DISUSUN OLEH :
NAMA : MEINITA EKASARI
NIM : 14/364101/PN/13562
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
I.
PENDAHULUAN
II.
A. PEMBANGUNAN PERTANIAN
ISI
tanaman
dan
hewan.
Petani
mengelola
dan
merangsang
pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan
produksi merupakan bisnis, sehinggga pengeluaran dan pendapatan sangat penting
artinya.
Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selalu
menambah produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap
konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiaptiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut
campur tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh- tumbuhan dan
hewan.
Sejauh ini usaha pembangunan pertanian dapat dilihat melalui kegiatan
intensifikasi, ekstensifikasi, dn rehabilitasi. Intensifikasi adalah upaya peningkatan
produktivitas sumber daya alam seperti peningkatan penggunaan lahan kering,
perairan dan area pasang surut serta pemanfaatan sarana produksi, pestisida,
pupuk, air, dan lain-lain.Ekstensifikasi adalah usaha untuk memperluas sumber
daya alam seperti memeperluas area panen baik tanaman pangan atau tanaman
perkebunan, perluasan area tangkapan ikan, perluasan penanaman rumput untuk
pakan ternak, serta memperluas sumber daya lainya. Diversifikasi dilakukan
sebagai upaya menciptakan keanekaragaman dalam melakukan usaha tani baik
secara vertikal mulai kegiatan produksi hingga pemasaran, maupun horizontal
yakni merupakan penyeimbangan antara komoditi dan wilayah. Rehabilitasi
dilakukan untuk memulihkan atau mengembalikan kemampuan daya produktivitas
sumber daya pertanian yang rusak atau kritis serta membahayakan kondisi
lingkungan.
Menurut A.T. Mosher terdapat syarat mutlak dan syarat pelancar dalm
1.
2.
3.
4.
5.
Pendidikan pembangunan
Kredit produksi
Kegiatan gotong royong petani
Perbaikan dan perluasan tanah pertanian
Perencanaan nasional pembangunan pertanian (Bustanul,2005)
Pertanian merupakan suatu sektor dengan cakupan yang sangat luas,
terkait dengan banyak institusi. Dari program pemerintah sendiri, pertanian
merupakan salah satu sektor yang sedang fokus diperbaiki. Namun pemahaman
mengenai pembangunan pertanian itu sendiri harus dipahami betul. Dalam
beberapa periode kepemimpinan pemerintah di Indonesia, sampai saat ini belum
ada perubahan yang besar. Pertanian menjadi urusan banyak pihak, bahkan dalam
kementerian hingga lintas departemen. Banyak pihak yang turun tangan dalam
urusan pertanian justru mebuat sektor pertanian tidak terurus dengan baik.
Koordinasi tidak berjalan dengan baik, sehingga program-progran yang
dicanangkan tidak terselesaikan semua.
Masalah
lain
dalam
pembangunan
pertanian
adalah
kurang
kompetennya sumber daya manusia. Menurut data BPS tahun 2002, seitar 79.5%
SDM yang bekerja di sektor pertanian adalah lulusan atau tidak lulus Sekolah
Dasar, 10.5% lulusan SMP, 9.7% lulusan SMA, dan hanya 0.3% lulusan sarjana.
Dari data tersebut dapat diketahui betapa perbaikan kualitas SDM sangat perlu
dilakukan. Percuma saja berbagai program dicanangkan, penambahan saran
produksi dan infrastruktur diperbaiki, namun kompetensi dari SDM masih rendah.
peternakan, maupun kehutanan. Teknologi yang saat ini cukup berperan dalam
pertanian salah satunyaadalah internet.
Menurut Greenlaw and Hepp (2002), internet adalah sebuah sistem
informasi global yang terhubung secara logika oleh address yang unik secara
global yang berbasis pada Internet Protocol (IP), mendukung komunikasi dengan
menggunakan TCP/IP , menyediakan , menggunakan , dan membuatnya bisa
diakses baik secara umum maupun khusus. Dalam bidang pertanian, internet
digunakan sebagai media penyaluran informasi yang cepat dan mudah diakses.
Informasi dari internet digunakan sebagai langkah awal penyelesaian masalah
untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan kegiatan lain.
Perkembangan teknologi memacu terciptanya berbagai macam penelitian
dan inovasi. Internet dijadikan sebagai sarana penyedia informasi-informasi
tersebut. Internet berfungsi dalam mendukung tersedianya informasi pertanian
yang relevan dan tepat waktu. Ketersediaan informasi tersebut tentunya akan
mendorong upaya peningkatan produksi sehingga dapat tercapai pembangunan
pertanian yang sesuai dengan harapan. Internet juga dapat dijadikan sebagai
sarana edukasi bagi para petani. Tersedianya konten yang bermanfaat dan menarik
dapat dijadikan sebagai media meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
pertanian.
Peran internet dalam proses pasca panen juga sangat berpengaruh. Internet
dapat dijadikan media dalam melihat perkembangan pasar baik di tingkat nasional
maupun pasar internasional. Petani juga dapat memperluas jaringan pasarnya
melalui penjualan hasil pertanian secara on line. Hal tersebut dapat menjadi salah
satu solusi dalam pemutusan rantai panjang distribusi hasil-hasil pertanian.
Informasi melalui internet juga dapat membantu petani dalam peningkatan nilai
harga hasil pertanian mereka melalui pengolahan hasil pertanian ke bentuk produk
yang mempunyai nilai jual tinggi. Saat ini ketersediaan informasi mengenai halhal tersebut dalam internet sudah sangat banyak.
C. CYBER EXTENSION
Cyber Extension merupakan suatu sistem penyuluhan pertanian melalui
media internet, secara resmi diluncurkan oleh Menteri Pertanian Dr.Ir. Suswono,
MMA pada tahun 2010. Keberadaan Cyber Extension ini dapat dimanfaatkan
petani sebagai sarana komunikasi dan berbagi informasi, promosi usaha tani serta
dapat pula digunakan untuk akses informasi produksi dan teknologi pertanian.
Selain itu, Cyber Extension merupakan salah satu inovasi pertanian yang dapat
difungsikan
untuk
mempertemukan
lembaga
penelitian,
pengembangan,
III.
KESIMPULAN
Internet memiliki manfaat besar dalam bidang pertanian diantaranya
sebagai sarana informasi, komunikasi, dan edukasi. Akses informasi melalui
internet akan menciptakan efisiensi dalam penyuluhan pertanian. Namun
pemanfaatan internet di Indonesia masih perlu dikoreksi kembali. Ketersediaan
akses internet, kompetensi penyuluh pertanian, dan informasi yang tersedia harus
memadahi sehingga akan tercapainya tujuan pembangunan pertanian yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bustanul A. 2005. Pembangunan Pertanian (Paradigma Kebijakan dan Strategi
Revitalisasi). PT Grasindo, Jakarta.
Helmy, Zahron. 2013. Cyber Extension Untuk Penguatan Penyuluhan Pertanian.
http://tabloidsinartani.com/content/read/cyber-extension-untuk-penguatanpenyuluhan-pertanian/. Diakses : Minggu, 27 September 2015 pukul 7:55
Helmy, Z., Sumardjo, Ninuk, P. dan Prabowo ,T. 2013. Hubungan kompetisi
penyuluh dengan karakteristik pribadi persepsi penyuluh terhadap sifat
inovasi cyber extension. Jurnal Agro Ekonomi Volume 31 No.1
Matjik, A.A. 2006. Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban. Kompas,
Jakarta.
Purnomo, Hery. 2014. Pemanfaatan Media Internet untuk Penyuluhan Pertanian
Di desa Kalisalak, Salaman, Magelang, Jawa Tengah.
http://www.kompasiana.com/maspur_ngemeng/pemanfaatan-mediainternet-untuk-penyuluhan-pertanian-di-desa-kalisalak-salamanmagelang-jawa-tengah_54f38eb1745513802b6c7aa5. Diakses : Sabtu, 26
September 2015 pukul 21.35