Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN DENGAN SASARAN INDIVIDU

DAN STRATEGI PEMBELAJARAN


Dosen Pembimbing : Fenti Hasnani. SKep, MAKes

Disusun oleh:
Widiya Cipta Pangestika
P17120013075

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA I
TAHUN 2015
Satuan Acara Pembelajaran Dengan Sasaran Individu Tentang Posisi Menyusui dan
Cara Menyusui

Diagnosa keperawatan

: Kurang pengetahuan tentang posisi menyusui dan cara


menyusui berhubungan dengan kurangnya paparan informasi

Sasaran

: Ny.

Tempat

: RSCM

Hari / tanggal

, Oktober 2015

Waktu

: 30 menit

Pemberi penyuluh

: Widiya Cipta Pangestika


(Mahisiswi Poltekkes Kemenkes Jakarta I)

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang posisi menyusui dan langkah
menyusui selama 30 menit, Ny. mampu memahami posisi menyusui yang benar
dan tehnik menyusui

Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang posisi menuyusui dan cara
menyusui yang baik dan benar, klien dapat:
1. Pengertian manajemen laktasi
2. Posisi dan perlekatan menyusui
3. Langkah-langkah menyusui yang benar

a. Metode Pembelajaran
-

Metode ceramah : Metode ini digunakan untuk penyampaian materi di atas

Metode diskusi, tanya jawab : Metode ini dipergunakan untuk mencapai tujuan
tentang informasi yang telah disampaikan untuk melihat kepahaman Ny. tentang
materi yang telah di sampaikan.

b. Alat Bantu Pembelajaran


-

Leaflet (Terlampir)

c. Kegiatan Belajar Mengajar

NO TAHAP / WAKTU
1. Pembukaan :
3 MENIT

2.

Pelaksanaan :
20 menit

3.

Evaluasi :
5 menit

4.

Terminasi :
2 menit

KEGIATAN PENYULUHAN
Memberi salam pembuka
Memperkenalkan diri
Menjelaskan pokok bahasandan
tujuan penyuluhan
Membagi leaflet
Menjelaskan pengertian teknik
menyusui yang benar

KEGIATAN SASARAN
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

Menjelaskan posisi dan perlekatan


menyusui

Memperhatikan

Menjelaskan langkah-langkah
menyusui yang benar

Memperhatikan

Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab pertanyaan


materi yang telah diberikan, dan
memberi reinforcement kepada
peserta yang dapat menjawab
pertanyaan.
Mengucapkan terimakasih atas
Mendengarkan
peran serta peserta
Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam

d. Evaluasi
Prosedur

: Diberikan di akhir penyuluhan (evaluasi formatif)

Waktu

: 10 menit

Bentuk soal

: Lisan

Jumlah soal

: 2 (Dua)

Pertanyaan setelah materi


a. Posisi menyusui
b. Cara menyusui

Materi Manajemen ASI

1. Pengertian Manajemen Laktasi


Manajemen laktasi adalah suatu tatalaksana menyeluruh yang menyangkut laktasi dan
penggunaan ASI, yang menuju suatu keberhasilan menyusui untuk pemeliharaan
kesehatan ibu dan bayinya.
Manajemen laktasi ini harus dipahami oleh tenaga kesehatan agar dapat melaksanakan
tugas sebagai promotor penggunaan ASI. Manajemen ini meliputi suatu persiapan dan
pendidikan penyuluhan ibu

2. Posisi Saat Menyusui


a. The cradle (Posisi Mendekap)
Posisi mendekap adalah posisi yang sangat baik bagi bayi yang baru saja lahir.
Caranya, pastikan punggung ibu benar-benar mendukung posisi ini dan jaga bayi
di bagian perut Anda hingga kulit bayi bersentuhan dengan kulit Anda. Biarkan
tubuh bayi menghadap kearah Anda kemudian letakkan kepalanya pada siku
Anda.
b. The cross cradle hold (Posisi Mendekap Silang)
Posisi ini adalah dimana satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lainnya
mendukung kepala. Posisi ini hampir mirip dengan posisi dudukan, akan tetapi
Anda akan memiliki kontrol yang lebih besar untuk kepala bayi. Posisi ibu
menyusui ini bagus bagi bayi lahir prematur atau ibu menyusui dengan puting
payudara yang kecil.
c. The football hold (Posisi Pencengkram / Sepakbola)
Untuk posisi menyusui yang satu ini caranya adalah bayi berada di samping Anda
dengan kaki bayi berada di belakang Anda dan posisi bayi terselip di bawah
lengan Anda. Posisi ini seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Posisi
menyusui seperti ini sangat baik bagi ibu menyusui yang melahirkan dengan cara
operasi caesar atau bagi ibu menyusui yang memiliki payudara besar. Pada posisi
ini, ibu menyusui membutuhkan bantal untuk membantu menopang bayi.
d. Saddle hold (Posisi Duduk)
Posisi ibu menyusui ini merupakan cara yang menyenangkan dimana ibu
menyusui dalam keadaan duduk. Posisi ini juga sangat baik jika bayi Anda sedang
mengalami pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk pada posisi tegak
dan kaki mengangkangi Anda sendiri.
e. The lying position (Posisi Berbaring)

Menyusui dengan posisi berbaring akan memberikan Anda lebih banyak kesempatan
untuk bersantai sambil menyusui dan juga tidur lebih banyak pada malam hari.
Karena dengan posisi seperti ini, ibu menyusui masih bisa tetap tidur saat bayi sedang
menyusu. Dukung punggung dan juga kepala bayi dengan bantal. Pastikan perut bayi
menyentuh tubuh Anda.

3. Langkah-langkah menyusui yang benar


a. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar puting,
duduk dan berbaring dengan santai.
b. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan
hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada
ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke
badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi
terbuka lebar.
c. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak
di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi
membuka lebar.
d. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke sebelah kanan
sampai bayi merasa kenyang.
e. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan kapas
yang telah direndam dengan air hangat.
f. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara yang terhisap bisa
keluar.
g. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan alat pompa susu.

DAFTAR PUSTAKA

Norwitz, Errol dan John Schorge. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi.
Jakarta: Erlangga.
Wilkinson, Judith M dan Nancy R. Ahern.2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Dewi, dkk. 2012.Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 1997. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
POGI, dkk. 2008. Pelatihan klinik asuhan persalinan normal.

Anda mungkin juga menyukai