Struktur Sosial Print
Struktur Sosial Print
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat, nikamat dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya, dan berkat petunjukNya jualah sehingga makalah ini bisa di buat dan dapat mempermudah dalam pembelajaran.
Makalah ini di susun untuk melengkapi tugas IPS yang di berikan kapada penyusun.
Makalah ini berisi tentang bagian dari bab dari pembelajaran mata pelajaran IPS. Makalah
ini berisi tentang ringkasan materi yang di harapkan para pembaca mudah memahami dan
mudah memplajarinya.
Kami berharap semoga dengan makalah ini, para pembaca dapat mencapai tingkat
keberhasilan yang di targetkan. Dan akhirnya kami menyadari sepenuhnya bahwa tiada
gading yang tak retak bahwa segala sesuatu tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu saran
dan kritik yang konstruktif sangat kami nantikan guna perbaikan kedepannya dan kami
ucapkan terima kasih.
Hanya kepada Tuhan semata senantiasa kami mohonkan pertolongan-Nya. Semoga
makalah ini bermanfaat dan mendapat ridho-Nya.
Amin.
Penyusun
xi tpm d
ips
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..1.
DAFTAR ISI.2
BAB I
Latar belakang3
BAB II
A. Pengertian struktur sosial.4
Cirri-ciri struktur sosial..4
Elemen dasar struktur sosial..6
Bentuk masyarakat berdasarkan cirri social dan budaya..7
Fungsi dan bentuk-bentuk struktur sosial.9
B. Diferensi sosial...11
Bentuk-bentuk diferensi sosial.11
C. Stratifikasi sosial14
Sifat stratifikasi sosial..14
Dasar stratifikasi sosial.15
Bentuk-bentuk stratifikasi sosial..15
D. Pengaruh diferensi sosial terhadap proses intereksi dan konsolidasi sosial...18
Interaksi keanggotaan masyarakat...18
Konsolidasi sosial keanggotaan masyarakat....21
BAB III
Kesimpulan .23
xi tpm d
ips
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk social yang hidup dalam masyarakat. Manusia menjadi manusia
karena dia tinggal dan hidup di dalam masyarakat. Sejak lahir sampai dengan kematiannya
dia tidak pernah hidup sendiri tetapi selalu berada dalam suatu lingkungan social yang
berbeda-beda satu sama lainnya. Lingkungan social adalah suatu bagian dari suatu
lingkungan hidup yang terdiri atas antar hubungan individu dan kelompok dan pola-pola
organisasi serta segala aspek yang ada dalam masyarakat yang lebih luas dimana lingkungan
social tersebut merupakan bagian dari padanya.
Lingkungan social tersebut dapat terwujud sebagai kesatuan-kesatuan social atau kelompokkelompok social, tetapi dapat juga terwujud sebagai situasi-situasi social yang merupakan
bagian dari dan berada dalam ruang lingkup suatu kesatuan atau kelompok social. Kesatuankessatuan social dan kelompok-kelompok social tersebut masing-masing mempunyai aturanaturan yang berbeda satu dengan yang lainnya, dimana manusia yang terlibat atau berada
didalamnya harus mentaati aturan-aturan tersebut dalam berbagai hubungan-hubungan social
yang dilakukannya menurut masing-masing kelompok dan kesatuan social.
Dalam setiap masyarakat jumlah kelompok dan kesatuan social itu bukan hanya satu,
sehingga seorang warga bias termasuk dalam berbagai kelompok dan kesatuan social yang
ada di masyarakat. Di satu pihak dia termasuk dalam suatu kesatuan social yang terorganisasi
menurut aturan-aturan kekerabatan, seperti : keluarga, kelompok orang-orang yang
seketurunan, atau kelompok orang-orang yang digolongkan sebagai sekerabat dan sebagainya
; dia juga bias menjadi anggota atau warga organisasi yang ada dalm wilayah tempat
tinggalnya seperti : RT, RW, Paguyuban pemuda kampung atau desa dan sebagainya ; dia
juga bias menjadi anggota dari berbagai perkumpulan dan organisasi di tempat kerjanya ;
ataupun menjadi anggota berbagai perkumpulan yang dimasukinya karena dia merasa sebagai
satu golongan dengan perkumpulan tersebut (yang terwujud berdasarkan atas persamaan
umur, jenis kelamin, perhatian ekonomi, perhatian dan ide politik, asal suku bangsa dan
daerah yang sama, dan sebagainya), dan juga karena kesamaan kesenangan atau hobi dengan
sejumlah orang lainnya.
xi tpm d
ips
BAB II
A. Pengertian dan cirri struktur sosial
Pengertian Sruktur sosial menurut para ahli:
1.Soerjono Soekamto
struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan yang lebih funda mental yaitu
memberikan batas batas pada aksi-aksi yang dilakukan secara organisasi
2.Raymond Flirt
struktur sosial merupakan suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai tipe
kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana
orang banyak tersebut ambil bagian.
3.E.R. Lanch
struktur sosial adalah cita-cita tentang distribusi kekuasaan di antara individu dan
kelompok sosial
Jadi struktur sosial dapat disimpulkan adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan
masyarakat yang merupakan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok.
xi tpm d
ips
xi tpm d
ips
xi tpm d
ips
tindakan mereka sendiri. Namun peran social bias menjadi tidak berfungsi karena
membatasi hubungan dan interaksi social individu.jika kita memandang seseorang
hanya sebagai atasan, akan sulit bagi kita untuk berhubungan dengan orang ini
sebagai teman atau tetangga.
Kelompok
Kelompok adalah sejumlah orang yang memiliki norma norma, nilai-nilai, dan
harapan harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling
berinteraksi.kelompok memiliki peran penting dalam struktur social karena
sebagian besar interksi social kita berlangsung dalam kelompok dan di pengaruhi
oleh norma-norma dan sanksi yang ada dalam kelompok.
Lembaga
Lembaga merupakan pola terorganisasi dan kepercayaan serta perilaku yang di
pusatkan pada kebutuhan social yang mendasar. Lembaga atau institusi di bentuk
untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu. Melalui lembaga social , terlihat
struktur dalam masyarakat. Lembaga social saparti keluarga, agama, dan
pemerintah, merupakan aspek fundamental dari struktur social.
Bentuk masyarakat berdasarkan cirri social dan budaya
Menurut selo soemardjan terdapat 3 bentuk masyarakat berdasarkan cirri cirri social
dan budaya sebagai berikut :
1) Masyarakat sederhana
Cirri cirri struktus social dan budaya pada masyarakat sederhana sebagai
berikut :
a. Ikatan keluarga dan masyrakatnya sangat kuat .
b. Organisasi social berdasarkan tradisi turun temurun.
c. Memiliki kepercayaan yang kuat terhadap kekuatan ghaib.
d. Tidak mamiliki lembaga lembaga khusus, seperti lembaga pendidikan.
e. Hokum yang berlaku tidak tertulis.
f. Kegiatan ekonomi dan social di lakukan dengan gotong royong.
g. Sebagian besar produksi hanya untuk keperluan sebdiri atau untuk
pasaran dalam skala kecil
xi tpm d
ips
2) Masyarakat madya
Ciri ciri struktur social dan budaya pada masyarakat madya sebagai berikut :
a. Ikatan keluarga masih kuat, tapi hubungan masyarakat sudah
mengendor.
b. Adat istiadat masih di hormati, tetapi mulai terbuka dengan pengaruh
dari luar.
c. Timbulnya rasionalitas
d. Timbulnya lembaga lembaga pendidikan formal sampai tingkat
lanjutan
e. Adanya hokum tertulis, selain hokum tidak tertulis.
f. Memberikan kesempatan pada produksi pasar sehingga muncul
diferensiasi dalam struktur masyarakat.
g. Gotong royong hanya untuk keperluan di kalangan tetangga dan
kerabat, sedangkan kegiatan ekonomi di lakukan atas dasar uang.
3) Masyarakat modern
Cirri cirri struktur social dan budaya pada masyarakat modern sebagai berikut
a. Hubungan social di dasarkan atas kepentingan pribadi.
b. Hubungan dalam masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling
mempengaruhi.
c. Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat
d. Terdapat stralifikasi social atas dasar keahlian.
e. Tingkat pendidikan formal tinggi.
f. Hokum yang berlaku adalah hokum tertulis.
g. Ekonomi hamper seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang di
dasarkan atas penggunaan uang dan alat pembayaran lainnya.
xi tpm d
ips
xi tpm d
ips
xi tpm d
ips
10
B. DIFERENSI SOSIAL
Diferensiasi sosial merupakan pemilahan atau konfigurasi struktur sosial berdasarkan
parameter-parameter yang sifatnya nominal atau tidak berjenjang. Hasilnya dalam
masyarakat terdapat kelompok-kelompok atau golongan sosial.
A. Diferensiasi sosial berdasarkan ras.
Ras merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik-biologis manusia
dengan kecenderungan yang besar.
Ciri fisik :
Fenotipe (tampak luar):
1)
Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata
2)
Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll.
Genotype (tidak tampak luar): golongan darah Manusia dari seluruh dunia dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid, mongoloid, dan negroid.
Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena: (1) ciri fisik
yang tumpang tindih, dan (2) terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi).
B. Diferensiasi sosial berdasarkan sukubangsa/etnis
Sukubangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan
kesatuan kubangsa sering disamakan dengan kelompok etnik (ethnic Group). Namun,
kelompok etnik tidak selalu berarti sukubangsa. Misalnya kelompok etnik Tionghoa.
Disebut kelompok etnik apabila secara sosial telah mengembangkan SUBKULTUR-nya
sendiri.
Lima cirri pengelompokan sukubangsa:
Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara warga
sukubangsa
Pola-pola sosial-kebudayaan (adat istiadat, cita-cita dan ideologi)
Ikatan sebagai satu kelompok
Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli
Perasaan keterikatan kelompok karena kekerabatan/genealogis dan kesadaran
teritorial di antara warga sukubangsa
Untuk kepentingan administrasi dan politik, di masa orde baru dibedakan antara
(1) masyarakat sukubangsa,
(2) masyarakat terasing, dan
SMK NEGERI 2 SURAKARTA
xi tpm d
ips
11
F. Usia
xi tpm d
ips
12
Factor usia bisa pula menjadi bagi factor bagi diferensi social. Masyarakat dapat di
bagi bagi menurut kelompok umurnya. Pada umumnya berdassarkan factor usia orang
orang dapat di kelompokkan menjadi :
1. Anak anak (1 12 tahun)
2. Remaja (13 18 tahun)
3. Pemuda (18 35 tahun)
4. Setengah tua (36 55 tahun)
5. Tua (56 70 tahun)
6. Jompo (71 tahun ke atas)
Pengelompokan atau pemberdasarkan bagian seperti itu dalam masyarakat di ikuti
pula dengan pemberian hak dan kewajiban masing masing yang mungkin berbeda
beda. Berdasarkan hak-hak yang di miliki, kemampuan, kekuasaan, kesempatan,
maka berdasarkan factor usiapun bisa terjadi pula stratifikasi.
Jika kita melihatnya klan segi diferensi secara horizontal, maka pembagian tersebut
bisa berkaitan pula dengan pembagian pekerjaan, kewajiban, klan hak berdasarkan
umur. Misalnya kanak-kanak dan orang jompo tidak di tuntut untuk bekerja mencari
nafkah.kanak-kanak remaja, dan pemuda lebih banyak di tuntut untuk mencari ilmu.
Masa yang di tuntut untuk bekerja pada umumnya pada usia pemuda. Orang orang
yang setengah tua da harapkan kewajibannya untuk mencari nafkah untuk
keluarganya.
G. Aliran politik
Warga masyarakat sering pula terbagi sesuai dengan aliran atau pandangan public
yang mereka ikuti. Misalnya mereka memasuki organisasi politik tertentu yang
mungkin berbeda satu sama lain. Di Indonesia misalnya ada warga masyarakat yang
menjadi anggota Partai A, Partai B, Partai C, dan seterusnya lantas orang yang
bersangkutan bisa menjadi anggota DPR/DPRD.dengan demikian dapat pula kita
katakana bahwa aliran politik ini menjadi salah satu dasar bagi terciptanya deferensi
social.
H. Klan (clan)
Menurut koentjaraningrat, klan adalah kelompok kekerabatan yang terdiri atas semua
keturunan dari seorang nenek moyang yang di perhitungkan mulai garis keturunan
sejenis, yaitu keturunan warga-warga pria atau wanita. Apabila kita menarik garis
keturunan dari laki laki maka di sebut patrilineal, klan jika menarik garis keturunan
dari pihak wanita maka di sebut matrilenial. Jadi ada klan patrilenial, misalnya yang
banyak kita jumpai dalam masyarakat batak dan ada klan matrilineal, misalnya yang
banyak kita jumpai dalam masyarakat Minangkabau.
xi tpm d
ips
13
C. STRATIFIKASI SOSIAL
1. Pengertian stratifikasi social
Kata stratifikasi berasal dari bahasa latin, yakni stratum yang berarti tingkatan dan
socius yang berarti taman atau masyarakat. Secara harfiah stratifikasi social adalah
tingkatan yang ada di dalam masyarakat. Berikut ini pendapat para ahli mengenai
pengertian stratifikasi social.
Menurut Pitirim A. Sorokin (1959) stratifikasi social merupakan cirri yang tetap
pada setiap kelompok social yang teratur. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa
stratifikasi social merupakan pembedaan penduduk ke dalam kelas kelas secara
bertingkat.
Menurut Robert M. Z. Lawang, stratifikasi social adalah penggolongan orang
orang yang termasuk dalam suatu system social tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hieiarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Menurut Paul B. Horton dan Chester L.Hunt, stratifikasi social berarti system
perbedaab status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Menurut bruce J. Cohen, stratifikasi social adalah system yang menempatkan
seseorang sesuai dengan kualitas yang di miliki dan menempatkan mereka pada
kelas social yang sesuai.
Dari definisi-definisi di atas dapat di simpulkan bahwa stratifikasi social adalah
pembedaan masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
Terbentuknya stratifikasi social merupakan hasil dari kebiasaan manusia berhubungan
antara satu dengan yang lain secara teratur dan tersusun, baik secara perorangangan
maupun kelompok.
2. Sifat stratifikasi sosial
Menurut soerjono soekamto, terdapat 3 sifat stratifikasi sosial sebagai berikut ini :
a. Stratifikasi sosial tertutup (closed social stratification)
Stratifikasi sosial tertutup adalah pelapisan sosial yang anggotanya dari setiap
stratanya sulit mengadakan mobilitas vertical. Walaupun terjadi mobilitas tetapi
hanya terbatas pada mobilitas horizontal. Misalnya dalam system kasta, kaum
sudra tidak bisa posisi naik ke lapisan brahmana. Dalam system rasial, orang
negro tidak bisa pindah kedudukan ke posisi kulit putih.
b. Stratifikasi sosiak terbuka (opened social stratification)
xi tpm d
ips
14
Kualitas
dan
kepandaian
Tingkat
usia
yang senior
Pengaruh
kekuasaan
Sifat keaslian
Keanggotaan
kaum kerabat
Pangkat
jabatan
Kekayaan harta
benda
kepa;a
masyarakat
dan
xi tpm d
ips
15
xi tpm d
ips
16
xi tpm d
ips
17
xi tpm d
ips
18
xi tpm d
ips
19
Hindu
Budha
Kepercayaan Lainnya
Suku Sunda
Suku Betawi
xi tpm d
Klan Parental
ips
20
Suku Jawa
Wirausaha
SMA
Perguruan Tinggi
xi tpm d
ips
21
Suku Sunda
Suku Ambon
Partai Golkar
Suku Jawa
Suku Madura
PDI-P
Suku Minang
Suku Toraja
PKB
Suku Dayak
Suku Minahasa
Ras Negroid
xi tpm d
ips
Golkar
22
Ras Mongoloid
Kristen
PDI-P
Ras Austroloid
Hindu
PKB
Ras Veddoid
Budha
PPP
Partai Golkar
Suku Jawa
Parental
Perajin
PDI-P
Suku Batak
Patrilineal
Pedagang
PKB
Suku Minang
Matrilineal
Petani
Partai Demokrat
Suku Dayak
PKS
xi tpm d
ips
23
Islam
SD
PNS
Suku Jawa
Kristen
SMP
TNI
Suku Batak
Hindu
SMA
Pedagang
Suku Minang
Budha
Diploma
Petani
Suku Dayak
Kepercayaan
Sarjana
Perajin
KESIMPULAN
STRUKTUR SOSIAL adalah susunan masyarakat secara
hierarkis, baik vertical maupun horizontal. Strukrur sosial
Secara vertical membentuk stratifikasi sosial (pelapisan
masyarakat). Struktur sosial secara horizontal membentuk
diferensiasi sosial (penggolongan masyarakat). Dua unsure
baku yang membentuk struktur sosial, yaitu status sosial dan
perab sosial. Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam
masyarakat, sedangkan peran sosial adalah perilaku yangh
harus di perbuat sesuai dengan kedudukannya dalam
masyarakat.
Bentuk bentuk struktur sosial, yaitu stratifikasi sosial dan
diferensi sosial. Stratifikasi sosial adalah pelapisan masyarakat
berdasarkan tingkatan atau kelas sosial. Istilah baku dalam
stratifikasi sosial yaitu lapisan atas, lapisan menengah, lapisan
xi tpm d
ips
24
xi tpm d
ips
25