Anda di halaman 1dari 27

RUANG LINGKUP PROPERTI

INVESTASI, SEWA &


PENURUNAN NILAI ASET
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
UMMI HANIE (C4C115007)
RAHMATULLAH ALFIKRI (C4C115008)
NOR INDAH AMBARWATI (C4C115009)

PENGERTIAN PROPERTI INVESTASI


Properti investasi adalah properti (tanah atau
bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau
kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau
lessee/penyewa melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuknkenaikan nilai atau
kedua-duanya, dan tidak untuk:
digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari

contoh properti investasi


Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan

bukan untuk dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari;


Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum
ditentukan. (Jika entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai
properti yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam
kegiatan usaha sehari-hari, tanah tersebut diakui sebagai tanah yang
dimiliki dalam rangka kenaikan nilai);
Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui
sewa pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau
lebih sewa operasi;
Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada
pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa
depan digunakan sebagai property investasi.

contoh aset yang bukan merupakan properti


investasi
Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari

atau sedang dalam proses pembangunan atau pengembangan untuk dijual,


misalnya properti yang diperoleh secara eksklusif dengan maksud untuk
dijual dalam waktu dekat atau untuk pengembangan dan dijual kembali.
Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak
ketiga
Properti yang digunakan sendiri (lihat PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap),
termasuk (di antaranya) property yang dikuasai untuk digunakan di masa
depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang dimiliki untuk
pengembangan di masa depan dan penggunaan selanjutnya sebagai properti
yang digunakan sendiri, properti yang digunakan oleh karyawan (dengan
atau tanpa karyawan tersebut membayar rental sesuai harga pasar) dan
properti yang digunakan sendiri yang menunggu untuk dijual.
Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan.

PENGAKUAN PROPERTI INVESTASI


Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya
jika:
Besar kemungkinan manfaat ekonomik di masa
depan dari aset yang tergolong properti investasi
akan mengalir ke dalam entitas; dan
Biaya perolehan properti investasi dapat diukur
dengan andal.

PENGUKURAN PADA SAAT


PENGAKUAN AWAL
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam
pengukuran awal tersebut. Biaya perolehan dari
properti investasi yang dibeli meliputi harga
pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat
diatribusikan secara langsung. Pengeluaran yang
dapat diatribusikan secara langsung termasuk,
misalnya, biaya jasa hukum, pajak penjualan, dan
biaya transaksi lainnya

PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN


AWAL
Suatu entitas dapat memilih apakah model nilai
wajar atau model biaya untuk seluruh properti
investasi yang menjadi agunan liabilitas yang
menghasilkan imbalan yang terkait langsung dengan
nilai wajar dari, atau imbalan dari aset tertentu
termasuk properti investasi; dan memilih apakah
model nilai wajar atau model biaya untuk seluruh
properti investasi lain

Model Nilai Wajar


Setelah pengakuan awal, entitas yang memilih

menggunakan model nilai wajar mengukur seluruh


property investasi berdasarkan nilai wajar, kecuali
ketidakmampuan menetapkan nilai wajar yang andal
Nilai wajar properti investasi mencerminkan kondisi
pasar pada tanggal pelaporan.
Pedoman nilai wajar terbaik mengacu pada harga
kini dalam pasar aktif untuk properti serupa dalam
lokasi dan kondisi yang sama dan berdasarkan pada
sewa dan kontrak lain yang serupa

APABILA TIDAK ADA PASAR SEJENIS???


harga kini dalam pasar aktif untuk properti yang memiliki sifat, kondisi

dan lokasi berbeda (atau berdasarkan pada sewa atau kontrak lain yang
berbeda), disesuaikan untuk mencerminkan perbedaan tersebut;
harga terakhir properti serupa dalam pasar yang kurang aktif, dengan
penyesuaian untuk mencerminkan adanya perubahan dalam kondisi
ekonomi sejak tanggal transaksi terjadi pada harga tersebut, dan
proyeksi arus kas diskontoan berdasarkan estimasi arus kas di masa
depan yang dapat diandalkan, didukung dengan syarat/klausula yang
terdapat dalam sewa dan kontrak lain yang ada dan (jika mungkin)
dengan bukti eksternal seperti pasar kini rental untuk properti serupa
dalam lokasi dan kondisi yang sama, dan penggunaan tarif diskonto
yang mencerminkan penilaian pasar kini dari ketidakpastian dalam
jumlah atau waktu arus kas.

Model Biaya
Perlakuan akuntansi setelah perolehan dengan

menggunakan model biaya sama seperti model biaya


di aset tetap yang telah dijelaskan di bagian
sebelumnya, yaitu dicatat sebagai biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai aset. Pengaturan untuk
penghitungan penyusutan sama dengan aset tetap

PELEPASAN

Properti investasi dihentikan pengakuannya

(dikeluarkan dari laporan posisi keuangan) pada saat


pelepasan atau ketika properti investasi tersebut
tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak
memiliki manfaat ekonomik di masa depan yang
dapat diharapkan pada saat pelepasannya

Contoh CALK dengan metode BIAYA

SEWA
Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor

memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan


suatu aset selama periode waktu yang disepakati.
Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran
atau serangkaian pembayaran kepada lessor.
Sewa operasi adalah sewa selain sewa
pembiayaan.Sewa pembiayaan adalah sewa yang
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset.
Hak milik pada akhirnya dapat dialihkan, dapat juga
tidak dialihkan.

Pihak pihak yang tersangkut dalam perjanjian (kontrak) sewa atau dapat
pula disebut sebagai subjek dalam perjanjian sewa terdiri dari beberapa
pihak yang dapat saling berkaitan satu sama lain, yaitu :

LESSOR MERUPAKAN PIHAK YANG MENYEWAKAN BARANG, DAPAT


TERDIRI DARI BEBERAPA PERUSAHAAN.

LESSEE MERUPAKAN PIHAK YANG MENIKMATI BARANG TERSEBUT


DENGAN MEMBAYAR SEWA DAN YANG MEMILIKI HAK OPSI.

CREDITUR ATAU LENDER DISEBUT JUGA DEBT HOLDERS ATAU LOAN


PARTICIPANT DALAM TRANSAKSI SEWA. BIASANYA TERDIRI DARI
BANK, ATAU LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA.

SUPPLIER MERUPAKAN PENJUAL ATAUPUN PEMILIK BARANG YANG


DISEWAKAN, DAPAT TERDIRI DARI PERUSAHAAN (MANUFACTURERS)
YANG BERADA DI DALAM NEGERI ATAU YANG MEMILIKI KANTOR
PUSAT DILUAR NEGERI.

KLASIFIKASI SEWA
Klasifikasi sewa yang digunakan dalam Pernyataan ini didasarkan

atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan


kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee. Risiko
termasuk kemungkinan rugi dari kapasitas tidak terpakai atau
keusangan teknologi dan variasi imbal hasil karena perubahan
kondisi ekonomi. Manfaat dapat tercermin dari ekspektasi operasi
yang menguntungkan selama umur ekonomik aset dan laba dari
kenaikan nilai atau realisasi dari nilai residu.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa
tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan
sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

LAPORAN KEUANGAN LESSEE PADA


SEWA PEMBIAYAAN
Pengakuan Awal

Pada awal masa sewa, lesee mengakui sewa pembiayaan sebagai


aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai
wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas. Beban keuangan dialokasikan ke setiap
periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan
atas saldo liabilitas. Rental kontijen dibebankan pada periode
terjadinya.

Pengungkapan
SELAIN MEMENUHI KETENTUAN PSAK 50: INSTRUMEN KEUANGAN: PENGUNGKAPAN,
LESSEE JUGA MENGUNGKAPKAN HAL-HAL BERIKUT YANG BERKAITAN DENGAN SEWA
PEMBIAYAAN :
JU ML AH N ET O JU MLA H T E R CATA T U NT UK SE TI A P KE L OM POK A SE T PA DA TA NGGA L

PELAPORAN.
R E K O N S I L I A S I A N T A R A T O T A L P E M B A Y A R A N S E W A M I N I M U M D I M A S A D E P A N P A D A
TANGGAL PELAPORAN, DENGAN NILAI KININYA. SELAIN ITU, ENTITAS
MENGUNGKAPAN TOTAL PEMBAYARAN SEWA MINIMUM DI MASA DEPAN PADA
TANGGAL PELAPORAN, DAN NILAI KININYA, UNTUK SETIAP PERIODE BERIKUT :
SAMPAI DENGAN SATU TAHUN
LEBIH DARI SATU TAHUN SAMPAI LIMA TAHUN
LEBIH DARI LIMA TAHUN
R E N T A L K O N T I J E N Y A N G D I A K U I S E B A G A I B E B A N P A D A P E R I O D E T E R S E B U T .
T O T A L P E R K I R A A N P E N E R I M A A N P E M B A Y A R A N M I N I M U M S E W A - L A N J U T D I M A S A
DEPAN DARI KONTRAK SEWA-LANJUT YANG TIDAK DAPAT DIBATALKAN (NONCANCELABLE SUBLEASES)
P E N JEL ASA N U MU M I SI P E R JAN JI AN SEW A Y AN G M AT ER I AL, Y A NG M E LI PU TI ,
TETAPI TIDAK TERBATAS PADA, HAL BERIKUT :
DASAR PENENTUAN UTANG RENTAL KONTIJEN
ADA TIDAKNYA KLAUSUL-KLAUSUL YANG BERKAITAN DENGAN OPSI
PERPANJANGAN ATAU PEMBELIAN DAN ESKALASI BESERTA SYARAT- SYARATNYA
PEMBATASAN-PEMBATASAN YANG DITETAPKAN DALAM PERJANJIAN SEWA,
MISALNYA YANG TERKAIT DENGAN DIVIDEN, TAMBAHAN UTANG, DAN SEWA-LANJUT.

LAPORAN KEUANGAN
LESSEE PADA SEWA OPERASI
PENGAKUAN
PEMBAYARAN SEWA DALAM SEWA OPERASI DIAKUI SEBAGAI BEBAN DENGAN DASAR GARIS
LURUS SELAMA MASA SEWA KECUALI TERDAPAT DASAR SISTEMATIS LAIN YANG DAPAT
LEBIH MENCERMINKAN POLA WAKTU DARI MANFAAT ASET YANG DINIKMATI PENGGUNA.

PENGUNGKAPAN
SELAIN MENGUNGKAPKAN HAL YANG DIPERSYARATKAN DALAM PSAK 50: INSTRUMEN
KEUANGAN: PENGUNGKAPAN, LESSEE JUGA MENGUNGKAPKAN HAL BERIKUT UNTUK SEWA
OPERASI :
TOTAL PEMBAYARAN SEWA MINIMUM DI MASA DEPAN DALAM SEWA OPERASI YANG
TIDAK DAPAT DIBATALKAN UNTUK SETIAP PERIODE BERIKUT :
SAMPAI DENGAN SATU TAHUN
LEBIH DARI SATU TAHUN SAMPAI LIMA TAHUN
LEBIH DARI LIMA TAHUN
TOTAL PERKIRAAN PENERIMAAN PEMBAYARAN MINIMUM SEWA-LANJUT DI MASA DEPAN
DARI KONTRAK SEWA-LANJUT YANG YSNG TIDAK DAPAT DIBATALKAN (NON-CANCELABLE
SUBLEASES) PADA TANGGAL PELAPORAN.
PEMBAYARAN SEWA DAN SEWA-LANJUT YANG DIAKUI SEBAGAI BEBAN PERIODE
BERJALAN, DENGAN PENGUNGKAPAN TERPISAH UNTUK MASING-MASING JUMLAH
PEMBAYARAN MINIMUM SEWA, RENTAL KONTIJEN, DAN PEMBAYARAN SEWA-LANJUT.
PENJELASAN UMUM PERJANJIAN SEWA LESSEE YANG SIGNIFIKAN, YANG MELIPUTI,
NAMUN TIDK TERBATAS PADA :
DASAR PENENTUAN UTANG RENTAL KONTIJEN
EKSISTENSI DAN PERSYARATAN UNTUK MEMPERBARUI KEMBALI PERJANJIAN SEWA ATAU
ADANYA OPSI PEMBELIAN DAN KLAUSUL ESKALASI, DAN
PEMBATASAN YANG ADA DALAM PERJANJIAN SEWA, SEPERTI PEMBATASAN DIVIDEN, UTANG
TAMBAHAN, DAN SEWA LANJUTAN.

LAPORAN KEUANGAN LESSOR PADA


SEWA PEMBIAYAAN
Pengakuan Awal

Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang


sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah
yang sama dengan investasi sewa neto tersebut.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu
pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik
yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa
pembiayaan.
Lessor pabrikan atau dealer mengakui laba atau rugi atas
penjualan pada suatu periode sesuai kebijakan entitas atas
penjualan biasa

Pengungkapan

Selain mengungkapkan hal yag dipersyaratkan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan, lessor mengungkapkan hal berikut untuk sewa pembiayaan :
Rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa
minimum pada tanggal pelaporan. Di samping itu, lessor mengungkapkan investasi
sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada tanggal pelaporan,
untuk setiap peride berikut
Kurang dari satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
Lebih dari lima tahun
Penghasilan pembiayaan tangguhan
Nilai residu tidak dijamin yang diakui sebagai manfaat lessor
Akumulasi penyisihan piutang tidak tertagih atas pembayaran sewa minimum
Rental kontijen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalan
Penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yang material

LAPORAN KEUANGAN LESSOR PADA


SEWA OPERASI
Pengakuan

Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset
tersebut. Biaya termasuk biaya penyusutan yang terjadi untuk memperoleh pendapatan
diakui sebagai beban. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan
dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih
mencerminkan pola waktu dimana manfaat penggunaan aset sewaan menurun.
Pengungkapan
Selain mengungkapkan hal yang dipersyaratkan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan, lessor mengungkapkan hal berikut untuk sewa operasi :
Jumlah agregat pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa operasi yang
tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut :
Sampai dengan satu tahun
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun
Lebih dari lima tahun
Total rental kontijen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalan
Penjelasan umum isi perjanjian lessor

TRANSAKSI JUAL DAN SEWA-BALIK

Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa pembiayaan,

selisih lebih hasil penjualan dari jumlah tercatat tidak dapat diakui segera
sebagai pendapatan oleh penjual-lessee, tetapi ditangguhkan dan
diamortisasi delama masa sewa.
Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan jelas bahwa
transaksi tersebut terjadi pada nilai wajar, maka laba rugi diakui segera,
kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa
depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus
ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran
sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar,
selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama
periode penggunaan aset.
Untuk sewa operasi, jika nilai wajar aset pada saat transaksi jual dan sewabalik lebih rendah daripada jumlah tercatatnya, rugi sebesar selisih antara
jumlah tercatat dan nilai wajar diakui segera.

PENURUNAN NILAI ASET


PENGERTIAN
PENURUNAN NILAI ASET (IMPAIRMENT) TERJADI
APABILA JUMLAH TERCATATNYA MELEBIHI JUMLAH
TERPULIHKAN. JUMLAH TERPULIHKAN SUATU ASET ATAU
UNIT PENGHASIL KAS ADALAH JUMLAH YANG LEBIH
TINGGI ANTARA NILAI WAJAR DIKURANGI BIAYA UNTUK
MENJUAL DAN NILAI PAKAINYA. PADA SETIAP AKHIR
PERIODE PELAPORAN, ENTITAS MENILAI APAKAH
TERDAPAT INDIKASI ASET MENGALAMI PENURUNAN
NILAI. JIKA TERDAPAT INDIKASI TERSEBUT, MAKA
ENTITAS MENGESTIMASI JUMLAH TERPULIHKAN ASET
TERSEBUT.

PENGGOLONGAN
PSAK 48 ini menerapkan untuk akuntansi

penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali :


Persediaan (lihat PSAK 14: Persediaan);
aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat PSAK

34: Akuntansi Kontrak Konstruksi);


aset pajak tangguhan (lihat PSAK 46: Akuntansi
Pajak Penghasilan);
aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat PSAK 24:
Imbalan Kerja);
aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran;
Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat
PSAK 13: Properti Investasi);
biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud,
yang timbul dari hak kontraktual penanggung
berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam
ruang lingkup PSAK 28: Kontrak Asuransi; dan
aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang
diklasifi kasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki
untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

PSAK 48 ini berlaku untuk aset

keuangan yang dikelompokkan


sebagai investasi dalam :
entitas anak PSAK 4: Laporan

Keuangan Konsolidasian dan


Laporan Keuangan Tersendiri;
ventura bersama PSAK 12:
Bagian Partisipasi Dalam
Ventura Bersama
entitas asosiasi PSAK 15.
Investasi pada Entitas Asosiasi

INDIKASI PENURUNAN NILAI ASET


Ada 2 (dua) informasi minimum yang perlu dipertimbangkan entitas

perihal adanya indikasi penurunan nilai, diantaranya


Informasi eksternal meliputi :
Perubahan signifikan nilai pasar
Perubahan signifikan teknologi, pasar, ekonomi dan lingkup hukum
Perubahan suku bunga
Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya
Informasi Internal yang meliputi :
Bukti keusangan atau kerusakan fisik asset
Perubahan signifikan atas penggunaan, penghentian dan masa
manfaat asset
Bukti internal mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih
buruk dari yang diharapkan

PENGUNGKAPAN
UNTUK SETIAP KELOMPOK ASET, ENTITAS MENGUNGKAPKAN HAL
BERIKUT INI:
JUMLAH RUGI PENURUNAN NILAI YANG DIAKUI DALAM LAPORAN LABA
RUGI SELAMA PERIODE TERSEBUT DAN UNSUR LAPORAN LABA RUGI
KOMPREHENSIF YANG DIDALAMNYA TERCAKUP RUGI PENURUNAN NILAI.
JUMLAH PEMBALIKAN RUGI PENURUNAN NILAI YANG DIAKUI DALAM
LAPORAN LABA RUGI SELAMA PERIODE TERSEBUT DAN UNSUR LAPORAN
LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG DIDALAMNYA TERCAKUP RUGI
PENURUNAN NILAI YANG DIBALIK
JUMLAH RUGI PENURUNAN NILAI ATAS ASET REVALUASIAN YANG DIAKUI
DALAM LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF LAINNYA SELAMA PERIODE
ITU.
JUMLAH PEMBALIKAN RUGI PENURUNAN NILAI ATAS ASET REVALUASIAN
YANG DIAKUI DALAM LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF LAINNYA
SELAMA PERIODE TERSEBUT.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai