Anda di halaman 1dari 9

PERAN INTERNET DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

TUGAS MATA KULIAH


DASAR-DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Ir. Roso Witjaksono, M.S.

DISUSUN OLEH :
NAMA : MEINITA EKASARI
NIM : 14/364101/PN/13562

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

I.

PENDAHULUAN

Dalam pembangunan nasional, pertanian menempati prioritas penting.


Pangan sebagai komoditas pertanian merupakan kebutuhan yang mendasar,
dianggap strategis, serta sering mencakup hal-hal yang politis. Terpenuhinya
pangan dengan kuantitas dan kualitas yang baik merupakan hal yang sangat
penting dalam pembangunan manusia dalam jangka panjang.
Di Indonesia, suatu negara yang disebut negara agraris, pertanian
memang masih menjadi sektor utama yang mendapatkan perhatian pemerintah.
Tuntutan pemenuhan kebutuhan pangan di tengah meningkatnya jumlah
penduduk, makin ganasnya alih fungsi lahan pertanian dan kurangnya sumber
daya yang kompeten dalam bidang ini, agaknya menjadi salah satu alasan adanya
perhatian pada sektor ini. Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah, seperti
perbaikan sarana dan prasarana pertanian, penyuluhan, peningkatan daya saing
produk pertanian bail di pasar nasional maupun internasional.
Peran penyuluh sepertinya memiliki peran yang cukup besar dalam
pembangunan pertanian. Mengingat perannya yang berhubungan langsung dengan
para petani. Penyuluh menempatkan diri mereka sebagai sahabat petani yang
dapat mendengarkan segala permasalahan yang dihadapi petani, memberikan
solusi, dan menjembatani berbagai aspirasi dari para petani kepada penentu
kebijakan. Peran penting ersebut ternyata tidak terimbangi dengan jumlah dan
kompetensi penyuluh yang ada. Dilansir dari website Kemnterian Pertanin hingga
saat ini Indonesia masih membutuhakan tambahan penyuluh sebanyak 27.269
penyuluh.
Terlepas dari kurangnya tenaga penyuluh pertanian, perkembangan
teknologi yang ada saat ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Peran media
sangat mambantu masalah kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Internet
sebagai media yang sudah tidak asing lagi saat ini. Efisiensi yang diberikan
dengan penggunaannya menjadikan media internet menjadi salah satu sarana yag
efektif dalam membantu proses penyuluhan.

II.
A. PEMBANGUNAN PERTANIAN

ISI

Pertanian dalam arti sempit merupakan kegiatan budidaya


tanaman sehingga menghasilkan manfaat. Semntara dalam arti luas pertanian
bukan hanya menyangkut pada kegiatan budidaya tanaman melainkan pada
bidang perikanan, peternakan, dan kehutanan. Menurut A.T. Mosher (1966),
pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, yang didasarkan pada proses
pertumbuhan

tanaman

dan

hewan.

Petani

mengelola

dan

merangsang

pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan
produksi merupakan bisnis, sehinggga pengeluaran dan pendapatan sangat penting
artinya.
Pembangunan Pertanian adalah suatu proses yang ditujukan untuk selalu
menambah produksi prtanian untuk menambah produksi pertanian untuk tiap-tiap
konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan produktivitas usaha tiaptiap petani dengan jalan menambah modal dan skill untuk memperbesar turut
campur tangannya manusia di dalam perkembangan tumbuh- tumbuhan dan
hewan.
Sejauh ini usaha pembangunan pertanian dapat dilihat melalui kegiatan
intensifikasi, ekstensifikasi, dn rehabilitasi. Intensifikasi adalah upaya peningkatan
produktivitas sumber daya alam seperti peningkatan penggunaan lahan kering,
perairan dan area pasang surut serta pemanfaatan sarana produksi, pestisida,
pupuk, air, dan lain-lain.Ekstensifikasi adalah usaha untuk memperluas sumber
daya alam seperti memeperluas area panen baik tanaman pangan atau tanaman
perkebunan, perluasan area tangkapan ikan, perluasan penanaman rumput untuk
pakan ternak, serta memperluas sumber daya lainya. Diversifikasi dilakukan
sebagai upaya menciptakan keanekaragaman dalam melakukan usaha tani baik
secara vertikal mulai kegiatan produksi hingga pemasaran, maupun horizontal
yakni merupakan penyeimbangan antara komoditi dan wilayah. Rehabilitasi
dilakukan untuk memulihkan atau mengembalikan kemampuan daya produktivitas
sumber daya pertanian yang rusak atau kritis serta membahayakan kondisi
lingkungan.
Menurut A.T. Mosher terdapat syarat mutlak dan syarat pelancar dalm
1.
2.
3.
4.
5.

pembangunan pertanian. Styarat mutlak yang dikemukakan Mosher antara lain :


Adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani
Teknologi yang senantiasa berkembang
Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal
Adanya perangsang produksi bagi petani
Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu

Sementara sarana pelancar dalam pembanguna pertanian antara lain:


1.
2.
3.
4.
5.

Pendidikan pembangunan
Kredit produksi
Kegiatan gotong royong petani
Perbaikan dan perluasan tanah pertanian
Perencanaan nasional pembangunan pertanian (Bustanul,2005)
Pertanian merupakan suatu sektor dengan cakupan yang sangat luas,
terkait dengan banyak institusi. Dari program pemerintah sendiri, pertanian
merupakan salah satu sektor yang sedang fokus diperbaiki. Namun pemahaman
mengenai pembangunan pertanian itu sendiri harus dipahami betul. Dalam
beberapa periode kepemimpinan pemerintah di Indonesia, sampai saat ini belum
ada perubahan yang besar. Pertanian menjadi urusan banyak pihak, bahkan dalam
kementerian hingga lintas departemen. Banyak pihak yang turun tangan dalam
urusan pertanian justru mebuat sektor pertanian tidak terurus dengan baik.
Koordinasi tidak berjalan dengan baik, sehingga program-progran yang
dicanangkan tidak terselesaikan semua.
Masalah

lain

dalam

pembangunan

pertanian

adalah

kurang

kompetennya sumber daya manusia. Menurut data BPS tahun 2002, seitar 79.5%
SDM yang bekerja di sektor pertanian adalah lulusan atau tidak lulus Sekolah
Dasar, 10.5% lulusan SMP, 9.7% lulusan SMA, dan hanya 0.3% lulusan sarjana.
Dari data tersebut dapat diketahui betapa perbaikan kualitas SDM sangat perlu
dilakukan. Percuma saja berbagai program dicanangkan, penambahan saran
produksi dan infrastruktur diperbaiki, namun kompetensi dari SDM masih rendah.

B. PERAN MEDIA INTERNET DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN


Dalam era globalisasi peran teknologi semakin kuat dalam berbagai
bidang. Penguasaan teknologi dalam bidang komunikasi dan informasi agaknya
menjadi suatu keharusan. Saat ini teknologi diyakini dapat mempermudah
pekerjaan manusia yang kemudian menjadi manfaat bagi manusia. Tidak
terkecuali dalam bidang pertanian secara luas meliputi pertanian, perikanan,

peternakan, maupun kehutanan. Teknologi yang saat ini cukup berperan dalam
pertanian salah satunyaadalah internet.
Menurut Greenlaw and Hepp (2002), internet adalah sebuah sistem
informasi global yang terhubung secara logika oleh address yang unik secara
global yang berbasis pada Internet Protocol (IP), mendukung komunikasi dengan
menggunakan TCP/IP , menyediakan , menggunakan , dan membuatnya bisa
diakses baik secara umum maupun khusus. Dalam bidang pertanian, internet
digunakan sebagai media penyaluran informasi yang cepat dan mudah diakses.
Informasi dari internet digunakan sebagai langkah awal penyelesaian masalah
untuk selanjutnya ditindaklanjuti dengan kegiatan lain.
Perkembangan teknologi memacu terciptanya berbagai macam penelitian
dan inovasi. Internet dijadikan sebagai sarana penyedia informasi-informasi
tersebut. Internet berfungsi dalam mendukung tersedianya informasi pertanian
yang relevan dan tepat waktu. Ketersediaan informasi tersebut tentunya akan
mendorong upaya peningkatan produksi sehingga dapat tercapai pembangunan
pertanian yang sesuai dengan harapan. Internet juga dapat dijadikan sebagai
sarana edukasi bagi para petani. Tersedianya konten yang bermanfaat dan menarik
dapat dijadikan sebagai media meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
pertanian.
Peran internet dalam proses pasca panen juga sangat berpengaruh. Internet
dapat dijadikan media dalam melihat perkembangan pasar baik di tingkat nasional
maupun pasar internasional. Petani juga dapat memperluas jaringan pasarnya
melalui penjualan hasil pertanian secara on line. Hal tersebut dapat menjadi salah
satu solusi dalam pemutusan rantai panjang distribusi hasil-hasil pertanian.
Informasi melalui internet juga dapat membantu petani dalam peningkatan nilai
harga hasil pertanian mereka melalui pengolahan hasil pertanian ke bentuk produk
yang mempunyai nilai jual tinggi. Saat ini ketersediaan informasi mengenai halhal tersebut dalam internet sudah sangat banyak.
C. CYBER EXTENSION
Cyber Extension merupakan suatu sistem penyuluhan pertanian melalui
media internet, secara resmi diluncurkan oleh Menteri Pertanian Dr.Ir. Suswono,
MMA pada tahun 2010. Keberadaan Cyber Extension ini dapat dimanfaatkan
petani sebagai sarana komunikasi dan berbagi informasi, promosi usaha tani serta
dapat pula digunakan untuk akses informasi produksi dan teknologi pertanian.
Selain itu, Cyber Extension merupakan salah satu inovasi pertanian yang dapat

difungsikan

untuk

mempertemukan

lembaga

penelitian,

pengembangan,

pengkajian dan pelayanan dengan penyuluh, pendidik, petani dan stakeholders


lainnya yang memiliki kebutuhan dengan jenis dan bentuk informasi yang berbeda
sehingga dapat berperan sinergis dan saling melengkapi (Helmy et al., 2013).
Menurut Peraturan Menteri Pertan No.16/ Permentan/OT.140/2/2013
tentang pedoman sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian di
lingkungan kementerian pertanian bahwa Cyber Extension merupakan sistem
informasi penyuluhan pertanian melalui media internet yang dibangun untuk
mendukung penyediaan materi penyuluhan dan informasi pertanian bagi penyuluh
dalam memfasilitasi proses pembelajaran agribisnis pelaku utama dan pelaku
usaha. Cyber Extension dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi penyuluhan, khususnya membantu memperlancar dan mempermudah
fasilitasi kepada pelaku penyuluhan terutama para penyuluh pertanian, baik
penyuluh pertanian PNS, swasta maupun swadaya. Dalam hal ini petani akan
mudah mendapat informasi baik melalui penyuluh yang mendampingi maupun
langsung mengakses Website Cyber Extension

Gambar 1.Tampilan Cyber Extension Kementerian Pertanian


Saat ini telah banyak lembaga yang memiliki website untuk menyediakan
informasi-informasi pertanian. Berbagai macam informasi yang bermanfaat telah
banyak tersedia. Namun seperti yang telah kita ketahui bahwa sebagian besar
petani di Indonesia adalah orang-orang dengan tingkat pendidikan rendah.
Sebagian dari mereka menggunakan cara-cara yang masih konvensional.
Kehadiran internet sebagai suatu teknologi baru yang akan membantu kegiatan
mereka tentunya memerlukan waktu untuk dapat memahami kemudian
memanfaatkannya. Untuk itu, peran penyuluh pertanian sangat penting.

Penyuluh pertanian dituntut untuk memahami teknologi informasi dan


komunikasi selain dari ilmu-ilmu

mengenai pertanian. Oleh sebab itu para

penyuluh juga harus mampu mengaplikasikan teknologi informasi sebelum


mereka melakukan penyuluhan -penyuluhan. Sehingga pada akhirnya penyuluhan
berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara praktek yang harus atau biasa
dijalankan oleh petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang
yang menjadi kebutuhan petani tersebut. Penyuluh pertanian akan membimbing
petani dengan pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang untuk
diterapkan kepada petani dalam usaha taninya. Sebaliknya jika petani mempunyai
masalah yang memerlukan pemecahan para ahli, seperti kegagalan panen akibat
serangan hama/ keadaan tanahnya dapat disampaikan kepada para ahli melalui
penyuluh.
D. PEMANFAATAN INTERNET OLEH PETANI
Di berbagai daerah di Indonesia, pemanfaatan internet sebagai sarana
pembantu dalam kegiatan pertanian masih belum berjalan seperti yang
diharapkan. Terdapat beberapa kendala yang masih dihadapi baik oleh petani
maupun penyuluh pertanian, maupun penyedia informasi di internet khususnya
cyber extension. Menurut Zahron Helmy (2013) melalui tulsannya di
tabloidsinartani.com bahwa penyelenggaraan cyber extension relatif belum
berjalan secara efektif dan efisien. Terjadi "redundant" data, duplikasi kegiatan,
dengan kualitas data yang dikumpulkan relatif masih rendah, belum sesuai
kebutuhan, belum tepat waktu dan tidak up to date. Sistem umpan balik tidak
berjalan optimal, pemanfaatan data/informasi di tingkat daerah (kabupaten/kota)
untuk advokasi, perencanaan program, monitoring dan evaluasi relatif masih
rendah.
Belum termanfaatkannya internet dalam kegiatan pertanian juga
dikarenakan kesiapan penyuluh pertanian untuk mengakses internet masih belum
kompeten. Terbatasnya peralatan untuk mengakses internet yang terbatas menjadi
kendala yang besar. Bahkan masih banyak daerah yang belum terjangkau oleh
listrik, jaringan telepon, maupun jaringan koneksi internet. Sehingga pemanfaatan
internet oleh pelaku pertanian hanya baru dilakukan oleh sebagian kecil petani
saja.

III.
KESIMPULAN
Internet memiliki manfaat besar dalam bidang pertanian diantaranya
sebagai sarana informasi, komunikasi, dan edukasi. Akses informasi melalui
internet akan menciptakan efisiensi dalam penyuluhan pertanian. Namun
pemanfaatan internet di Indonesia masih perlu dikoreksi kembali. Ketersediaan
akses internet, kompetensi penyuluh pertanian, dan informasi yang tersedia harus
memadahi sehingga akan tercapainya tujuan pembangunan pertanian yang
diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Bustanul A. 2005. Pembangunan Pertanian (Paradigma Kebijakan dan Strategi
Revitalisasi). PT Grasindo, Jakarta.
Helmy, Zahron. 2013. Cyber Extension Untuk Penguatan Penyuluhan Pertanian.
http://tabloidsinartani.com/content/read/cyber-extension-untuk-penguatanpenyuluhan-pertanian/. Diakses : Minggu, 27 September 2015 pukul 7:55
Helmy, Z., Sumardjo, Ninuk, P. dan Prabowo ,T. 2013. Hubungan kompetisi
penyuluh dengan karakteristik pribadi persepsi penyuluh terhadap sifat
inovasi cyber extension. Jurnal Agro Ekonomi Volume 31 No.1
Matjik, A.A. 2006. Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban. Kompas,
Jakarta.
Purnomo, Hery. 2014. Pemanfaatan Media Internet untuk Penyuluhan Pertanian
Di desa Kalisalak, Salaman, Magelang, Jawa Tengah.
http://www.kompasiana.com/maspur_ngemeng/pemanfaatan-mediainternet-untuk-penyuluhan-pertanian-di-desa-kalisalak-salamanmagelang-jawa-tengah_54f38eb1745513802b6c7aa5. Diakses : Sabtu, 26
September 2015 pukul 21.35

Anda mungkin juga menyukai