organisasi yang selalu menaati peraturan atau kesepakatan yang telah ditentukan baik
tertulis maupun lisan. Ia akan mendukung setiap program kerja organisasi yang telah
dijalankan dan akan mengerjakan bagiannya dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Tentunya terkadang memerlukan pengorbanan baik secara materi maupun waktu yang
seringkali tidak dapat diterima oleh mereka yang tidak memiliki kesetiaan / loyalitas
terhadap organisasinya.
Disamping loyalitas, di dalam berorganisasi juga memerlukan Sense of place
(timbulnya perasaan yang kuat) tentang tempat/organisasi dimana seseorang bekerja
yang dapat menghasilkan semangat kebersamaan, dimana dapat diartikan sebagai
semangat kesatuan, sehati, sepikir dan sepenanggungan dalam menjalankan aktivitas
organisasi. akan tetapi terkadang di dalam melaksanakan program kerja organisasi tidak
semua anggota memiliki kesamaan sistem / metode dalam mengerjakan bagiannya
sehingga hal ini membuat kemajuan dan perkembangan organisasi menjadi terhambat.
Keinginan-keinginan untuk memanfaatkan keadaan dan fasilitas yang dimiliki
sebuah organisasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang
anggota organisasi. Semua itu banyak ditemukan di berbagai bidang pekerjaan yang
mengharuskan pimpinan organisasi untuk melakukan kegiatan pencegahan secara
kooperatif antara lain pertama; pemberian pengetahuan tentang organisasi dan
kepemimpinan melalui seminar / workshop dengan menghadirkan nara sumber yang
sesuai dengan bidang organisasi, kedua; memberikan informasi tentang sejarah pendirian
organisasi, dan ketiga; menjadi teladan bagi bawahan dalam hal sikap berjiwa besar,
menghargai kiritik dan saran yang membangun demi kemajuan organisasi.
Dengan memiliki sikap loyalitas dan kebersamaan dalam setiap diri anggota
organisasi maka ketika karyawan menerima nilai perusahaan, mereka mereka
menyatakan mengembangkan komitmen yang lebih pribadi untuk pekerjaan mereka dan
merasa wajib untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. karena nilai
bersama mempengaruhi jalan kerja yang dilakukan, sehingga karyawan menjadi lebih
antusias bekerja bersama sebagai sebuah tim untuk mendukung nilai perusahaan.
Belajar spiritual itu mudah, bila pola pikir kita dan segala sesuatu dianggap
mudah, maka dalam pelaksanaannya juga akan mudah. Demikian pola belajar spiritual,
begitu mudahnya dan sekali saja merasakan pengalaman spiritual akan terasa bahagia
yang tak terlupakan. Mungkin dengan beginilah kesalahan orang-orang yang ada di
sekitar kita dapat sangat membantu dalam meningkatkan pertumbuhan kita. Jika kita
sungguh bertekad untuk memperbaiki diri kita sendiri dan belajar dari kesalahan orang
lain, maka hal itu dapat menjadi suatu dorongan yang kuat bagi kemajuan spiritual kita.
Perkembangan spiritualitas adalah perkembangan kualitas atau sifat dasar dalam
berhubungan dengan diri sendiri orang lain, tuhan, dan alam serta kebutuhan terdalam
dari diri seseorang untuk menemukan identitas dan makna hidup yang penuh arti.
Terjadinya perkembangan spiritual atau kepercayaan dapat berkembang hanya dalam
lingkup perkembangan intlektual dan emosional yang dicapai oleh seseorang.
Ilmu pengetahuan belum berhasil menyanggah pengalaman spiritual, dan Wilber
berpendapat bahwa Spiritualitas yang dalam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan
yang lebih luas, yang merupakan pencapaian yang lebih jauh dari potensi manusia.
Artinya, semakin maju spiritualitas, semakin ilmiah spiritualitas tersebut.
Kepemimpinan dan manajemen spiritual dan etika perlu meresapi dan menyerap
setiap aktivitas, sikap dan perilaku manusia, dalam kaitannya dengan transaksi dan/atau
interaksi dalam konteks organisasi dan administrasi. Semangat para pekerja memiliki
pengaruh langsung pada produktivitas, sehingga peran spiritualitas akan mampu
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, menyenangkan, dan bahkan mewah. Ketika
ketulusan dan motif yang murni digabungkan kedalam keterampilan kepemimpinan dan
manajemen, serta dibarengi dengan pengambilan keputusan secara konsisten, hasilnya
adalah sebuah organisasi yang kuat dan sangat termotivasi.
Banyak organisasi menghabiskan biaya yang tinggi untuk mengembangkan
lingkungan kerja yang konon dirancang untuk memelihara pikiran positif para pekerja
dalam rangka kepentingan mengoptimalkan produktivitas, namun hasilnya sia-sia.
Pengendalian diri, optimisme, dorongan berbuat yang terbaik, dan prakarsa, kesemuanya
ini terkait dengan self leadership and management, yang juga adalah dampak lain dari
spiritualitas.
=========================================================
Dalam
loyalitas
terkandung
beberapa
unsur
diantaranya
pengorbanan,