(3) Perwujudan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan budaya, dalam arti bahwa .
a. masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan
yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, meratadan
seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.
b. budaya Indonesia pada hakikatnua adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang
menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan pengembangan
budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak budaya-budaya lain yang tidak
bertentangan dengan nilai budaya bangsa yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh
seluruh bangsa Indonesia.
(4) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan, dalam arti
bahwa .
a. ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa
dan negara.
b. tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam pembelaan
negara (GBNH 1993: 26-28).
Dengan ditetapkannya rumusan Wasantara sebagai ketetapan MPR maka Wasantara
memiliki kekuatan hukum yang mengikat semua penyelenggaraan negara, semua lembaga
kenegaraan dan kemasyarakatan, serta semua warga negara Indonesia. Ini berari, setiap rumusan
kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan nasional harus mencerminkan ayat-ayat rumusan
Wasantara.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dikemukakan bahwa pembangunan nasional
bertujuan untuk mewujudkan:
1. masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
2. dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
3. dalam suasana perikehidupan yang tenteram, tertib serta dinamis dan
4. dalam pergaulan dunia yang damai.
RANGKUMAN
Wasantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945 yang dilatarbelakangi oleh keadaan geografis negara, serta
sejarah yang dialaminya dan lingkungan strategic di sekitarnya. Jadi pada dasarnya, Wasantara
merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan kenegaraan dan
kemasyarakatan. Wasantara merupakan landaan dalam menyusun, meningkatkan serta membina
Tannas yang perwujudan dilaksanakan melalui pembangunan pada segal bidang kehidupan
nasional. Landasan hukum Wasantara ialah TAP MPR sejak 1973-1993. Tujuan Wasantara ke
dalam ialah mempersatukan bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan nasionalnya dan ke
luar, ikut serta dalam upaya penertiban dunia. Unsur dasar Wasantara meliputi wadah RI yang
berwujud Nusantara, isi yang berupa falsafah Pancasila, dan tata laku yang tertuang dalam UUD
1945. Ajaran Wasantara ialah wujud dan isi kepribadian bangsa, yang hendak mewujudkan diri
dalam lingkungan Nusantara yang sarwa Nusantara menurut cara-cara Indonesia di dalam
kehidupan yang sarwa pula. Ikhtisar unsur dasar Wasantara.
Gambar 2.10
Gambar 2.11
RANGKUMAN
Wasantara merupakan sumber utama dan landasan dalam kehidupan nasional. Ia
merupakan dunia ideal yang kita tuju dan sebagai landasan dari tannas. Tannas pada hakikatnya
kemampuan dan ketangguhan bangsa, untuk menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan
bangsa dan negara. Tannas ini merupakan dunia nyata yang perlu diwujudkan. Pembangunan
nasional (bangnas) harus merupakan perwujudan wasantara dan memperkokoh tannas. Pada
hakikatnya pembangunan nasional adalah proses kegiatan dalam mewujudkan tannas.
Berhasilnya pembangunan akan meningkatkan tannas dan tannas yang tangguh akan
mendorong pembangunan nasional. Wajah Wasantara sebagai:
Wawasan nasional
TANNAS
Wawasan bangnas
Pola dasar bangnas
Wawasan kewilayahan
Hukum laut PBB
Wawasan Hankam
Sishankamnas
Wasantara harus menjadi landasan dari setiap perencanaan, pelaksanaan dan
pengembangan dalam tata kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat.