LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan Renovasi Pagar Dan Prasarana Lingkungan Rumah Dinas Rektor UNS Kampus
Kentingan, meliputi pekerjaan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
Pekerjaan Cat
Pekerjaan Pemasangan Kanstin
Pekerjaan Jalan Paving dan Batu Alam
Pekerjaan Lansekap
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.01. Pembersihan Halaman
Kontraktor harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang mungkin akan
mengganggu pelaksanaan sesuai dengan petunjuk atau persetujuan Konsultan Pengawas.
1.02. Pekerjaan Sementara dan Fasilitas Kotraktor
a. Kontraktor diminta menyediakan lokasi yang akan digunakan untuk menyediakan
kantor, penginapan, dan lain-lain untuk pelaksanaan pekerjaan atas persetujuan Direksi.
b. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah kontraktor menerima Surat Penyerahan Lapangan
(SPL), kontraktor harus menyerahkan kepada proyek gambar situasi yang menunjukkan
usulan-usulan penempatan fasilitas-fasilitas bekerja seperti kantor, bengkel, gudang,
tempat untuk peralatan-peralatan, penginapan serta usulan-usulan untuk fasilitasfasilitas air kerja, jaringa-jaringan listrik, dan jaringan sanitasi.
c. Kontraktor harus memenuhi/mematuhi secara hukum dan peraturan yang berlaku di
Indonesia atau Dinas-dinas lain yang berhubungan dengan pengadaan fasilitas-fasilitas
kontraktor termasuk tenaga kerja, dan harus bertanggung jawab atas kerusakan atau
tuntutan sebagai akibat adanya fasilitas yang tidak sesuai.
d. Kontraktor harus bertanggung jawab dan menanggung semua biaya untuk
pemasangan, pelaksanaan dan pemeliharaan semua fasilitas kerja yang diperlukan
untuk misalnya kantor kerjanya, perumahan dan makan serta akomodasi untuk para
pekerja.
e. Kontraktor harus bertanggung jawab dan menanggung semua biaya untuk
pemasangan, pelaksanaan dan pemeliharaan atas penyediaan air minum dan air untuk
kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
f. Kontraktor harus bertanggung jawab dan menanggung semua biaya untuk pemasangan
serta pengaturan sanitasi dan harus melengkapi fasilitas-fasilitas mandi dan cuci bagi
para pekerjanya dimana pekerjaan sedang dilaksanakan.
g. Kontraktor harus mengadakan pengurusan-pengurusan dengan PLN untuk semua
penggunaan aliran listrik yang dipergunakannya dan harus menanggung semua biaya
1
Program Pelaksanaan
Kontraktor dalam melaksanakan rencana pelaksanaannya harus sesuai dengan Syaratsyarat Kontrak, rencana tersebut harus dibuat dalam bentuk Bart Chart dan Kurva S (
Time Schedulle ), dan menyerahkan rencana kerja tersebut kepada Pihak Pengawas
untuk disetujui sebelum pelaksanaan Pekerjaan dimulai.
b.
c.
Rapat Koordinasi.
Rapat tetap antara Pengawas, Kontraktor dan Direksi untuk membicarakan kemajuan
kegiatan yang sedang dilaksanakan dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta
membahas permasalahan yang timbul selama masa pelaksanaan.
PASAL 2
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
2.1 B a h a n
1.
Semen Portland / PC
Semen untuk pekerjaan spesi pasangan batu dan bata merah serta plesteran
dan aci. Tentang ketentuan bahan ini sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
2.
3.
4.
5.
Merupakan bahan acian dinding yang memiliki ciri butiran halus (seperti
semen), memiliki daya rekat tinggi. Bahan ini digunakan untuk mengaci
langsung (tanpa plesteran) dinding Bata Ringan dengan syarat kondisi dinding
bata ringan harus rata. Apabila dinding menggunakan batu bata merah tidak
bisa langsung tetapi harus diplester dahulu kemudian menggunakan skim coat
sebagai aciannya. Pada saat akan dicat tidak perlu diplamir.
Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan keras.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5 %
Pasir harus memenuhi persyaratan.
Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan di pekerjaan
beton.
Batu bata (bata merah).
Bata merah harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku, bidangbidang sisinya harus datar, tidak menunjukkan retak-retak pembakarannya
harus merata dan matang.
Bata merah tersebut ukurannya harus memenuhi persyaratan NI - 10 dan
PUBB 1971 ( NI - 3 ).
Batu bata yang digunakan adalah batu bata tanah liat biasa, produksi setempat
ukuran nominal sesuai persetujuan Direksi.
Ukuran batu bata harus seragam, sesuai AV.
Kerusakan akibat pengangkutan tidak boleh melebihi 20 %. Bila ternyata
persentase kerusakan diatas angka tersebut, maka pengiriman batu bata
tersebut dibatalkan/tidak diterima.
6.
7.
Kerikil (split).
Kerikil (split) yang digunakan berasal dari batu gunung yang dipecah. Ada dua
cara pemecahan yaitu menggunakan manual (pecah tangan) dan pecah mesin.
Kedua sistem pemecahan tersebut harus memenuhi persyaratan PUBB 1971
dan PBI 1971. Kerikil (split) harus cukup keras, bersih serta susunan butir
gradasinya menurut kebutuhan.
PERBANDINGAN
PENGGUNAAN
1 PC : 2 Psr
Untuk adukan dan plesteran dinding batu bata
yang kedap air.
Untuk plesteran pekerjaan tersebut pada
4
M2
1 PC : 3 Psr
M3
1 PC : 4 Psr
2.
3.
Batu bata digunakan untuk pekerjaan dinding dan lain-lain, seperti yang
tertera pada gambar.
2.
b.
3.
c.
d.
Batu bata yang akan dipasang harus direndam dalam air hingga jenuh
dan sebelum dipasang harus bebas dari segala jenis kotoran. Cara
pemasangannya harus lurus dan batu bata yang pecah tidak boleh
melebihi 10 %. Pemasangan dalam satu hari tidak boleh melebihi 1m
tangginya.
b.
c.
d.
e.
f.
Pengerukan siar
Semua siar dinding harus dikeruk 1/2 cm untuk menjamin melekatnya
plesteran ke dinding dengan baik.
g.
Perlindungan.
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan dinding yang tidak terlindung, bila
hujan maka bagian atas dinding tersebut harus dilindungi.
h.
5.
c.
Semua dinding yang diplester harus bersih dari kotoran dan disiram
air
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
PASAL 3
PEKERJAAN CAT
3.1
3.2
3.3
Bahan
1.
Pengertian cat disini meliputi emulsi, enamel vernis, sealer sement-emulsion filter
dan pelapis-pelapis lain yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat akhir.
2.
Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng untuk cat tembok 15 kg dan untuk cat
besi 12 kg, dimana tertera nama perusahaan pembuat, petunjuk pemakaian,
formula, warna, nomor seri dan tanggal pembuatannya.
3.
Untuk cat tembok, dipakai cat weathershield. Kualitas cat dinding berkualitas I antara
lain Mowilex, Dulux atau Jotun.
4.
Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan cat kayu digunakan merk yang
sama dengan merk cat yang dipilih.
5.
Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang sama dengan bahan yang
diencerkan.
6.
Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Macam Pekerjaan
1.
Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding exterior seperti dinyatakan pada
gambar.
2.
Warna dari semua jenis cat akan ditentukan kemudian oleh Konsultan
Pengawas/Perencana atau dikonsultasikan dengan user/proyek.
Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
Cat tembok.
Bidang yang akan di cat sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok
dengan ampelas sehingga permukaannya rata dan licin untuk kemudian di cat sampai
baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh pabrik.
2.
Rencana Pengecatan
PEKERJAAN
Plesteran
Ornament besi
EKSTERIOR
3 kali cat watershield
Cat dasar alkali+2 kali cat
besi
PASAL 4
PEKERJAAN KANSTIN
4.1
Umum
Syarat teknis pekerjaan pemasangan kanstin adalah ketentuan yang harus dilakukan oleh
pelaksana pekerjaan (Kontraktor). Dalam hal ini pihak kontraktor merencanakan penempatan
8
material yang akan digunakan supaya berdekatan dengan lokasi yang akan dipasang. Dan
dipertimbangkan juga agar penempatan material tidak mengganggu pekerjaan lain.
Pekerjaan pemasangan Kanstin hendaknya bersamaan dengan pekerjaan pembuatan jalan
paving dan pembuatan saluran drainase.
Kanstin yang digunakan memiliki dimensi sebagai berikut : panjang 50 cm, tinggi 30 cm dan tebl
20 cm.
4.2
Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah merupakan pekerjaan awal yang dilakukan pada pekerjaan pemasangan
kanstin. Adapun ketentuan yang harus dilakukan antara lain :
a. Mengetahui jenis dan dimensi kanstin yang akan dipasang.
b. Mengetahui material atau pekerjaan apa saja yang akan dilakukan disekitar pekerjaan
pemasangan kanstin, pekerjaan pasangan paving block, atau pekerjaan penanaman
tanaman.
c. Sehingga dengan demikian mengetahui kedalaman dalam melakukan penggalian tanah
untuk pasangan kanstin.
d. Pergunakan benang nylon untuk mendapatkan kerataan dan kelurusan galian.
e. Sebaiknya penggalian tanah untuk pekerjaan pemasangan kanstin bersamaan dengan
galian pondasi jalan.
4.3
Pemasangan Kanstin
Setelah galian tanah kanstin yang akan dipasang disusun pada galian dengan menggunakan
bantuan benang nylon, agar posisi kanstin lurus dan rata. Kedalaman penanaman kanstin
sedalam 10 cm dari permukaan galian tanah, dengan demikian masih ada 20 cm yang menonjol
keatas. Pada penyusunan dan pemasangan kanstin yang perlu diperhatikan adalah pengunci
pada badan kanstin harus betul-betul tepat agar kanstin bersatu dan tidak goyang. Selain itu
perhatikan bagian yang melengkung atau yang melingkar pemasangan kanstinnya.
Setelah kanstin tersusun dan terpasang diurug atau diisi bagian galian yang tidak terpasang
kanstin dengan batu-batu kecil dan tanah sebagai pengunci. Selain itu bagian sambungan kanstin
dilumuri dan diisi dengan semen pc yang diencerkan agar kanstin merekat dengan kanstin lain.
PASAL 5
PEKERJAAN PAVING
5.1
Umum
Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah jalan dan jalan setapak sesuai yang ditunjukkan dan
tertera pada gambar-gambar berikut pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan
pekerjaan tersebut.
5.2
5.3
10
PASAL 6
PEKERJAAN TAMAN
6.1
Umum
Taman yang merupakan bagian estetis dari suatu landscape dapat terdiri dari beberapa sub
bagian pekerjaan antara lain :
a.
b.
c.
d.
6.2
6.3
Tanaman Perdu
Tanaman Perdu adalah tanaman yang memiliki ketinggian kurang dari 50cm. Bertujuan sebagai
pembatas dan pembentuk. Yang termasuk dalam kelompok tanaman perdu antara lain : Miana,
Lantana, dan lain-lain.
6.4
6.5
Ornamen Estetis
Ornamen estetis pada lansekap ini berupa lampu taman.
11