Anda di halaman 1dari 33

Industri pupuk

Karakteristik Bahan Baku dan


Produk :

Pupuk urea adalah jenis pupuk nitrogen


yang berasal dari bahan baku yang
mengandung unsur C, H, O dan N, dengan
memanfaatkan udara sebagai sumber O dan
N, sedangkan C dan H diambil dari gas alam,
naptha, hidrokarbon berat, dan batubara.
Didapatkan dari reaksi CO 2 dan NH3

Karakteristik pupuk urea :


1. Rumus kimia CO(NH2)2.
2. Pupuk kimia mengandung Nitrogen (N)
berkadar tinggi, unsur Nitrogen
merupakan
zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
3. Berbentuk butir-butir kristal, berwarna
putih

4. Memiliki tekstur yang cukup kasar.


5. Mudah larut dalam air sehingga
mudah
diserap oleh tanaman.
6. Mudah berikatan dengan air
(higroskopis)
sehingga harus disimpan di
tempat yang
kering.

Manfaatdan fungsi pupuk urea :


1. Membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun,
dan segar.
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman.
Kondisi tanaman akan makin tinggi,
dengan
tunas yang banyak.
3. Mampu menambah kandungan protein di
dalam tanaman.
4. Bersifat universal dapat digunakan untuk
semua jenis tanaman.

Jenis-jenis pupuk Nitrogen

PUPUK UREA(SNI 02-2801-1998)


Spesifikasi
Kadar air maksimal 0,50%
Kadar Biuret maksimal 1%
Kadar Nitrogen minimal 46%
Bentuk butiran tidak berdebu
Warna putih (non subsidi)
Warna pink untuk Urea Bersubsidi

Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas


dengan isi 50 kg

Kebutuhan bahan baku untuk


memproduksi 1 ton pupuk urea
sekitar :
Gas Alam : 0,03 MMSCF
Air baku : 12,52 m3
Udara : 473 Nm3
HP steam: 3,5 ton

(105 kg/cm2,
440 oC)
MP steam : 1,4 ton (42
kg/cm2,
371 oC)
Cooling water: 272,4 ton

Perlakuan Gas Alam


Pemurnian gas alam terdiri dari 3
tahap yaitu :
a. Pemisahan debu dan fraksi berat
(tetesan cairan)
b. Penghilangan Merkuri
c. Desulfurisasi

Pembuatan Gas Sintesa


Primary Reformer
Reaksi : CH4 + H2O -- > CO +
3H2
CO + H2O -- > CO2 +
H2
_____________________
CH4 + 2H2O ----- > CO2 +
4H2
Gas yang dihasilkan :
H2 , N2, dan CO2

Secondary Reformer
CH4 + 2O2 --- > CO2 + H2O H = - 191,7
kal/mol
H2 + O2 --- > 2H2O
H = 57,8 kkal/mol

Shift Converter
CO + H2O ----- CO2 +
H2
Pemurnian Gas
Sintesa
- Absorbsi CO2
-

Proses Stripping

4. Metanasi
CO + 3 H2 -----> CH4 + H2O
+ kalor
CO2 + 4 H2 -----> CH4 +
2H2O)+ kalor

Proses Pembuatan NH3 dan CO2

Proses Pembuatan Urea


Bahan baku :

GasCO2 dan Liquid NH3 yang di supply dari Pabrik


Amoniak
Proses pembuatanUrea di bagi menjadi 6 Unit yaitu :
1.Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik
Urea, untuk mensintesa dengan mereaksikan Liquid
NH3dan gas CO2didalam Urea Reaktor dan kedalam
reaktor ini dimasukkan juga larutan Recycle
karbamat yang berasal dari bagian Recovery.

Tekanan operasi di reaktor sintesa


adalah 175 Kg/Cm2G. Hasil Sintesa
Urea dikirim ke bagian Purifikasi
untuk dipisahkan Ammonium
Karbamat dan kelebihan amonianya
setelah dilakukan Stripping oleh CO2.

2.Purifikasi Unit
Amonium Karbamat yang tidak terkonversi
dan kelebihan Ammonia di Unit Sintesa
diuraikan dan dipisahkan dengan cara
penurunan tekanan dan pemanasan
dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu
pada 17 Kg/Cm2G. dan 22,2 Kg/Cm2G. Hasil
peruraian berupa gas CO 2dan NH3dikirim
kebagian recovery, sedangkan larutan
Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser.

3.Kristaliser Unit
Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini
secara vacum, kemudian kristal Ureanya dipisahkan di
Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguapkan air
diambil dari panas Sensible Larutan Urea, maupun panas
kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea
Slurry ke HP Absorber dari Recovery.
4.Prilling Unit
Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai
menjadi 99,8 % berat dengan udara panas, kemudian
dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan
didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor
dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari
bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk
Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.

5.Recovery Unit
Gas Ammonia dan Gas CO2yang dipisahkan dibagian
Purifikasi diambil kembali dengan 2 Step absorbasi
dengan menggunakan Mother Liquor sebagai
absorben, kemudian direcycle kembali ke bagian
Sintesa.
6.Proses Kondensat Treatment Unit
Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian
Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah
kecil Urea, NH3dan CO2ikut kondensat kemudian diolah
dan dipisahkan di Stripper dan Hydroliser. Gas CO 2dan
gas NH3nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk
direcovery. Sedang air kondensatnya dikirim ke Utilitas.

Proses pembuatan urea

Diagram Proses Pembuatan urea

Proses Pembuatan urea

Reaksi yang terjadi :


2 NH3 + CO2 ---> NH2COONH konversi
100%
NH2COONH4 ---> NH2CONH2 + H2Okonversi
70%
Reaksi samping pembentukan biuret :
2 NH2CONH2 ------> NH2CONHCONH2 + NH3
Kondisi Operasi :
Suhu : 150 200 0C
Tekanan : 250 kg/cm2

9. Seksi Purifikasi
NH2COONH4 ------> NH3 + CO2
HPD : Produk keluaran reaktor urea
dimasukan ke bagian atas kolom
HPD, disitu terjadi flashing
sehingga larutan terpisahkan dari
gas pengotor, suhu operasi 120
165 0C dan tekanan 17 kg/cm2.
LPD : Cairan keluar HPD dialirkan ke
lewat atas kolom yang
beroperasi
dengan suhu 120 130 0C
dan
tekanan 2,5 kg/cm2.

Reaksi ini akan mengurangi urea yang terbentuk dari


ammonium karbamat, selain itu hasil samping adalah
biuret yang merupakan racun tanaman dan harus
diminimasi dalam Urea ( konsentrasi max < 1 %).

Usaha-usaha untuk meminimasi terbentuknya


biuret.
-Kontak pada suhu tinggi harus cepat
-NH3masuk reaktor harus berkadar tinggi
-Perbandingan molar NH3dengan CO2= 4

Gas Separator : Saat cairan masuk ke


gas separator, hampir semua
amonium karbamat terdekomposisi
sehingga gas separator hanya
berfungsi untuk memisah - misahkan
larutan urea dengan gas pengotor.
Suhu operasi 90 105 0C dengan
tekanan sedikit di atas tekanan
atmosfir. Kandungan urea keluar gas
separator mencapai 70 -75 %.

Peralatan pada pembuatan Urea

Anda mungkin juga menyukai