I.
Pendahuluan
Salah satu masalah utama pada boiler adalah terjadinya pembentukan deposit dan kerak pada
permukaan perpindahan panasnya. Keberadaan deposit dan kerak pada permukaan perpindahan
panas akan menurunkan kapasitas penyerapan panasnya. Penurunan ini ditandai dengan naiknya
temperatur flue gas, sehingga akan menyebabkan terjadinya penurunan produksi steam dan
efisiensi boiler. Deposit dapat berasal dari pembentukan jelaga, abu pembakaran dari bahan
bakar padat maupun cair, dan pembakaran tidak sempurna bahan bakar, sedangkan pembentukan
kerak disebabkan oleh kondisi air yang tidak bagus. Permasalahan pembentukan deposit ini
dapat disebut sebagai slagging dan fouling. Gambar 1 memperlihatkan slagging.
Gambar 1. Slagging
Slagging terjadi pada bagian terdingin boiler. Pada permukaan tersebut, inorganik volatil
kondensat akan menempel dan membentuk deposit. Selain itu, partikel-partikel yang meleleh,
akan mengalami pendinginan dan juga membentuk deposit pada permukaan terdingin boiler.
Seiring berjalannya waktu, deposit ini akan semakin tebal dan akan mengisolasi proses
perpidahan panas dari flue gas ke air atau steam di dalam tube. Temperatur air atau steam yang
rendah (pada permukaan deposit padatan) akan menyebabkan terjadinya perpindahan panas ke
permukaan tersebut, sehingga temperaturnya suatu saat akan mencapai temperatur leleh dan
melelehkan sebagian deposit. Proses berlangsung secara bertahap-tahap. Keberadaan partikel abu
dan partikel kecil lainnya, akan terus menerus meningkatkan ketebalan dari deposit, sehingga
pada suatu saat deposit tersebut akan semakin berat dan melebihi berat dari tube (pada deposit).
Sedangkan fouling adalah akumulasi partikel pada permukaan aliran keluar flue gas, yaitu alirah
flue gas yang melewati permukaan superheater, reheater dan aliran pipa penguapan. Gambar 2
memperlihatkan fouling pada permukaan perpindahan panas heat exchange pada boiler sisi gas.
Gambar 2. Fouling
Permasalahan kerak yang terjadi akibat kualitas air yang tidak bagus disebut sebagai scalling.
Pengotor air seperti kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan silika (Si) yang hampir ada di semua
jenis air akan mengendap pada temperatur tinggi dan membentuk lapisan mantel yang tebal pada
bagian sisi air dari tube boiler. Lapisan inilah yang disebut sebagai scale atau kerak.
Kerak pada umumnya memiliki konduktivitas termal yang rendah. Walaupun lapisannya cukup
tipis, kerak sangat efektif mengisolasi dan memperlambat proses perpindahan panas. Pada water
tube boiler, keberadan kerak akan menyebabkan permukaan pipa menjadi kasar dan menghambat
laju aliran air. Permasalahan lain yang ditimbulkan oleh kerak adalah terjadinya kenaikan
temperatur logam tube. Peristiwa ini terjadi akibat temperatur pada sisi air lebih rendah (panas
dihambat oleh scale), sehingga panas akan berperpindahan menuju temperatur yang lebih rendah.
Akibatnya adalah logam akan mengalami overheating dan akan mengalami kerusakan.
Penurunan efisien boiler juga akan terjadi akibat adanya scale. Pada umumnya, penurunannya
berkisar 2% untuk water tube boiler dan 5% untuk fire tube boiler. Gambar 3 merupakan scaling
pada water tube boiler.
II.
III.
Kerak (Scalling)
Ketika faktor tersebut berubah, maka kecendrungan pembentukan kerak juga berubah. Masingmasing faktor tersebut memiliki sifat dan kecendrungan yang berbeda-beda. Contohnya sebagian
besar garam akan mudah larut pada temperatur tinggi, namum beberapa garam seperi kalsium
karbonate (CaCO3) semakin tidak larut pada temperatur tinggi. Selain itu, penaikan pH atau
alkalinity akan menyebabkan garam-garam seperti kalsium karbonat semakin tidak larut di
dalam air dan akan menyebabkan pembentukan kerak pada dinging pipa. Namun penurunan
alkalinitas akan menyebabkan terjadinya permasalah lain, yaitu material seperti silika (SiO 2)
menjadi tidak larut. Kondisi inilah yang menyebabkan harus adanya treament air, baik di dalam
maupun di luar boiler.