Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Metabolisme ialah proses yang menunjukan perubahan-perubahan kimiawi yang terjadi di
dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas
protoplasma yang memiliki kemampuan memungut oksigen dan bahan keperluan
lainnya,dan untuk menyisihkan bahan tertentu lainnya sebagai barang buangan,termasuk
kabon dioksida. Tetapi antara berbagai perubahan ini yang terjadi di dalam sel,terdapat
bidang yang kimiawi yang luas dan fungsi tubuh sangat erat begantung dari kegiatan
tersebut.
Pencernaan ialah salah satu dari kegiatan metabolisme. Dalam sistem pencernaan ini
memiliki beberapa organ yang mendukung untuk melakukan proses pencernaan, salah
satunya ialah kelenjar pankreas. Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi ganda yaitu
sebagai kelanjar eksokrin maupun kelenjar endokrin. Bentuknya seperti ikan lele yang
panjangnya kurang lebih 15 cm. Organ ini memanjang dari duodenum sampai
denganlimfa (Pearce, 1992). pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan
endokrin pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin
dan tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrn
pankreas, yatu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor
eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90%
merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker
pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma,
somastatinoma, dan gastrinoma. Gastrinoma adalah tumor pankreas yang mneghasilkan
hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk
mengeluarkan

asam

dan

ensimnya

sehingga

terjadi

ulkus

peptikum.

(www.medicastore.com)
Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran
pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html )
Insiden kanker pancreas sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu,khususnya diantara orangorang yang bukan kulit putih.Tumor pancreas menyebabkan kematian terkemuka yang
menempati urutan ke empat di Amerika Serikat dan paling seri ng ditemukan pada usia
60 hingga 70an tahun.Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin
dalam lingkungan,dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya memiliki hubungan
dengan peningkatan insiden kanker pancreas meskipun peranannya dalam menyebabkan
1

kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya.Resiko kanker pancreas akan
meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok.DM,Pankreatitis kronis,dan
Pankreatitis herediter juga memiliki kaitan dengan kanker pancreas.Pankreas dapat pula
menjadi tempat metastasis dari tumor lain.(Warshaw & Fernandes-del Castillo,1992).
1.2.
a.
b.
c.
d.
e.

Rumusan Masalah
Bagaimana anatomi fisiologi dari pankreas?
Apa definisi dari tumor pankreas?
Bagaimana patofisiologi dari tumor pankreas?
Apa klasifikasi , etiologi dan komplikasi dari tumor pankreas?
Bagaimana Asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor pankreas?

1.3. Tujuan Penulisan


a. Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami materi
anatomi,struktur dan fungsi eksokrin pankreas.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi,struktur dan fungsi pankreas.
c. Mahasiswa mampu mengetahui tentang penyakit tumor pankreas

BAB 2
KONSEP DASAR PENYAKIT
TUMOR PANKREAS
2

2.1.Anatomi

Pankreas merupakan suatu organ berupa kelenjar dengan panjang dan tebal sekitar 12,5
cm dan tebal + 2,5 cm. Pankreas terbentang dari atas sampai ke lengkungan besar dari
3

perut dan biasanya dihubungkan oleh dua saluran ke duodenum (usus 12 jari). Organ ini
dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian yaitu kelenjar endokrin dan eksokrin. Pankreas
terdiri dari :

1. Kepala pankreas.
Merupakan bagian yang paling lebar, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan
di dalam lekukan duodenum dan yang praktis melingkarinya.
2. Badan pankreas.
Merupakan bagian utama pada organ itu dan letaknya di belakang lambung dan di
depan vertebra lumbalis pertama.
3. Ekor pankreas.
Merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri dan yang sebenarnya menyentuh
limpa. Pada pankreas terdapat dua saluran yang mengalirkan hasil sekresi pankreas ke
dalam duodenum : Ductus Wirsung, yang bersatu dengan duktus choledukus,
kemudian masuk ke dalam duodenum melalui sphincter oddi. Ductus Sartorini, yang
lebih kecil langsung masuk ke dalam duodenum di sebelah atas sphincter oddi.
Saluran ini memberi petunjuk dari pankreas dan mengosongkan duodenum sekitar 2,5
cm di atas ampulla hepatopankreatik (Pearce, 1992).
A. Struktur Jaringan Penyusun Pankreas
1. Jaringan Asini.
berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum.
2. Pulau Langerhans.
Pulau Langerhans adalah kumpulan sel berbentuk ovoid, berukuran 76175 mm
dan berdiameter 20 sampai 300 mikron tersebar di seluruh pankreas, walaupun
lebih banyak ditemukan di ekor daripada kepala dan badan pankreas. Pulau-pulau
ini menyusun 1-2% berat pankreas. Pada manusia terdapat 1-2 juta pulau. Masingmasing memiliki pasokan darah yang besar; dan darah dari pulau Langerhans,
seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ endokrin lain,
mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa
jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Pada manusia paling
sedikit terdapat empat jenis sel yaitu :
a. sel A (alfa), Sel A mensekresikan glukagon
b. sel ini memproduksi glukagon, berperan menaikkan kadar gula yang rendah,
dan kerja hormon ini merupakan kebalikan hormon insulin
4

c. B (beta), B mensekresikan insulin


Sel beta yang ada di pulau langerhans memproduksi hormon insulin yang
berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dan secara fisiologi memiliki
peranan yang berlawanan dengan glukosa. Insulin menurunkan kadar gula
darah dengan beberapa cara. Insulin mempercepat transportasi glukosa dari
darah ke dalam sel, khususnya serabut otot rangka glukosa masuk ke dalam sel
tergantung dari keberadaan reseptor insulin yang ada di permukaan sel target.
Insulin juga mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen, menurunkan
glycogenolysis dan gluconeogenesis, menstimulasi perubahan glukosa atau zat
gizi lainnya ke dalam asam lemak (lipogenesis), dan membantu menstimulasi
sintesis protein. Pengaturan sekresi insulin seperti sekresi glukagon yaitu
langsung ditentukan oleh kadar gula dalam darah dan berdasarkan dari
mekanisme umpan balik (feed back negative system).
d. D (delta) sel D mensekresikan somastostatin
Somastatin yang menekan prelepasan insulin, glukagon dan hormon
pertumbuhan diproduksi oleh sel delta, selain itu sel ini menghasilkan gastrin
yang memacu sekresi kelenjar dalam mucosa.
e. sel F.sel F mensekresikan polipeptida pankreas.
Sel ini mensekresikan polipeptida pancreatica yang menghambat pars eksokrin
pancreas memproduksi enzim dan bikarbonat. Hormon ini menyebabkan
relaksasi vesica fellea dan mengurangi sekresi empedu

B. Fisiologi pankreas
1. Fungsi Eksokrin
Getah pankreas mengandung enzim-enzim untuk pencernaan ketiga jenis makanan
utama : protein, karbohidrat, dan lemak. Ia juga mengandung ion bikarbonat dalam
jumlah besar, yang memegang peranan penting dalam menetralkan kimus asam yang
dikeluarkan oleh lambung ke dalam duodenum. Enzim-enzim proteolitik adalah
tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, ribonuklease, deoksiribonuklease. Tiga enzim
petama memecahkan keseluruhan dan secara parsial protein yang dicernakan,
sedangkan neklease memecahkan kedua jenis asam nukleat : asam ribonukleat dan
deoksinukleat. Enzim pencernaan untuk karbohidrat adalah amilase pankreas, yang
menghidrolisis pati, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali selulosa
untuk membentuk karbohidrat, sedangkan enzim-enzim untuk pencernaan lemak
5

adalah lipase pankreas, yang menghidrolisis lemak netral menjadi gliserol, asam
lemak dan kolesterol esterase, yang menyebabkan hidrolisis ester-ester kolesterol.
Enzim-enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel-sel pankreas berada dalam bentuk
tidak aktif ; tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipeptidase, yang semuanya
secara enzimtik tidak aktif. Zat-zat ini hanya menjadi aktif setelah mereka disekresi
ke dalam saluran cerna. Tripsinogen diaktifkan oleh suatu enzim yang dinamakan
enterokinase, yang disekresi oleh mukosa usus ketike kimus mengadakan kontak
dengan mukosa. Tripsinogen juga dapat diaktifkan oleh tripsin yang telah dibentuk.
Kimotripsinogen

diaktifkan

oleh

tripsin

menjadi

kimotripsin,

dan

prokarboksipeptidase diaktifkan dengan beberapa cara yang sama. Penting bagi


enzim-enzim proteolitik getah pankreas tidak diaktifkan sampai mereka disekresi ke
dalam usus halus, karena tripsin dan enzim-enzim lain akan mencernakan pankreas
sendiri. Sel-sel yang sama, yang mensekresi enzim-enzim proteolitik ke dalam asinus
pankreas serentak juga mensekresikan tripsin inhibitor. Zat ini disimpan dalam
sitoplasma sl-sel kelenjar sekitar granula-granula enzim, dan mencegah pengaktifan
tripsin di dalam sel sekretoris dan dalam asinus dan duktus pankreas. Bila pankreas
rusak berat atau bila saluran terhambat, sejumlah besar sekret pankreas tertimbun
dalam daerah yang rusak dari pankreas. Dalam keadaan ini, efek tripsin inhibitor
kadang-kadang kewalahan, dan dalam keadaan ini sekret pankreas dengan cepat
diaktifkan dan secara harfiah mencernakan seluruh pankreas dalam beberapa jam,
menimbulkan keadaan yang dinamakan pankreatitis akuta. Hal ini sering
menimbulkan kematian karena sering diikuti syok, dan bila tidak mematikan dapat
mengakibatkan insufisiensi pankreas selama hidup. Enzim-enzim getah pankreas
seluruhnya disekresi oleh asinus kelenjar pankreas. Namun dua unsur getah pankreas
lainnya, air dan ion bikarbonat, terutama disekresi oleh sel-sel epitel duktulusduktulus kecil yang terletak di depan asinus khusus yang berasal dari duktulus. Bila
pankreas dirangsang untuk mengsekresi getah pankreas dalam jumlah besar yaitu air
dan ion bikarbonat dalam jumlah besar konsentrasi ion bikarbonat dapat meningkat
sampai 145 mEq/liter (Ari, 2009).
2. Fungsi endokrin
Sel pankreas yang memproduksi hormon disebut sel pulau Langerhans, yang
terdiri dari sel alfa yang memproduksi glukagon dan sel beta yang
memproduksi insulin.
6

Glukagon. Efek glukagon secara keseluruhan adalah meningkatkan kadar glukosa


darah dan membuat semua jenis makanan dapat digunakan untuk proses energi.
Glukagon merangsang hati untuk mengubah glikogen menurunkan glukosa
(glikogenolisis) dan meningkatkan penggunaan lemak dan asam amino untuk
produksi energi. Proses glukoneogenesis merupakan pengubahan kelebihan asam
amino menjadi karbohidrat sederhana yang dapat memasuki reaksi pada respirasi
sel.Sekresi glukagon dirangsang oleh hipoglikemia. Hal ini dapat terjadi pada

keadaaan lapar atau selama stres fisiologis, misalnya olahraga.


Insulin. Efek insulin adalah menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan
penggunaan glukosa untuk produksi energi. Insulin meningkatkan transport glukosa
dari darah ke sel dengan meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap glukosa
(namun otak, hati, dan sel-sel ginjal tidak bergantung pada insulin untuk asupan
glukosa). Di dalam sel, glukosa digunakan digunakan pada respirasi sel untuk
menghasilkan energi. Hati dan otot rangka mengubah glukosa menjadi glikogen
(glikogenesis) yang disimpan untuk digunakan di lain waktu. Insulin juga
memungkinkan sel-sel untuk mengambil asam lemak dan asam amino untuk
digunakan dalam sintesis lemak dan protein (bukan untuk produksi energi). Insulin
merupakan hormon vital; kita tidak dapat bertahan hidup untuk waktu yang lama
tanpa hormon tersebut. Sekresi insulin dirangsang oleh hiperglikemia. Keadaan ini
terjadi setelah makan, khususnya makanan tinggi karbohidrat. Ketika glukosa
diabsorbsi dari usus halus ke dalam darah, insulin disekresikan untuk
memungkinkan sel menggunakan glukosa untuk energi yang dibutuhkan segera.
Pada saat bersamaan, semua kelebihan glukosa akan disimpan di hati dan otot
sebagai glikogen.

2.2.

Definisi
Tumor Pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin
pankreas, serta jaringan penyangganya. Tumor pancreas terdapat tumor eksokrin dan
tumor endokrin. Tumor eksokrin pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrn
pankreas, yatu adenokarsinoma duktus pancreas, dan adenoma untuk yang jinak. Tumor
eksokrin pankreas pada umumnya berasal dari sel duktus dan sel asiner. Sekitar 90%
merupakan tumor ganas jenis adenokarsinoma duktus pankreas (disingkat kanker
pankreas). Yang termasuk tumor endokrin pancreas ialah insulinoma, glukagonoma,
somastatinoma, dan gastrinoma.Gastrinoma adalah tumor pankreas yang menghasilkan
hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar yang akan merangsang lambung untuk
7

mengeluarkan

asam

dan

ensimnya

sehingga

terjadi

ulkus

peptikum.

(www.medicastore.com).
Tumor Pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran
pankreas. (http://medicastore.com/penyakit/481/Adenokarsinoma_Pankreas.html)
2.3. Etiologi
Penyebab tumor pankreas ini biasanya karena kebiasan merokok, kontak dengan
zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, minum-minuman beralkohol dan diet
tinggi lemak daging atau keduanya memiliki hubungan dengan kanker pankreas
meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas
seluruhnya. Diabetes Militus, pankreasitis kronis dan pankreasitis herediter juga
memiliki kaitan dengan kanker pankreas. Tapi penyebab seluruhnya belum jelas
a. Faktor Eksogen (Lingkungan)
Telah diteliti beberapa faktor resiko eksogen yang dihubungkan dengan kanker
pankreas, antara lain : kebiasaan merokok, diet tinggi lemak, alcohol, kopi, dan zat
karsinogen industry. Factor resiko yang paling konsisten adalah merokok.
b. Factor Endogen (Pasien)
Ada 3 hal penting sebagai faktor resiko endogen yaitu : usia, penyakit pancreas
(pankreastitis kronik dan diabetes militus) dan mutasi genetik.
C. Faktor Genetik
Pada masa kini peran faktor genetik pada kanker pancreas makin banyak diketahui.
Sekitar 10% pasien tumor pancreas mempunyai predisposisi genitik yang
diturunkan. Proses karsinogenesis kanker pankreas diduga merupakan akumulasi
dari banyak kejadian mutasi genetik. Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki
beberapa tumor lainnya yang berkelompok didalam atau didekat pancreas. 50%
kasus merupakan suatu kegansan. Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian
dari suatu kelainan bawaan yaitu neoplasia endokrin multiple. Neoplasia ini
merupakan sumber yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang berlainan
seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pancreas.

D. Faktor Predisposisi
1.Bertambahnya usia
8

Faktor usia di atas 45 tahun sangat beresiko terkena penyakit tumor pankreas,
karena faktor degenerasi sel dan organ tubuh manusia, terlebih jika tidak
memperhatikan pola makan dan pola hidupnya
2.Kebiasaan merokok
Merokok adalah suatu faktor resiko utama, pemelitian menunjukkan bahwa
perokok-perokok mengembangkan kanker pankreas dua sampai tiga kali lebih
sering dari pada bbukan perokok, karena dengan merokok atau menghisap
tembakau dapat merusak jaringan dan fungsi sel dalam ankreas
3.Diet
Pengaruh diet intake tinggi lemak atau daging berpengaruh terhadap
perkembangan neoplasma
4.Diabetes
Diabetes merupakan faktor utama yang bisa beresiko dengan penyakit tumor
pankreas ini, karena diabetes mempunyai hubungan yang erat dengan fungsi atau
kerja pankreas
5.Genetik
5-10 % penderita memiliki anggota keluarga dekat yang juga menderita kanker
pankreas. Beberapa gen yang berbeda telah dihubungkan dengan peningkatan
resiko, meskipun belum ada gen tumor pankreas yang teridentifikasi
2.4. Patofisiologi
Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas melapisi dan
melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di jaringan lemak
peripankreas, seluruh limfe dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker kaput pankreas
sering bermetastasis ke deodenum, lambung, peritoneum, hati dan kandung empedu.
Kanker pankreas pada bagian dan ekor pankreas dapat bermetastasis ke hati, peritoneum,
hati dan kelenjar adrenalin kiri. Karsinoma di kaput pankreas sering menimbulkan
sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstra-hepatal. Disamping itu
akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat menimbulkan peradangan di
duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda, lebih sering mengalami
metastasis ke hati dan ke limpa
Kanker pancreas hampir 90% berasal dari duktus, dimana 75% bentuk klasik
adenokarsinoma sel duktal yang memproduksi musin. Sebagian besar kasus (70%),
lokasi kanker pada kaput pancreas, 15-20% pada badan dan 10% pada ekor. Pada waktu
9

di diagnosis, ternyata tumor pancreas relative sudah besar. Tumor yang dapat direseksi
biasanya besarnya 2,5-3,5cm. Pada sebagian besar kasus tumor sudah besar (5-6cm),
dan atau telah terjadi infiltrasi dan melekat pada jaringan sekitar, sehingga tidak dapat
direkseksi. Pada umumnya tumor meluas ke retroperitoneal ke belakang pankreas,
melapisi dan melekat pada pembuluh darah, secara mikroskopik terdapat infiltrasi di
jaringan lemak peripankreas, saluran limfe, dan perineural. Pada stadium lanjut, kanker
kaput pancreas sering bermetastasis ke duodenum, lambung, peritoneum, hati dan
kandung empedu. Kanker pancreas pada bagian dan ekor pancreas dapat metastasis ke
hati, peritoneum, limpa, lambung dan kelenjar adrenal kiri. Karsinoma di kaput pancreas
sering menimbulkan sumbatan pada saluran empedu sehingga terjadi kolestasis ekstrahepatal. Disamping itu akan mendesak dan menginfiltrasi duodenum, yang dapat
menimbulkan peradangan di duodenum. Karsinoma yang letaknya di korpus dan kauda,
lebih sering mengalami metastasis ke hati danke limpa.
2.5. Klasifikasi
1.Tumor pada kaput pankreas :
Tumor ini menyebabkan obstruksi duktus koledokus tempat saluran yang berjalan
melalui kaput pankreas untuk bersaru dengan duktus pankreatikus dan berjalan pada
ampula fater ke dalam duodenum.Obstruksi aliran getah empedu akan menimbulakn
gejala ikterusb yaitu feses yang berwarna pekat dan urine yang berwarna gelap.
2.Tumor pulau langerhans pankreas :
Pankreas terdiri dari pulau-pulau langerhans yaitu kumpulan kecil sel-sel yang
mengeksresikan produknya langsung ke dalam darah dan dengan demikian
merupakan bagian dari sistem endokrin.Paling tidak ada 2 tipe tumor sel pulau
langerhans yang telah diketahui yaitu tumor yang meneksrisikan insulin dan tumor
yang tidak meningkatkan sekresi insulin.
3.Tumor ulserogenik :
Sebagian tumor pulau langerhans berhubungan dengan hipersekresi asam lambung
yang menimbulkan ulkus pada lambung,duodenum,dan bahkan jejuneum.Hipersekresi
tersebut bisa terjadi begitu hebat sehingga sekalipun rekseksi parsial lambung sudah
dilakukan tapi masih tersisa cukup banyak asam yang menimbulkan ulserasi lebih
lanjut.Apabila terjadi kecendrungan untuk terjadinya ulkus lambung atau duodenum
kemungkinan adanya tumor ulserugenik.

10

2.6. Komplikasi
1. Masalah dengan metabolisme glukosa tumor dapat mempengaruhi kemampuan
pankreas untuk memproduksi insulin sehingga dapat mendorong permasalahan di
metabolisme glukosa, termasuk diabetes.
2. Jaundice
Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian putih
mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu, yaitu semacam
pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari. Warna kuning
berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan rasa gatal jika
kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.
3. Metastasis
ini adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas.
4. Selain itu dapat pula mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan lainnya seperti :
Kanker pankreas , DM type 2, kolelitiasis.
2.7. Gejala Klinis
Rasa nyeri,ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien,seiring dengan
penurunan berat badan,gejala tersebut dipandang sebagai tanda-tanda klasik karsinoma
pancreas.Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya memasuki stadium
yang sangat lanjut.Tanda-tanda lain menyangkut penurunan berat badan yang
cepat,mencolok,dan progresif.Disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samarsamar pada abdomen pada bagian atas atau bagian bawah gangguan ini susah dijlaskan
dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal. Gangguan rasa nyaman tersebut
menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan kebagian tengah punggung dan tidak
berhungungan dengan postur tubuh dan aktivitas. Penderita karsinoma pancreas sering
merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia membungkuk, rasa nyeri
tersebut acap kali bertambah p0arah ketika ia berbaring terlentang. Ini dapat bersifat
progresif

dan

hebat

sehingga

memerlukan

penggunaan

preparat

analgesic

narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih berat pada malam harinya. Sel-sel ganas
dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk kedalam rongga peritoneum sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umunya terjadi. Suatu tanda
yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala-gejala defiisiensi insulin yang
terjadi atas glukosuria, hyperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes
dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri
epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum
11

munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan voto seri gastrointestinal memperlihatkan


deformitas organ visera didekat pankreas yang disebabkan oleh massa pankreas yang
terjepit itu.
1. Gejala Klinis:
Nyeri di bagian epigastrium, berat badan turun, timbulnya ikterus (kaput pancreas),
anoreksia, perut penuh, kembung, mual, muntah, intoleransi makanan, nyeri disekitar
umbilikus dan badan melemah. Pada tumor di korpus dan kauda penkreas , nyeri
terletak di epigastrium. Namun terutama di hipokondrium kiri dan kadang menjalar ke
punggung kiri, serangan hilang timbul. Timbulnya ikterus akibat adanya duktus
koledukus. Kadang juga terjadi perdarahan pada gastrointestinal. Perdarahan tersebut
terjadi karena adanya erosi duodenum yang disebabkan oleh tumor pancreas, dan
dapat juga dikarenakan adanya steatorea dan gajala dibetes militus.
2. Tanda Klinis:
Gizi kurang, pucat, lemah, kulit ikterik (kuning kehujauan), pruritus, hepatomegali,
kandung empedu membesar, masa epigastrium, splenomegali, asites (berarti sudah
terjadi invasi tumor ke peritoneum), tromboplebitis, edema tungkai, cairan asites
bersifat hemoragik.
2.8. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi: abdomen terlihat buncit namun badannya kurus
2. Palpasi: teraba masa pada abdomen
3. Auskultasi: bising usus meningkat

2.9. Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker
pancreas antara lain : dari pengambilan darah yang perlu di perhatikan adalah serum
lipase, amylase dan glikosa darah.kadar limpase lebih sering meningkat bila di
bandingkan serum amylase. Karsinoma di kaput pancreas sering menyebabkan
sumbatan di saluran empedu, karena itu perlu di periksa tes faal hati. Dapat ditemukan
karena kenaikan kadar serum bilirubin, terutama kadar serum bilirubin konugasi
(direk), fosfatase alkali, dan kadar kolesterol. Pemeriksaan darah rutin umumnya masih
dalam batas normal, hanya LED yang meningkat kalau ditemukan pasien animea, baru
terlihat penurunan kadar Hb dan hematokrit. Petanda tumor CEA (carcinoembryonic
antigen) dan Ca 19-9 (Carbohydrate antigenic determinant 19-9), pemeriksaan
12

tinjapada pasien dengan ikterus akibat bendungan, tinjanya mengandung lemakyang


busuk, gastroduodenografi, duodenografi hipotonis, ultrasonografi, CT (Computed
Tomography), Skintigrafi pancreas, (magnetic resonance imaging) MRI, (Endoscopic
Retrograde Cholangio Pancreatico Graphy) ERCP, ultrasonografi endoskopik,
angiografi, (positron emission tomography) PET, bedah laparaskopi dan biopsy.
1.Pemeriksaan USG
2.CT Scan
2.10. Prognosis
Pada penderita tumor pankreas biasanya ditemukan pada saaat terdignosis
stadium lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tesebut ditemukan pertama kali
kenyataannya karsinoma pankreas memiliki keberhasilan angka hidup kurang dari 5
tahun paling rendah bila dibandingkan pada 60 lokasi kanker lainnya.
2.11. Terapi atau Tindakan Penanganan
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin
mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi
bedah definitif (yaitu,eksisi totalisi) sering tidak mungkin dilaksanakan karena
pertumbuhan yang sudah begitu luas ketika tumor tersebut terdiaknosis dan
kemungkinan

terdapatnya

metastase

khususnya

ke

hepar,

paru-paru

dan

tulang.Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatip.


2.12. Penatalaksanaan
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin
mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun sering tidak
mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah meluas ketika tumor tersebut
terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase khususnya di hepar, paru-paru
dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan valiatif. Meskipun
tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi
dengan radioterapi dan kemoterapi. Jika pasien mengalami pembedahan terapi radiasi
intraokuratif dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan
tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intra okuratif
dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisia sumber radio aktif juga dapat
dilakukan meskipun angka komplikasinya tinggi. Pemasangan stent bilient yang besar
13

dan dilakukan secara perkutan atau melalui endokoskopi dapat dilakukan untuk
mengurangi gejalan ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek
preparat pankreas.
a. Terapi umum
1. Istirahat
2. Diet sesuai dengan anjuran dokter
3. Pemberian obat secara kolaboratif
4. Pembedahan
b. Terapi komplikasi
1. Bila ada metastase : Kemoterapi

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN TUMOR PANKREAS
3.1 Pengkajian
3.1.1. Identitas pasien

14

Dalam idntitas pasien disini meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, agama ,
pekerjaan status, alamat dan sumber informasi lainnya berkaitan dengan pasien yang
bersangkutan, serta diagnosa medis.
3.1.2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pada penderita tumor pankreas ini terdapat nyeri pada abdomen dan rasa nyeri
menyebar kebagian tengah punggung.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Nyeri Abdomen
2) Malaise
3) Hipertensi
4) Berat badan menurun
5) Mual muntah
6) Membran mukosa kering
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Biasanya pada pasien tumor pankreas ini memiliki riwayat penyakit dahulu seperti
Diabetes Militus
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada pasien dengan tumor pankreas ini Sekitar 10% pasien tumor pancreas
mempunyai predisposisi genitik yang diturunkan.
3.1.3. Pola Fungsi Kesehatan (GORDON)
A. Persepsi Terhadap Kesehatan
Kesehatan itu sangat pentik tapi menjadi tidak penting ketika orang yang diberi
nikmat berupa kesehatan tidak ingat yang memberi nikmat tersebut ( Allah SWT ).
B. Pola Aktivitas Latihan
Penderita tumor pankreas dalam aktivitas sehari-hari membutuhkan bantuan dari
keluarga atau orang lain karena lemah dan nyeri.
C. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien tumor pankreas terdapat gangguan pola tidur yang di sebabkan
oleh nyeri pada abdomen dan ras nyeri yang menyebar ke bagian tengah
punggung.
D. Pola Nutrisi Metabolik
15

Pada penderita tumor pankreas mengalami mual muntah, nafsu makan


menurun.
E. Pola Eliminasi
Tidak ada gangguan
F. Pola Kognitif Perseptual
Penderita tumor pankreas mampu berkomunikasi dan berorientasi dengan
baik dengan orang lain.
G. Pola Koping
Pada penderita tumor pankreas terbuka dngan anggota keluarga yang
lain sehingga kita ada masalah selalu di pecahkan bersama.
H. Pola Seksual Reproduksi
Terganggu
I.

Pola Peran Hubungan


Hubungan dengan keluarga dan masyarakat dan lingkungan sekitar baik.
J. Pola Nilai Dan Kepercayaan
Penderita tumor pankreas beribadah sesuai dengan keyakinan.
3.1.4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Tanda Vital
N : Takikardi
RR : Normal
S : Hipertermi
TD : Hipertensi
b. Keadaan Umum
Kesan umum : baik
Wajah : tidak ada kelainan bentuk
Kesadaran : Compos mentis
TB: BB: - .
c. Kulit, rambut, kuku
Inspeksi : warna kulit tidak normal, dan tidak ada lesi pada kulit, jumlah rambut
tipis & warna kuku putih kemerahan dengan bentuk normal, kuku
tampak panjang dan kotor .
Palpasi : Suhu badn hipertermi, kelembapan kulit pasien kering turgor kulit

16

kering.
d. Kepala
Inspeksi : mesocepale, simetri, dan tidak ada deformitas
Pada mata : Mata
Inspeksi : Bentuk bola mata : bulat, simetris
Konjungtiva : pucat
Sklera : tidak ikterik
Pupil : isokor
Gerakan : tidak terbatas
Pada wajah : ekspresi wajah tampak lemah menahan nyeri
f. Pemeriksaan thorak (dada)
inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada saat inspirasi
palpasi : gerakan dada pada waktu bernafas simetris, tidak terdapat adanya massa
dinding thorak, tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : terdapat bunyi redup
Auskultasi : suara pernafasan vesikuler
g. Pada abdomen
inspeksi : abdomen tidak simetris,tampak adanya benjolan
palpasi : adanya nyeri tekan
perkusi : terdapat bunyi timpany
Auskultasi : suara usus hiperaktif
3.2. Diagnosa keperawatan
DX 1 : Nyeri akut b/d penekanan obstruksi pancreas
DX 2 : Kurang cairan dan elektrolit b/d pengeluaran yang berlebih
DX 3 : Pemenuhan nutrisi dari keb. Tubuh b/d pemasukan asupan oral yang tidak
adekuat
DX 4 : Intoleransi aktifitas b/d kelemahan
DX 5 : Kurang pengetahuan b/d status kesehatan, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
3.3. Analisa Data
1. Ds : Nyeri pada abdomen
Do : Wajah pucat tampak menahan nyeri Agen cedera biologis (tumor pankreas)

17

Nyeri akut
2. Ds : mual/ muntah, tidak nafsu makan, berat badan menurun
Do : nyeri pada abdomen Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna,
mengabsorbsi makanan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
3. Ds : Lemas
Do : suhu tubuh lebih dari normal. Kegagalan dalam mekanisme pengaturan.
Kekurangan volume cairan.
5. Ds : Do : kuku tampak panjang dan kotor kulit kepala dan rambut tampak kotor : devisit
perawatan diri.
6. Ds :
Do : Nadi meningkat. Tekanan darah meningkat. Gelisah Cemas Perubahan status
kesehatan/ fungsi kesehatan
3.4. Rencana keperawatan
No

Dx
1. Nyeri

Intervensi
Kaji tanda-tanda

Rasional
Bermanfaat dalam

adanya nyeri baik

mengevaluasi

obstruksi pankreas tindakan

verbal maupun

nyeri, menentukan

ditandai

nonverbal, catat lokasi,

pilihan intervensi,

intensitas(skala 0-10)

menentukan

dan lamanya.

efektivitas terapi.

akut

penekanan

distensi
abdomen.

Tujuan
b/d Setelah
diberikan

dengan keperawata
pada selama
3x24jam
diharapkan
nyeri
berkurang /

Mencegah hyper

terkontrol

Letakkan pasien dalam

dengan KH:

posisi supinasi.

-TTV normal

ekstensi .
Membatasi

-pasien

pertahankan bel

ketegangan, nyeri

melaporkan

pemanggil dan barang

pada daerah

nyeru

hilang yang sering digunakan

atau terkontrol

abdomen.

dalam jangkauan yang


mudah
Teknik relakasai
18

ajarkan teknik relaksasi

dapat mengalihkan

(nafas dalam), dan

perhatian pasien

pengalihan nyeri

terhadap nyeri.

(menonton tv, mengajak


2

Kurang cairan dan

Setelah

elektrolit b/d

mengobrol)
Kaji TTV

TTV

bermanfaat

diberikan

untuk

mengetahui

pengeluaran yang

asuhan

keadaan

berlebih

keperawatan

Ditandai
diare

umum

Berikan intake cairan pasien

dengan selama 3 x 24 sesuai kebutuhan


jam diharapkan

Memenuhi

pemenuhan

kebutuhan

cairan

cairan

dan Observasi berat badan lebih cepat

elektrolit

dan torgor kulit pasien

terpenuhi

Indikator pisiologi

dengan KE:

lanjut dari dehidrasi

-pasien

dan

tidak

mengalami

nutrisi

dehidrasi.

19

kurannya

Pemenuhan nutrisi Setelah

Berikan

dari

dalam porsi kecil tapi meningkatkan

tubuh

kebutuhan diberikan
ditandai tindakan

dengan anoreksia

makanan Untuk

sering

keperawatan

selera

makan

pasien

selama
3x24jam

Anjurkan oral higine 2

diharapkan

kali sehari

nutrisi

cairan

Untuk mengurangi
mual muntah

pasien

Obs. Berat badan &

terpenuhi

turgor kulit pasien

Indikator

fisiologi

dengan KH:

lanjut dari dehidrasi

-mual muntah

dan

nutrisi

kurangnya

diare
-BB dapat di
4

Intoleransi aktivitas

pertahankan
Setelah

Evaluasi respon pasien

Menetapkan

b/d kelemahan

diberikan

terhadap aktivitas, catat

kemampuan pasien

ditandai dengan

asuhan

peningkatan kelelahan

beraktivitas

distensi abdomen

keperawatan

& perubahan TTV

selama 3x24
diharapkan

Berikan lingkunag

Menurunan stres &

pasien dapat

tenang & batasi

rangsangan

beraktivitas

pengunjung. Dorong

berlebihan,

dengan normal

penggunaan

meningkatkan

dengan KH:

manajement stres

istirahat

Pasien tidak
mengeluhkan

Pasien mungkin

adanya

Bantu pasien memilih

nyaman dengan

intolerasi

posisi yang nyaman

kepala ditinggikan

aktifitas

untuk istirahat

20

Kurang

Setelah

Berikan informasi

Agar pasien

pengetahuan b/d

diberikan

tentang penyakit yang

mengetahui

perubahan status

askep selama

diderita

informasi tentang

kesehatan,prognosis 3x24 jam

penyakitnya

penyakit dan cara

diharapkan

Evaluasi tingkat

pegobatan ditandai

pasien

pengetahuan pasien

Agar kita

dengan cemas

mengerti

tentang penyakitnya

mengetahui

tentang

seberapa

penyakit yang

pengatahuan pasien

dideritanya

tentang

dengan kriteria

penyakitnya

hasil pasien
tdak cemas

BAB 4
PENUTUP
21

4.1. Kesimpulan
Tumor pankreas adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran
pankreas. Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam
lingkungan, dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya, memiliki hubungan
dengan peningkatan kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan
kelainan keganasan ini masih belu jelas seluruhnya.Resiko kanker pankreas akan
meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasamn merokok,DM,Panmkreatitis kronis
juga memiliki keterkaitan dengan kanker pankreas.

22

23

Anda mungkin juga menyukai