Anda di halaman 1dari 5

JENIS JENIS MINERAL

Penggolongan Mineral
Lebih dari 2000 mineral telah diketahui sampai sekarang ini, dan usaha-usaha untuk
mendapatkan mineral-mineral baru terus dilakukan. Dari jumlah tersebut hanya beberapa
yang umum atau sering dijumpai. Mineral-mineral yang dominan sebagai pembentuk batuan
penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan (Rock Forming Minerals). Selain itu
hanya sekitar 8 unsur yang dominan menyusun mineral-mineral tersebut. Dua unsur yang
paling dominan adalah oksigen dan silikon yang bergabung untuk menyusun kelompok
mineral yang sangat umum yaitu mineral silikat. Setiap mineral silikat disusun oleh oksigen
dan silikon, kecuali kuarsa, ditambah dengan satu atau lebih unsur lainnya untuk membentuk
sifat kelistrikan yang netral. Setelah mineral silikat, group mineral yang umum adalah
mineral karbonat dengan mineral kalsit merupakan mineral yang paling umum. Mineral yang
umum sebagai pembentuk batuan adalah gipsum dan halit.
Beberapa mineral pembentuk batuan merupakan mineral-mineral yang mempunyai
nilai ekonomis yang tinggi. Mineral-mineral tersebut biasanya merupakan mineral bijih dari
logam seperti hematit (besi), sfalerit (seng) dan galena (timbal). Selain itu group mineral
hanya disusun oleh satu unsur saja yang disebut native mineral seperti emas, platina dan
karbon (intan). Perlu juga dicatat, mineral pembentuk batuan lainnya juga banyak
mempunyai nilai ekonomis tinggi, seperti mineral kuarsa dapat digunakan untuk industri
kaca, mineral kalsit sebagai mineral utama dalam industri semen.
Kelimpahan dari unsur-unsur dalam kerak bumi antara lain : Oxygen(O) 46,6%,
Silicon(Si) 27,7%, Aluminium(Al) 8,1%, Iron(Fe) 5,0%, Calcium(Ca) 3,6%, Sodium(Na) 2,8
%, Potassium (K) 2,6 %, Magnesium (Mg) 2,1%, dan Lainnya 1,5 %.
1. Mineral Silikat
Mineral feldspar merupakan kelompok mineral yang sangat dominan. Mineral ini
menyusun lebih dari 50% kerak bumi. Kuarsa merupakan mineral yang umum kedua pada
kerak benua, hanya disusun oleh unsur silikon dan oksigen.
Setiap group dari mineral silikat mempunyai struktur silikat yang karakteristik.
Struktur dalam dari mineral berhubungan erat dengan sifat belahan dari mineralnya. Karena
ikatan antara silikon dan oksigen sangat kaut, maka mineral-mineral silikat cenderung untuk
membelah melalui struktur silikon-oksigen daripada memotong struktur tersebut. Contohnya
mika mempunyai struktur lembarang dan cenderung untuk membelah melalui bidang
lembaran yang tipis. Kuarsa yang mempunyai ikatan silikon-oksigen sangat kuat pada semua
arahnya, tidak mempunyai bidang belahan.
Kebanyakan mineral-mineral silikat terbentuk ketika cairan magma mulai mendingin.
Proses pendinginan ini dapat terjadi dekat permukaan bumi atau jauh di bawah permukaan
buki dimana tekanan dan temperatur lingkungannya sangat tinggi. Lingkungan pengkristalan
dan komposisi kimia dari magma sangat mempengaruhi macam mineral yang terbentuk.
Contoh, mineral olivin mengkristal pada temperatur tinggi. Sebaliknya kuarsa mengkristal
pada temperatur yang rendah. Beberapa mineral silikat sangat stabil pada permukaan bumi
dan tetap menunjukkan sifat fisiknya pada hasil pelapukan dari batuan. Mineral silikat
lainnya terbentuk pada kondisi tekanan yang ekstrim yang berasosiasi dengan proses
metamorfisme. Setiap mineral silikat akan mempunyai struktur dan komposisi kimia yang
dapat menunjukkan kondisi pada waktu pembentukkannya.
1

Macam mineral silikat dapat digolongkan berdasarkan komposisi kimianya. Mineral


silikat ferromagnesian adalah mineral silikat yang mengandung ion besi dan atau magnesium
di dalam struktur mineralnya. Mineral-mineral silikat yang tidak mengandung ion-ion besi
dan magnesium disebut mineral silikat non ferromagnesian. Mineral-mineral silikat
ferromagnesian dicirikan oleh warnanya yang gelap dan mempunyai berat jenis antara 3,2
sampai 3,6. Sebaliknya mineral-mineral silikat non ferromagnesian pada umumnya
mempunyai warna terang dan berat jenis rata-rata 2,7. Perbedaan tersebut terutama
disebabkan oleh ada tidaknya unsur besi di dalam mineral tersebut.
Mineral Silikat Ferromagnesian
Olivin,
Adalah mineral silikat ferromagnesian yang terbentuk pada temperatur tinggi, berwarna
hitam sampai hijau kehitaman, mempunyai kilap gelas dan pecahan konkoidal. Mineral olivin
pada umumnya menunjukkan kenampakan butiran bentuknya relatif kecil dan bundar. Olivin
disusun oleh tetrahedra tunggal yang diikat bersama oleh campuran ion besi dan magnesium
yang merangkai atom oksigen bersama-sama. Mineral ini tidak mempunyai bidang belahan
karena struktur atomnya membentuk aringan tiga dimensi sehingga tidak membentuk bidang
yang lemah.
Piroksin
Mineral berwarna hitam, opak, dengan bidang belahan dua arah membentuk sudut 90 o.
Struktur kristalnya disusun oleh rantai tunggal tertrahedra yang diikat bersama-sama dengan
ion-ion besi dan magnesium. Karena ikatan silikon-oksigen lebih kuat daripada ikatan antara
struktur silikat, maka piroksin mudah terbelah sejajar dengan rantai silikat. Piroksin
merupakan salah satu mineral yang dominan dalam batuan beku basalt yang merupakan
batuan yang umum pada kerak samudera.
Hornblende
Merupakan mineral yang umum dari kelompok amfibol. Mineral ini umumnya
berwarna hijau gelap sampai hitam. Belahannya dua arah membentuk sudut 60 o dan 120o. Di
dalam batuan, hornblende berbentuk prismatik panjang. Bentuk inilah yang umumnya
membedakan dengan piroksin yang umumnya berbentuk prismatik pendek. Hornblende
umumnya dijumpai pada batuan yang menyusun kerak benua.
Biotit
Merupakan anggota dari mika yang berwarna gelap karena kaya akan besi. Seperti
mineral mika lainnya, biotit disusun oleh struktur lembaran yang memberikan belahan satu
arah. Biotit mempunyai warna hitam mengkilap yang membedakan dari mineral
ferromagnesian lainnya. Seperti hornblende, biotit juga banyak dijumpai pada batuan
penyusun kerak benua, termasuk batuan beku granit.
Garnet
Merupakan mineral yang strukturnya mirip olivin yaitu disusun oleh tetrahedra tunggal
yang dirangkai oleh ion-ion logam. Garnet juga mempunyai kilap kaca, tidak mempunyai
bidang belahan dan pecahan konkoidal. Warna mineral garnet sangat bervariasi, tetapi yang
paling umum adalah coklat sampai merah tua. Garnet umumnya berbentuk kristal yang
prismatik dan umumnya pada batuan metamorf. Garnet yang transparant sering dijadikan
batu mulia.
2

Mineral Silikat Non Ferromagnesian


Muskovit
Adalah jenis mineral mika yang sangat umum. Berwarna terang dengan kilap seperti
mutiara (pearly) dan seperti mineral mika lainnya belahannya satu arah. Di dalam bataun
muskovit sangat mudah dikenali karena sangat bercahaya.
Feldspar
Merupakan group mineral yang sangat umum, dapat terbentuk pada rentang temperatur
dan tekanan yang besar. Group mineral feldspar mempunyai sifat fisik yang sama. Mineral ini
mempunyai bidang belahan dua arah dan membentuk sudut hampir 90o, relatif keras dan
kilap bervariasi antara kilap kaca sampai mutiara. Di dalam batuan mineral ini dikenali
dengan bentuknya yang rektangular dan permukaan yang licin.
Struktur mineral feldspar adalah rangkaian tiga dimensi dari atom oksigen bergabung
dengan atom silikon. Seperempat sampai setengah dari atom silikon tergantikan oleh aton
aluminium. Perbedaan valensi antara aluminium (+3) dan silikon (+4), menyebabkan
terjadinya inklusi satu atau lebih oleh ion-ion seperti potasium (-1), sodium (-1) dan kalsium
(+2). Karena adanya perbedaan inklusi didalam strukturnya, mineral feldspar dapat dibedakan
menjadi 2 macam. Mineral ortoklas merupakan mineral feldspar dengan ion potasium di
dalam struktur kristalnya. Plagioklas feldspar adalah mineral feldspar dengan ion kalsium dan
atau sodium di dalam struktur kristalnya.
Mineral ortoklas
Merupakan mineral berwarna krem terang sampai merah jambu, sedangkan plagioklas
berwarna putih sampai abu-abu terang. Meskipun keduanya mempunyai warna yang berbeda,
tetapi warna tersebut tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk membedakannya. Salah satu
sifat fisik yang dapat membedakannya adalah adanya striasi yang sejajar pada mineral
plagioklas yang tidak dijumpai pada mineral ortoklas.
Kuarsa
Merupakan mineral silikat yang hanya disusun oleh silikon dan oksigen. Mineral
kuarsa juga sering disebut silika karena komposisinya SiO2. Karena struktur kuarsa
mengandung dua atom oksigen untuk tiap atom silikon, maka tidak dibutuhkan lagi ion
positif untuk menjadikan mineral kuarsa ini netral. Struktur kristal kuarsa membentuk
jaringan tiga dimenasi yang lengkap antara ion oksigen disekitar ion silikon, sehingga
membentuk suatu ikatan yang kuat antara keduanya. Akibatnya kuarsa tidak mempunyai
bidang belahan, sangat keras dan resisten terhadap proses pelapukan. Kuarsa mempunyai
belahan konkoidal. Pada bentuknya yang sempurna kuarsa sangat jernih, membentuk kristal
heksagonal dengan bentuknya piramidal. Warna mineral kuarsa sangat bervariasi tergantung
pada proses pengotoran pada waktu pembentukannya. Variasi warna ini menyebabkan adanya
bermacam mineral kuarsa. Mineral kuarsa yang umum adalah kuarsa susu (putih), kuarsa
asap (abu-abu), kuarsa ros (pink), ametis (purple) dan kristal batuan (clear).
Lempung
Adalah terminologi untuk kompleks mineral yang seperti mika mempunyai struktur
lembaran. Mineral lempung pada umumnya berbutir sangat halus dan hanya dapat dipelajari
dengan bantuan mikroskop. Mineral lempung merupakan hasil dari pelapukan kimia mineral
silikat, sehingga mineral ini sangat dominan menyusun soil yang terdapat pada permukaan
3

bumi. Salah satu mineral lempung yang sangat umum adalah kaolinit yang sering
dimanfaatkan dalam bermacam-macam industri seperti keramik.
2. MINERAL NON SILIKAT
Mineral non silikat mempunyai struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan
mineral silikat. Group mineral ini disusun oleh ion karbonat kompleks (CO32-), dan satu atau
lebih ion positif. Dua macam mineral karbonat yang sangat umum adalah kalsit CaCO 3 dan
dolomit (CaMgCO3)2. Kedua mineral tersebut sangat sulit dibedakan karena keduanya
mempunyai sifat fisik dan kimia yang relatif sama. Keduanya mempunyai kilap vetrous,
kekerasan 3 4, dan mempunyai belahan rombik. Tetapi eduanya dapat dibedakan dengan
larutan asam klorida, tetapi dolomit hanya dapat bereaksi dalam keadaan bubuk. Kalsit dan
dolomit dapat dijumpai bersama-sama sebagai penyusun batugamping dan doloston. Bila
mineral kalsit yang dominan batuannya disebut batugamping, sedang bila dolomit yang
dominan disebut doloston. Batugamping sangat banyak kegunaannya seperti sebagai bahan
bangunan, dan bahan pokok dalam industri semen. Sedangkan dolomit disebut juga
batukapur pertanian, karena sering digunakan untuk menyuburkan tanah.
Dua macam mineral non silikat lainnya yang sering dijumpai dalam batuan sedimen
adalah halit dan gipsum. Halit adalah nama mineral untuk garam dapur, sedang gipsum
adalah mineral yang sering digunakan sebagai bahan perekat dan sebagai material bahan
bangunan. Berikut adalah beberapa sifat fisik mineral non silikat.
Kalsit
Kalsit merupakan mineral utama pembentuk batugamping, dengan unsur kimia
pembentuknya terdiri dari kalsium (Ca) dan karbonat (CO3), mempunyai sistem kristal
Heksagonal dan belahan rhombohedral, tidak berwarna dan transparan.
Unsur kalsium dalam kalsit dapat tersubtitusi oleh unsur logam sebagai pengotor yang
dalam prosentasi berat tertentu membentuk mineral lain. Dengan adanya substitusi ini ada
perubahan dalam penulisan rumus kimia yaitu CaFe (CO 3)2 dan MgCO3 (subtitusi Ca oleh
Fe), CaMgCO3, Ca2MgFe (CO3)4 (subtitusi oleh Mg dan Fe) dan CaMnCO3 (substitusi oleh
Mn).
Sifat fisika dari kalsit adalah bobot isi 2,71; kekerasan 3 (skala Mohs); bentuk
prismatik; tabular; pejal; berbutir halus sampai kasar; dapat terbentuk sebagai stalaktit, modul
tubleros, koraloidal, oolitik atau pisolitik. Warna kalsit yang tidak murni adalah kuning,
coklat, pink, biru, lavender, hijau pucat, abu-abu, dan hitam.
Dolomit
Dolomit adalah mineral yang berasal dari alam yang mengandung unsur hara
magnesium dan kalsium berbentuk tepung dengan rumus kimia CaMg(CO3)2. Berwarna
sering merah muda atau kemerah merahan dan dapat tidak berwarna, putih, kuning,
beruban/kelabu atau bahkan warna coklat atau hitam ketika besi hadir di kristal.
Pirit
Mineral Pirit atau disebut juga besi sulfide ( FeS 2 ) mempunyai kristal isometrik yang
pada umumnya terlihat atau nampak dan bentuknya seperti dadu atau kubus dan di sebut juga
striated ( garis sejajar pada permukaan kristal ). Mineral pirit mempunyai kekerasan 6-6.5,
dan mempunyai bobot jenis 4.95-5.10.ima). Mineral Pirit adalah yang paling umum untuk
mineral sulfide. Mineral ini pada umumnya mempunyai warna emas pucat. Pirit
4

menyingkapkan kepada lingkungan selama pekerjaan tambang dan penggalian bereaksi


dengan oksigen dan air untuk membentuk asam belerang, menghasilkan pengeringan
tambang asam. Ini diakibatkan oleh reaksi bakteri Thiobacillus, yang menghasilkan energi
mereka dengan penggunaan oksigen untuk mengoxidasi besi yang mengandung besi ( Fe 2+)
ke besi/ ferric ( Fe3+). Besi yang ferric pada gilirannya bereaksi dengan pirit untuk
menghasilkan asam belerang dan mengandung besi.
Kalkopirit
Kalkopirit adalah suatu mineral besi sulfide tembaga yang mengeristal sistem bersudut
empat. Kalkopirit mempunyai komposisi kimia yaitu (CuFeS2). Kalkopirit seperti kuningan
yang mempunyai warna kuning keemasan, dan mempunyai skala kekerasan 3,5 4, Lapisan
nya adalah diagnostik seperti sedikit warna hijau kehitam.
Pada saat kalkopirit berada di udara terbuka maka kalkopirit akan beroksidasi dengan
berbagai oksida, hidroksid dan sulfates. Rekanan Mineral Tembaga meliputi sulfida bornite
( Cu5FeS4), chalcocite ( Cu2S), covellite ( CuS), digenite ( Cu9S5); karbonat seperti perunggu
dan azurit, dan oksida jarang seperti cuprite ( Cu2O). Kalkopirit jarang ditemukan bersamasama tembaga murni. Kalkopirit sering diacungkan dengan pirit. Kolkopirit kristalnya jarang
dan lebih sedikit rapuh. Warna kalkopirit kuning gelap dengan sedikit warna kehijau
hijauan dan kilap berminyak diagnostic. Dalam kaitan dengan warna nya dan isi tembaga
tinggi, kalkopirit telah sering dikenal sebagai tembaga kuningan.

Anda mungkin juga menyukai