO 18,4 % adalah kanker payudara.
Sementara menurut Depkes RI setiap tahunnya diperkirakan terdapat 100
kasus kanker dari setiap 100.000 penduduk. Ini sama artinya ada 200.000
kasus baru kanker setiap tahun jika penduduk Indonesia adalah 200 juta jiwa.
Negara kita Indonesia penyakit kanker merupakan penyebab kematian yang
sering terjadi pada wanita.
Badan kesehatan dunia atau WHO, sebanyak 8-9 % wanita akan
mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Kebanyakan penderita kanker

ini terlambat datang ke rumah sakit. Ketika kankernya sudah dalam stadium
lanjut, barulah para wanita datang berobat. Jumlahnya pun cukup besar,
sekitar 70%, Beberapa hal ini terjadi karena mereka takut operasi dan lebih
percaya pada pengobatan, dan terkadang mereka meragukan atau tidak
percaya bahwa Kanker payudara dapat disembuhkan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas rumusan masalah dari penelitian ini adalah
Bagaimana pengetahuan siswi SMU tentang pemeriksaan payudara dalam
upaya deteksi dini kanker payudara.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran pengetahuan siswi SMU tentang pemeriksaan payudara dalam
upaya deteksi dini kanker payudara

1.3.2

Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
Mengetahui pengetahuan siswi SMU tentang pemeriksaan payudara
dalam upaya deteksi dini kanker payudara

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi SMU N 1 Lubuk Basung
Memberikan informasi pada pihak sekolah mengenai pengetahuan
siswi SMU tentang pemeriksaan payudara dalam upaya deteksi dini
kanker payudara.
b. Bagi peneliti
Sebagai acuan dan masukan atau data dasar dalam melakukan
penelitian selanjutnya.
b. Bagi institusi STIkes Ceria Buana
Sebagai informasi bagi pembaca tentang pengetahuan remaja tentang
pemeriksaan payudara dalam upaya deteksi dini kanker payudara

BAB II
TINJAUAN
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini dapat terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar
pengetahuan manusia memperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang ( Notoatmodjo,2003 : 121)
Ada 6 tingkatan pengetahuan, yaitu :
1. Tahu ( Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari suatu bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu
merupakan tingkatan penetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan, dan lain-lain. Sebagai contoh
adalah

dapat

menyebutkan

tanda

dan

gejala

pada

tuberculosis

(Notoatmodjo 1997 : 128)


2. Memahami (Comprehension)
Memahami

diartikan

sebagai

suatu

kemampuan

untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat


menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan

contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang


dipelajari.

Misalnya

dapat

menjelaskan

mengapa

pada

penyakit

tuberkulosis harus mencegah penularan tuberkulosis (Notoatmodjo, 1997 :


128)
Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan
responden mampu memahami arti konsep, situasi, serta fakta yang
diketahuinya. Dalam hal ini responden tidak hanya mampu menghafal
secara verbalitas, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang
dipertanyakan. Pemahaman ini dapat dibagi menjadi 3 yaitu ; Pemahaman
terjemahan, mampu meramalkan, dapat memperluas persepsinya dalam
arti waktu, kasus dan masalahnya (Purwanto, 2004: 44)
3. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil atau sebenarnya.
Aplikasi dapat diartikan dalam penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
Misalnya dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah
(problem solving cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus
yang diberikan (Notoatmodjo, 1997 : 129)
Bloom (2001) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan yaitu keterampilan intelektual dari sederhana sampai
dengan komplek yang didapatkan melalui pendidikan, persepsi, informasi
dan faktor lingkungan.

Sementara Notoatmodjo (2001) mengungkapkan bahwa untuk


membentuk tingkat pengetahuan khususnya dalam mengaplikasikan selain
faktor pendidikan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti sosial
budaya dan motivasi. Dalam aplikasi klien dituntut menggunakan
kemampuan untuk menerapkan apa yang telah diketahuinya, dengan kata
lainaplikasi menggunakan abstrak tersebut dapat berupa ide, teori ataupun
petunjuk teknis (Purwanto, 2004 : 45)
4. Analisa (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja ; dapat
menggambarkan

(membuat

bagan),

membedakan,

memisahkan,

mengelompokan dan sebaginya (Notoatmodjo, 1997 : 129)


Analisis merupakan tingkat pengetahuan dimana responden dapat
menguraikan bagaiman proses terjadinya, cara kerja sesuatu juga
sistematika. Pada jenjang analisa responden dapat membedakan,
menemukan,

mengaplikasikan,

mengkategorikan,

menganalisa

dan

membandingkan (Purwanto, 2004 : 46)


5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi yang baru dari formulasi-formulasi yang ada.

10

Misalnya dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan,


dpat menyusun dan sebaginya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan
yang telah ada (Notoatmodjo, 1997 : 139)
Dengan

menggunakan

sistesis

seseorang

dituntut

dapat

menemukan hubungan kausal atau urutan tertentu, atau menemukan


abstraksinya dan menyusun rencana yang berupa integritas. Berpikir
sintesis merupakan terminal seseorang dapat berpikir kreatif (Purwanto,
2004 : 46)
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi

berkaitan

dengan

kemampuan

untuk

melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek, berdasarkan


suatu kriteria yang telah ada. Misalnya penderita Tuberkulosis dapat
mencegah penularan kepada orang lain, maka seseorang harus mempunyai
pengetahuan

tentang

cara

pencegahan

penularan

tuberkulosis

(Notoatmodjo, 2003 : 121-124)


Dengan kemampuan evaluasi responden membuat suatu penilaian
tentang sesuatu pernyataan, konsep, situasi dan sebaginya, kegiatan
penilaian dapat dilihat dari segi tujuannya, cara kerjanya, cara
pemecahannya, metodenya, materi (Purwanto, 2004 : 46)
Pengukuran pengetahuan seseorang dapat dilakukan dengan
wawancara atau memberikan angket yang menanyakan materi yang ingin
di ukur dari subjek penelitian (responden) kedalam pengetahuan yang
ingin kita ketahui disesuaikan dengan tingkat-tingkat diatas penilaian
terhadap tingkat pengetahuan menurut teori Bloom dapat dinilai dari

11

tingkat sederhana (mengetahui, mamahami dan aplikasi) dilanjutkan


dengan tingkat pengetahuan yang tinggi (analisis, sintesis dan evaluasi)
2.2 Kanker Payudara
Kanker
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian
dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali.
Payudara
Payudara terdiri dari jaringan kelenjer, fibrosa, dan lemak. Jaringan ini
terpisah dari otot otot dinding dada, otot pektoralis dan seratus anterior, oleh
jaringan ikat. Sedikit dibawah pusat payudara dewasa terdapat putting (papilla
mamaria), tonjolan berpigmen yang dikelilingi oleh areola. Putting
mempunyai perforasi pada ujungnya dengan beberapa tulang kecil-kecil,
aperture duktus laktiferosa. Tuberkel-tuberkel montgomery adalah kelenjer
lunak pada permukaan areola ( Patofisiologi hal : 1140)
Kanker payudara
Kanker payudara adalah neoplasma ganas yang merupakan suatu
pertumbuhan jaringan payudara abnormal yang berbeda dengan jaringan
sekitarnya tumbuh secara infiltrat destruktif serta dapat bermetastase atau
dengan kata lain kanker payudara adalah suatu tumor ganas epitel glandular
dari kelenjer payudara(Sylvia aderson hal: 292)
Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan
berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan)
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu,

12

jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Kanker payudara berasal
dari jaringan epithelial, dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mulamula terjadi hyperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel
ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat teraba(kira-kira berdiameter 1
cm). Pada ukuran itu kira-kira dari kanker payudara bermetastasis.
Kebanyakan kanker payudara ditemukan jika sudah teraba, biasanya oleh
wanta itu sendiri. Salah satu yang khas adalah cairan yang keluar dari muara
duktus satu payudara, dan mungkin berdarah( Sylvia Anderson hal: 1142)
Penyebab dari kanker payudara tidak diketahui,tetapi ada beberapa
faktor resiko yamg menyebabkan seseorang wanita menjadi lebih mungkin
menderita kanker payudara. Faktor resikonya antara lain :

Usia

Pernah menderita kanker payudara

Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara

Faktor genetik dan hormonal

Pemakaian alkohol lebih dsri 1-2 gelas per haribisa meningkatkan resiko
terjadinya kanker payudara

Bahan kimia

Gaya hidup yang tidak sehat misalnya sering mengkonsumsi makanan


yang mengandung lemak atau kurang olahraga

Gejala dan Tanda Awal Kanker Payudara :


Gejala awal yaitu berupa sebuah benjolan yang biasanya dirasakan
berbeda dari jaringan payudara sekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan

13

biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur. Pada stadium awal, jika
didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah dibawah
kulit. Pada stadium lanjut, biasanya terbentuk benjolan yang membengkak
atau borok dibawah kulit. Kadang kulit diatas benjolan tersebut mengkerut da
tampak seperti kulit jeruk.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan adalah benjolan atau massa
diketiak, perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang sbnormal
dari putting susu ( biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau,
mungkin juga bernanah), perubahan pada warna atau tekstuur kulit pada
payudara, putting susu maupun areola(daerah berwarna coklat tua disekeliling
puting susu), payudara tampak kemerahan, kulit disekitar putting susu
bersisik,putting susu tertarik kedalam atau terasa gatal, nyeri payudara atau
pembengkakan salah satu payudara.
2.3 Pemeriksaan Sadari
Salah satu cara yang paling mudah untuk deteksi dini kanker
payudara yakni dengan melakukan skiring SARARI ( pemeriksaan payudara
sendiri)
a.

Perhatikan dengan cermat tubuh anda didepan cermin


dengan kedua lengan lurus kebawah. Perhatikan bila ada benjolan atau
perubahan bentuk payudara anda. Amati dengan teliti, sebab anda sendiri
yang mengenali tubuh anda.

b.

Kemudian angkat kedua lengan lurus keatas. Perhatikan


bila terdapat tarikan pada permukaan kulit.

14

c.

Berbaring dengan lengan kanan dibawah kepala.


Taruhlah bantal kecil dibawah punggung kanan. Rabalah seluruh
permukaan payudara anda dengan tangan kiri, dengan cara sebagai
berikut :
Rabalah dengan 3 pucuk jari tangan yang dirapatkan.
Lakukanlah gerakan memutar dengan tekanan lembut tapi mantap,
dimulai dari pinggir terus ketengah (puting) dan kembali lagi dari
pinggir dengan mengikuti arah jarum jam.
Lakukan sekali lagi seperti no. 2 dengan lengan kiri kebawah kepala,
sedang tangan kanan meraba payudara.
Pijatlah pelan-pelan daerah sekitar puting dan amatilah apakah ada
cairan yang tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai