antitripsin 1:20000. Rasio atresia bilier pada anak perempuan dan anak laki-laki
adalah 2:1, sedang pada hepatitis neonatal, rasionya terbalik.1,2,3
Tatalaksana kolestasis bertujun untuk memperbaiki aliran empedu, nutrisi,
terapi komplikasi yang sudah terjadi, dan memberi dukungan psikologis serta edukasi
pada pihak keluarga.2,3
Berikut akan dilaporkan sebuah kasus mengenai kolestasis pada bayi yang
dirawat di bagian Ilmu kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah UNDATA Palu.
KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis kelamin
Tanggal Lahir
Usia
Tanggal masuk
: By. A.A
: Perempuan
: 15 September 2013
: 2 bulan 8 hari
: 23 November 2013
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama
: Kuning seluruh badan
Riwayat Penyakit Sekarang : Bayi perempuan masuk rumah sakit dengan
keluhan kuning di seluruh badan. Kuning dialami sejak usia 1 bulan. Pasien
tidak mengeluhkan panas, tidak ada kejang, tidak ada mual muntah, bayi kuat
minum, buang air besar lancar dengan feses warna oranye, buang air kecil
dengan warna urin seperti teh. Bayi ini merupakan rujukan dari PKM Tomini
menderita hepatitis
Riwayat Persalinan
belakang kepala. Bayi lahir ditolong oleh bidan dengan berat badan lahir 3000
gram.
Kemampuan Bayi
Bayi
sudah
bisa
mengangkat
kepala,
B0
3. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: Sakit Sedang
Kesadaran
: Kompos Mentis
Berat Badan
: 5,2 Kilogram
Panjang Badan
: 62 cm
Status Gizi
: Gizi Baik
Tanda Vital
- Denyut nadi: 142 Kali/menit
- Suhu
: 36,7o C
- Respirasi : 50 kali/menit
Kulit
: Sianosis (-), ikterus (+), eritema (-), turgor kembali cepat,
Kepala
: Normocephal, konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (+),
Rhinorrhea (+), otorrhea (-), Lidah kotor (-), bibir kering (-),
tonsil T1/T1 hiperemis (-)
Leher
Thorax
Paru-paru
-
Jantung
-
Abdomen
- Inspeksi
- Auskultasi
- Perkusi
- Palpasi
Genital
Anggota gerak
Punggung
Otot-otot
Refleks
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Darah rutin
:
Eritrosit
3,05 1012/L (3,60-6,50 1012/L)
Hemoglobin 9,3 g/dl
(11,5-16,5 g/dl)
9
Leukosit
13,6 10 /L
(3,5-10,0 109/L)
9
Trombosit
483 10 /L
(150-450 109/L)
Hematokrit 26,4% (35,0-55,0%)
HBSAg (-)
HCV (-)
Radiologi (-)
EKG (-)
5. RESUME
Bayi perempuan usia 2 bulan 8 hari masuk Rumah Sakit dengan keluhan
kuning di seluruh badan. Kuning dialami sejak usia 1 bulan. Buang air besar
lancar dengan feses warna oranye, buang air kecil dengan warna urin seperti teh.
Bayi ini merupakan rujukan dari PKM Tomini dengan diagnose suspek hepatitis.
Berat Badan
: 5,2 Kilogram
Panjang Badan
: 62 cm
Status Gizi
: Gizi Baik
Tanda Vital
- Denyut nadi
: 142 Kali/menit
- Suhu
: 36,7o C
- Respirasi
: 50 kali/menit
Kulit Ikterus (+), sclera ikterik (+/+), Abdomen bentuk cembung, hipertimpani
Organomegali (+) (hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae)
6. DIAGNOSIS
7. TERAPI
8. ANJURAN
: Suspek cholestasis
: IVFD dekstrosa 5% 8 tpm (Mikrodrips)
: Pemeriksaan SGPT/SGOT
Pemeriksaan bilirubin
USG Abdomen
FOLLOW UP
Tanggal
: 24 November 2013
Subjek (S)
: Panas (-), kejang (-), batuk (-), beringus (+), muntah (-),
BAB berwarna oranye, air kencing seperti teh.
Objek (O)
Tanda Vital
o Denyut Nadi
o Respirasi
o Suhu
: 102 kali/menit
: 36 kali/menit
: 36,30C
Kulit Ikterus (+), sclera ikterik (+/+), Abdomen bentuk cembung, hipertimpani
Organomegali (+) (hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae)
Assesment (A)
Plan (P)
: Suspek Cholestasis
: IVFD dextrose 5% 8 tpm
Pemeriksaan HAV
Pemeriksaan SGPT/SGOT
Pemeriksaan bilirubin
USG Abdomen
Tanggal
: 25 November 2013
Subjek (S)
: Panas (-), kejang (-), batuk (-), beringus (+), muntah (-),
BAB berwarna oranye, air kencing seperti teh.
Objek (O)
Tanda Vital
o Denyut Nadi
o Respirasi
o Suhu
: 120 kali/menit
: 36 kali/menit
: 36,90C
: Suspek Cholestasis
: IVFD dextrose 5% 8 tpm
Pemeriksaan SGPT/SGOT
Pemeriksaan bilirubin
USG Abdomen
Tanggal
: 26 November 2013
Subjek (S)
: Panas (-), kejang (-), batuk (-), beringus (+), muntah (-),
BAB berwarna oranye, air kencing seperti teh.
Objek (O)
a. Tanda Vital
Denyut Nadi : 152 kali/menit
Respirasi
: 40 kali/menit
Suhu
: 35,70C
Kulit Ikterus (+), sclera ikterik (+/+), Abdomen bentuk cembung, hipertimpani
Organomegali (+) (hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae)
Hasil USG Abdomen: adanya hepatomegali ringan dengan stasis bilier intrahepatal
Assesment (A)
Plan (P)
: Cholestasis Intrahepatik
: IVFD dextrose 5% 8 tpm
Terapi Antivirus
Fenobarbital 3-10 mg/KgBB/hari dalam 2 dosis
Terapi Nutrisi
DISKUSI KASUS
nekroinflamatori
yang
menyebabkan
kerusakan
dan
akhirnya
11
variasi yang luas dari neonatal hepatopati, suatu inflamasi nonspesifik yang
disebabkan oleh kelainan genetik, endokrin, metabolik, dan infeksi intrauterin. Mempunyai gambaran histologis yang serupa yaitu adanya
pembentukan multinucleated giant cell dengan gangguan lobuler dan serbukan
sel radang, disertai timbunan trombus empedu pada hepatosit dan kanalikuli.
Diagnosa hepatitis neonatal sebaiknya tidak dipakai sebagai diagnosa akhir,
hanya dipakai apabila penyebab virus, bakteri, parasit, gangguan metabolik
tidak dapat ditemukan.4,5,6
Tabel 1. Kolestasis pada neonatus
A. Saluran empedu ekstrahepatik
Biliary atresia
Choledochal cyst dan choledochocele
Biliary hypoplasia
Choledocholithiasis
Bile duct perforation
Neonatal sclerosing cholangitis
B. Saluran empedu intrahepatik
Syndromic paucity (sindrom Alagille, mutasi pada JAGGED1)
Nonsyndromic paucity
- Hypothyroidism
- Bile duct dysgenesis
Congenital hepatic fibrosis
- Ductal plate malformation
- Polycystic kidney disease
- Carolis disease
- Hepatic cyst
Cystic fibrosis
Langerhans cell histiocytiosis
Hyper-IgM syndrome
C. Hepatocytes
Sepsis-associated cholestasis
13
Neonatal hepatitis
- Viral infections
- Hepatitis B
- Cytomegalovirus (juga menginfeksi cholangiocytes)
- Herpes viruses (simplex and HHV-6 and 8)
- Adenovirus
- Enterovirus
- Parovirus B19
Toxoplasmosis
Syphilis
Progressive familial intrahepatic cholestasis syndromes
- PFIC-1: mutation in FIC1, ? aminophospholipid transporter
- PFIC-1: mutation in BESP, the canalicular bile salt export
pump
- PFIC-1: mutation in MDR3, canalicular phospholipid
flippase
Bile acid synthetic defects
Urea cycle defects
- Ormithine transcarbamylase deficiency
- Carbomoyl phosphate synthetase deficiency
Tyrosinemia
Fatty acid oxidation disorders
Mithocondrial enzymopathies
Peroxisomal disorders (zellweger syndrome)
Carbohydrate disorders
- Galactosemia
- Hereditary fructose intolerance
- Glycogen storage disease
Lipid storage disorders
- Niemann-Pick cell disease
- Gauchers disease
- Wolmans disease
1-Antitrypsin deficiency
Neonatal hemochromatosis
Total parenteral nutrition-associated cholestasis
(Dikutip dari Karpen SJ. Update on the etiologies and management of neonatal
cholestasis. Clin Perinatol. 2002;29:159-80)
1. PATOFISIOLOGI
14
bile
acid
sehingga
aktifitas
16
leukotrienes. Cysteinyl
leukotrienes
suatu zat
kolestasis
terjadi kegagalan
proses
sehingga
kadarnya
akan
17
2. MANIFESTASI KLINIS
Tanpa memandang etiologinya, gejala klinis utama pada kolestasis bayi
adalah ikterus, tinja akholis, dan urine yang berwarna gelap. Selanjutnya akan
muncul manifestasi klinis lainnya, sebagai akibat terganggunya aliran empedu
dan bilirubin. Dibawah ini bagan yang menunjukkan konsekuensi akibat
terjadinya kolestasis.8,9
18
3. DIAGNOSIS
Tujuan utama evaluasi bayi dengan kolestasis adalah membedakan antara
kolestasis intrahepatic dengan ekstrahepatik sedini mungkin. Diagnosis dini
obstruksi bilier ekstrahepatik
akan
meningkatkan
keberhasilan
operasi.
1-antitripsin).
b. Pemeriksaan fisik
Pada umumnya gejala ikterik pada neonatus baru akan terlihat bila
kadar bilirubin sekitar 7 mg/dl. Secara klinis mulai terlihat pada bulan
pertama. Warna kehijauan bila kadar bilirubin tinggi karena oksidasi bilirubin
menjadi biliverdin. Jaringan sklera mengandung banyak elastin yang
19
penyebab seperti
hipertensi portal,
c. Pemeriksaan Penunjang
Darah
Panel hati (alanine transferase, aspartate transaminase, alkaline
phosphatase, GGT, Bu, Bc) Darah tepi
Faal hemostasis
1-Antitrypsin dan phenotype
Kadar asam amino
20
21
Kolestasis yang di alami oleh pasien pada kasus ini adalah kolestasis
Ekstrahepatik di mana dari hasil anamnesis ibu pasien memilki riwayat penyakit
kuning, feses berwarna oranye dan dari hasil USG abdomen di dapatkan bahwa
adanya hepatomegali ringan dengan stasis biliaris dengan ekstrahepatal. Berdasarkan
teori kolestasis terbagi atas dua yaitu intrahepatic bila penyumbatan terjadi antara sel
hati dan duktus koledokus dan ekstrahepatik bila sumbatan terjadi di dalam duktus
koledokus.8,9
22
9. PENATALAKSANAAN
Tujuan tatalaksana kolestasis Ekstrahepatik adalah:
a. Memperbaiki aliran empedu dengan cara
- Mengobati etiologi kolestasis dengan medikamentosa pada kolestasis
hepatoselular yang dapat diobati berdasarkan penyebabnya, seperti yang
tertera pada tabel di bawah ini:
Penyebab
Infeksi
Toksoplasma
Sitomegalovirus
Herpeks Simpleks
Sifiis
Sepsis/infeksi bakteri lain
Tuberculosis
Toksik
Nutrisi parenteral total
Tatalaksana Spesifik
Spiramisin
Gancyclovir, bila berat
Acyclovir
Penicillin
Antibiotic yang sesuai
OAT (4 jenis tanpa ethambutol)
Asupan oral, metronidazole, ursodeoksikolat.
23
jumlah kalori 120%-150% dari kebutuhan normal serta vitamin, mineral dan
trace elemen.9,10
- Formula MCT (medium chain triglyceride) karena relatif lebih larut dalam
air sehingga tidak memerlukan garam empedu untuk absorpsi dan
-
gr/kgBB/hari.
Vitamin yang larut dalam lemak
A
: 5000-25000 U/hari
D3
: Calcitriol: 0,05-0,2 ug/kgBB/hari
E
: 2,5 -5 mg/2-7x/minggu
K
: K1 2,5-5 mg/2-7x/minggu
- Mineral dan trace elemen: Ca, P, Mn,Zn, Selenium, Fe.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Roberts EA. The jaundiced baby. In: Deirdre A Kelly. Disease of the liver and
biliary system 2nd Ed. Blackwell Publishing 2004, 35-73.
2. A-Kader HH, Balisteri WF. Neonatal cholestasis. In: Behrman, Kliegman, Jenson.
Nelson Textbook of Pediatrics 17th Ed. Saunders, 2004;1314-19.
3. Mieli-Vergani G, Howard ER, Portmann B, et al. Late referral for biliary atresiamissed opportunities for effective surgery. Lancet i. 2009:421-423.
4. Karpen SJ. Update on the etiologies and management of neonatal cholestasis. Clin
Perinatol. 2002;29:159-80.
5. Suchy FJ. Approach to the infant with cholestasis. In: Suchy FJ Liver disease in
children. St Louise: Mosby-Yearbook. 2008:399-55.
6. Yoon PW, Bresee JS, Olney RS, et al. Epidemiology of biliary atresia: A
population-based study. Pediatrics. 2007;99:376.
7. Dick MC, Mowat AP. Hepatitis syndrome in infancy-an epidemiologic survey
with 10 year follow up. Arch Dis Child. 1985;60:512-16.
8. Arief S. The profile of cholestasis in infancy. J Pediatr Gastroenterol Nutr.
2004;39:suppl 1 S188.
9. Haber BA. Biliary atresia. Gastroenterol Clin North Am. 2003;32:891-911.
10. Hart MH, Kaufmann SS, Vanderhoof JA et al. Neonatal hepatitis and extrahepatic
biliary atresia associated with cytomegalovirus infection in twins. Am J Dis
Children. 1991;145:302-305.
26