Disusun Oleh :
TITIK SUERNI
NPM: 1006748980
ABSTRAK
Makalah ini menyajikan tentang pemanfaatan tekhnologi dan sistem informasi keperawatan,
dimana tujuannya adalah agar perawat memahami tentang telenursing, manfaat, hambatan
dalam penerapan dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penerapan telenursing. Wujud
pengembangan telenursing adalah pemberian pelayanan keperawatan yang berupa asuhan
keperawatan dan berfokus pada klien serta berkolaborasi dengan perawat. Salah satu manfaat
telenursing adalah adanya peningkatan kebutuhan akan pembelajaran berkelanjutan untuk
klien maupun perawat. Penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi: Audio-vidio
dalam telenursing dapat meningkatkan kepuasan dan rasa aman baik perawat ataupun klien.
Hasil pemaparan dari makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat
tentang telenursing, sehingga perawat mampu memahami perkembangan, pentingnya
pemanfaatan dan mampu menggunakan telenursing dengan efektif dan efisien dalam
pemberian pelayanan keperawatan di Indonesia.
Kata kunci: Telenursing, teknologi informasi, teknologi telekomunikasi
Latar Belakang
Dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang
berpengaruh juga pada perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi di bidang
kesehatan. Dampak yang cukup bermakna juga terjadi pada bidang keperawatan. Contoh
dari penerapan teknologi informasi dan komunikasi di bidang kesehatan adalah dalam bentuk
telehealth, telemedicine dan telenursing. Telenursing telah dikembangkan dan diaplikasikan
di beberapa Negara seperti Amerika, Kanada, Korea, Swedia, Inggris dan Wales sejak tahun
2000 an.
Di dalam memberikan pelayanan keperawatan pada klien telah digunakan dan dikembangkan
teknologi telekomunikasi yang berupa standart praktek telenursing. Perawat perlu secara
aktif terlibat dalam telenursing ini, karena informasi dan pengetahuan yang tepat diperlukan
tinggi dapat dicapai, sehingga kesehatan dan keselamatan pasien akan lebih baik.
Sebagai seorang perawat sudah seharusnya mengikuti perkembangan teknologi informasi
dan pengetahuan yang berkualitas. Karena kapanpun dan di manapun seorang perawat harus
memastikan bahwa mereka akan dan dapat memberikan pelayanan keperawatan yang terbaik
untuk individu, komunitas dan populasi klien mereka. Bahkan, Florence Nightingale juga
sering disebut sebagai pencipta informatika perawat yang pertama, yaitu ketika
menggunakan data yang dikumpulkan selama
dia
pendidikan kesehatan untuk klien dan keluarga terutama tentang cara perawatan selama di
rumah, maka akan meningkatkan kepuasan klien dan keluarga tentang pelayanan
keperawatan.
Jadi Telenursing merupakan usaha untuk menemukan cara baru di dalam memberikan
pelayanan keperawatan dan pendidikan keperawatan. Dengan telenursing diharapkan
perawat mampu memberikan pelayan kepada klien dan keluarganya meskipun didaerah atau
jarak jauh sehingga serta mampu bekerja secara efisien dan efektif untuk membangun dunia
yang sehat ( 8 ).
Telenursing
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan, yang merupakan bagian dalam pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara
fisik yang jauh antara perawat dan pasien atau antara beberapa perawat. Telenursing sebagai
bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non
medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. Telenursing merupakan
praktek keperawatan di dunia maya dan digunakan dalam rangka pemberian pelayanan
keperawatan antara pasien dan register ners (14). Telenursing juga diartikan sebagai
penggunaan teknologi telemedicine dalam memberikan pelayanan keperawatan dan praktek
keperawatan. Dalam perkembangannya telenursing memiliki potensi untuk merekrut dan
mempertahankan perawat spesialis yang mungkin tidak ingin bekerja dalam struktur
kesehatan utama ( 13 ).
Pada pemanfaatan telenursing perawat adalah bagian sentral dari penggunaan teknologi ini.
Dengan demikian, telenursing bukan peran baru bagi perawat. Setiap perawat yang telah
memberikan bimbingan atau pendidikan melalui telepon berarti telah menggunakan
telenursing. Namun telenursing juga dapat mencakup sistem yang lebih canggih dari telepon,
seperti audio dan sistem video, internet, satelit, dan sistem komunikasi lainnya.
Dengan kurangnya tenaga perawat di seluruh dunia, maka Nursing Telehealth Aplicative
Initiative (NTAI) telah mengkonsep dan mulai melaksanakan upaya dalam rangka
menemukan cara baru untuk memberikan perawatan kesehatan dan pendidikan keperawatan.
Melalui inisiatif ini telehealth mampu melaksanakan praktikum klinis sebagai program yang
menyediakan pendidikan klinis untuk mahasiswa keperawatan dengan jarak jauh (11).
pengetahuan
dan
keahlian
di
antara
perawat.
Telenursing telah diakui sebagai faktor penting dalam memenuhi tujuan ICN dalam rangka
memajukan praktik keperawatan di seluruh dunia. Sementara itu telehealth telah berperan
dalam pengembangan jaringan telenursing. Tujuan dari jaringan ini termasuk meningkatkan
keterlibatan perawat dalam pengembangan dan penggunaan teknologi telehealth, dalam
bidang pelayanan sebagai bentuk kolaborasi, pendidikan, dan dukungan yang terkait dengan
telenursing (12).
Telehealth
untuk merevolusi pelayanan kesehatan. Perawat di mana-mana dituntut untuk bekerja secara
efisien dan efektif untuk membangun
menakutkan. Membangun dunia yang lebih sehat, dapat dicapai melalui kolaborasi dan kerja
sama antar perawat di seluruh dunia. Sangat penting artinya agar semua perawat bisa bersatu
pada skala lokal, global, nasional, bahkan internasional. Deklarasi Nightingale adalah katalis
yang kuat untuk memajukan praktek keperawatan pada skala global dalam rangka
menciptakan dunia yang lebih seha (1,8).
Dengan teknologi telekomunikasi dapat menghubungkan perawat dan klien mereka, kita
dapat mulai bekerja sama dan memenuhi tujuan, tanpa terhalang dari lokasi geografis.
Manfaat Telenursing
Telenursing dapat mengurangi hari rawat di RS sehingga berdampak pada berkurangnya
biaya perawatan (efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan), mengurangi jumlah
kunjungan ke pelayanan kesehatan, peningkatan jumlah cakupan pelayanan keperawatan
dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan
keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan dan meningkatkan kepuasan perawat dan pasien terhadap pelayanan
keperawatan yang diberikan serta meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home
care)(1,3,6,13,14). Selain itu telenursing juga meningkatkan rasa aman (safety) perawat dan
klien, karena dengan diterapkannya telenursing semakin meningkatkan kepuasan pasien dan
keluarga dan meningkatkan kepatuhan(1,12). Telenursing telah menyediakan sarana bagi
konsumen untuk memanggil perawat agar mendapatkan saran kesehatan. seorang perawat
dengan pelatihan khusus
bermanfaat karena klien
kontak langsung.
pengaturan dan
operasional prosedur yang dibuat oleh organisasi profesi keperawatan atau pendidikan
keperawatan.
Aspek Ekonomi terkait verifikasi terhadap kontrol keuangan medis akibat penggunaan
telenursing dan Government recognition for cost effectiveness merupakan prioritas utama.
Investasi pemerintah dalam proyek telenursing merupakan prioritas untuk megaktifkan
telenursing di daerah rural dan area kepulauan untuk manfaat medis. Aplikasi system
telenursing yang mahal dan uang perawatan (maintenance fee) harus dipikirkan.
Aspek Sosial terkait verifikasi nilai dan membangun kepercayaan sosial tentang telenursing
dibandingkan dengan perawatan langsung. Penerimaan dari pemberi pelayanan kesehatan
seperti fasilitas medis, dokter dan perawat, merupakan hal penting dalan implementasi
telenursing. Kerja sama dan koordinasi antara profesi kesehatan akan membangun
pemahaman yang lebih baik tentang telenursing pada publik. Adanya pengakuan public
terhadap keperawatan itu sendiri merupakan factor kunci dalam pelaksanan telenursing.
Aspek teknikal terkait kreatifitas dan originalitas konten telenursing dan pengembangan
sistem pelayanan. Pelatihan dan pendidikan perawat serta teknologi informasi mendukung
pengembangan dan pengoperasian telenursing. Pengembangan teknologi informasi untuk
menjaga privacy pasien dan keamanan informasi. Standarisasi, pelatihan keperawatan dan
penelitian untuk pengembangan system telenursing dan pelaksanaannya, teknologi informasi
medis dan pengembangan system aplikasi, serta desain model fungsional yang mungkin
diterapkan
manfaat telenursing untuk dirinya dan pasien. Legislasi, telenursing muncul sebagai issue
kebijakan public secara mayor, belum adanya kepastian lisensi tentang telenursing. Secara
teknologi, Elektronik Health Record (EHR) dan standar data mendukung perkembangan
telenursing. Tanpa EHR telehealth tidak bisa bekerja. Ketersediaan system penyimpanan data
pasien kapanpun dan dimanapun provider membutuhkannya (8).
Implementasi Telenursing
Jonsson & Willman dalam penelitiannya menemukan bahwa implementasi telenursing dalam
perawatan di ruumah pada klien dengan luka di tangan merupakan inovasi pengembangan
inisiatif yang berfokus pada kolaborasi antara perawat dan klien. Klien merasa puas dengan
penggunaan videophone untuk melihat staf perawat memberikan perawatan kepada mereka,
dan dengan melihat muka perawat membuat rasa aman pada pasien. Perawat merasa lebih
nyaman dengan penggunaan audio-vidio contact untuk melihat kondisi pasien dan melakukan
pengkajian kondisi luka, serta merekam luka. Selain itu perawat merasakan bahwa waktu
bekerja meraka lebih bermanfaat. Penelitian ini menandaskan bahwa telenersing dengan
menggunakan teknologi audio-vidio sangat efektif untuk melakukan komunikasi antara
perawat dan pasien dan memberikan kepuasan pada perawat dan klien dalam melakukan
perawatan rumah. (4,15)
Hartford Kathleen dalam penelitiannya tentang Telenursing and patients Recovery from
Bypass menemukan bahwa aplikasi teknologi telekomunikasi dalam memberikan pelayanan
keperawatan membuat pasien mampu untuk belajar bagaimana merawat dirinya sendiri, dan
ini juga membantu perawat untuk melakukan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan
secara efektif. Selain itu juga memperpendek lama perawatan(5).
Bohnenkamp & Blackett meyatakan bahwa dengan telenursing pasien menunjukkan
kepuasan yang lebih tinggi dan perawat telah meningkatkan pemahaman tentang masalah
yang dialami klien, dan klien merasa lebih nyaman karena sudah diberi informasi oleh
perawat(2). Klien percaya bahwa telenursing membuat perawatan lebih mudah diakses;
mereka lebih suka memanfaatkan telenursing daripada menunggu tatap muka pada saat
kunjungan langsung meskipun klien masih percaya bahwa kunjungan dengan tatap muka
langsung adalah yang terbaik (10).
Kesimpulan
Perkembangan teknologi dalam pemberian pelayanan berdampak pada perkembangan
telehealth dan telenursing. Telenursing merupakan upaya pemberian pelayanan keperawatan
dengan menggunakan teknologi informasi dalam keperawatan untuk memenuhi perawatan
pasien, yang melibatkan penggunaan teknologi komunikasi elektronik dan teknologi
informasi untuk menyediakan advice keperawatan atau untuk mensupport aktifitas
keperawatan jarak jauh. Ada empat factor yang mempengaruhi pelaksanaan telenursing yaitu
aspek sistematika, ekonomi, sosial dan teknikal. Selain itu faktor perilaku dan lisensi sebagai
faktor yang mempengaruhi penerapan telenursing.
Implementasi telenursing meningkatkan rasa aman perawat dan klien, efisiensi dan efektifitas
waktu, biaya dan kinerja, menurunkan jumlah kunjungan dan lama hari rawat. Implementasi
telenursing berawal dari triase dan perawatan dirumah. Telenursing juga
menurunkan
kunjungan ke ruang gawat darurat dan meningkatkan dukungan bagi keluarga yang merawat
orang-orang tercinta di rumah. Untuk para perawat, dengan merawat pasien di rumah dapat
belajar tentang bagaimana cara memaksimalkan teknologi untuk menciptakan sistem yang
baik meningkatkan akses ke perawatan dan berkelanjutan di masa depan.
Rekomendasi
Penggunaan teknologi Audio-Vidio dalam telenursing meningkatkan kontak perawat dengan
pasien, serta meningkatkan kepuasan dan rasa aman pada diri pasien dan perawat. Dukungan
dari pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan pengembangan teknologi informasi dan
telekomunikasi akan berdampak pada implementasi telenursing. Selain itu untuk mendukung
pengembangan telenursing butuh adanya sumber daya manusia perawat yang kompeten dan
menguasai teknologi informssi dan teknologi telekomunikasi, kepercayaan diri perawat dan
masyarakat, serta perlu adanya studi empiris baik secara kualitatif maupun kuantitatif tentang
kemampuan penggunaan telenursing, caring relationship dan pengembangan profesi
keperawatan. Diharapkan perawat meningkatkan pemahaman tentang telenursing sehingga
perawat mampu memahami prospek dan pentinggya penggunaan telenursing. Selain itu
perawat mampu menggunakan variasi telenursing dengan efektif dan efisien dalam pelayanan
praktek keperawatan dunia, khususnya Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
----. 2010. Telenursing. Uppsala University: Centre for Research Ethics &
Bioethics Research. Available from: http//www.crb@crb.uu.se
2.
3.
Clark R. A, Yallop J, Wicket D, et al. 2006. Nursing Sans Frontieres: Three Year
Case Study of Multy-State Registration to Support Nursing Practice Using
Information Technology. Australian Journal of Advance Nursing. 24;1.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Johnson Rick. 2000. Safety & Health Benefits of Telecommuting for Nurses.
Available from: http://www.gilgordon.com/telecommutesafe/telenursing/nursesafe.html
11.
Peck Amy. 2005. Changing The Face of Standard Nursing Practice Through
Telehealth and Telenursing. Nurs Admin Q. 29;4;339-343.
12.
13.
14.
Wootton R., Patil N. g., Scoot R., E., Ho Kendall. 2009. E-BOOK: Telehealth in
The Developing World. Royal Society of Medicine Press Ltd. Nited Kingdom.
Available From: http://www.rsmpress.co.uk
15.
Yun E.K & Park H.A. 2006. Factor Affecting The Implementation of Telenursing
in Korea. College of Nursing, Seoul National University, Seoul, Korea. IOS Press.