Anda di halaman 1dari 24

GEOMEKANIKA & PERENCANAN TAMBANG

LANJUTAN....

GEOMETRI
LERENG

Geometri Lereng
Geometri

Desig

Angle

Tabel Laubshfer
RMR 81 100 (750), RMR 61 80 (650),
RMR 41 60 (550), RMR 21 40 (450),
Serta RMR 61 80 (350).

Tinggi

Sesuai Jangkauan Alat nya (10 15 m)

Lebar Minimal

W Min = y + Wt + LS + G + Wb
Y = lebar jenjang untuk peledakan, (m)
Wt = lebar alat angkut (m)
Ls = Panjang alat muat tanpa boom (m)
G = floor Cutting Radius (m) / radius lantai kerja
terpotong shovel (0,25 LS)
Wb = 0,5 Y = Lebar tumpukan hasil peledakan

DESIGN JALAN TAMBANG


FAKTOR yang perlu dpertimbangkan dalam
pembuatan desain jalan tambang:
Letak jalan keluar tambang harus dapat
menyediakan akses yang baik ke lokasi
pembuangan tanah penutup (waste dump) dan
peremuk bijih (crusher).
Lebar jalan: tergantung pada lebar alat angkut,
biasanya 4 kali lebar truk.

Kemiringan jalan: jalan angkut di dalam


tambang biasanya dirancang pada kemiringan
8% atau 10%.
Untuk jalan tambang yang panjang,
kemiringan 10% adalah kemiringan maksimum
yang masih praktis.

LEBAR JALAN LURUS

Lmin = n.Wt + (n+1)( Wt)

LEBAR JALAN PADA TIKUNGAN


Penentuan lebar jalan pada tikungan (belokan)
didasarkan pada:
Lebar jejak ban
Lebar juntai (overhang) bagian depan dan
belakang saat kendaraan belok
Jarak antar kendaraan saat bersimpangan
Jarak dari kedua tepi jalan

Contoh perhitungan Wmin pada tikungan:


Lebar jejak ban pada saat bermuatan = 0,70 m
Jarak antar pusat ban = 3,30 m
Saat belok lebar jejak ban depan = 0,80 m; lebar
jejak ban belakang = 1,65 m
Jarak antar dua truck = 4,50 m
Z
= (3,30+0,80+1,65)/2 = 2,875 m
Wmin = 2(3,3+0,8+1,65+2,875) + 4,5
= 21,75 m ~ 20 m

JARI-JARI TIKUNGAN

Geometri jalan
JENIS

KETERANGAN

Lebar minimum

Lmin = n.Wt + (n+1)( Wt) atau


3,5 4 x Lebar alat angkut

Lebar jalan di tikungan

Wmin = 2 (U+Fa+Fb+Z) + C
Z
= (U+Fa+Fb)/2 atau

Kemiringan

8 10%

Jari-jari tikungan

R = W / sin

Cross slope

Beda tinggi pinggir tengah jalan


6-10 cm

Super elevasi

Beda tinggi pinggir tengah jalan


(tikungan)
10 15 cm

PERENCANAAN
PELEDAKAN

KEBUTUHAN ALAT & PERLENGKAPAN


Jenis

Keterangan

Jumlah Lubang/hari

Target produksi per hari (bcm) : B x S x H

Handak/lubang

Luas lingkaran lubang bor x Panjang kolom isian (PC) x


Densitas Handak

Powder faktor

Jumlah Total HANDAK / Total Ton Batuan yang diledakkan


(kg/ton)

Jumlah ANFO

Jumlah handak per lubang x Jumlah lubang per hari

Jumlah Primer +
Detonator (Nonel)

Sejumlah lubang

Trunkline

Sejumlah lubang
PELEDAKAN PRESPLIT

Detcord
Dynamit

Minimal 200 m / peledakan

DESIGN RL. ASH


Burden

B = (Kb x De) / 12
Kb = Kbstd = 30 untuk Batuan dan BP standar Dengan sifatk sbb :

Bobot isi 160 lb/ft3, Berat jenis (SG) = 1,2


VOD standard = 12.000 fps serta
Maka
Kb untuk batuan bukan standar adalah:
Kb = Kbstd x AF1 x AF2

Lanjutan .....

Stemming

T = KT xB , dimana KT = 0,7 - 1,0

Subdrilling

J = KJ x B , dimana KT = 0,2 0,4

L (kedalaman
lubang ledak)

L = KL x B , dimana KL = 1,5 4

PC (panjang
kolom isian)

LT

Spasi

S = Ks x B, dimana KS = 1,41

CALVIN J. CONYA
Burden

B = [ (2SGe / SGr + 1,5) ] x De

Stemming

T = 0,7 B

Subdrilling

J = 0,3 B

H (kedalaman
lubang ledak)

L+J
Tinggi Jenjang + Subdrilling

PC (panjang
kolom isian)

HT

Spasi

S = (H+2 B) / 3

STIFFNESS RATIO (L/B)

Hubungan de vs l

Anda mungkin juga menyukai