Pemilihan Sumber Pembiayaan
Pemilihan Sumber Pembiayaan
Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal.
Lembaga Pembiayaan meliputi:
1.
Perusahaan Pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan
Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.
2.
Perusahaan
Modal
Ventura,
adalah
badan
usaha
yang
melakukan
usaha
Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk
melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur.
Leasing
Menurut Financial Accounting Standar Board (FASB) :
..An agreementcoonveying the right to use property, plant or equipment (land and/or
lessee, sehingga jangka waktu perjanjian lease ini dapat bervariasi tergantung pada kesepakatan
bersama
A. Prinsip leasing terdiri dari beberapa elemen di bawah ini:
1. Pembiayaan perusahaan
2. Penyediaan barang-barang modal
3. Jangka waktu tertentu
4. Pembayaran secara berkala
5. Adanya hak pilih (option right)
6. Adanya nilai sisa yang disepakati bersama
7. Adanya pihak lessor
8. Adanya pihak lessee
sekaligus mengeksekusi perjanjian untuk menyewa property itu kembali selam jangka
waktu tertentu dengan ketentuan-ketentuan tertentu.
2. Sewa Guna Usaha Operasi
Sewa guna usaha operasi (operating lease), yang terkadang disebut pada sewa guna usaha
jasa (service lease), memberikan jasa pendanaan danpemeliharaan. IBM adalah salah
satu pelopor kontrak sewa guna usaha operasi, dan computer serta mesin fotokopi, brrikut
mobil dan truk, adalah jenis-jenis peralatan utama yang disewakan.Biasanya, sewa guna
usaha seperti ini mengharuskan lessor memelihara dan merawat peralatan yang disewa,
dan biaya melakukan pemeliharaan tersebut telah diperhitungkan di dalam pembayaran
sewa.
Salah satu ciri khas penting dari sewa guna usaha operasi adalah adanya kenyataan bahwa
sewa guna usaha sering kali tidakdiamortisasipenuh; atau dengan kata lain, pembayaran
yang diminta menurut kontrak sewa guna usaha tidak cukup untuk melunasi biaya
peralatan secara penuh.
Fitur akhir adalah bahwa sewa guna usaha operasi sering kali memuat suatu klausial
pembatalan, yang memberikan hak kepada lessor untuk membatalkan sewa sebelum
tanggal berakhirnya perjanjian.
3. Sewa Guna Usaha Keuangan atau Modal
Sewa guna usaha keuangan atau modal (financial lease), atau disebut juga sewa guna
usaha modal (capital lease) berbeda dari sewa guna usaha operasi dalam tiga hal, antara
lain sewa guna usaha keuangan: (1) tidak memberikan jasa pemeliharaan, (2) tidak dapat
dibatalkan, dan (3) diamortisasi secara penuh (atau, lessor menerima pembayaran sewa
yang sama dengan harga penuh dari peralatan yang disewa ditambah sejumlah
pengembalian atau investaasi). Dalam suatu perjanjian sewa guna usaha keuangan
umumnya, perusahaan yang akan menggunakan peralatan (lessee) memilih item-item
tertentu yang dibutuhkannya dan menegosiasikan harga dan syarat-syarat pengiriman
dengan pihak pembuat.
D. Hubungan hukum yang terjadi antara para pihak yaitu lessor, lessee dan supplier ada
beberapa alternatif sebagai berikut:
Factoring
Menurut Keppres No. 61 tahun 1988, tentang lembaga pembiayaan, factoring merupakan
usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan / atau pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek dari suatu perusahaan yang terbit dari suatu transaksi perdagangan dalam
dan luar negeri.
A. Pihak yang terlibat dalam kegiatan factoring adalah:
1. Pihak perusahaan faktor, yakni merupakan pihak pemberi jasa factoring, dan bertindak
sebagai pihak pemberi piutang.
2. Pihak klien, merupakan pihak yang mempunyai piutang / tagihan yang akan dijual kepada
pihak perusahaan faktor.
3. Pihak customer, merupakan pihak debitur yang berhutang kepada pihak klien, untuk
selanjutnya dia akan membayar hutangnya kepada pihak perusahaan factor.
Subyek hukum dari perjanjian anjak piutang itu tentau saja adalah Penjual, Pembeli dan
Perusahaan anjak piutang. Namun penamaan tersebut dirubah disesuaikan dengan hakekat anjak
piutang.
Obyek hukum dalam perjanjian ini jelas adalah piutang itu sendiri. Baik itu dijual atau
dialihkan atau di urus oleh pihak lain.
B. Jenis- jenis factoring
Dari segi pemberitahuan customer
1. Diosclosed Factoring
2. Undiosclosed Factoring
modal melalui penjualan obligasi sulit untuk dilakukan, dan hampir mustahil untuk
menjual lebih banyak saham preferen atau saham biasa.Akan tetapi, memiliki saham
preferen yang masih beredar memang dapat memberikan kesembatan bagi sebuah
perusahaan untuk mengatasi kesulitan-kesulitannya.
Investor saham preferen lebih beresiko dari pada obligasi karena:
1. Klaim para pemegang saham preferen berada dibawah klaim para pemegang obligasi pada
saat terjadi likuidasi
2. Pemegang obligasi kemungkinan besar akan tetapi terus menerima pendapatan selama
masa-masa sulit dibandingkan dengna pemegang saham preferen.
Beberapa saham preferen memiliki ciri-ciri yang mirip dengan obligasi perpetual
dalam hal tidak ada tanggal jatuh tempo, tetapi kebanyakan emisi baru telah memiliki
tanggal jatuh tempo tertentu.
Para emiten, saham preferen memiliki kerugian pajak secara relatif terhadap utang
beban beban bunga dapat menjadipengurang pajak, tetapi dividen saham preferen tidak.
Meskipun begitu, perusahaan yang dikenakan tarif pajak yang rendah mungkin akan
memiliki insentif untuk menerbitkan saham preferen yang dapat dibeli oleh para investor
perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi, yang akan dapat mengambil keuntungan dari
pengecualian 70 persen dividen. Jika sebuah perusahaan memiliki tarif pajak yang lebih
rendah dari calon pembeli perusahaan, perusahaan tersebut mungkin lebih baik
menerbitkan saham preferen dari pada uang.Kuncinya di sini adalah bahwa keuntungan
pajak dari perusahaan dengan tarif pajak tinggi adalah lebih besar dari kerugian pajak
yang di tanggung oleh emiten dengan tarif pajak rendah.
Jenis saham preferen
1. Saham Preferen dengan Tingkat Bunga yang Dapat Disesuaikan
Sebagai ganti dari membayarkan dividen dalam jumlah tetap, dividen dari saham
preferen dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan (adjustable rate preferred stock
ARP) dikaitkan dengan tingkat suku bunga dari sekuritas pemerintah. ARP, yang
terutama diterbitkan oleh perusahaan fasilitas umum dan bank komersial besar, dipujipuji sebagai investasi perusahaan jangka pendek yang hampir sempurna karena (1)
hanya 30 persen dari dividen yang dapat dikenakan pajak bagi perusahaan, dan (2) fitur
10
tingkat bunga mengambang yang dimiliki saham ini seharusnya akan tetap menjaga
emisi diperdagangkan mendapatkan nilai pari. Sekuritas baru ini terbukti sangat
popular sebagai jangka pendek bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki dana
menganggur sehingga rekasa dana yang hanya dirancang ;untuk berinvestasi disekuritas
ini muncul seperti jamur di musim hujan (saham atas dana tersebut, pada akhirnya,
akan dibeli oleh perusahaan-perusahaan). Akan tetapi, ARP masih memiliki volatilitas
harga akibat (1) adanya perubahan-perubahan pada tingkat risiko dari emiten (beberapa
bank-bank besar yang menertibkan ARP, seperti Continental Illinouis, menghadapi
masalah kredit macet yang serius) dan (2) adanya fakta bahwa imbal hasil pemerintah
mengalami fluktuasi di antara tanggal-tanggal penyesuaian tariff dividen. Jadi, ARP
memiliki cukup banyak ketidakstabilan harga untuk dapat dimiliki dalam portofolio
aktiva yang likuid dari kebanyakan investor perusahaan.
2. Saham Preferen Lelang Pesar
Pada tahun 1984, para bankir investasi memperkenalkan saham preferen pasar uang,
atau leleng pasar (money market / market auction preferred). Di sini penjamin akan
melakukan lelang atas emisi setiap tujuh minggu sekali ( untuk mendapatkan
pengecualian 70 persen dari penghasilan kena pajak, para pembeli harus memiliki
saham paling tidak selama 46 hari), para pemilik yang ingin menjual saham mereka
dapat menempatkannya untuk dilelang pada nilai pari. Para pembeli kemudian
memberikan penawaran mereka dalam bentuk imbal hasil yang bersedia mereka terima
selama jangka waktu tujuh minggu ke depan. Imbal hasil yang ditentukan untuk emisi
periode berikutnya adalah imbal hasil terendah yang cukup untuk menjual seluruh
saham yang ditawari pada lelang hari itu. Pembeli akanmembayarkan sebesar nilai pari
kepada penjual; sehingga para pemegang saham dapat yakin bahwa saham mereka
dapat dijual pada nilai parinya. Penjual kemudian harus membayarkan dividen selama
jangka waktu tujuh minggu kedepan seperti yang telah ditetapkan oleh lelang.Dari
sudut pandang pemegang saham, saham preferen melalui lelang pasar adalah sekuiritas
dengan masa tujuh minggu berisiko rendah, hampir tidak kena pajak yang dapat dijual
di antara tanggal-tanggal lelang mendekati nilai parinay.Akan tetapi, jika tidak ada
cukup banyak pembeli yang menyamai penjual (meskipun dengan imbal hasil yang
tinggi), maka lelang berarti gagal, seperti yang sesekali yang pernah terjadi.
11
Dividen saham preferen bukanlah pengurang pajak bagi emiten saham, sehingga
biaya saham preferen setelah pajak umumnya menjadi lebih tinggi daripada biaya
utang setelah pajak. Akan tetapi. Keuntungan pajak saham preferen bagi pembeli
dari kalangan perusahaan akan menurunkan biaya setelah pajaknya dan berarti juga
biaya efektifnya.
2)
B. Warran
Waran adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah tertentu saham perusahaan pada harga dan selama
jangka waktu tertentu. Waran didistribusikan dengan utang, dan digunakan untuk merangsang
investor membeli utang jangka panjang dengan tingkat kupon yang lebih rendah daripada
seharusnya. Waran adalah opsi beli jangka panjang yang memiliki nilai dimana pemegangnya
dapat membeli saham biasa perusahaan pada harga pelaksanaan tanpa melihat berapapun
kenaikan harga pasarnya.
12
13
14
perusahaan yang menerbitkan. Berbeda dengan waran yang akan memberikan tambahan dana
bagi perusahaan, konversi ini tidak menghasilkan modal didalam neraca, utang atau saham
preferen, ini hanya digantikan oleh saham biasa. Menurunkan jumlah utang atau saham preferen
akan memperbaiki kekuatan keuangan perusahaan dan menjadikannya lebih mudah memperoleh
tambahan modal.
1. Penggunaan Konvertibel Dalam Pendanaan
Konvertibel memiliki keunggulan penting jika dilihat dari sudut pandang emiten:
a. Konvertibel, seperti obligasi dengan waran, menawarkan kesempatan bagi perusahaan
untuk menjual utang dengan tingkat bunga yang rendah dengan sebagai gantinya
memberikan kesempatan untuk berpartisipasi didalam keberhasilan perusahaan jika
perusahaan memang melakukannya dengan baik
b. Secara tidak langsung, konvertibel memberikan jalan untuk menjual saham biasa pada
harga yang lebih tinggi daripada harga yang saat ini berlaku.
Konvertibel juga memiliki kerugian penting jika dilihat dari sudut pandang emiten:
a.
b. Konvertibel umumnya memiliki kupon tingkat bunga yang rendah, dan keuntungan
biaya yang rendah ini akan hilang ketika terjadi konversi
c.
Jika perusahaan sebenarnya ingin menaikkan ekuitas modal, dan jika harga saham tidak
mengalami kenaikkan yang cukup tinggi setelah obligasi diterbitkan, maka perusahaan
tetap akan harus menanggung utangnya
15
16
emisi utang dan ekuitas, sedangkan biaya penjaminan untuk konvertibel secara
substansial lebih rendah jumlahnya.