PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kependudukan sudah menjadi masalah global. Pertambahan
penduduk yang tidak terkendali dapat mengakibatkan kebutuhan hidup meningkat,
sedangkan kualitas lingkungan semakin menurun. Hal tersebut mengakibatkan tidak
seimbangnya antara persediaan sumber-sumber daya yang ada dengan kebutuhan
sehingga kesejahteraan hidup kurang terwujud. Tanpa ada pengendalian laju
pertumbuhan penduduk, suatu saat manusia akan mengalami kekurangan bahan
makanan. Saat itu seluruh sumber daya yang tersedia tidak akan mampu untuk
menghidupi penduduknya secara layak atau kesejahteraan tidak terwujud. Untuk
mengantisipasi permasalahan tersebut, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan
dan perlunya usaha konservasi terhadap sumber-sumber daya alam.
Masalah kependudukan yang terjadi di dunia berimbas pula pada Negara
bagian seperti Indonesia, bahkan di Indonesia lebih kompleks karena Indonesia
termasuk negara kepulauan yang mempunyai lebih dari 13.666 pulau dan berbagai
suku bangsa dengan adat dan lingkungan yang berbeda-beda. Indonesia sebagai
negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-5 sesudah RRC, India, USSR, dan USA,
sangat merasakan dampaknya. Banyaknya jumlah penduduk berdampak positif dan
negatif. Dampak positifnya adalah semakin banyaknya sumber daya manusia yang
dapat mengabdikan diri untuk memajukan Negara disegala bidang.
Provinsi Jambi merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Dari data Sensus
Kependudukan Indonesia provinsi ini memiliki jumlah penduduk sekitar 2 juta jiwa,
dan terus mengalami pertambahan penduduk setiap tahunnya. Jika pertumbuhan
penduduk tanpa diimbangi dengan peingkatan kualitas sumber daya manusianya juga
akan berdampak negatif bagi Negara tersebut. Dampak negatif itu seperti munculnya
masalah-masalah kependudukan akibat kurangnya sarana untuk mengimbangi jumlah
penduduk dan penyebarannya yang tidak merata, masalah social, dan sebagainya
yang semakin lama semakin kompleks. Jika hal ini tidak segera ditanggulangi maka
akan terjadi ledakan penduduk. oleh sebab itu, pertumbuhan penduduk harus
dikontrol setiap saat agar dapat dikendalikan lajunya. Pertumbuhan penduduk
merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah
dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus
penduduk akan di pengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara
bersamaan pula akan di kurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada
semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan
mempengaruhi bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau
negara.
Di dalam Garis-garis besar Haluan Negara dinyatakan bahwa jumlah
penduduk yang besar baru menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan
nasional hanya bila penduduk yang besar tersebut berkualitas baik. Namun dengan
pertumbuhan penduduk yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan
kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini bahwa penduduk yang besar dengan
kualitas yang tinggi tidak akan mudah tercapai. Perkembangan penduduk tanpa
disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah penduduk yang di inginkan, hanya
akan menumbuhkan masalah sosial ekonomis dengan segala pertumbuhan penduduk
yang tinggi dari tahun ketahun memerlukan tambahan investasi dan sarana di bidang
pendidikan, kesehatan, perumahan dan sebagainya. Hal itu tentu saja merupakan
masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usahanya untuk membangun dan
meningkatkan taraf hidup negaranya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Angka Pertumbuhan Penduduk
Angka pertumbuhan penduduk adalah Angka yang menujukkan rata-rata
pertambahan penduduk per tahun pada periode/waktu tertentu, dan biasanya
dinyatakan dalam bentuk persen. Nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai
kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. Sedangkan
Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk
pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk
merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia. Pertumbuhan penduduk merupakan
salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah
penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan
komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu
daerah atau negara maupun dunia.
2.1.1. Faktor-Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Besarnya pertumbuhan penduduk di suatu wilayah atau negara di pengaruhi
oleh besarnya faktor2 demografi:
1. Angka kelahiran, fertilitas, natalitas/birth rate
2. Angka kematian, mortalitas/death rate
3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat
tujuan (area of destination)
4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu
daerah asal (area of origin)
Contoh Kasus:
Jumlah penduduk Kecamatan A pada 2004 adalah 25.000 jiwa. Selama 2004 2005 terjadi kelahiran sebanyak 1.200 bayi, sedangkan penduduk yang meninggal
dunia adalah 650 jiwa. Hitung berapa jumlah penduduk Kecamatan A 2005 dan
berapa persentase pertumbuhan penduduk alaminya?
Diketahui:
1. Po = 25.000
2. L = 1.200
3. M = 650
Jawab:
Pt = Po + (L - M)
Pt = 25.000 + (1.200650)
Pt = 25.000 + 550
Pt = 25.550 jiwa
% = 550 / 25.000 x 100% = 2,2%
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan
Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu wilayah)
E = jumlah emigrasi (penduduk yang keluar atau meninggal - kan suatu wilayah)
% = persentase pertumbuhan penduduk total.
Contoh Kasus:
Jumlah penduduk Kecamatan B pada 2005 adalah 30.000 jiwa. Selama 2005
2006 terjadi kelahiran sebanyak 1.500 bayi, sedangkan penduduk yang meninggal
9
dunia adalah 700 jiwa. Penduduk yang datang dan menetap di daerah tersebut
berjumlah 50 jiwa, sedangkan yang pindah ke daerah lain adalah 25 jiwa. Hitung
jumlah penduduk Kecamatan B 2006 dan berapa persentase pertumbuhan penduduk
totalnya!
Diketahui:
Po = 30.000
L = 1.500 I = 50
M = 700 E = 25
Jawab:
Pt = Po + (L - M) + (I - E)
Pt = 30.000 + (1.500 - 700) + (50 - 25)
Pt = 30.000 + 800 + 25
Pt = 30.000 + 825
Pt = 30.825 jiwa
% = 825 / 30.000 x 100% = 2,75%
Jadi, pertumbuhan penduduk total selama 20052006 adalah 825 jiwa,
sehingga jumlah penduduk Kecamatan B 2006 menjadi 30.825 jiwa. Adapun
persentase pertumbuhan penduduk totalnya adalah 2,75%.
10
atau
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk pada tahun t
Po = jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
Jika nilai r > 0, artinya pertumbuhan penduduk positif atau terjadi
penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya
pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya.
Contoh Kasus
11
12
Atau
Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = jangka waktu
r = laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial yang besarnya 2,718281828
Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau terjadi
penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya
pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk dari tahun
sebelumnya.
Contoh Kasus
13
14
90 juta jiwa. Itu berarti sekitar 4000 tahun penduduk telah bertambah kirakira 10-16 kali lipat. Di sekitar jaman kristus ditaksir penduduk sudah
mencapai antara 200-300 juta jiwa dan pada tahun 1650 permulaan jaman
modern jumlah itu menjadi sekitar setengah milyar jiwa. Pada permulaan
jaman Revolusi Industri (1750) penduduk diperkirakan telah menjadi 728 juta
jiwa.
Berkaitan
dengan
tahap
perkembangan
teknologi
maupun
ini
semakin
mendorong
peningkatan
produktivitas
manusia.
negara barat semakin nampak terutama daerah urban. Dalam periode ini juga
telah mulai menurunnya tingkat fertilitas di beberapa negara, sudah timbul
kesadaran dan keyakinan bahwa pertumbuhan penduduk sepenuhnya dapat
dikendalikan dari tingkat kelahiran dan kematian.
4. Periode 1900-1930
Peristiwa dunia yang membawa pengaruh demografis yang besar ialah Perang
Dunia 1. Dalam peristiwa ini banyak penduduk yang meninggal di medan
perang, ataupun meninggal karena buruknya keadaan ekonomi. Banyak
negara yang dilanda penyakit yang menyebabkan kematian terutama infeksi.
5. Periode 1930-2000 hingga sekarang
Merupakan periode peledakan penduduk dunia yang cukup besar terutama
setelah Perang Dunia II. Peningkatan pelayanan kesehatan semakin meningkat
terutama dengan penemuan berbagai jenis obat anti biotika. Penemuan
teknologi-teknologi modern semakin mendorong peningkatan kualitas hidup.
Disatu pihak keadaan ini justru semakin mensukseskan usaha pengendalian
penduduk negara-negara maju, namun sebaliknya di negara-negara yang
belum maju terutama pada awal periode justru mendorong pertambahan
penduduk yang cukup besar.
Dalam periode inilah angka 4 Milyar dari jumlah penduduk dunia dicapai.
Dalam periode ini pula, kesadaran akan penurunan tingkat kelahiran sebagai
usaha menekan laju pertumbuhan penduduk, menjadi progam internasional
yang mencakup hampir semua negara di dunia. Jika penduduk dunia terus
bertambah dengan kecepatan 2% setahun maka dalam sekitar tujuh abad lagi
maka hanya akan ada tempat untuk duduk di dunia ini. Penduduk dunia
tidaklah bertambah secara merata menurut tempat. Sebagian daerah
bertambah secara cepat dari yang lainnya, jadi disamping jumlah, distribusi
penduduk menurut geografi juga perlu diperhatikan.
Terjadinya ledakan penduduk dimulai dari Eropa karena Revolusi Industri
dimulai disana. Bangsa Eropa kemudian menyebar ke Amerika (utara sampai
selatan), Australia, Afrika Selatan, dan Selandia Baru. Kemudian menjajah
17
18
19
Nigeria, saat ini merupakan terbesar ketujuh di dunia, tumbuh dengan cepat.
Akibatnya, populasi Nigeria diproyeksikan akan melampaui Amerika Serikat pada
sekitar tahun 2050, di mana pada titik tersebut akan menjadi negara terbesar ketiga di
dunia. Pada tahun 2050, populasi dari enam negara diperkirakan akan melebihi 300
juta: Tiongkok, India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, dan Amerika Serikat.
Dan dengan tingkat tertinggi pertumbuhan penduduk, Afrika diperkirakan
akan mencakup lebih dari setengah dari pertumbuhan populasi dunia selama 35 tahun
ke depan. Selama periode ini, menurut laporan, populasi dari 28 negara Afrika
diproyeksikan akan mengalami peningkatan sebesar dua kali lipat, dan pada tahun
2100, 10 negara Afrika diproyeksikan telah meningkat, setidaknya dari lima: Angola,
Burundi, Republik Demokratik Kongo, Malawi, Mali, Niger, Somalia, Uganda,
Republik Tanzania dan Zambia. Konsentrasi pertumbuhan penduduk di negara-negara
termiskin menyajikan suatu tantangan sendiri, sehingga menjadikannya lebih sulit
untuk memberantas kemiskinan dan ketidaksetaraan, untuk memerangi kelaparan dan
kekurangan gizi, serta untuk memperluas pendaftaran pendidikan dan sistem
kesehatan, yang semuanya penting untuk keberhasilan dari agenda pembangunan
berkelanjutan yang baru.
Berbeda dengan proyeksi pertumbuhan, penuaan yang signifikan dari populasi
dalam beberapa dekade mendatang diproyeksikan berada sebagian besar wilayah,
dimulai dengan Eropa, di mana 34 persen dari populasi diproyeksikan akan berusia
lebih dari 60 tahun pada tahun 2050. Di Amerika Latin dan Karibia serta di Asia,
populasi akan berubah dari 11 persen menjadi 12 persen dari masyarakat yang berusia
lebih dari 60 tahun pada saat ini, menjadi lebih dari 25 persen pada tahun 2050.
Tingkat harapan hidup saat lahir telah meningkat secara signifikan di negara-negara
kurang berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Pencapaian rata-rata enam tahun
diantara negara-negara termiskin, dari 56 tahun pada tahun 2000-2005, menjadi 62
tahun pada 2010-2015, diperkirakan akan meningkat dua kali lipat untuk seluruh
dunia. Sementara perbedaan yang signifikan dalam harapan hidup di daerah utama,
20
dan kelompok pendapatan diproyeksikan akan terus naik, mereka diharapkan akan
berkurang secara signifikan pada tahun 2045-2050.
2.4. Perkembangan Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Berdasarkan Data
Sensus Penduduk
Berdasarkan hasil sensus penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia
pada tahun 1930, ketika Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda,
penduduk nusantara hanya berjumlah 60,7 juta jiwa. Hasil sensus sangat berguna
untuk memperlihatkan pertumbuhan penduduk di suatu negara atau wilayah tertentu.
Menyadari hal itu, setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia, juga
mengadakan sensus penduduk pertama setelah Indonesia merdeka pada tahun 1961.
Hasil sensus penduduk tahun 1961 sebagai sensus penduduk pertama yang
diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa penduduk Indonesia
berjumlah 97,1 juta jiwa.
Sensus penduduk yang ke dua diadakan oleh pemerintah pada tahun 1971.
Hasil sensus penduduk tahun 1971 menunjukkan penduduk Indonesia sebanyak 119,2
juta jiwa. Pemerintah mengadakan sensus penduduk yang ke tiga pada tahun 1980 ,
hasilnya menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 146,9 juta jiwa. Sensus
penduduk keempat yang dilaksanakan pada tahun 1990 menunjukkan jumlah
penduduk Indonesia saat itu sebanyak 178,6 juta jiwa. Sensus penduduk ke lima
diadakan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2000, data sensus saat itu
menunjukkan penduduk Indonesia berjumlah 205,1 juta jiwa. Sedangkan sensus
penduduk ke enam yang diadakan pada tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 237, 6 juta jiwa.
21
tahun 2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu
penyebab bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran.
Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia menjadi permasalahan serius
terutama di daerah perkotaan. Karena semakin besar jumlah dan pertumbuhan
penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi oleh suatu daerah.
Sebagai contoh dengan pertambahan jumlah penduduk tentu harus dibarengi dengan
Penambahan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Pengendalian jumlah
penduduk perlu dilakukan oleh pemerintah, supaya negara dapat membuat
perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan dalam pengendalian jumlah
penduduk adalah harus diawali dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan
penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui berdasarkan sensus
penduduk yang biasanya diadakan setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk (cacah
jiwa) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data kependudukan. Dari
hasil sensus tersebut, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun.
23
24
25
26
27
1.
2.
3.
4.
5.
29
30
2000 2010, penduduk Provinsi Jambi telah bertambah sebanyak 678.419 jiwa atau
bertambah sebanyak 67. 842 jiwa pertahunnya
Akibat dari pertumbuhan penduduk ini tentu saja berpengaruh terhadap
derajat kesehatan masyarakat Jumlah pengangguran semakin meningkat, Kekurangan
pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah, Kebutuhan pendidik,
kesehatan dan perumahan sukar diperoleh, Terjadinya polusi dan kerusakan
lingkungan, Tingkat kemiskinan semakin meningkat, Meningkatnya Investor yang
dating. Pemerintah menginginkan penduduknya memenuhi standar kehidupan
internasional. Keinginan mereka itu diterjemahkan dengan membuat kebijakankebijakan yang dapat memajukan masyarakatnya dalam bidang kesehatan. Namun,
jika jumlah penduduk pada suatu Negara melebihi batas normal. Maka kebijakan ini
tidak dapat dilaksanakan. Sebagian besar penduduk tidak akan mendapatkan layanan
kesehatan yang memadai. Rendahnya kesehatan adalah salah satu faktor yang
menyebabkan suatu negara rendah akan sumber daya manusianya. Begitu juga
sebaliknya, pertumbuhan penduduk yang setiap tahun semakin bertambah akan
menurunkan tingkat kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia.
3.2 Saran
Pemerintah sebaiknya lebih meningkatkan program-program untuk menekan
tingkat fertilitas penduduk, seperti KB, dll. Pemangku kepentingan seharusnya juga
bisa memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam hal penggunaan alat
kontrasepsi dan peningkatan pengetahuan terhadap hal tersebut. Selain itu hendaknya
pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang luas agar tidak ada lagi
masyarakat yang berstatus pengangguran sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembangunan sumber daya manusia Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
31
Propinsi Jawa Timur Tahun 2005 2008. Tesis. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Program Magister Perencanaan Dan Kebijakan Publik, Universitas Indonesia
http://unic-jakarta.org/2015/07/30/pbb-proyeksikan-penduduk-dunia-capai-85-miliarpada-tahun-2030-didorong-oleh-pertumbuhan-di-negara-negara-berkembang/
http://www.kompasiana.com/peterahab/pertumbuhan-penduduk-dan-ketahananpangan_5518b86381331163709de0bd
http://www.kemenpppa.go.id/index.php/daftar-buku/pembangunan-manusia-berbasisgender?download=757%3Apembangunan-manusia-berbasis-gender-2013
https://prezi.com/5zg9nmy5ythm/pertumbuhan-penduduk/
32