Gamabara Retardasi Mental
Gamabara Retardasi Mental
Choirun Nisa
Abstrak
Anak retardasi mental adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dalam kecerdasan,
tidak hanya lemah dalam fungsi kognitif tetapi juga psikomotorik. Masalah yang dikaji: (1) Bagaimanakah
subjek gambar yang diekspresikan oleh anak penderita retardasi mental siswa SLB-C Yaspenlub Demak?,
(2) Bagaimanakah pemilihan perwujudan unsur gambar anak penderita retardasi mental siswa SLB-C
Yaspenlub Demak? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah ekspresi
subjek gambar, perwujudan unsur gambar, dan karakteristik gambar anak penderita retardasi mental di
SLB- C Yaspenlub Demak. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau
verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek gambar yang diekspresikan anak adalah bendabenda dan lingkungan alam yang ada di sekitarnya. Unsur-unsur gambar yang ditampilkan sebatas rautraut geometris yang tidak sempurna, dengan garis mlethot dan warna yang terkesan berbentuk coretan,
masih terkesan semampunya. Saran yang dapat dikemukakan adalah supaya merangsang kebebasan
anak mengungkapkan imajinasi dengan metode pembelajaran menggambar bebas dengan tema yang
ditentukan. Memberikan pengetahuan dan pelatihan yang maksimal tentang cara mewarnai yang baik, karena
menggambar dan mewarnai adalah sarana pengembang kreativitas anak.
Kata Kunci : retardasi mental, gambar, gambar anak
Pendahuluan
Retardasi mental adalah kondisi sebelum
usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya
kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya di bawah
70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan
sehari-hari (Santrock, 2007:224). Retardasi
mental digolongkan dalam tiga kategori yaitu,
ringan (IQ 50-70), sedang (IQ 25-50), dan berat
(IQ 0-25). Kelemahan kecerdasan tidak hanya
berakibat pada kelemahan fungsi kognitif,
tetapi juga berpengaruh pada sikap dan
keterampilan lainnya. Salah satu karakter
penderita retardasi mental adalah susah
menuliskan namanya apalagi menerima
pelajaran yang sifatnya mengingat. Ingatan
anak retardasi mental sangat lemah dibanding
dengan anak normal. Fungsi kognitif dan
psikomotorik anak retardasi mental sangat jauh
41
Choirun Nisa
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
42
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
Choirun Nisa
43
Choirun Nisa
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
44
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
Choirun Nisa
45
Choirun Nisa
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
46
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
Choirun Nisa
47
Choirun Nisa
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
48
Daftar Pustaka
Effendi, M. 2006. Pengantar Psikopedagogik
Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Garha, O. 1980. Pendidikan Kesenian Seni
Rupa Program Spesialisasi II. Jakarta: PT.
Gramedia Jakarta.
Lowenfeld, V dan Brittain, W.T. 1982. Creative
and Mental Grouwth. New York:
Macmillan Publishing Co. Inc.
Miles, M.B. dan Huberman. 1992. Analisis Data
Kualitatif. Terjemahan: T.R. Rohidi.
Jakarta: UI Press.
Santrock, J. 2007. Psikologi Suatu Pengantar.
Jakarta: Kensana Prenada Media Group.
Sunaryo, A. 2002. Nirmana I. Naskah Paparan
Kuliah Jurusan Seni Rupa FBS Unnes.
Sutopo, H.B. 1991. Metode Penelitian
KualitatifI. Surakarta: UNS Press.
Wang, M. 2009. Menggambar dan Kreatifitas.
http:// wangmuba .com/2009/02/14/
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
Choirun Nisa
49
Choirun Nisa
50
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
Gambar Anak Penderita Retardasi Mental: Studi Kasus di SLB-C Yaspenlub Demak
Choirun Nisa
51