Untuk Memenuhi Persyaratan Pengajuan Judul Skripsi di Bidang Ilmu Pedodonsia
OLEH : Dewi Kurniasih (04121004040)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
JUDUL : HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA
EARLY CHILDHOOD CARIES (ECC) PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN 1.1 Latar Belakang Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang paling sering ditemui. Menurut laporan penelitian oleh pusat pengendalian dan pencegahan penyakit pada tahun (2007) menunjukan bahwa insidensi karies meningkat khususnya pada anak balita dan anak pra sekolah, meningkat dari 24 % menjadi 28 %. Untuk anak usia 25 tahun meningkat 70 % dari karies yang di temukan.1 Anak usia 2-5 tahun memiliki kegemaran untuk makan makanan yang manis, sedangkan orang tua kurang mempedulikan kebiasaan untuk menyikat gigi, jika seorang anak tidak mau menggosok gigi maka sebagai orang tua sebaiknya dapat memaksa anaknya untuk menggosok gigi terutama saat menjelang tidur malam. Bila seorang anak tidak terbiasa menggosok gigi maka dari kebiasaan tersebut dapat menyebabkan anak yang mengalami karies. Selain itu kebiasaan minum susu menjelang tidur dengan menggunakan susu botol yang terlalu lama, juga kebiasaan mengulum permen dan makan-makanan manis. Orang tua dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak (Mustaida. 2008). 2 Pengetahuan ibu terhadap makanan yang bersifat kariogenik sangat mempengaruhi kesehatan gigi anak. Seorang ibu harus memperhatikan diet yang tepat untuk anaknya, yaitu memilihkan makanan yang baik untuk kesehatan gigi anaknya serta mengurangi makanan-makanan manis yang bersifat kariogenik. Makanan yang tergolong kariogenik dapat diubah menjadi asam oleh bakteri yang dapat menyebabkan struktur gigi melarut, sehingga gigi mudah terserang karies. Penelitian Al-Hussyeen dan AlSadhan di Saudi tahun 2002 menunjukkan bahwa perbedaan frekuensi pemberian konsumsi makanan kariogenik antara anak sangat berpengaruh terhadap status karies anak. Karies yang sering terjadi pada anak prasekolah usia 2-5 tahun ini adalah early childhood caries (ECC). Prevalensi EEC mencapai tingkat yang tinggi pada negara-negara berkembang, keparahannya meningkat seiring pertambahan usia.3
Menurut AmericanAcademy of Pediatric Dentistry (AAPD) tahun 2009, di
negara maju seperti Amerika Serikat, prevalensi ECC pada anak adalah 41% (Marrs, 2011) dan menyerang 1 dari 7 anak usia prasekolah di California (Platt, 2000). Di negara-negara berkembang, prevalensinya lebih tinggi. Ini terbukti dari data Antara news tanggal 31 januari 2005 bahwa di Indonesia prevalensi karies gigi pada anak adalah 90% pada tahun 2000an. Angka ini masih jauh dari WHO Oral Health Goal yaitu 90% anak bebas karies pada usia ini (Sonya, 2010). ECC adalah penyakit kompleks yang melibatkan gigi insisivus primer maksila dalam sebulan setelah erupsi dan menyebar dengan cepat melibatkan gigi primer lainnya.4 Karakteristik penyakit ini sangat khas karena tergantung dari erupsi gigi sulung, lamanya faktor penyebab, dan gerakan otot mulut. Terjadi sejak usia dini dan segera setelah erupsi gigi. Definisi ECC masih bermacam-macam dan selama ini beberapa definisi sudah
dikeluarkan
dan
diterapkan.
Hal
ini
menyebabkan
susahnya
membandingkan data epidemiologi dari penelitian yang berbeda. Ada yang
mendefinisikan ECC dengan adanya 1 atau lebih gigi insisivus yang karies, 2 atau lebih gigi insisivus karies, dan bahkan 3 atau 4 gigi insisivus maksila dengan karies. Ada pula yang mendefinisikan ECC adalah adanya minimal satu gigi insisivus desidui maksila yang terkena karies, hilang, atau ditambal karena karies. Oleh karena itu, pada tahun 2003, Amerika Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) menetapkan definisi ECC sebagai adanya satu atau lebih karies (tanpa kavitas atau lesi), hilang (karena karies), atau permukaan gigi yang ditambal di setiap gigi primer pada anak hingga usia 71 bulan atau lebih muda.5,6 ECC merupakan penyakit multifaktorial karena terdapat banyak faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit ini, seperti host yang rentan, diet karbohidrat yang difermentasi, plak gigi, tingginya angka mikroorganisme kariogenik seperti streptokokus mutans,dan lactobacillus. ECC terkait dengan karakteristik demografi, OH, sikap orangtua, status pendidikan ibu, status sosialekonomi, temperamen anak, kebiasaan bernapas mulut, penggunaan dot yang dicelupkan dalam madu, anak-anak dengan penyakit kronis atau kebutuhan perawatan kesehatan khusus dan kebiasaan makan lainnya, gizi ibu dan masalah psikososial.6
ECC dapat mengakibatkan kehilangan gigi sulung pada anak sehingga
menyebabkan anak menjadi sulit makan, berbicara, tidur, dan bersosialisasi. 7 Hal ini juga dapat mengurangi tingkat kepercayaan diri pada anak dan dapat mempengaruhi kualitas hidup anak pada masa depannya.3 Untuk itu, pada penelitian ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hubungan antara pola makan pada anak dengan terjadinya early childhood caries (ECC). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: Apakah ada hubungan antara pola makan pada anak dengan terjadinya early childhood caries (ECC)? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pola makan pada anak dengan terjadinya early childhood caries (ECC).
Daftar Pustaka
1. Dye BA, Early childhood caries American academy of pediatric dentistry,
2007(284):.1-3 2. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: Sagung Seto. Mustaida, 2008. Media Sehat. Edisi: 14/27 Maret-26 April 2008 Mustangin 200. 3. Angela A. Pencegahan Primer pada Anak yang Berisiko Karies Tinggi. Dentica Dental Journal 2005; 38 (3) :130-134. 4. Priya S, Prashanth P. Prevalence of early childhood caries in 8-48 month old preschool children of Bangalore city, South India. 2013. Vol 3(1). 15-21 5. Berg JH, Syalton RL. Early Childhood Oral Health. USA: Wiley-Blackwell, 2009: 1-307. 6. Prashanth Prakash, Priya Subramaniam, B.H.Durgesh, Sapna Konde. Prevalence of early childhood caries and associated risk factors in preschool children of urban Bangalore, India: A cross-sectional study. 2012; Vol.6; 141152. 7. Nahed A A Abu Hamila. Early Childhood Caries and Certain Risk Factors in a Sample of Children 1-3.5 Years in Tanta. 2013. 4(1). 1-7.