PENDAHULUAN
1
Asiyanto., Construction Project Cost Manajement, Pradnya Paramita, Jakarta, 2005 hal. 151
1
tentunya pihak lain juga akan mengalami dampak negatif seperti
subkontraktor dan vendor material yang terlibat dalam proyek.
Masalah keterlambatan dalam dunia konstruksi menjadi
phenomena yang umum diseluruh dunia, hampir 60 – 70% proyek
konstruksi mengalami keterlambatan2. Menurut laporan dari Standish
Group dan beberapa perusahaan analist bahwa dari 51% proyek yang
mengalami masalah waktu dan biaya, rata rata 43% mengalami cost
overrun3
Hasil studi yang dilakukan oleh CH2M HILL membuktikan bahwa
tingginya risiko dapat menyebabkan tutup beberapa perusahaan EPC di
USA. Hasil studi yang disampaikan pada World Coal Gasification
Conference EPC Company tanggal 12 April 2007, memaparkan di
Amerika Serikat pada tahun 1967 terdapat 38 perusahaan yang bergerak
dibidang Engineering Procurement Construction (EPC) dan pembangkit,
sedangkan pada tahun 2007 hanya tinggal 18 perusahaan saja. Tutup atau
konsolidasinya banyak perusahaan EPC di USA sebagian besar karena
kegagalan menangani risiko dan mengendalikan proyek EPC4. Demikian
juga dengan kondisi proyek EPC di Indonesia cukup memprihatinkan, dari
hasil survey pada beberapa perusahaan yang bergerak dibidang
Engineering Procurement Construction (EPC) di Indonesia, dari beberapa
proyek yang berjalan selama tahun 2000 – 2010, terdapat 30% proyek
mengalami keterlambatan dan berdampak pada pembengkakan biaya.
Kegagalan memenuhi tujuan proyek sebagian besar disebabkan karena
gagal menangani resiko dan juga sistim pengontrolan yang kurang
memadai, sehingga tidak ada peringatan secara dini bagi tim proyek untuk
menanggulangi penyebab kegagalan.
Sedangkan untuk PT. Y sendiri, beberapa proyek EPC mulai dari
tahun 2000 – 2007 yang mengalami keterlambatan sekitar 40% dari total
proyek yang ada.
2
Murali S., Causes and effect of delay in Malasyan construction industri, International Jurnal of
Project Management, 2007
3
Arlene M, Respect Triangle, Cost Engiineering Journal Vol 5, 2009
4
www.ch2mhill.com
2
Jika permasalahan seperti ini dibiarkan berlarut-larut, tidak
menutup kemungkinan perusahaan EPC di Indonesia juga dapat
mengalami kejadian yang serupa seperti yang dialami perusahaan-
perusahaan EPC di Amerika. Banyaknya proyek yang mengalami
kegagalan akibat tingginya risiko pada proyek EPC, menjadi sangat
menarik untuk diteliti bagaimana mengevaluasi kinerja proyek jika
terdapat inefisiensi kinerja, memahami risiko apa saja yang paling
dominan penyebab terjadinya keterlambatan waktu yang berdampak pada
biaya dan yang bagaimana mengotimalkan faktor faktor resiko dominan
dalam mengontrol waktu dan mendapatkan biaya yang optimal.
3
10,00% 100,00%
Internal
8,00%
PLAN (MONTHLY)
Target 80,00%
ACTUAL (MONTHLY)
PLAN (CUMULATIVE)
ACTUAL (CUMULATIVE)
Plan
PLAN INTERNAL
6,00% 60,00%
4,00%
Actual 40,00%
2,00% 20,00%
MONTH
0,00% 0,00%
Feb-08 Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Sep-08 Okt-08 Nop-08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Agust-09 Sep-09 Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 Mei-10 Jun-10 Jul-10
4
memperjelas tabel dibawah menjelaskan perbedaan antara plan
internal dengan plan kontrak terhadap actual progress :
Tabel 1.1 Persentase Plan vs Actual vs Plan Internal s/d Februari 2010
MONTH 18 19 20 21 22 23 24 25
Jul-09 Agust-09 Sep-09 Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-10 Feb-10
Plan 5,98% 5,57% 4,44% 4,01% 3,36% 3,24% 1,24% 0,97%
Monthly - Internal
Actual 4,74% 5,28% 5,54% 3,33% 3,46% 3,80% 1,87% 0,51%
Plan 74,71% 80,28% 84,72% 88,73% 92,09% 95,33% 96,56% 97,53%
Cumm - Internal
Actual 72,80% 78,08% 83,62% 86,95% 90,41% 94,21% 96,08% 96,59%
Monthly - Contract Plan 4,84% 4,81% 4,07% 3,80% 3,13% 2,63% 1,83% 1,17%
Amend Actual 4,74% 5,28% 5,54% 3,33% 3,46% 3,80% 1,87% 0,51%
Plan 74,39% 80,02% 84,37% 87,92% 90,86% 94,01% 96,51% 96,85%
Cumm - Contract
Actual 72,80% 78,08% 83,62% 86,95% 90,41% 94,21% 96,08% 96,59%
5
Dari tabel di atas keterlambatan itu sendiri terjadi pada
tahap konstruksi yaitu terjadi deviasi yang cukup besar yaitu
sebesar 4.03%, sedangkan untuk tahap engineering dan
procurement sendiri tidak terjadi keterlambatan. Keterlambatan
tersebut dapat dilihat dari grafik konstruksi dibawah.
10,00% 100,00%
PLAN (MONTHLY)
ACTUAL (MONTHLY)
PLAN (CUMULATIVE)
(Contract)
8,00% 80,00%
Internal
Target
6,00% 60,00%
CUMMULATIVE PROGRESS (%)
MONTHLY PROGRESS (%)
4,00%
Actual 40,00%
2,00% 20,00%
0,00% 0,00%
Feb-08 Mar-08 Apr-08 Mei-08 Jun-08 Jul-08 Agust-08 Sep-08 Okt-08 Nop-08 Des-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 Mei-09 Jun-09 Jul-09 Agust-09 Sep-09 Okt-09 Nop-09 Des-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 Mei-10 Jun-10 Jul-10
MONTH
6
Cumm Cumm Plan
No Scope of Work WF (%) Variance (%)
Progress (%) (%)
Plan
Actual
7
ISBL merupakan jantung dari keseluruhan unit pengolahan, yang
terdiri dari vessel – vesel, dan pipa – pipa pengolahan. Sedangkan
OSBL merupakan utilitas pendukung seperti pembangkit listrik,
water tank, cooler, dan heater Kedua lingkup pekerjaan tersebut
dikerjakan oleh dua perusahaan yang berbeda. Berdasarkaan data
yang ada, keterlambaatan dari pekerjaan piping tersebut berasal
dari lingkup In Side Battery Limit (ISBL). Sedangkan untuk
lingkup Out Side Battery Limit (OSBL) justru mengalami progress
yang lebih besar dari plan yang ada. Kedua hal tersebut akan
dibandingkan dengan kedua grafik dibawah ini :
8
Grafik 1.5 S – Curve OSBL
9
1.2.3 Rumusan Masalah
Sistem pengontrolan suatu proyek merupakan salah satu
cara untuk mengidentifikasi bagaimana kinerja proyek ditinjau dari
sisi waktu dan biaya. Dengan adanya indikator pengontrolan yang
teraplikasi memudahkan tim proyek untuk mengidentifikasi faktor
faktor resiko yang menyebabkan keterlambatan dan berdampak
pada biaya. Penyusunan strategi harus disusun dengan melihat
masalah dari berbagai sudut pandang. Identifikasi faktor faktor
resiko menjadi langkah utama dalam menentukan strategi
perbaikan dan yang lebih penting adalah bagaimana
mengoptimalkan saran saran perbaikan khususnya yang berdampak
pada biaya yang dapat menjadi acuan untuk tetap mempertahankan
durasi proyek . Dalam penyusunan karya tulis ini, terdapat tiga
buah pertanyaan yang timbul terhadap suatu perubahan yang
terjadi, yaitu :
- Bagaimanakah kinerja pekerjaan piping pada proyek X
ditinjau dengan konsep earn value?
- Apa faktor resiko yang paling dominan yang berpengaruh
pada waktu dan berdampak pada biaya pekerjaan piping dan
saran apa yang paling tepat untuk menyelesaikan faktor resiko
tersebut?
- Bagimana mengoptimalkan hasil rekomendasi faktor faktor
resiko yang paling dominan untuk meningkatkan kinerja waktu
dan biaya?
10
lama pekerjaan piping akan selesai dan berapa banyak biaya
penyelesaian pekerjaan piping.
- Mendapatkan faktor resiko yang dominan dan saran yang
paling tepat untuk menyelesaikan pekerjaan piping.
- Mengoptimalkan hasil rekomendasi faktor faktor resiko
untuk meningkatkan kinerja waktu dan biaya.
11
2. Penelitian dilakukan pada proyek X (salah satu proyek EPC) yang
masih berlangsung (rentang waktu tahun Februari 2008 – Juli 2010).
3. Sebagai acuan penelitian maka data aktual proyek yang dipakai
adalah pertanggal 30 November 2009.
4. Penelitian yang dilakukan adalah terhadap kinerja waktu dan biaya
5. Untuk optimalisasi saran dari faktor resiko yang dominan, data
akan mengacu pada quisioner pada penelitian sebelumnya.
6. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pekerjaan
piping pada proyek X dan mengotimalkan hasil rekomendasi dari
faktor risiko penyebab keterlambatan dan membuat strategi
pengendalian biaya untuk pekerjaan piping agar waktu pelaksanaan
proyek tetap tepat pada waktunya.
12
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam tesis ini adalah sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori teori yang berhubungan dengan
penelitian dan dijadikan sebagai acuan dalam penelitian antara
lain : manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen risk, earn
value, sensitivitas analisis dan optimalisasi biaya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan alur dan metode penelitian yang digunakan
dalam pengumpulan dan analisa data
BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
Bab ini berisikan semua data pendukung untuk penelitian dan
berisi tentang hasil analisa data
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran sesuai dengan topik
penelitian
13