PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Metabolisme ialah proses yang menunjukan perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi di
dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas
protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan bahan keperluan
lainnya,dan untuk menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan,termasuk
kabon dioksida. Tetapi antara berbagai perubahan ini yang terjadi di dalam sel,terdapat
bidang yang kimiawi yang luas dan fungsi tubuh sangat erat begantung dari kegiatan
tersebut.
Pencernaan ialah salah satu dari kegiatan metabolisme. Dalam sistem pencernaan ini
memiliki beberapa organ yang mendukung untuk melakukan proses pencernaan, salah
satunya ialah kelenjar pankreas. Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi ganda yaitu
sebagai kelanjar eksokrin maupun kelenjar endokrin. Bentuknya seperti ikan lele yang
panjangnya kurang lebih 15 cm. Organ ini memanjang dari duodenum sampai
denganlimfa (Pearce, 1992). pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan
endokrin pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin
dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrn
pankreas, yatu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor
eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90%
merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker
pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma,
somastatinoma, dan gastrinoma. Gastrinoma adalah tumor pankreas yang mneghasilkan
hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk
mengeluarkan
asam
dan
ensimnya
sehingga
terjadi
ulkus
peptikum.
(www.medicastore.com)
Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran
pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html )
Insiden kanker pancreas sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu,khususnya diantara orangorang yang bukan kulit putih.Tumor pancreas menyebabkan kematian terkemuka yang
menempati urutan ke empat di Amerika Serikat dan paling seri ng ditemukan pada usia
60 hingga 70an tahun.Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin
dalam lingkungan,dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya memiliki hubungan
dengan peningkatan insiden kanker pancreas meskipun peranannya dalam menyebabkan
1
kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya.Resiko kanker pancreas akan
meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok.DM,Pankreatitis kronis,dan
Pankreatitis herediter juga memiliki kaitan dengan kanker pancreas.Pankreas dapat pula
menjadi tempat metastasis dari tumor lain.(Warshaw & Fernandes-del Castillo,1992).
1.2.
a.
b.
c.
d.
e.
Rumusan Masalah
Bagaimana anatomi fisiologi dari pankreas?
Apa definisi dari tumor pankreas?
Bagaimana patofisiologi dari tumor pankreas?
Apa klasifikasi , etiologi dan komplikasi dari tumor pankreas?
Bagaimana Asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor pankreas?
BAB 2
KONSEP DASAR PENYAKIT
TUMOR PANKREAS
2
2.1.Anatomi
Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5
cm dan tebal + 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari
3
perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12 jari). Organ ini
dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin. Pankreas
terdiri dari :
1. Kepala pankreas.
Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan
di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.
2. Badan pankreas.
Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di
depan vertebra lumbalis pertama.
3. Ekor pankreas.
Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh
limpa. Pada pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas ke
dalam duodenum : Ductus Wirsung, yang bersatu dengan duktus choledukus,
kemudian masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi. Ductus Sartorini, yang
lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah atas sphincter oddi.
Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan mengosongkan duodenum sekitar 2,5
cm di atas ampulla hepatopankreatik (Pearce, 1992).
A. Struktur Jaringan Penyusun Pankreas
1. Jaringan Asini.
berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum.
2. Pulau Langerhans.
Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76175 mm
dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun
lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas. Pulau-pulau
ini menyusun 1-2% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-2 juta pulau. Masingmasing memiliki pasokan darah yang besar; dan darah dari pulau Langerhans,
seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ endokrin lain,
mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa
jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Pada manusia paling
sedikit terdapat empat jenis sel yaitu :
a. sel A (alfa), Sel A mensekresikan glukagon
b. sel ini memproduksi glukagon, berperan menaikkan kadar gula yang rendah,
dan kerja hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin
4
B. Fisiologi pankreas
1. Fungsi Eksokrin
Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan
utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam
jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang
dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum. Enzim-enzim proteolitik adalah
tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga enzim
petama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan,
sedangkan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan
deoksinukleat. Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang
menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali selulosa
untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-enzim untuk pencernaan lemak
5
adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol, asam
lemak dan kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas berada dalam bentuk
tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang semuanya
secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat ini hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi
ke dalam saluran cerna. Tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan
enterokinase, yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak
dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk.
Kimotripsinogen
diaktifkan
oleh
tripsin
menjadi
kimotripsin,
dan
2.2.
Definisi
Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin
pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan
tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrn
pankreas, yatu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor
eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90%
merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker
pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma,
somastatinoma, dan gastrinoma.Gastrinoma adalah tumor pankreas yang menghasilkan
hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk
7
mengeluarkan
asam
dan
ensimnya
sehingga
terjadi
ulkus
peptikum.
(www.medicastore.com).
Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran
pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html)
2.3. Etiologi
Penyebab tumor pankreas ini biasanya karena kebiasan merokok, kontak dengan
zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, minum-minuman beralkohol dan diet
tinggi lemak daging atau keduanya memiliki hubungan dengan kanker pankreas
meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas
seluruhnya. Diabetes Militus, pankreasitis kronis dan pankreasitis herediter juga
memiliki kaitan dengan kanker pankreas. Tapi penyebab seluruhnya belum jelas
a. Faktor Eksogen (Lingkungan)
Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker
pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi, dan zat
karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah merokok.
b. Factor Endogen (Pasien)
Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas
(pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.
C. Faktor Genetik
Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui.
Sekitar 10% pasien tumor pancreas mempunyai predisposisi genitik yang
diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi
dari banyak kejadian mutasi genetik. Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki
beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50%
kasus merupakan suatu kegansan. Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian
dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini
merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang berlainan
seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas.
D. Faktor Predisposisi
1.Bertambahnya usia
8
Faktor usia di atas 45 tahun sangat beresiko terkena penyakit tumor pankreas,
karena faktor degenerasi sel dan organ tubuh manusia, terlebih jika tidak
memperhatikan pola makan dan pola hidupnya
2.Kebiasaan merokok
Merokok adalah suatu faktor resiko utama, pemelitian menunjukkan bahwa
perokok-perokok mengembangkan kanker pankreas dua sampai tiga kali lebih
sering dari pada bbukan perokok, karena dengan merokok atau menghisap
tembakau dapat merusak jaringan dan fungsi sel dalam ankreas
3.Diet
Pengaruh diet intake tinggi lemak atau daging berpengaruh terhadap
perkembangan neoplasma
4.Diabetes
Diabetes merupakan faktor utama yang bisa beresiko dengan penyakit tumor
pankreas ini, karena diabetes mempunyai hubungan yang erat dengan fungsi atau
kerja pankreas
5.Genetik
5-10 % penderita memiliki anggota keluarga dekat yang juga menderita kanker
pankreas. Beberapa gen yang berbeda telah dihubungkan dengan peningkatan
resiko, meskipun belum ada gen tumor pankreas yang teridentifikasi
2.4. Patofisiologi
Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas melapisi dan
melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan lemak
peripankreas, seluruh limfe dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pankreas
sering bermetastasis ke deodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung empedu.
Kanker pankreas pada bagian dan ekor pankreas dapat bermetastasis ke hati, peritoneum,
hati dan kelenjar adrenalin kiri. Karsinoma di kaput pankreas sering menimbulkan
sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu
akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di
duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami
metastasis ke hati dan ke limpa
Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik
adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%),
lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada waktu
9
di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat direseksi
biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar (5-6cm),
dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat
direkseksi. Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,
melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di
jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker
kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan
kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke
hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas
sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstrahepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat
menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda,
lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.
2.5. Klasifikasi
1.Tumor pada kaput pankreas :
Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus koledokus tempat saluran yang berjalan
melalui kaput pankreas untuk bersaru dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada
ampula fater ke dalam duodenum.Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulakn
gejala ikterusb yaitu feses yang berwarna pekat dan urine yang berwarna gelap.
2.Tumor pulau langerhans pankreas :
Pankreas terdiri dari pulau-pulau langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang
mengeksresikan produknya langsung ke dalam darah dan dengan demikian
merupakan bagian dari sistem endokrin.Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau
langerhans yang telah diketahui yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor
yang tidak meningkatkan sekresi insulin.
3.Tumor ulserogenik :
Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan hipersekresi asam lambung
yang menimbulkan ulkus pada lambung,duodenum,dan bahkan jejuneum.Hipersekresi
tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga sekalipun rekseksi parsial lambung sudah
dilakukan tapi masih tersisa cukup banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih
lanjut.Apabila terjadi kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum
kemungkinan adanya tumor ulserugenik.
10
2.6. Komplikasi
1. Masalah dengan metabolisme glukosa tumor dapat mempengaruhi kemampuan
pankreas untuk memproduksi insulin sehingga dapat mendorong permasalahan di
metabolisme glukosa, termasuk diabetes.
2. Jaundice
Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian putih
mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu, yaitu semacam
pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari. Warna kuning
berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika
kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.
3. Metastasis
ini adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas.
4. Selain itu dapat pula mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan lainnya seperti :
Kanker pankreas , DM type 2, kolelitiasis.
2.7. Gejala Klinis
Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring dengan
penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik karsinoma
pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya memasuki stadium
yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat badan yang
cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samarsamar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan ini susah dijlaskan
dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa nyaman tersebut
menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah punggung dan tidak
berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita karsinoma pancreas sering
merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia membungkuk, rasa nyeri
tersebut acap kali bertambah p0arah ketika ia berbaring terlentang. Ini dapat bersifat
progresif
dan
hebat
sehingga
memerlukan
penggunaan
preparat
analgesic
narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam harinya. Sel-sel ganas
dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga peritoneum sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umunya terjadi. Suatu tanda
yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-gejala defiisiensi insulin yang
terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes
dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri
epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum
11
terdapatnya
metastase
khususnya
ke
hepar,
paru-paru
dan
dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk
mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek
preparat pankreas.
a. Terapi umum
1. Istirahat
2. Diet sesuai dengan anjuran dokter
3. Pemberian obat secara kolaboratif
4. Pembedahan
b. Terapi komplikasi
1. Bila ada metastase : Kemoterapi
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN TUMOR PANKREAS
3.1 Pengkajian
3.1.1. Identitas pasien
14
Dalam idntitas pasien disini meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, agama ,
pekerjaan status, alamat dan sumber informasi lainnya berkaitan dengan pasien yang
bersangkutan, serta diagnosa medis.
3.1.2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pada penderita tumor pankreas ini terdapat nyeri pada abdomen dan rasa nyeri
menyebar kebagian tengah punggung.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Nyeri Abdomen
2) Malaise
3) Hipertensi
4) Berat badan menurun
5) Mual muntah
6) Membran mukosa kering
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya pada pasien tumor pankreas ini memiliki riwayat penyakit dahulu seperti
Diabetes Militus
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada pasien dengan tumor pankreas ini Sekitar 10% pasien tumor pancreas
mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan.
3.1.3. Pola Fungsi Kesehatan (GORDON)
A. Persepsi Terhadap Kesehatan
Kesehatan itu sangat pentik tapi menjadi tidak penting ketika orang yang diberi
nikmat berupa kesehatan tidak ingat yang memberi nikmat tersebut ( Allah SWT ).
B. Pola Aktivitas Latihan
Penderita tumor pankreas dalam aktivitas sehari-hari membutuhkan bantuan dari
keluarga atau orang lain karena lemah dan nyeri.
C. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien tumor pankreas terdapat gangguan pola tidur yang di sebabkan
oleh nyeri pada abdomen dan ras nyeri yang menyebar ke bagian tengah
punggung.
D. Pola Nutrisi Metabolik
15
16
kering.
d. Kepala
Inspeksi : mesocepale, simetri, dan tidak ada deformitas
Pada mata : Mata
Inspeksi : Bentuk bola mata : bulat, simetris
Konjungtiva : pucat
Sklera : tidak ikterik
Pupil : isokor
Gerakan : tidak terbatas
Pada wajah : ekspresi wajah tampak lemah menahan nyeri
f. Pemeriksaan thorak (dada)
inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada saat inspirasi
palpasi : gerakan dada pada waktu bernafas simetris, tidak terdapat adanya massa
dinding thorak, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdapat bunyi redup
Auskultasi : suara pernafasan vesikuler
g. Pada abdomen
inspeksi : abdomen tidak simetris,tampak adanya benjolan
palpasi : adanya nyeri tekan
perkusi : terdapat bunyi timpany
Auskultasi : suara usus hiperaktif
3.2. Diagnosa keperawatan
DX 1 : Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas
DX 2 : Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih
DX 3 : Pemenuhan nutrisi dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak
adekuat
DX 4 : Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
DX 5 : Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
3.3. Analisa Data
1. Ds : Nyeri pada abdomen
Do : Wajah pucat tampak menahan nyeri Agen cedera biologis (tumor pankreas)
17
Nyeri akut
2. Ds : mual/ muntah, tidak nafsu makan, berat badan menurun
Do : nyeri pada abdomen Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna,
mengabsorbsi makanan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
3. Ds : Lemas
Do : suhu tubuh lebih dari normal. Kegagalan dalam mekanisme pengaturan.
Kekurangan volume cairan.
5. Ds : Do : kuku tampak panjang dan kotor kulit kepala dan rambut tampak kotor : devisit
perawatan diri.
6. Ds :
Do : Nadi meningkat. Tekanan darah meningkat. Gelisah Cemas Perubahan status
kesehatan/ fungsi kesehatan
3.4. Rencana keperawatan
No
Dx
1. Nyeri
Intervensi
Kaji tanda-tanda
Rasional
Bermanfaat dalam
mengevaluasi
verbal maupun
nyeri, menentukan
ditandai
pilihan intervensi,
intensitas(skala 0-10)
menentukan
dan lamanya.
efektivitas terapi.
akut
penekanan
distensi
abdomen.
Tujuan
b/d Setelah
diberikan
dengan keperawata
pada selama
3x24jam
diharapkan
nyeri
berkurang /
Mencegah hyper
terkontrol
dengan KH:
posisi supinasi.
-TTV normal
ekstensi .
Membatasi
-pasien
pertahankan bel
ketegangan, nyeri
melaporkan
pada daerah
nyeru
atau terkontrol
abdomen.
dapat mengalihkan
perhatian pasien
pengalihan nyeri
terhadap nyeri.
Setelah
elektrolit b/d
mengobrol)
Kaji TTV
TTV
bermanfaat
diberikan
untuk
mengetahui
pengeluaran yang
asuhan
keadaan
berlebih
keperawatan
Ditandai
diare
umum
Memenuhi
pemenuhan
kebutuhan
cairan
cairan
elektrolit
terpenuhi
Indikator pisiologi
dengan KE:
-pasien
dan
tidak
mengalami
nutrisi
dehidrasi.
19
kurannya
Berikan
dari
tubuh
kebutuhan diberikan
ditandai tindakan
dengan anoreksia
makanan Untuk
sering
keperawatan
selera
makan
pasien
selama
3x24jam
diharapkan
kali sehari
nutrisi
cairan
Untuk mengurangi
mual muntah
pasien
terpenuhi
Indikator
fisiologi
dengan KH:
-mual muntah
dan
nutrisi
kurangnya
diare
-BB dapat di
4
Intoleransi aktivitas
pertahankan
Setelah
Menetapkan
b/d kelemahan
diberikan
kemampuan pasien
ditandai dengan
asuhan
peningkatan kelelahan
beraktivitas
distensi abdomen
keperawatan
selama 3x24
diharapkan
Berikan lingkunag
pasien dapat
rangsangan
beraktivitas
pengunjung. Dorong
berlebihan,
dengan normal
penggunaan
meningkatkan
dengan KH:
manajement stres
istirahat
Pasien tidak
mengeluhkan
Pasien mungkin
adanya
nyaman dengan
intolerasi
kepala ditinggikan
aktifitas
untuk istirahat
20
Kurang
Setelah
Berikan informasi
Agar pasien
pengetahuan b/d
diberikan
mengetahui
perubahan status
askep selama
diderita
informasi tentang
penyakitnya
diharapkan
Evaluasi tingkat
pegobatan ditandai
pasien
pengetahuan pasien
Agar kita
dengan cemas
mengerti
tentang penyakitnya
mengetahui
tentang
seberapa
penyakit yang
pengatahuan pasien
dideritanya
tentang
dengan kriteria
penyakitnya
hasil pasien
tdak cemas
BAB 4
PENUTUP
21
4.1. Kesimpulan
Tumor pankreas adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran
pankreas. Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam
lingkungan, dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya, memiliki hubungan
dengan peningkatan kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan
kelainan keganasan ini masih belu jelas seluruhnya.Resiko kanker pankreas akan
meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasamn merokok,DM,Panmkreatitis kronis
juga memiliki keterkaitan dengan kanker pankreas.
22
23