Anda di halaman 1dari 120

Energi Biomasa

KTU 3061
PENGAMPU
Dr. J.P. Gentur Sutapa
Dr. Denny Irawati

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

KONTRAK PEMBELAJARAN

Deskripsi Matakuliah
Mata kuliah Energi Biomassa mempelajari tentang :
(1) Batasan pengertian, ruang lingkup energi biomassa,
dan sejarah penggunaan energi biomassa;
(2) Energi sebagai kebutuhan dasar analisis kebutuhan
energi dan energi fosil, analisis ekonomi dan analisis
lingkung,
(3) Krisis energi dan massa transisi energi,
(4) Sumber energi primer,
(5) Spektrum sumber energi dan sumber-sumber
energi alternatif,
(6) Pembentukan biomassa: mekanisme fotosintesis,
efisiensi fotosintesis,
(7) Hutan tanaman energi dan nilai kayu sebagai
sumber energi, limbah biomassa dan pembuatan

Deskripsi Matakuliah

(lanjutan.
..)
(8) Teknologi pemanfaatan energi biomassa
dengan cara pembakaran langsung dan
tungku hemat energi, (9) Teknologi
pemanfaatan energi secara tidak langsung
dengan cara karbonisasi /pirolisis: metode dan
berbagai produk pirolisis (pembuatan arang
dan arang briket) dan sifat sifat arang dan
arang briket, serta arang aktif, (10) Teknologi
pemanfaatan energi secara tidak langsung
dengan cara gasifikasi kayu, (11) Teknologi
pemanfaatan energi secara tidak langsung
dengan cara produksi bio-etanol, (12) Arang
aktif dan pembuatannya, (13) Aplikasi

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini,
mahasiswa diharapkan dapat
menjelaskan tentang arti penting
pemanfaatan energi biomassa
sebagai sarana untuk mengatasi krisis
energi global, proses pembentukan
energi biomassa, dan berbagai
teknologi pemanfaatan biomassa
sebagai sumber energi.

Evaluasi Hasil Belajar


1. Evaluasi Formatif
Evaluasi Formatif dilakukan dengan:
Ujian Kuis,
Tugas penulisan makalah serta
Presentasi kelompok

2. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif dilakukan dengan
melaksanakan:
Evaluasi Sumatif tahap I dengan Ujian Tengah
Semester
Evaluasi Sumatif Tahap II dengan Ujian Akhir
Semester

Evaluasi Hasil Belajar (lanjutan.


Penentuan Nilai Akhir dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut:
No
1.
2.

Komponen penilaian
Persentase
Evaluasi formatif
30
Evaluasi sumatif tahap I
35
(UAS)
3.
Evaluasi Sumatif tahap II
35
( UTS)
Penilaian
dalam bentuk angka akan

dikonversikan menjadi huruf dengan


No
Range Nilai
dalam
Nilai
pedoman
sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

angka
> atau = 85
75 sampai <85
60 sampai <75
50 sampai
<60
< 50

A
B
C
D
E

..)

Bahan, Sumber Informasi dan Referensi


Ear, D.e., 1975. Forest Energi and Economic
Development. Clarendon Press. Oxford.
Tillman, D.A, 1978. Wood as Energy Resource.
Academic Press. New York.
Becker G. und Haeberle S. 1993
Energiegewinnung aus holz, Seminar
veranstaltung Forst und Holzwirchaft, Institut fuer
forstbenutzung der Georg-August-Universitaet
Gottingen.
Brunner dan Hildebrand ,1987, Die
Schnittholztrocknung, Buchdruckwerkstaetten,
Hannover
Marsh, H. and Reinoso F.R., 2006. Activated
Carbon. Elsevier. London.

SEJARAH DAN
RUANGLINGKUP ENERGI

Pengertian Biomasa
Bahan dari tanaman
Sumberdaya hayati
Sumberdaya terbaharui

Energi
Biomasa
Energi yang dihasilkan dari biomasa
mahluk hidup (tanaman, hewan dan
mikroorganisme).
Siklus karbon.
Hasil fotosintesis.
Renewable.

Siklus Karbon di Bumi

Sejarah Perkembangan Penggunaan


Energi Biomasa (Kayu)
< 1860 : Kayu digunakan sebagai bahan
bakar utama untuk pemanas dan memasak
dirumah-rumah dan diindustri. Juga
digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin
uap.
1890 : Batubara mulai menggantikan
penggunaan kayu sebagai bahan bakar
generator uap.
1900 : Etanol berkompetisi dengan bensin
sebagai bahan bakar mobil.
1910 : Sebagian besar penduduk pedesaan

1930 : Hampir setengah penduduk Amerika


yang tinggal di kota telah beralih ke batu
bara. Diesel dan bensin mulai digunakan
sebagai bahan bakar truk dan mobil.Kereta
api dan kapal mulai menggunakan mesin
diesel.
1950 : Listrik dan gas alam cair telah
menggantikan kayu bakar baik sebagai
pemanas maupun untuk memasak dirumahrumah dan digedung-gedung perkantoran.
1974 : Mulai penggunaan kembali kayu untuk
pemanas karena tingginya biaya penggunaan
listrik dan gas. Beberapa industri mulai
mengganti batubara dengan limbah kayu dan

1984 : Burlington Electric (Vermont)


membangun sebuah pembangkit listrik
berbahan bakar kayu dengan kapasitas 50megawatt.
1989 : Pembangunan pertama kali turbin gas
berbahan bakar kayu bakar langsung skala
pilot di Kanada dan USA.
1990 : Kapasitas pembangkit listrik tenaga
biomasa meningkat hingga 6-gigawatts.
1994 : Keberhasilan pengoperasian beberapa
uji gasifikasi biomasa dengan hasil gas yang
bersih.
2000 : Pembangunan pabrik bio-etanol
berbahan baku biomasa pada skala pilot.

Status Energi Indonesia (2000-2005)


Laju peningkatan konsumsi BBM di dalam
negeri semakin tinggi.
Impor BBM : 30% dari kebutuhan dalam
negeri.
Produksi minyak mentah Indonesia tahun
2000-2004:
Tahun 2000 temuan minyak dan gas
mencapai di atas 2.662 juta barrel.
Tahun 2001 menjadi 2.420 juta barrel.
Tahun 2002 menjadi 2.202 juta barrel.
Tahun 2003 menjadi 2.212 juta barrel.
Tahun 2004 menjadi 415 juta barrel.

Krisis Energi Fosil

11 tahun kedepan cadangan minyak akan habis

Akibat Penggunaan Energi Fosil


Pemanasan global.
Akibat pemanasan global:
Naiknya muka air laut
Cuaca yang ekstrim
Perubahan jumlah dan pola
presipitasi
Hilangnya gletser
Punahnya berbagai jenis hewan.

Macam Energi Alternatif

Energi
Energi
Energi
Energi
Energi
Energi

matahari
panas bumi
angin
air
nuklir
biomasa

Energi Biomasa vs Energi Lain


BIOMASA

ENERGI LAIN

Dapat disimpan

Persediaannya cukup
banyak.

Efisiensinya tinggi

Pembangkitan daya.

Teknologinya fleksibel

Sulit disimpan

Menghasilkan bau, polusi


dan abu.

Efisiensinya rendah

Peralatan masih terbatas

Perlu teknologi tinggi

Sumber Energi Biomasa


Tumbuhan :
- pati,
- minyak,
- materi lignoselulosa
Limbah
- pertanian,
- kehutanan,
- industri,
- kotoran ternak
- sampah

Potensi Energi Biomasa


Biomasa

Produksi
(jt ton/th)

Potensi Energi
(GJ/th)

Kayu karet

41

120

Serbuk gergajian

1,3

13

Bagase
Daun tebu

10
9,6

78

Jerami
Sekam

49
12

150

Tempurung
Sabut

0,4
0,7

TK sawit
Cangkang

3,4
1,2

67

Teknologi Konversi Biomasa


Langsung

Kombusi/Pembakaran
Pirolisis/Pengarangan
Liquifikasi

Termokimia
Gasifikasi
Esterifikasi

Biokimia

Pencernaan anaerobik
Hidrolisis Fermentasi

PEMBENTUKAN BIOMASA

Matahari sebagai sumber energi


di bumi

Fotosintesis
Reaksi
fotosintesis:
n CO2 + n H2O
(CH2O)n + n
O2
Sinar matahari.
Pengangkutan
karbohidrat ke
bagian

Biosintesis Komponen Kimia Kayu

Selulosa
Hemiselulosa
Lignin
Ekstraktif

Pertumbuhan Tanaman
Kambium dan
Meristem Apikal
Sel-sel kayu hasil
pembelahan inisial
kambium
Pertumbuhan selsel kayu baik
pertumbuhan
membesar
maupun
memanjang
Hubungan
pertumbuhan sel

Hutan Tanaman Energi

Fast growing species


Laju pertumbuhan
Akumulasi karbon pada biomasa
Sifat kimia biomasa berpengaruh
pada nilai kalor.

Hutan Tanaman Energi


Permasalahan:
- Keanekaragaman hayati
- Kompetensi penggunaan lahan
Dampak lingkungan penggunaan
biomasa sebagai sumber energi

Potensi dan Sumber Kayu di Indonesia


Sumber
Hutan alam

Hutan
tanama

Hutan produksi
Kayu dari hutan
yang dikonversi
dan dari
perkebunan
Jawa
Luar Jawa

Hutan rakyat
Total

Produksi
(m3)
5.088.695
19.559.066
112.858
19.840.679
2.828.037
47.429.334

Sumber lain
Limbah tebangan
Limbah industri kayu
Limbah industri pulp

KAYU SEBAGAI SUMBER ENERGI, PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGANNYA

PENDAHULUAN
Pembakaran kayu untuk
mendapatkan panas dan juga cahaya
merupakan salah satu cara
sederhana tertua konversi biomasa
yang dikenal (Klass, 1998).

Dalam praktek maka sebagian besar


kayu bakar digunakan sebagai
sumber energi dengan cara-cara
tradisional yang kurang efficient
(Ramana, 1999).

Pemanfaatan Kayu Sebagai Bahan


Energi
Keuntungannya:
Murah
Dapat diperbaharui
Pemanfaatan limbah
Ramah lingkungan
Teknologi yang digunakan :
Kombusi/Pembakaran
Pirolisis/Karbonisasi
Gasifikasi
Liquifikasi
Sakarifikasi dan Fermentasi

KONVERSI KAYU MENJADI


ARANG

Nilai Kalor
Nilai kalor rata rata arang kayu
6723,068 kalori /gram
Nilai kalor rata rata briket arang
tongkol jagung ( Aji, 2012)
6307,52 kalori /gram

Pengembangan tungku pembakaran


yang lebih efisien merupakan
langkah tepat sehingga energi yang
terjadi tidak banyak terbuang.

Keuntungan konversi biomasa sebagai


arang dibandingkan pemanfaatan
langsung biomassa sebagai sumber
energi antara lain:
1. Nilai kalor lebih tinggi
2. Kadar air lebih rendah
3. Berat lebih ringan
4. Pengangkutan lebih mudah
5. Dimensi lebih mempermudah
pengangkutan
6. Keawetan lebih tinggi
7. Harga lebih tinggi

Peningkatan kapasitas SDM /


pelatihan agar kasadaran pentingnya
kemandirian energi dapat
ditingkatkan
Menjadikan produksi energi sebagai
lapangan pekerjaan yang dapat
memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat pedesaan

1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.

Alternatif pengembangan kayu bakar agar


didapatkan nilai tambah yang lebih banyak serta
efisiensi dalam penggunaannya
Sosialisasi penyajian serta cara penyimpanan
kayu bakar yang lebih baik
Program produksi kayu bakar di setiap kawasan
disertai pembangunan gudang kayu bakar di
setiap daerah /kecamatan
Pengembangan tungku pembakaran yang efisien
Pengembangan tungku gasifikasi
Pengembangan konversi kayu sebagai arang
serta sistem pemasarannya
Pengembanghan program pendidikan energi
untuk kehidupan bagi segenap masyarakat
Pengembangan hutan untuk energi

PIROLISIS/KARBONISASI

Pengertian
Pirolisis: dekomposisi kimia bahan
organik melalui proses pemanasan tanpa
atau sedikit oksigen.
Proses perombakan bahan berkarbon
seperti kayu dan limbah pertanian.
Hasil utama: unsur karbon

Tahapan Proses Karbonisasi

Pada
Pada
Pada
Pada
Pada

suhu
suhu
suhu
suhu
suhu

20110 oC
100-260 oC
260-310 oC
310-500 oC
500-1000 oC

Hemiselulosa : 200-260 oC
Selulosa : 240-350 oC
Lignin : 280-500 oC

Karbon terikat (fixed carbon)


Struktur pori (rudimenter)
Reaksi :
dehidrasi,
isomerisasi,
dehidrogenasi,
aromatisasi,
Pengarangan,
kondensasi.

Hasil Proses Pirolisis

Kayu

Padatan

Arang
Asap cair

Asap

Fraksi cair

Pendinginan

Tar kayu

Fraksi gas

1. Arang
2. Gas mudah menguap yg dpt dikondensasi
3. Gas mudah menguap yg tdk dpt
dikondensasi.

Komposisi Arang
karbon terikat (80%)
abu (1-3%)
zat volatil (12-15%)

Faktor yang Mempengaruhi


Sifat Arang

Suhu
Lama karbonisasi
Kecepatan kenaikkan suhu
Sifat (kondisi alami) bahan baku
Bentuk

Pembuatan Arang

Cara sederhana

Kiln

Destilasi destruktif

Metode Pirolisis

tungku lubang tanah (earth pit kiln)

tungku drum

Tungku modern

Skema tungku pemanas dengan media air panas dan


kamar pembakaran vertikal. ( sumber; Budianto, 1996)

BRIKET DAN PELET

Pengertian
Briket arang : arang yang
diubah bentuk, ukuran dan
kerapatannya dengan cara
mengempa serbuk arang yang
dicampur dengan perekat.
Arang briket : serbuk
kayu/biomasa yang dikempa
dengan atau tanpa perekat,
kemudian diarangkan.

Proses Pembuatan

Pengeringan bahan
Penggilingan
Pembentukan dan pengepresan
Pendinginan
Pemisahan ukuran

Keuntungan Pembuatan
Briket Arang
kerapatan arang dapat ditingkatkan
bentuk dan ukuran arang dapat
disesuaikan
mudah dalam penyimpanan
nilai kalor lebih tinggi
tidak kotor
mudah dalam pengangkutan
praktis.

Penilaian kualitas arang kayu


dilakukan berdasarkan beberapa
parameter, antara lain :

Ukuran
Sifat fisik
Sifat kimia
Suhu maksimum penggunaan.
Kemurnian arang.

Faktor yang mempengaruhi kualitas

Tekanan
Suhu
Waktu
Ukuran partikel
Kadar air
Komponen kimia bahan

Standar Nilai-nilai Sifat Fisik-Kimia


Briket Arang

Sifat Arang
Kadar air (%)
Kadar Abu (%)
Zat nudah menguap (%)
Karbon terikat (%)
Nilai kalor (kal/g)

Standar
Inggris
Jepang
3,5
6
8,26
36
16,41
25 30
75,33
60 80
60007289
7000

GASIFIKASI

Skema Teknologi Konversi Kayu


Sebagai Bahan Energi
Amonia
Hidroge
n

Formaldehid
a
Metan
a

Metan
ol

Hidrokarbo
n

Sintesis
gas

Minyak
Kayu

Bahan
bakar

pencairan

gasifikasi
Arang, gas,
ter, minyak

karbonisasi

Biomasa
Kayu

sakarifikasi

pembakaran
Energi =
api

Glukos
a
Xilosa

Etano
l

Furfural

Prod.
lain

Lignin

Pengertian
Perubahan menjadi bentuk
gas
Synthesis gas (syngas).
Komposisi gas kayu
Hidrokarbon dalam kayu

Proses Gasifikasi
1. Suhu tinggi
2. Mikrobiologi
Tipe-tipe gasifikasi thermal :
1. Counter-current fixed bed ("up draft")
gasifier.
2. Co-current fixed bed ("down draft")
gasifier.
3. Fluidized bed reactor.
4. Entrained flow gasifier.

Hasil utama gasifikasi :


Metanol
Proses Fischer-Tropsch
Suhu reaksi : 150-300oC.
Tekanan : 1-10 atm.
Reaksi yang terjadi :
(2n+1) H2 + n CO
nH2O
Katalis
logam

CnH(2n+2) +

Gasifikasi Batubara

BIO-ETANOL

Pengertian
Alkohol : senyawa hidrokarbon
berupa gugus hydroxyl (-OH)
dengan 2 atom karbon.
Metanol
Etanol
Butanol

Bioetanol dari Biomasa

Bahan Baku Bio-etanol


Etanol Sintesis
Bio-Etanol
- Gula
- Pati
- Selulosa
Etanol Sintesis 5%, Bio-Etanol 95%.

Komponen Kimia Kayu


BM
BM Rendah
Rendah

BM Tinggi
Tinggi
BM

Sekunder

Primer

Polisakarid
a
SELULOSA

Organik
EKSTRAKTI
F

An
Organik
ABU

LIGNIN

HEMISELULOS
A
HOLOSELULOSA

Komponen Kimia

Kayu Daun

Kayu Jarum

Selulosa

40-50%

40-50%

Hemiselulosa

22-34%

15-18%

Bagan alir pembuatan Bioetanol


Gula

Pati

Lignoselulos
a

Pencairan

Pra-perlakuan

Hidrolisis

Hidrolisis

Fermentasi

Etan
ol

Fraksinasi

Sub proses.
Proses pemisahan.
Depolimerisasi selulosa.
Limbah lignin.

Hidrolisis
Pemotongan rantai polimer.
Katalis proses hidrolisis :
1. Asam
2. Basa
3. Enzim
Reaksi yang terjadi :
~ {C6H10O5}n ~ + n H2O
Asam atau
Enzim

Monomer gula

n C6H10O5

Hidrolisis Asam
Jenis asam yang digunakan : HCl dan H2SO4
Faktor yang mempengaruhi:
- Konsentrasi
- Suhu
Kelemahan

Kelebihan

Korosif
Murah
Kurang ramah lingkungan Cepat
Rendemen rendah

Sederhana

Netralisasi

Variasi bahan baku


yang luas

Hidrolisis Enzim
Enzim selulase :
- endoglukanase,
- eksoglukanase,
- selobiose.
Kelebihan

Kelemahan

Tidak korosif
Ramah lingkungan

Mahal
Prosesnya lambat

Rendemen tinggi

Rumit/kompleks

Hasil bisa langsung


digunakan

Perlu kondisi yang


optimum

Fermentasi
Merubah gula menjadi etanol.
Organisme fermenter : bakteri
(Zimomonas mobilis) dan yeast
(Saccharomyces cerevisiae)
Reaksi :
C6H10O5
2 C2H5OH + 2 CO2

Rendemen fermentasi : 50-55%

Sakarifikasi-Fermentasi Simultan

Bahan baku : biomasa.


SFS adalah proses sakarifikasi dan
fermentasi biomasa menjadi etanol yang
dilakukan dalam satu tahapan secara
bersamaan.
Kelemahan

Perbedaan suhu
optimum antara enzim
dan yeast
Yeast dan enzim tidak
dapat digunakan lagi

Kelebihan

Meningkatkan rendemen
Tidak perlu pemisahan
glukosa dengan lignin
Penghematan tempat
dan biaya

Hidrolisis Selulosa oleh


Enzim

Penggolongan Etanol
Hydrous ethanol
Anhydrous ethanol (atau
dehydrated ethanol),

Etanol dalam Bahan Bakar Fosil


Octane booster
Oxigenating agent
Fuel extender

Standar Bahan Bakar Bioetanol

No
Sifat
1
Kadar etanol

Unit
%, min

Spesifikasi
99,5

Kadar metanol

mg/l, maks

300

Kadar air

%, maks

Kadar denaturan

2-5

Kadar tembaga (Cu)

mg/kg, maks

0,1

Keasaman

mg/l, maks

30

Tampakan

Kadar ion klorida

mg/l, maks

40

Kandungan belerang

mg/l, maks

50

10 Kadar getah
11

pHe

Jernih dan terang,


tidak ada endapan

mg/100 ml, maks 5


6,5-9,0

Industri bioetnaol

LIQUIFIKASI

Pengertian
Proses untuk merubah bentuk
padat kayu menjadi bentuk cair
yang sebagian besar tersusun
oleh senyawa organik.
Tujuannya : memperoleh minyak
kayu, hidrokarbon dan fenol kayu.

Jenis Proses Liquifikasi


1. Pirolitik
2. Non pirolitik

Pirolitik

Suhu yang tidak terlalu tinggi.


Suhu : 400-600oC
Ukuran partikel : 2-5 mm
Waktu pemanasan 0,1-2 detik.
Ditambahkan gas yang bebas oksigen.
Rendemen : 55-65% berat kayu kering
tanur.
Produk cairan yang mengandung asam
organik dengan konsentrasi tinggi.
50% dapat larut dalam air
50% tidak larut dalam air (pirolitik lignin)

Proses Non pirolitik


Ada 3 jenis :
1. Media cair dengan air
2. Media cair tanpa air
3. Kimia langsung
Cara pengubahan minyak kayu menjadi
bahan bakar :
Minyak kayu
reaksi
hidrotreatmen
berkatalis

Bensin/Solar sintetis

Minyak
bebas
oksigen
refining

Non Pirolitik pada Media Cair


Tanpa Air

Suhu : 300oC
Tekanan : 19,3 MPa
Waktu : kurang dari 1 jam.
Natrium karbonat (Na2CO3).
Produk : alifatik dan aromatik
alkohol, fenol, hidrokarbon,
furan, komponen alicyclic.
Rendemen 90%. Sisa 10%
arang dan gas yang tidak dapat
dikondensasi.

Non Pirolitik pada Media Cair Dengan


Air

Suhu : 250-425oC.
Tekanan : 10-28 MPa.
Waktu : 1-1,5 jam.
Penambahan Na2CO3, H2O dan CO.
Produk : minyak kayu dengan
viskositas tinggi.
Rendemen 40-60%.

Kimia Langsung

Suhu : 127oC.
Tekanan : rendah.
Waktu : 0,5 menit.
Rendemen : 60-70%.
Penambahan HI (asam
hidriodik) konsentrasi 57%.

Perbandingan Pirolitik dan Non


Pirolitik
Parameter

Pirolisis
dgn
udara

Pirolisis
tanpa
udara

NonPirolisis
tanpa air

NonPirolisis
dgn air

53

55

53

25

Nilai kalor (MJ/kg)

22,1

22,3

34,5

33,6

Kekentalan (Poise,
pada suhu oC)
BJ

0,22 (40)

1,3 (30)

0,14 (99)

1,27

1,28

1,11

0,046
(99)
1,09

Kadar air (%)

16,6

16,1

Kadar O (%)

41,4

39,6

12,3

14,4

Rendemen (%)

ARANG AKTIF

Pengertian Arang aktif


Arang yang telah diaktivasi
sehingga memiliki permukaan
yang luas dan mempunyai
kemampuan menyerap yang
tinggi terhadap uap, gas dan zatzat yang berada dalam suatu
larutan.
Struktur yang sangat porous dan
luas permukaan internal yang
sangat besar.
Luas permukaan internal 500

Faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas arang
aktif

Bahan baku
Cara aktivasi
Suhu aktivasi
Lama waktu aktivasi.
Jenis bahan kimia aktivator
Konsentrasi.

Bahan Baku Arang Aktif


Semua bahan berkarbon baik yang
berasal dari hewan, tanaman atau
mineral.
Bahan baku yang baik : murah,
kandungan karbon tinggi, dan
kandungan bahan anorganik yang
rendah.
Contoh : kayu, tempurung, biji
buah, limbah pertanian, dsb.

Aktivasi

Pemindahan karbon
Penghilangan lapisan aromatis
Pempemtukan struktur mikropori.
Pelebaran pori
Pembentukan pori baru
Cara Aktivasi :
1. Cara Kimia
2. Cara Fisika

Struktur Pori Arang Aktif


Macam pori:
Mikropori < 2nm
Mesopori 2 50
nm
Makropori > 50 nm

Macro
Pore

Pori-pori Arang Aktif

Volume mikropori : 0,2 0,6 cm3/g.


Volume mesopori : 0,1 0,5 cm3/g.
Volume makropori : 0,2 0,8 cm3/g.
Mikropori : 90-95%.
Adsorptive yang berbeda.
Adsorpsi solute dari larutan.

Kualitas Arang Aktif


Bagian yang hilang pada
pemanasan 950oC
Kadar air
Kadar abu
Daya serap terhadap I2

Karbon aktif murni


Daya serap terhadap benzena
Daya serap terhadap biru metilen
Lolos ukuran mesh 325

Sifat Adsorbsi 1
Adsorpsi iodin merupakan nilai yang
digunakan untuk memperkirakan
luas permukaan spesifik dari arang
aktif (Jankowska dkk., 1991).
Bilangan iodin didefinisikan sebagai
banyaknya miligram iodin yang
teradsorpsi oleh 1 gram arang aktif
dari larutan cair ketika konsentrasi
residual filtrat sama dengan 0,02 N.

Sifat Adsorbsi 2
Adsorpsi metilen biru memberikan
sebuah indikasi kapasitas adsorpsi
dari arang aktif terhadap molekul
yang memiliki dimensi yang sama
dengan metilen biru yaitu lebih besar
dari 1,5 nm (Jankowska dkk., 1991).
Bilangan metilen biru didefinisikan
sebagai banyaknya centimeter kubik
larutan metilen biru standar
mengalami perubahan warna oleh
0,2 g arang aktif.

Faktor yang berpengaruh terhadap


adsorpsi arang aktif:
Karakteristik fisik dan kimia dari adsorben
yang meliputi luas permukaan, ukuran
pori, komposisi kimia dan lain-lain
Karakteristik fisik dan kimia adsorbat yang
meliputi ukuran molekul, polaritas
molekul, komposisi kimia dan lain-lain
Konsentrasi adsorbat dalam fase cair
(larutan)
Karakteristik fase cair yang meliputi pH
dan suhu
Waktu tinggal (residence time) dari sistem.

Standar Kualitas Arang Aktif SNI. 06-37301995


Uraian

Syarat Kualitas
Butiran

Serbuk

Bagian yang hilang pada pemanasan


950oC

Maks. 15

Maks. 25

Kadar air (%)

Maks. 4,4

Maks. 15

Kadar abu (%)

Maks. 2,5

Maks. 10

Daya serap terhadap I2 (mg/g)

Min. 750

Min. 750

Karbon aktif murni (%)

Min. 80

Min. 65

Daya serap terhadap benzena (%)

Min. 25

Daya serap terhadap biru metilen (mg/g)

Min. 60

Min. 120

0,45-0,55

0,30-0,35

Min. 90

Jarak mesh (%)

90

Kekerasan (%)

80

Bagian tidak mengarang

Kerapatan jenis curah (g/mg)


Lolos ukuran mesh 325 (%)

Kegunaan arang aktif berdasarkan


maksud /tujuan pemakaian :
Untuk Gas
Pemurnian gas : desulfurisasi,
menghilangkan gas beracun, bau busuk,
asap, menyerap racun.
Pengolahan LNG : desulfurisasi dan
penyaringan berbagai bahan mentah dan
reaksi gas.
Katalisator : reaksi katalisator atau
pengangkut vinil klorida, dan vinil acetat.
Lain-lain : menghilangkan bau dalam
kamar pendingin dan mobil

Untuk zat cair


Industri obat dan makanan : menyaring dan
menghilangkan warna, bau, rasa yang tidak
enak pada makanan.
Minuman ringan dan minuman keras :
menghilangkan warna, bau pada arak/minuman
keras dan minuman ringan.
Kimia perminyakan : penyulingan bahan
mentah dan zat perantara.
Pembersih air : menyaring/menghilangkan bau,
warna, zat pencemar dalam air, sebagai
pelindung dan penukaran resin dalam
alat/penyulingan air.
Pembersih air buangan : mengatur dan
membersihkan air buangan dan pencemar,
warna, bau, logam berat.
Penambakan udang dan benur : pemurnian,
menghilangkan bau, dan warna.

Lain-lain
Pengolahan pulp : pemurnian dan
menghilangkan bau.
Pengolahan pupuk : pemurnian.
Pengolahan emas : pemurnian.
Penyaringan minyak makan dan
glukosa : menghilangkan bau, warna,
dan rasa tidak enak (Anonimous, 1999)

Contoh hasil penelitian


Kualitas Minyak Jelantah
Parameter

Tanpa
penyaringa
n

Penyaringa
n 5%

Penyaringan
10%

Angka asam

1,046

0,690

0,522

Angka
peroksida

11,242

7,136

4,467

184,087

202,878

203,854

37,347

24,628

18,648

Angka
penyabuna
n
FFA (%)

Yaitu : penurunan angka asam dari minyak jelantah sebesar


50,1%, angka peroksida menurun sebesar 60,3%, angka
FFA menurun sebesar 50% sedang angka penyabunan
meningkat hingga 10,7%.

Anda mungkin juga menyukai

  • Selly - Lab Fisdas
    Selly - Lab Fisdas
    Dokumen2 halaman
    Selly - Lab Fisdas
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Intisari
    Intisari
    Dokumen1 halaman
    Intisari
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Ciri & Sifat2 HHNK 10 Agustus 2011
    Ciri & Sifat2 HHNK 10 Agustus 2011
    Dokumen4 halaman
    Ciri & Sifat2 HHNK 10 Agustus 2011
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Inti Sari
    Inti Sari
    Dokumen1 halaman
    Inti Sari
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Bab Iiiiiii
    Bab Iiiiiii
    Dokumen1 halaman
    Bab Iiiiiii
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Desain 3D A
    Desain 3D A
    Dokumen45 halaman
    Desain 3D A
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Elektronika 3
    Laporan Praktikum Elektronika 3
    Dokumen7 halaman
    Laporan Praktikum Elektronika 3
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Manual Book
    Manual Book
    Dokumen12 halaman
    Manual Book
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Angin Mekflud
    Angin Mekflud
    Dokumen14 halaman
    Angin Mekflud
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat
  • Laporan Medses Dasar Teori
    Laporan Medses Dasar Teori
    Dokumen17 halaman
    Laporan Medses Dasar Teori
    Selly Mutiara Restika
    Belum ada peringkat