Prinsip-prinsip TQM:
Komitmen kepada TQM (Y1)
Manajemen kualitas pasokan (Y2)
Peningkatan kualitas terus menerus (Y3)
Inovasi produk (Y4)
Aktivitas benchmarking (Y5)
Keterlibatan karyawan (Y6)
Penghargaan dan pengakuan (Y7)
Pendidikan dan pelatihan(Y8)
Fokus kepada pelanggan (Y9)
Kompetensi
Kepemimpina
n (X)
Kualitas
Produksi (Y10)
produk antara perusahaan yang memiliki kompetensi kepemimpinan yang tinggi dan
perusahaan yang memiliki kompetensi kepemimpinan yang rendah.
4. Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang akan dikaji, variabel variabel
tersebut yaitu:
1) Variabel bebas atau variabel independen
Variabel bebas: Kompetensi kepemimpinan (X)
2) Variabel terikat atau variabel dependen
Variabel dependen: komitmen kepada TQM (Y1), manajemen kualitas pasokan (Y2),
peningkatan kualitas terus menerus (Y3), inovasi produk (Y4), aktivitas
benchmarking (Y5), keterlibatan karyawan(Y6), penghargaan dan pengakuan(Y7),
pendidikan dan pelatihan(Y8), fokus kepada pelanggan (Y9) dan kualitas produk
(Y10).
5. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi konseptual yang diaplikasikan terhadap
objek penelitian. Dimana masing-masing variabel atau indikator penelitian didefinisikan
sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Keterlibatan karyawan(Y6)
9)
manajemen
puncak
untuk
memastikan
keberhasilan
dalam
TQM telah terbukti dalam penelitian ini. Perusahaan dengan kompetensi kepemimpinan yang
tinggi mampu menerapkan sembilan prinsip TQM lebih efektif dan mampu menghasilkan
produk berkualitas tinggi. Pemimpin menciptakan sebuah suasana baru dalam organisasi
dengan hubungan antar-pribadi mereka dan inisiatif untuk melibatkan orang lain dalam
perubahan. Hal ini membuktikan keterlibatan karyawan yang lebih besar dalam inisiatif untuk
menghasilkan barang-barang berkualitas baik. Hasil empiris juga menunjukkan bahwa berarti
perbedaan bagi prinsip keterlibatan karyawan lebih tinggi dibandingkan dengan prinsipprinsip TQM lainnya. Temuan ini menegaskan perlunya memiliki pemimpin yang kompeten
untuk melibatkan karyawan terhadap upaya pencapaian keunggulan organisasi. Pemimpin
yang kompeten melibatkan karyawan dengan menggunakan:
1) keterampilan kognitif (kemampuan untuk melihat hal-hal dalam berbagai cara, dan
pengetahuan diri sebagai kemampuan untuk memahami dan mengelola diri sendiri)
2) ketahanan emosional (kemampuan untuk menjaga kepercayaan dan objektivitas bawah
keadaan sulit)
3) kendaraan pribadi (tekad untuk berhasil, untuk menjadi proaktif, dan untuk mengambil
resiko pribadi) (Jokinen, 2005).
Temuan ini juga sejalan dengan literatur yang menjelaskan keterlibatan karyawan
sebagai salah satu faktor pendorong yang paling penting dari sejumlah inisiatif TQM
(Kathuria dan Davis, 2001; Sumukadas, 2006). Taylor dan Wright (2003) menemukan bahwa
perusahaan-perusahaan yang tidak mampu untuk memfasilitasi atau memotivasi sebagian
besar karyawan mereka untuk terlibat dalam TQM juga cenderung menganggap TQM tidak
akan berhasil. Menurut Kathuria dan Davis (2001), perusahaan yang ingin meningkatkan
mereka kinerja perlu mengubah sistem manajemen mereka untuk memasukkan lebih banyak
peran serta karyawan. Hal ini paling baik dilakukan dengan melibatkan karyawan dalam
pemecahan masalah, keputusan pembuatan, dan perumusan strategi.
Fokus pelanggan, perbaikan terus-menerus, keterlibatan karyawan, dan kualitas
pemasok manajemen secara signifikan berhubungan dengan kualitas produk dalam konteks
tinggi kompetensi kepemimpinan. Temuan menunjukkan argumen sementara bahwa semua
prinsip TQM dapat dilaksanakan dengan baik pada tingkat yang lebih tinggi dari kompetensi
kepemimpinan, hanya pelaksanaan yang lebih baik dari fokus pelanggan, perbaikan terusmenerus, keterlibatan karyawan, dan prinsip-prinsip manajemen mutu pemasok menyebabkan
kualitas produk yang lebih baik. Itu prediktor kualitas produk perusahaan dengan kompetensi
kepemimpinan rendah atas komitmen manajemen, fokus pelanggan, dan inovasi produk.
V.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1) Kompetensi kepemimpinan manajemen puncak berpengaruh positif signifikan
terhadap komitmen mereka pada TQM
tinggi
sehingga
dapat
memainkan
peran
yang
lebih
baik
dalam
mengimplementasikan TQM.
3) Bagi perusahaan industri manufaktur di Thailand dalam implementasi TQM harus
tetap fokus kepada kebutuhan pelanggan
VI. KETERBATASAN PENELITIAN DAN ARAH RISET KE DEPAN
1. Studi ini hanya berfokus pada industri manufaktur di Thailand dan hasil penelitian ini
tidak bisa mewakili industri lainnya di berbagai negara, sehingga untuk arah riset
kedepan perlu mengembangkan cakupan wilayah lokasi penelitian di negara lain.
2. Penelitian ini menggunakan kualitas produk sebagai hasil dari upaya TQM, tetapi
hasil TQM tidak hanya terbatas pada kualitas produk. Menurut Samson dan
Terziovski (1999) menemukan bahwa TQM secara signifikan berhubungan dengan
kinerja organisasi, yaitu - kepuasan pelanggan, moral karyawan, pengiriman,
produktivitas, arus kas, dan penjualan pertumbuhan. Studi ini dapat dikembangkan