Sistem
Endokrin
Eri Rizki P
Bianca Anisa
Maulana Yusuf
Mega Anjani
Nissa Azillah
Nova Pratidina Ardilla
Ramdhan Hidayat
Ratu Suci Afriliani
Reviandika Nur Ilham
https://stikeskotasukabumi.wordpress.com
Sistem Endokrin
adalah sistem kontrol kelenjar tanpa
saluran (ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untuk memengaruhi organorgan lain. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran
darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang
selanjutnya
akan
menerjemahkan
"pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Klasifikasi Hormon
Klasifikasi Hormon
Fungsi hormone
Melatonin
Melatonin dirembes oleh kalenjar pineal dan mempunyai
fungsi seperti pil tidur. Orang tua yang tidak dapat tidur
dengan nyenyak biasanya disebabkan oleh kekurangan
rembesan bahan melatonin.
Peranan melatonin :
Memperbaiki kualiti tidur pada waktu malam
Melegakan tekanan yang di sebabkan oleh perbezaan
masa, contohnya keletihan dan kebolehan mengenali
arahtuju (direction)
Mengoksidasikan radikal bebas yang boleh merosakkan
sel-sel badan dan kesan-kesan sampingan metabolism
Insulin
Fungsi insulin :
Membantu pembakaran dan penyerapan glukosa oleh sel badan
Mengimbangkan paras glukosa didalam darah dan mencegah
kencing manis.
Membantu sel menyimpan tenaga dalam bentuk glukosa didalam
hati
Membantu proses penyimpanan glukosa berlebihan dalam bentuk
lemak didalam hati
DHEA
DHEA dirembes oleh kalenjar renal dan merupakan
sejenis hormone steroid yang kaya didalam tubuh
manusia. Ia terlibat dalam penghasilan hormone
seksual iaiutu oestrogen dan hormone testis.
Fungsi DHEA :
Meningkatkan daya ketahanan dan mencegah
jangkitan bacteria.
Mengekalkan fungsi hati dan organ-organ lain.
Menjaga kestabilan dan keseimbangan tekanan
darah dan paras hormon. (Contoh: hormone
seksual)
Pencegahan kencing manis pada orang dewasa.
Oestrogen
Oestrogen merupakan hormone yang penting bagi wanita
dan ia dirembes didalam ovari. Bagi kaum lelaki pula,
oestrogen di rembes pada testis tetapi rembesannya
adalah
sedikit.
Fungsi oestrogen :
Mengawal fungsi otak
Mencegah masalah menopos (putus haid yang melebihi
12 bulan, biasanya mula berlaku diantara umur 45 50)
Menjamin pertumbuhan tisu yang sihat termasuk
kecekangan dan kelembapan
Hormon Testis
Hormon Hipofisis
Hipofisis terletak pada dasar otak di sela
tursika pada tulang sphenoid Berhubunga
dengan hipotalamus melalui tangkai hipofisis
(infundibulum) Dibedakan atas tiga bagian
utama:
Adenohipofisis (lobus anterior, pars distalis)
Lobus intermedier (pars intermedia)
Neurohipofisis (lobus posterior, pars nervosa)
Hormon Hipofisis dibagi menjadi : Adehipofisis
dan Neurohipofisis.
1.Adenohipofisis
Tipe sel penyusun :
Acidophil (eosin, orang G, erythrosin)
Basophil (priodic acid Schiff/PAS, eldehyde fuscin)
Chromophob (tidak terwarna oleh pewarna asam ataupun basa
Tipe sel menurut hormon yang dihasilkan
Somatotrop - Thyroprop
Mammotrop - Gonadotrop
2.Neurohipofisis
Tersusun atas jaringan syaraf terutama serabut syaraf yang
berasal dari magnoselular neuron di PV nuclei dan SO nuclei. Akson
dan terminal magnoselular neuron menempati 40% dari
neurohipofisis sisanya berupa sel neuroglial yang disebut pituicyte.
Hormon neurohipofisis berupa peptida dengan 8 macam asam
amino
oktapeptida
Hormon Tiroid
Hormon Adrenokortikal
Kelenjar Adrenal
Terletak di bagian atas dari ginjal. Terdiri dari 2
lapisan yaitu korteks dan medulla.
Medula adrenal mensekresikan hormon epinefrin
dan norepinefrin yang berkaitan dengan sistem saraf
simpatis, sedangkan korteks adrenal mensekresikan
hormon kortikosteroid.
Korteks adrenal terdiri atas 3 lapisan yaitu: Zona
Glomerulosa (bagian luar), Zona Fasicullata (bagian
tengah) dan Zona Retikularis (dibawah zona
fasicullata).
Kelenjar adrenal menghasilkan 3 jenis hormon steroid
yaitu: Glukokortikoid, Mineralokortikoid/Aldosteron dan
Gonadokortikoid/hormon seks.
Hormon Insulin
Glukagon
Glukagon adalah antagonis dari insulin:
Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di
dalam darah. Dia diproduksi di sel alpha
dari pankreas. Glukagon melewati dalam
proses sintesenya yang disebut sebagai
limited proteolyse, yang artinya molekul
glucagon berasal dari prohormon yang
lebih tepatnya disebut sebagai
prohormon. Gen untuk glukagon selain
di pankreas juga terdapat di otak dan sel
enteroendokrin L di sistem pencernaan.
Hormon Paratiroid
Kalsitonin
Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yang berefek hipokalsemik dan
hipofosfatemik. Pertama kali diisolasi dari kelenjar tiroid. Hormon
polipeptida ini terdiri dari residu 32 asam amino yang membentuk rantai
tunggal lurus. Sekresi dan biosintesis kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion
Ca++ plasma; bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat,
dan sebaliknya. Pengukuran kadar kalsitonin dengan cara imunoassay
didapatkan, kadar basal kalsitonin < 100 pg/ml. Pemberian infus Ca++
dapat meningkatkan kadar basal ini sampal 2-3 kali lipat. Kadar rata-rata
kalsitonin pada wanita lebih rendah daripada pria.
Mekanisme kerja Kalsitonin
Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik kalsitonin terjadi akibat efek
penghambatan langsung kalsitonin terhadap resorpsi tulang oleh sel-sel
osteoklas dan osteosit. Hormon ini kecuali menghambat resorpsi tulang
juga dapat merangsang pembentukkan tulang oleh osteoblast.
Meskipun kalsitonin dapat mengurangi efek osteolisis HPT, tetapi bukan
merupakan antihormon paratiroid; oleh karenanya tidak menghambat
aktivasi adenil siklase sel tulang maupun ambilan Ca++ ke tulang yang
diinduksi oleh HPT.
Kerja kalsitonin tidak dihambat oleh inhibitor sintesis RNA maupun protein.
Nampaknya sebagian efek kalsitonin diperantarai oleh adanya peningkatan
kadar AMP-sikIik di osteoblas.
c. Kelenjar Tiroid
Abnormalitas Sekresi , terjadi akibat
defisiensi iodium, atau malfungsi
hipotalamus, hipofisis, atau kelenjar
tiroid.
Hipotiroidisme
Hipertiroidisme
Golter(gondok)
d. Kelenjar Tiroid
D. Kelenjar paratiroidisme
Abnormal Sekresi
Hipersekresi
(hiperparatiroidisme),mengakibatkan
peningkatan aktivitas osteoklas, resorbsi tulang
dan dekalsifikasi , serta pelemahan tulang.
Hiposekresi (hipoparatiroidisme)
mengakibatkan penurunan kadar kalsium
F. Kelenjar Adrenal
Abnormalitas sekresi Adrenokortikal
Hiposekresi terjadi karena dekstruksi jaringan
Abnormalitas Sekresi
1. Diabetes melitus tipe I dan II
2. Hiperinsulinisme