Cva Bleeding
Cva Bleeding
bertujuan
Pecahnya pembuluh darah karena aneurisma atau AVM. Aneurisma paling sering
didapat pada percabangan pembuluh darah besar di sirkulasi willisi. AVM dapat
dijumpai pada jaringan otak dipermukaan pia meter dan ventrikel otak, ataupun
didalam ventrikel otak dan ruang subarakhnoid.
Pecahnya arteri dan keluarnya darah keruang subarakhnoid mengakibatkan
tarjadinya peningkatan TIK yang mendadak, meregangnya struktur peka nyeri,
sehinga timbul nyeri kepala hebat. Sering pula dijumpai kaku kuduk dan tanda-tanda
rangsangan selaput otak lainnya. Peningkatam TIK yang mendadak juga
mengakibatkan perdarahan subhialoid pada retina dan penurunan kesadaran.
Perdarahan subarakhnoid dapat mengakibatkan vasospasme pembuluh darah
serebral. Vasospasme ini seringkali terjadi 3-5 hari setelah timbulnya perdarahan,
mencapai puncaknya hari ke 5-9, dan dapat menghilang setelah minggu ke 2-5.
Timbulnya vasospasme diduga karena interaksi antara bahan-bahan yang berasal dari
darah dan dilepaskan kedalam cairan serebrospinalis dengan pembuluh arteri di
ruang subarakhnoid. Vasispasme ini dapat mengakibatkan disfungsi otak global
(nyeri kepala, penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparese, gangguan
hemisensorik, afasia danlain-lain).
Otak dapat berfungsi jika kebutuhan O2 dan glukosa otak dapat terpenuhi. Energi
yang dihasilkan didalam sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak
tidak punya cadangan O2 jadi kerusakan, kekurangan aliran darah otak walau
sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan
glukosa sebagai bahan bakar metabolisme otak, tidak boleh kurang dari 20 mg%
karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25 % dari seluruh
kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70 %
akan terjadi gejala disfungsi serebral. Pada saat otak hipoksia, tubuh berusaha
memenuhi O2 melalui proses metabolik anaerob, yang dapat menyebabkan dilatasi
pembuluh darah otak.
1. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama
: Tn. Hr.
Usia
: 74 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Lasem 86 Surabaya
: Kristen
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Purnawirawan
Suku/bangsa
: bugis/Indonesia
Dx Medis
: CVA Bleeding
Tgl MRS
: 27-5-2001
Tgl Pengkajian
: 11-6-2001
Keluhan utama :
Klien mengeluh pusing
2. Riwayat Keperawatan
2.1Riwayat penyakit sebelumnya
Klien pernah MRS di RS Bubutan dengan hipertensi (pada usia
50 tahun). Pada tahun 1995 klien MRS dengn stroke sembuh
hanya kaki kiri berjalan agak diseret.
2.2Riwayat penyakit sekarang
Sejak hari jumat tagl 25/5-2001 klien panas mendadak,
kemudian muntah lebih kurang 2-3 kali, warna putih berupa
riak, pasien mengeluh pusing, dan kemudian sering mengigau.
Klien dibawa ke RSUD Dr soetomo dan MRS.
2.3Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita kencing manis,
menurut keluarga klien anak klien yang ke 4 menderita
hipertensi.
Genogram tidak terkaji karena klien menderita afasia.
3. Observasi dan pemeriksaan fisik
3.1. Keadaan umum klien : klien tampak lemah, cenderung untuk tidur.
: 20 x/mnt teratur
kanan ).
d. Perkemihan Eliminasi urine ( B4 : bladder )
Klien
tidak
mempunyai
riwayat
kelainan
sistem
hematopoitik.
i. Reproduksi
Klien laki-laki, mempunyai anak 6 laki-lai 4 dan
perempuan 2.
j. Psikososial
Pola persepsi dan konsep diri : sulit dikaji karena klien
afasia dan kadang-kadang saat dikaji klien bicara tidak
terarah (ngelantur).
Sosial/interaksi : Saat interaksi klien nampak kooperatif,
dukungan keluarga sangat besar, setiap hari klien ditunggui
oleh istrinya dan kadang-kadang bergantian dengan anak
dan adik angkatnya.
k. Spiritual
Menurut keluarga klien klien beragama kristen taat
beribadah dan menganggap bahwa penyakit yang diderita
klien merupakan cobaan yang harus dihadapi.
l. Pemeriksaan penunjang :
Rongten : tgl 7-6-2001
- Pulmo : tampak infiltrat interstisiil pada kedua lapangan
paru, dengan penebalan peri hiller.
- Kesimpulan : Cardiomegalli dengan oedem pulmonum.
CTR 62 %.
CT scan :
Tampak area hiperdens dipara ventrikel lateral kiri.
Kesimpulan : ICH paraventrikel lateral kiri
IVH dan brain atropi sedang
3x25 mg
ISDN
2x 5 mg
HCT
-00
Bisolvon
3 x 1 amp
- sonde : 6 x 250 cc
- fisioterapi
ANALISA DATA
, drop foot
Kemungkinan penyebab :
Paralisis
Masalah :
Mobilisasi
4. DS : Klien mengeluh nyeri kepala
DO : Terdapat penurunan rangsang raba,rasa, kecap
Bicara ngelantur
Tampak marah jika kelelahan
Kemungkinan penyebab :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko peningkatan TIK mendadak b.d meningkatnya volume
intrakranial
2. Gngguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d kelemahan
otot menelan
3. Resiko bersihan jalan nafas tidak efektif b.d menurunnya reflek
batuk
4. Kerusakan mobilitas fisik b.d kelumpuhan anggota gerak
5. Perubahan persepsi sensorik b.d gangguan transmisi sekunder
terhadap trauma neurologis
6. Resiko perubahan eliminasi (konstipasi) b.d menurunnya tonus
otot mengejan dan tirah baring.
RENCANA TINDAKAN
tidak
terjadi
kontraktur
sendi,
klien
mampu
R/reflek
batuk
yang
menurun
menyebabkan
hambatan
pengeluaran sekret
3. pertahankan posisi duduk , tidak menekan ke salah satu sisi
R/ ventilasi lebih mudah bila posisi kepala dalam posisi netral,
penekanan ke satu titik menyebabkan peningkatan TIK.
4. lakukan chest fisioterapi
R/ claping dan vibrating merangsang cilia bronkus untuk
mengeluarkan sekret
5. jelaskan pada keluarga tentang perubahan posisi tiap 2 jam
sekali