Anda di halaman 1dari 22

BAB V

DETAIL DESAIN
5.1 Unit Pengolahan Preliminery
Unit pengolahan preliminary yang digunakan dalam desain ini ialah bar screen dan grit
chamber.
5.1.1

Saluran Pembawa

Saluran pembawa berfungsi menyalurkan air buangan ke bar screen dan untuk menyalurkan
air buangan dari satu unit pengolahan ke unit pengolahan selanjutnya.
5.1.1.1 Kriteria Desain
Kriteria desain untuk saluran pembawa dapat dilihat pada Tabel 5.1 dibawah ini:
Tabel 5.1 Kriteria Desain Saluran Pembawa

Kriteria Desain
Koefisien Manning (n) untuk beton
Kecepatan minimum aliran pada saluran (vmin)
Kecepatan air dalam saluran (v)

Range
0,011 0,015
0,381 m/dt
0,6 3 m/dt

Desain Terpilih
0,015
1,0 m/dt

5.1.1.2 Kriteria Desain Terpilih


Desain terpilih untuk saluran pembawa dapat dilihat pada Tabel 5.4. Beberapa keterangan
tambahan yang dibutuhkan dalam desain ini adalah:
Slope (s)
= 0,002;
Bentuk saluran
= persegi (b = h)

R=

5.1.1.3 Perhitungan

Across
Across

= Qmd = 0,35 m3/dt = 0,35 m2


v
1 m/dt
= bxh
= h2
0,35 m2
= 2h2
h
= 0,59 m
b
= 0,59 m

Cek Vmaks:
V maks
= 1/n x R2/3 x S1/2 = 1/n x ((b x h)/(b + 2h))2/3 x S

=
= 1,01 m/dtk ......... ok

Cek kecepatan pada saat Qmin

Qmin

Qmin

0,12

Menggunakan metoda try & error didapatkan:


h = 0,08 m

...... OK !!
Across = 0,188 m2

0,59 m

0,59 m

Gambar 5.1 Saluran Pembawa Air Buangan

5.1.2

Bar Screen

Bar screen adalah rangkaian kisi-kisi yang berguna untuk menyaring benda-benda kasar yang
terapung yang dapat mengganggu jalannya proses pengolahan air buangan. Material-material
yang dimaksud bisa berupa potongan-potongan kain, daun, kertas, akar, plastik, ranting, batubatuan, dst. Screen adalah sebuah alat yang memiliki lubang-lubang. Umumnya memiliki
ukuran yang seragam. Adapun elemen saringan bisa berupa bar (batangan) paralel, wire mesh,
wire rod serta perforated plate dengan bentuk bukaan berupa circular, rectangular, dan
square.
5.1.2.1 Kriteria Desain
Kriteria desain untuk Bar Screen dapat dilihat pada Tabel 5.5. Metode pembersihan yang
dipilih adalah hand cleaned.
Tabel 5.2 Kriteria Desain Bar Screen
Kriteria Desain
a.

Faktor bentuk ()

b. Jarak bukaan antar lubang (b)


c. Lebar penampang batang ()
d. Sudut antara kisi-kisi dengan bidang horizontal ()
e. Kecepatan pada bar (vbar)
f. Kecepatan aliran air (vs)
g. Panjang batang (P)
h. Head loss (HL)
i. Jarak screen ke outlet
Sumber : Wastewater Engineering, Metcalf & Eddy, 1991

Range
1,75
2,42
1,83
1,67
2550 mm (1-2)
(10 15) mm
(30 45)o
(0,3 - 0,6) m/dt
(0,6 1) m/dt
(25 75) mm
152,4 mm
5m

Desain Terpilih

30 mm
10 mm
450
0,5 m/dt

5.1.2.2 Kriteria Desain Terpilih


Data mengenai desain terpilih dapat dilihat pada Tabel 5.2. Beberapa keterangan tambahan
adalah:
a.
Lebar saluran pembawa (b) = 0,59 m.
V-2

5.1.2.3 Perhitungan
a. Surface area (Across)

Across
=
b. Tinggi air (Y1)

Y1
=
c. Panjang batang (Y)

Y
=
d. Jumlah batang (n)
B
= n x + (n + 1) b
0,59 m = n x 0,01 + (n + 1) 0,03
0,59 m = 0,01 n + 0,03 n + 0,03
n
= 14 batang
e. Bukaan total (btotal)
btotal
=bnx
= 0,59 m (14 x 0,01)
= 0,45 m
f. Luas bukaan total (Atotal)
Atotal
= Y x btotal
= 0,83 m x 0,45 m
= 0,38 m2
g. Cek terhadap kecepatan

vmaks
=
h. Headloss sebelum bar (Hv)

i.

......................OK !!

vmaks
=
0,93 m/dt = (19,62 Hv)
Hv
= 0,044 m;
Headloss total (Hlttl)
Hlttl
= ( / b)4/3 Hv sin

= 2,42
V-3

j.

= 0,0124 m = 12,4 mm < 152,4 mm ................ OK !!


Tinggi muka air setelah melewati bar (Y2)
Y2
= Y1 - Hlttl
= 0,59 m 0,0124 m
= 0,578 m

Hlttl
Y1= 0,38 m

0,208 m

Y2= 0,578 m
45o

a. Potongan Memanjang
wb= 0,01 m
b= 0,03 m

Atot= 0,57 m2

n= 14 btg

b. Potongan Melintang
Gambar 5.2 Gambar Potongan Bar Screen

5.1.3

Grit Chamber

Unit ini berfungsi untuk memisahkan pasir, kerikil, biji-bijian dan partikel padat lainnya, serta
partikel yang bersifat abrasif.
5.1.3.1 Kriteria Desain
a.
b.
c.
d.
e.

Kecepatan di saluran (vh)


= 0,24 0,40 m/det;
Waktu detensi (td)
= 45 90 det;
Headloss
= 30-40% dari tinggi saluran
Dilakukan pengontrolan kecepatan agar tidak terjadi pengendapan SS organik;
Pencucian grit untuk membersihkan SS organik bila point d tidak tercapai.

5.1.3.2 Kriteria Desain Terpilih


a.
b.
c.
d.

Jumlah chamber
Vh = 0,3 m/det;
td = 50 det;
Ukuran partikel

= 2 buah;
= 0,2 mm;
V-4

e. Spesific gravity (Sg)


= 2,65;
f. Tinggi grit (hgrit)
= 30 cm;
g. Overflow rate = 900 x rata-rata kecepatan mengendap partikel terkecil yang akan
disisihkan;
5.1.3.3 Perhitungan
a. Debit tiap-tiap chamber adalah :
Q chamber
= Qmaks tiap bak
= (0,35 m3/det/2) = 0,175 m3/det

b. Hitung volume (Vol), tinggi (h), lebar (w) dan panjang (p) chamber

Across

Vol.

= Qmaks bak x td
= 0,175 m3/det x 50 det = 8,75 m3

= Qmaks bak/ Vh

Over flow (OR)


Asurface
= Qmaks bak / OR

Tchamber

Lchamber

pchamber

= 0,175 m3/det / 0,3 m/det


= 0,58 m2
= 900 x 54 inc/mnt = 0,023 m3/m2.dt
= 0,175 m3/det / 0,023 m3/m2.dt
= 7,61 m2
= Vol.chamber / Asurface
= 8,75 m3 / 7,61 m2
= 1,15 m
= Acrross / Tchamber
= 0,58 m2 / 1,15 m
= 0,50 m
= Asurface / L chamber
= 7,61 m2/ 0,50 m2
= 15,22 m

Maka dimensi dari Grit Chamber adalah :


Panjang (P)
Lebar (L)
Tinggi (T)

= 15,22 m 15,5 m
= 0,5 m 0,5 m
= 1,15 m 1,2 m + 0,15 m (freeboard)

c. Kedalaman pada saat Qmin


T

= Qmin tiap bak / (vh x Lchamber)


= (0,12 m3/det/2) / (0,3 m/det x 0,5 m)
= 0,40 m

d. Volume Grit Storage, (V) (asumsi kedalaman pasir = 0,3 m)


e.

= Asurface x hgrit = 7,61 m2 x 0,3 m = 2,28 m3

Laju akumulasi grit

= Cs x Volume total air yang diterima bak satu hari


= 20 mg/L x [0,35 m3/dt x(86400 dt/hr) x (1kg/106 mg) x (103
L/m3)]
= 604,8 kg/hari
V-5

f. Sg settleable solid 2,65, maka


s

= ab x Sg
= 0,997 kg/L x 2,65
= 2,642 kg/L x 1000L/m3
= 2642 kg/m3
Maka Laju akumulasi grit menjadi
= (604,8 kg/hari / 2642 kg/m3)
= 0,23 m3/hari

g. Volume grit tiap bak


Asumsi tinggi grit (hgrit)
Vol. tiap grit

h.

= 30 cm
= Asurface hgrit
= 7,61 m2 0,3 m
= 2,283 m3

Perioda pengurasan

= Volume grit tiap bak / Laju akumulasi grit


= 2,283 m3/ 0,23 m3/hari
= 9,92 hari 10 hari
Jadi pengurasan dilakukan tiap 19 hari sekali.

5.1.4

Tangki Aliran Rata-rata (TAR)

Tangki Aliran Rata-rata (TAR) berfungsi untuk membuat debit aliran dan konsentrasi air
buangan hampir ekivalen. Dengan demikian diharapkan fluktuasi aliran dan konstituennya
dapat teratasi.
5.1.4.1 Kriteria Desain
Kriteria desain untuk tangki aliran rata-rata dapat dilihat pada Tabel 5.3 dibawah ini:
Tabel 5.3 Kriteria Desain TAR
Kriteria Desain
Slope
Kedalaman
Freeboard
Bentuk tangki

Range
(23) : 1
(1,5 2) m
(0,5-1) m

Desain Terpilih
3:1
2m
1m
Limas terpancung

Sumber : Wastewater Engineering, Metcalf & Eddy, 1991

5.1.4.2 Kriteria Desain Terpilih


Data mengenai desain terpilih dapat dilihat pada Tabel 5.6. Beberapa keterangan tambahan
adalah:

Desain TAR terdiri dari 2 tangki


Qpeak
= 0,615 m3/dt
Qrata-rata
= 0,146 m3/dt
Qmin
= 0,06 m3/dt
Qmd = 0,175 m3/dt
Sistem inlet
Pipa inlet (Qpeak = 0,615 m3/s)
Q=vxA
V-6

0,615 m3/s = 3 m/s x A


A
= 0,2 m2
D
= 0,53 m Dpas = 500 mm
Cek kecepatan
v
= Qmin /A
= 0,06 m3/s / 0,19m2
= 0,32 m/dt
Sistem outlet
Pipa outlet (Q = 0,146 m3/s)
Qrata-rata
=vxA
3
0,146 m /s
= 0,6 m/s x A
A
= 0,242 m2
D
= 0,55 m Dpas = 550 mm
Cek kecepatan
v
= Qrata-rata /A
= 0,146 m3/s / 0,24m2
= 0,604 ok (0,6-3 m/s)
5.1.4.3 Perhitungan
Sistem TAR yang digunakan adalah TAR in-line, maka debit yang masuk ke TAR adalah
debit setiap saat. Debit yang keluar dari TAR adalah debit rata-rata dikurangi debit minimum,
sehingga debit ke activated sludge merupakan debit rata-rata.
Tabel 5.4 Perhitungan Volume TAR In-Line
Jam
05 06
06 07
07 08
08 09
09 10
10 11
11 12
12 13
13 14
14 15
15 16
16 17
17 18
18 19
19 20
20 21
21 22
22 23
23 24
00 01
01 02
02 03
03 04
04 05

Qab
3

(m /hari)
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
12.585,00
Qr (m3/dt)

% Aliran
4,50
5,50
5,00
7,30
6,50
5,80
6,50
4,90
3,80
3,20
2,50
2,70
1,70
2,90
4,00
5,50
6,40
3,50
3,80
3,40
2,00
2,40
2,70
3,50

Qsuplai
3

(m /dt)
0,157
0,192
0,175
0,255
0,227
0,203
0,227
0,171
0,133
0,112
0,087
0,094
0,059
0,101
0,140
0,192
0,224
0,122
0,133
0,119
0,070
0,084
0,094
0,122

Vin
3

(m )
566,33
692,18
629,25
918,71
818,03
729,93
818,03
616,67
478,23
402,72
314,63
339,80
213,95
364,97
503,40
692,18
805,44
440,48
478,23
427,89
251,70
302,04
339,80
440,48

Vout
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
524,375
0,14666

Vstorage

Vstorage

41,95
167,80
104,88
394,33
293,65
205,56
293,65
92,29
-46,15
-121,66
-209,75
-184,58
-310,43
-159,41
-20,98
167,80
281,07
-83,90
-46,15
-96,49
-272,68
-222,34
-184,58
-83,90

41,95
209,75
314,63
708,96
1.002,61
1.208,16
1.501,81
1.594,10
1.547,96
1.426,30
1.216,55
1.031,97
721,54
562,13
541,16
708,96
990,02
906,12
859,98
763,49
490,82
268,48
83,90
0,00

Contoh perhitungan:
V-7

Qab
= %aliran x Qab rata-rata = 4,5% x 12.585 m3/hari /86400 hari/dt = 0,157 m3/dt
Vin
= 0,157 m3/dt x 3600 dt = 566,33 m3
Qmean
= 12.565 m3/hari /86400 hari/dt = 0,146 m3/dt
Vout
= 0,146 m3/dt x 3600 dt = 524,375 m3
Vstorage
= Vin - Vout = 566,33 m3 524,375 m3 = 41,95 m3
Vstorage = Vstorage (i) + Vstorage (i-1) = 41,95 m3 + 167,80 m3 = 209,75 m3
Volume bak tangki equalisasi maksimum untuk 1 hari ialah 1.594,10 m3 pada jam 12 13
WIB. Namun biasanya disediakan untuk fluktuasi aliran tak terduga antara 20 50%.
Pada perencanaan kali ini digunakan asumsi 35%.
Volume Total Tangki
= 1.594,10 m3 x 135%
= 2152,035 m3

Dimensi TAR In-Line


Volume
=PxLxt
P
=L
Diasumsikan tinggi bangunan (t) dari kriteria desain= 2 m
Volume
= P2 x t
2152,035 m3
= P2 x 2 m
P=L
= 32,8 m = 33 m
Perhitungan Beban Pengolahan BOD
Tabel 5.5 Perhitungan Beban Massa BOD
Jam
05 06
06 07
07 08
08 09
09 10
10 11
11 12
12 13
13 14
14 15
15 16
16 17
17 18
18 19
19 20
20 21
21 22
22 23
23 24
00 01
01 02
02 03
03 04
04 05
Total

Vin
(m3)
566,33
692,18
629,25
918,71
818,03
729,93
818,03
616,67
478,23
402,72
314,63
339,80
213,95
364,97
503,40
692,18
805,44
440,48
478,23
427,89
251,70
302,04
339,80
440,48
12585,00

vstorage

BOD
(mg/L)
41,95
209,75
314,63
708,96
1.002,61
1.208,16
1.501,81
1.594,10
1.547,96
1.426,30
1.216,55
1.031,97
721,54
562,13
541,16
708,96
990,02
906,12
859,98
763,49
490,82
268,48
83,90
0,00

152,00
150,00
169,00
150,00
165,00
162,00
167,00
155,00
209,00
175,00
150,00
163,00
154,00
169,00
160,00
153,00
175,00
165,00
152,00
155,00
165,00
153,00
168,00
16,00
3752,00

BOD equalisasi
(mg/L)
152,00
150,11
164,28
153,64
159,73
160,68
163,23
160,84
171,95
172,58
168,50
167,30
165,02
166,35
163,35
157,54
166,83
166,26
161,34
159,23
160,66
157,74
163,47
39,60
3772,25

beban BOD
equalisasi
kg/jam
79,89
78,90
86,34
80,75
83,95
84,46
85,80
84,54
90,38
90,71
88,56
87,93
86,73
87,44
85,86
82,80
87,68
87,39
84,80
83,69
84,44
82,91
85,92
20,81
1982,69

Contoh perhitungan:
V-8

BOD equalisasi

=
= 152 mg/L
Beban Pengolahan BOD = 152 mg/L x 0,146 m3/dt x 3600 dt/jam x 103L/m3 x 10-6kg/mg
= 79,89 kg/jam

Perhitungan Beban Pengolahan TSS


Tabel 5.6 Perhitungan Beban Massa TSS
Jam
05 06
06 07
07 08
08 09
09 10
10 11
11 12
12 13
13 14
14 15
15 16
16 17
17 18
18 19
19 20
20 21
21 22
22 23
23 24
00 01
01 02
02 03
03 04
04 05
Total

Vin
(m3)
566,325
692,175
629,25
918,705
818,025
729,93
818,025
616,665
478,23
402,72
314,625
339,795
213,945
364,965
503,4
692,175
805,44
440,475
478,23
427,89
251,7
302,04
339,795
440,475
12585,00

vstorage
(m3)

TSS
(mg/L)
41,95
209,75
314,63
708,96
1002,61
1208,16
1501,81
1594,10
1547,96
1426,30
1216,55
1031,97
721,54
562,13
541,16
708,96
990,02
906,12
859,98
763,49
490,82
268,48
83,90
0,00

575
576
577
608
569
592
543
604
615
586
587
598
579
542
573
589
565
576
607
608
619
582
593
595
14058,00

TSS equalisasi
(mg/L)
575,00
575,94
576,74
600,02
583,40
587,03
569,25
579,37
587,59
587,26
587,21
589,57
587,75
572,38
572,68
581,84
572,88
573,84
585,30
592,84
599,33
592,73
592,88
594,66
14017,49

beban TSS
equalisasi
kg/jam
302,22
302,72
303,13
315,37
306,64
308,54
299,20
304,51
308,84
308,66
308,64
309,88
308,92
300,85
301,00
305,81
301,11
301,61
307,63
311,60
315,01
311,54
311,62
312,55
7367,59

Contoh perhitungan:

TSS equalisasi

V-9

=
= 575 mg/L
Beban Pengolahan TSS
5.1.5

= 575mg/L x 0,146m3/dt x 3600dt/jam x 103 L/m3 x 10-6 kg/mg


= 302,2 kg/jam

Bak Sedimentasi 1

Bak Sedimentasi 1 berfungsi untuk mengurangi atau menurunkan beberapa parameter seperti
BOD dan COD. Juga untuk menyisihkan partikel padat atau organik yang dapat mengendap
secara gravitasi dalam waktu tertentu. Efisiensi penyisihan BOD atau COD adalah 2540%,
sedangkan SS adalah 5070%. Selain itu juga terjadi penyisihan fosfat tapi tidak signifikan
1020%. Dalam bak ini terjadi distribusi tingkat pengendapan partikel karena adanya partikel
dengan ukuran berbeda yang menyebabkan kecepatan mengendapnya juga berbeda.

5.1.5.1 Kriteria Desain (Davis, 2010)

Waktu detensi, td
Overflow rate debit rata-rata
debit max
Beban pelimpah (weir loading)
Kedalaman air
Diameter
Velocity
EDI detention time
Effluen penyisihan SS
Effluen penyisihan BOD

= 1,5 2,5 jam


= (30 50) m3/m2/hr
= (60 120) m3/m2/hr
= (125 500) m3/m/hr
= (3 5) m
= (3 100) m
= (0,02 0,025) m/dt
= (8 10) s
= (50 65) %
= (35 40) %

5.1.5.2 Kriteria Desain Terpilih

Waktu desain, td
= 20 menit = 1200 dt
Diameter
= 10 m
Overflow rate saat debit max
= 60 m3/m2/hr = 6,94 x 10-4 m3/m2/dt
Kedalaman air
= 4,3 m
EDI detention time
= 10 dt
% solid
= 3 % (Metcalf, hal 485)
Besarnya penyisihan BOD dan SS pada OR = 35 % dan 60 %
Weir loading
= 125 m3/m2/hr = 1,45 m/dt x 10-3
Data

Qrata2
Qpeak
SS
BOD

= 25170,25 m3/hari
= 1,2264 m3/dt
= 602,37 kg/jam
= 159,24 kg/jam

5.1.5.3 Perhitungan
V - 10

Inlet (Splitter Box)

Q=
=
= 0,073 m3/dt
Panjang saluran pelimpah (diasumsikan ukuran kepala pelimpah 100 mm):

hsc =

0,1 m =

L = 1,29 m 1,3 m

Qpeak 1 tangki =

Luas pipa inlet =

Sehingga diameter pipa inlet:

A=

= 0,4088 m3/dt

= 1,363 m2

D=

D=

D = 1,318 m 1318 mm

D = 1300 mm = 1,3 m
Kedalaman saluran inlet 2 kali diameter pipa, sehingga = 2 x 1,3 m = 2,6 m,
Sehingga area yang direncanakan ialah 3 m x 3 m dengan freeboard 0,6 m.

Tangki

Qrata2 1 tangki = 6292,56 m3/hari

Surface Area =

= 157,31 m2
V - 11

A=

D=

D=

D = 14,16 m
Feedwell

V = Qrata2 x td

V = 6292,56 m3/dt x
V = 87,40 m3
Kedalaman tangki diasumsikan 50% dari kedalaman air, sehingga:
Kedalaman air = 50% x 4,3 m = 2,15 m

Surface Area =

= 40,65 m2

A=

D=

D=

D = 7,196 m
Cek kecepatan

Acylinder =

Dh = 3,14(7,196 m)(4,3 m 2,15 m) = 48,58 m2

v=
=
= 0,00149 m/dt 0,002 m/dt
Hal ini jauh di bawah kriteria 0,020 m/s. Oleh karena itu, kedalaman feedwell ditingkatkan
untuk mengurangi diameter. Setelah dilakukan iterasi, dimensi feedwell yang digunakan
adalah diameter 5,25 m dan kedalaman 4,04 m Kecepatan yang dihasilkan mencapai 0,02
m/s.
Energy Dissipating Inlets (EDI)

V = Qrata2 x td
V - 12

V = 6292,56 m3/hari x
V = 0,73 m3

Surface Area =

= 0,36 m2

A=

D=

D=

D = 0,68 m
Bagian bawah hopper lumpur tidak boleh melebihi 0,6 m lebar, dan sudut dinding harus lebih
besar dari 60 derajat. Bentuk hopper adalah frustum dari piramida. Sehingga volume:

V=

Volume yang dibutuhkan adalah 1 m3, sehingga dimensi yang didapat dari Solver ialah:
Wbottom = 0,6 m
Wtop = 1,19 m atau 1,2 m
Tinggi = 1,139 m atau 1,2 m
Sudut dinding = 75

Weir Loading =
=
= 141,53 m2/hari
Sistem outlet
Pipa outlet (Q = 0,146 m3/s)
Qrata-rata
=vxA
0,146 m3/s = 0,6 m/s x A
A
= 0,242 m2
D
= 0,55 m Dpas = 550 mm
Cek kecepatan
v
= Qrata-rata /A
= 0,146 m3/s / 0,24m2
= 0,604 ok (0,6-3 m/s)

BOD dan TSS Removal

Volume tangki =

= 2705,80 m3
V - 13

Pada debit rata-tara

td =

= 2,58 jam

BOD removal =
=
= 37,07 %
BOD tersisihkan = 159,24 kg/jam x 37,07% = 59,03 kg/jam

TSS removal =
=
= 59,15 %
TSS tersisihkan = 602,37 kg/jam x 59,15 % = 356,30 kg/jam
5.2 Unit Pengolahan Sekunder
2.1.1 Activated Sludge
2.1.1.1 Fungsi
Activated sludge digunakan untuk menguraikan zat organik oleh biomassa yang terbentuk di
dalam bak. Proses ini terjadi dalam keadaan aerob.
2.1.1.2 Kriteria Desain

c (hangat)
= 10 - 20 hari
VSS/SS
= 0,5 0,8
Suspended solid pada efluen = 10 30 mg/L
HRT
= 12 36 jam
Kebutuhan Udara kg/kg BODu disisihkan
= 0,8 0,85
Waktu aerasi (T)
= 2-3 jam
Rasio sirkulasi Lumpur
= 75-100 %
Efisiensi pengolahan BOD = 80 - 95 %
Efisiensi pengolahan TSS = 80 - 90 %
Konsentrasi solid
= 2-6%

2.1.1.3 Desain Terpilih

Beban BOD pada influen


: 1249,09 mg/l
Beban TSS pada influen
: 3009,66 mg/l
c (hangat)
= 10 hari
VSS/SS
= 0,8
BOD pada efluen
= 20 mg/L
Suspended solid pada efluen = 24 mg/L
HRT
= 12 jam
Kebutuhan Udara kg/kg BODu disisihkan
= 0,8
Waktu aerasi (T)
= 2jam
Rasio sirkulasi Lumpur
= 75 %
Efisiensi pengolahan BOD = 95 %
Efisiensi pengolahan TSS = 90 %
Konsentrasi solid
= 6%
Konsentrasi TSS pada effluen
: 46,72 mg/l
V - 14

Tingkat pengurangan bakteri


Yield coefficient

(Kd)
(Y)

: 0,06 /hari
: 0,6 mg SS/ mg

Konsentrasi BOD influen


Qmax
Rasio resirkulasi lumpur
Berat spesifik lumpur

(Ca)

: 106,4 mg/l
: 0,35 m3/dt
: 0,75
: 1,03 (metcalf, hal

BOD

485)

Asumsi

: 1 mg cell butuh

1,42 mg O2
BOD5/ BODu
Desain Tangki 2 buah

0,67

2.1.1.4 Perhitungan Dimensi


Beban
Qr
= 25.170 m3/hari/2
= 12585 m3/hari
Beban BOD
= 1249,09 kg/hari
Beban TSS
= 3009,66 kg/hari
Karakteristik lumpur
Berat spesifik lumpur = 1,03
Konsentrasi solid = 6% = 0,06 kg/kg

Qlumpur

=
= 48,7 m3/hari

Efluen
Qair
BOD

= 25.170 m3/hari 48,7m3/hari


= 1249,09 kg/hari

TSS

=
= 99,25 g/m3
= 3009,66 kg/hari

=
= 239,15 g/m3
Estimasi BOD5 yang larut (S)
BOD5 efluen
= S + BOD5 efluen SS
BOD5 efluen SS (asumsi 63% biodegradable)
Biodegradable efluen solid
= 24 mg/L x 0,63
BODu
= 15,1 mg/L x 1,42
BOD5
= 0,67 x 21,4 mg/L
BOD5 terlarut influen yg keluar dari pengolahan
20 mg/L = S + 14,3 mg/L
S
= 5,7 mg/L
Efisiensi pengolahan E

= 25.121,3 m3/hari

= 99,25 mg/L = So

= 239,15 mg/L

= 15,1 mg/L
= 21,4 mg/L
= 14,3 mg/L

V - 15

o
= 94,25%

Volume reaktor dengan persamaan

o
o
o

= 10 hari
= 25.121,3 m3/hari

= 0,6 mg/mg

= 99,25 mg/L

o
o
o

= 5,7 mg/L
= 2400 mg/L
= 0,006 d-1

X
Kd

o
V
=
o
V
= 3672,03 m3
Dimensi Tangki aerasi untuk 1 tangki
Bentuk tangki persegi panjang
Rasio p:l
= 2:1
Kedalaman air
=4m
Freeboard
= 0,5 m
l x 2l x 4 m x 2 = 3672,03 m3
l
= 15,2 m
p = 2l
= 30,4 m
kedalaman air
= 4 m ( kedalaman total 4,5 m)
Hitung laju aliran lumpur yang dibuang dari tangki aerasi
V
= 3672,03 m3
VSS
= 0,8 SS

10 hari

=
= 133 m3/hari

Estimasi bubur yang dibuang tiap hari


V - 16

Hitung

=
= 0,375
Pertambahan masa MLVSS

o
px
o
pss

=
Q(So-S) : 1000 g/kg
= 0,375 x 25.121,3 m3/hari x (99,25 5,7) g/m3 /(1000 g/kg)
= 881,3 kg/hari
Pertambahan masa MLSS (TSS)
= 881,3 kg/hari : 0,8
= 1101 kg/hari

Hitung TSS yang hilang dalam efluen


pe
= (25121,3 133) m3/hari x 24 g/m3 / 1000 g/kg
= 599,72 kg/hari
o
Jumlah lumpur yang harus dibuang
Lumpur yang dibuang
= pss - pe
= 1101 kg/hari - 599,72 kg/hari
= 501,28 kg/hari
Estimasi Laju pengembalian lumpur aktif
VSS dalam aerator
= 2400 mg/L
VSS dalam RAS
= 9300 mg/L x 0,8
= 7440 mg/L
2400(Q+Qr)
= 7440 x Qr
o

= 0,5
= 0,5 x 25121,3 m3/hari
= 12560,65 m3/hari
= 0,145m3/detik

Qr

Cek HRT ( )

=
= 0,15 hari x 24 jam/hari
= 3,6 jam

Cek Rasio F/M


V - 17

=
= 0,26 hari-1

Cek laju pembebanan organic dan massa ultimate BODu


o BOD5 = 0,67 x BODu
o BODu digunakan
= Q (So S)/0,67

=
= 3507,61 kg/hari
Kebutuhan oksigen teoritis

o O2

=
= 3507,61 kg/hari 1,42 (881,3 kg/hari)
= 2256,16 kg/hari

Volume udara yang dibutuhkan


o Asumsi berat udara 1,202 kg/m3 dan mengandung 23,2% oksigen
o Efisiensi transfer oksigen untuk peralatan aerasi = 8%
o Faktor keamanan = 2 untuk volume aktual blower
a. Udara teoritis

Udara

=
= 8090,54 m3/hari

b. Udara teoritis yang dibutuhkan pada efisiensi transfer oksigen 8%


Udara = (8090,54 m3/hari)/0,08
= 101131,75 m3/hari = 70,23 m3/menit = 2480,15 ft3/menit
c. Udara teoritis yang dibutuhkan pada efisiensi transfer oksigen 8%
Udara = (70,23 m3/menit) x 2 = 140,46 m3/menit = 4960,28 ft3/menit
= 82,67 ft3/det (cfs)

Volume udara yang dibutuhkan per unit massa BOD 5 disisihkan dan per unit volume air
buangan dan tangki aerasi
a. Udara yang disuplai per kg BOD5 yang disisihkan

Udara =
= 43,03 m3 udara/kg BOD5
= 689,27 ft3/lb
b. Udara yang disuplai per m3 air buangan yang diolah
V - 18

Udara =
= 4,03 m3 udara/ m3 air buangan
c. Udara yang disuplai per m3 tangki aerasi

Udara =
= 27,54 m3/ (m3.hari) = 27,54 ft3/ (ft3.hari)
5.3 Unit Pengolahan Tertier
5.3.1 Desinfeksi
5.3.1.1 Fungsi
Mereduksi bakteri patogen khususnya golongan coli di dalam effluen hasil pengolahan
air buangan sebelum dibuang ke badan air penerima;
Mengurangi konsentrasi amonia yang terdapat dalam air buangan.
5.3.1.2 Kriteria Desain
Kriteria desain untuk proses desinfeksi dapat dilihat pada Tabel 5.14 dibawah ini:
Tabel 5.14 Kriteria Pengolahan dengan Desinfeksi

Kriteria Desain
Dosis kaporit
Kadar chlor dalam CaOCl2
Waktu kontak (td )
Menggunakan bak khlorinasi
Kecepatan pada saluran
khlorinasi (vL)
BJ kaporit

Range
(3 10) mg/l

bak

(15 45) menit

Desain Terpilih
5 mg/l
60 %
20 mnt

(24,5)m/jam
(0,80,88) kg/l

3,6 m/jam= 0,06 m/dt


0,85 kg/l

Sumber : Wastewater Engineering, Metcalf & Eddy, 1991


5.3.1.3 Desain Terpilih
Data mengenai desain terpilih dapat dilihat pada Tabel 2.16. Beberapa keterangan tambahan
adalah:
Qrata = 0,69 m3/dt = 15,75 Mgal/hari
Pembubuhan dilakukan dengan menggunakan bak mom dengan kapasitas pembubuhan
500 cc/menit.
5.3.1.4 Dimensionering
Asumsi dosis yang digunakan adalah 5 mg/l
Kebutuhan kaporit
= 100/60 x 5 mg/l x 30 l/dt
= 250 mg/dt = 15 g/mnt
Kapasitas pembubuhan

= 500 cc/mnt

Kadar kaporit dalam larutan =


= 15 gr/mnt / (500 cc/mnt x 0,85 mg/l x 10-3 cc/l x 1 gr/1000 mg) x 100%
= 3,53 %
V - 19

Periode pengisian direncanakan 24 jam


Kapasitas bak mom = 500 cc/mnt x 24 jam/ hari x 60 mnt/jam x 1 hari
= 720.000cc = 0,72 m3
Direncanakan dimensi bak mom:
p : L = 1 : 2 p = 2L
H = 0,6 m & freeboard = 0,2 m
V = A x H = 2L2 x 0,6 = 0,72 L= 0,77 m
P = 2 x L = 2 x 0,77 m = 1,54 m

Volume kaporit/hari
=
Dimensi bak klorinasi
Volume bak khlorinasi (Vbak)
Vbak = Q x td = 0,35 m3/dt x 20 mnt x 60 det/mnt = 420 m3
Panjang total saluran (pt)
pt
= vL x td = 0,06 m/dt x 20 mnt x 60 det/mnt = 72 m
Direncanakan lebar saluran
=2m

Luas penampang saluran (Ac) =

Kedalaman efektif =
Direncanakan jumlah saluran, n = 8 buah
Jumlah belokan = n 1 = 7 buah
Panjang bak, L =
Jari-jari hidrolis (R)
R = (2 x 2,92 m)/(2 + (2 x 0,25 m)) = 0,9 m
Saluran dibuat dari beton, n = 0,013 (konstanta Manning)
Dari rumus Manning:
v

S
=
H
= S x L = 7 x 10-7 m/m x 9 m = 6,3 x 10-6 m
Kehilangan tekanan dalam bak, H
vbelokan = 3 x vlurus = 3 x 0,06 m/dt = 0,18 m/dt

V - 20

5.3.2 Sludge drying Bed


5.3.2.1 Fungsi
Unit pengolahan lumpur yang digunakan untuk mengeringkan lumpur yang telah distabilkan
pada unit sebelumnya. Lumpur dimasukkan ke dalam unit ini dengan ketebalan lapisan 20-30
cm dan dibiarkan mengering.
5.3.2.2. Kriteria Desain
Periode pengeringan
Lapisan pasir
Tebal lumpur
Koefisien keseragaman
Ukuran efektif
Jarak antar pipa lateral
Kecepatan aliran
Slope underdrain

: 10 15 hari
: 230 300 mm
: 150 300 mm
:4
: 0,3 0,75 mm
: 2,5 6 m
0,75 m/dt
1%

5.3.2.3. Desain Terpilih


Periode pengeringan
: 10 hari
Kadar air lumpur setelah 10 hari pengeringan : 60%
Tebal lapisan lumpur
: 300 mm
Tebal pasir halus
: 150 mm
Tebal pasir kasar
: 75 mm
Tebal lapisan kerikil
: 150 mm
Tebal lapisan ijuk
: 400 mm
Debit lumpur dari BS II
: 18,62 m3 /hari
5.3.2.4. Perhitungan Dimensi
Volume lumpur selama 10 hari

Influen
Pipa Inlet
Vinfluen = 0,6 m/dt
Qmax
= 0,000215 m3/dt
A = Qmax: V
= 0,000215 m3 /dt : 0,6 m/ dt = 0,00036 m2
A = x x (d2)
d = 0,02 m
Diameter pasaran = 100 mm
Luas permukaan yang dibutuhkan

Jumlah unit : 6 unit (asumsi)


V - 21

Dimensi setiap unit

As per unit
p:l = 3:1
As per unit
103,44 m2
panjang
kedalaman

=
=
=
=

620,67 m2 / 6 = 103,44 m2
p = 3l
p l = 3l l = 3l2
3l2 l = 5,80 m
3 x 5,8 m = 17,4 m
1,35 + 1 (freeboard)

Sistem Underdrain
1.
Diameter orifice = 1 cm dan dibuat pada seluruh badan pipa
lateral
1
1
d 2 3,14 (0,01m) 2 7,85 10 5 m 2
4
orifice
= 4
Luas
2.

Dimeter pipa manifold


d

= 30 cm

Luas penampang pipa manifold =


3.
Dimeter pipa lateral
d
= 8 cm

Luas penampang pipa lateral =


Jarak antar pipa lateral 2,5 m.
Volume air yang hilang setelah 10 hari (kadar air berkurang dari 92% menjadi 60%)

Debit efluen (evaporasi diabaikan)

V - 22

Anda mungkin juga menyukai