PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
(Siegel, 1994), Salah satu faktor penunjang minat baca mahasiswa adalah
keberadaan perpustakaan di setiap perguruan tinggi. Hal ini terkait erat dengan
peran perpustakaan sebagai media untuk memperoleh beragam bahan bacaan
baik berupa buku, data, atau informasi lainnya. Perpustakaan di setiap
perguruan tinggi diharapkan mampu meningkatkan minta baca mahasiswa.
Salah satu hal yang sangat penting dan harus mendapat perhatian dalam upaya
meningkatkan minat baca adalah kualitas layanan dari perpustakaan itu sendiri.
Kualitas layanan perpustakaan merupakan salah satu faktor penunjang agar
mahasiswa mempunyai semangat untuk mau meningkatkan minat baca dengan
berkunjung ke perpustakaan. Kualitas layanan dapat dilihat dari bagaimana
pengadaan fasilitas yang disediakan di perpustakaan dan juga bagaimana
pelayanan yang diberikan
Hal yang masih menjadi bahan kajian adalah,banyaknya mahasiswa yang
belum merasa puas dengan adanya fasititas perpustakaan yang telah tersedia
serta kurangya pelayanan bagi para karyawan perpustakaan terhadap para
mahasiswa yang berkunjung memasuki perpustakaan.
Dalam penelitian ini, kami menggunakan model statistik non parametrik untuk
mengolah datanya. Dalam hal ini, Statistik non parametrik di definisikan sebagai
statistika yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameterparameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya
Oleh karena itu, uji nonparametric tidak membutuhkan suatu pengukuran
dengan tingkat ketelitian yang tinggi seperti uji parametrik. Biasanya uji
nonparametrik dipakai untuk menganalisis data dalam skala ordinal dan nominal.
Dari hal tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
kualitas pelayanan di Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura berdasarkan
persepsi pengunjung dalam hal kepuasan dalam pelayanannya serta fasilitas
yang terdapat didalam perpustakaan.
statistika
yang
modelnya
tidak
1.3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekan.
Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi, umumnya
mengenai nilai-nilai parameter populasi, maka hipotesis tersebut disebut
hipotesis statistik.
Hipotesis disajikan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan secara
eksplisit maupun implisit satu variabel dengan variabel lain. hipotesis yang
baik selalu memenuhi dua persyaratan, yaitu: menggambarkan hubungan
antar variabel dan dapat memberikan petunjuk bagaimana pengujian terhadap
hubungan tersebut.
Didalam pengujian terdapat dua hipotesis yaitu:
1. hipotesis nol (H0) digunakan sebagai dasar pengujian statistik, atau hal yang
berlaku secara umum. Dalam pengambilan keputusan H0, terkadang
dilakukan kesalahan. Ada dua tipe kesalahan yang mungkin dilakukan yakni
kesalahan tipe I dan kesalahan tipe II.
a. Kesalahan tipe I
Kesalahan tipe I terjadi jika menolak hipotesis nol (H0) dengan syarat H0
benar.
b. Kesalahan tipe II
Kesalahan tipe II terjadi jika menerima hipotesis nol (H0) dengan syarat H0
salah.
2. hipotesis alternatif atau tandingan (H1) merupakan kesimpulan sementara
dari hubungan antar variabel yang sudah dipelajari dari teori-teori yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai
oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai
nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat
ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio
biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu
dengan lainnya.
Validitas
Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala
nominal yang bersifat non-parametrik digunakan untuk mengukur variabel
nominal bukan untuk mengukur variabel interval yang bersifat parametrik.
Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang harus diketahui, yaitu:
1. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas
isi
menyangkut
tingkatan
dimana
item-item
skala
yang
6. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil
skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi
pengukuran dan hasilnya.
I.4 Metode Penelitian
Dalam modul tiga ini, praktikan untuk setiap kelompok mengambil sampel
dari data populasi mahasiswa tiap prodi. Dalam hal ini kami mendapat bagian
untuk mengambil data seluruh mahasiswa dari
Gambar 1.2.2
Gambar Flowchart Metodelogi Penelitian