PERANCANGAN EKSPERIMEN
MODUL 4 FAKTORIAL
SHIFT
:1
KELOMPOK
: 11
130421100073
2. Fadiluddin
130421100076
3. Jami'ul Ma'ruf
130421100098
130421100100
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagai upaya menghadapi persaingan usaha yang semakin meningkat, sebuah
perusahaan harus melakukan peningkatan segala aspek yang ada dalam perusahaan
tersebut untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Salah satunya adalah dengan
melakukan pengembangan dengan menggunakan penelitian-penelitian tentang
permasalahan yang dihadapi suatu perusahaan. Dalam suatu penelitian Desain
eksperimen merupakan aspek yang penting dalam berjalannya suatu penelitian.
Dimana salah satu tujuan dari disain eksperimen itu sendiri adalah untuk
meningkatkan daya saing suatu perusahaan (Sudjana, 1995).
Eksperimen Faktorial merupakan bagian dari disain eksperimen yang menguji
pengaruh faktor-faktor perlakuan baik secara tunggal maupun interaksi antar
perlakuan. Eksperimen faktor ft merupakan eksperimen yang melibatkan t buah
faktor perlakuan yang masing-masing dengan f level perlakuan.
Didalam modul 4 ini akan membahas tentang faktorial dengan judul pengaruh
lama perendaman dan volume air terhadap tinggi kecambah. dengan melakukan
percobaan ini diharapkan bias mengetahui seberapa efektif pengaruh antara factor
dengan respon yang diberikan. Kami mengangkat judul ini karena masih banyaknya
kecambah dipasar yang pada waktu panen memiliki kualitas yang kurang bagus,
maka dari itu pada percobaan ini akan mencari dimana letak kesalahan dan
mengoptimalkan factor apa saja yang memengaruhi hal tersebut.
1.2 Tujuan Praktikum
Berikut ini merupakan tujuan praktikum DOE modul 4 tentang faktorial sebagai
berikut:
1. Dapat menentukan rancangan eksperimen dengan menggunakan lebih dari satu
faktor perlakuan.
2. Mampu memahami teknik random dalam rancangan acak lengkap faktorial.
3. Mampu menganalisa ragam secara manual dan dengan software Minitab.
4. Mengetahui pengaruh yang ditimbulkan akibat pemberian beberapa faktor
perlakuan yang berbeda terhadap tinggi kecambah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Faktorial
Menurut Gaspers (1994), percobaan factorial bukan merupakan suatu rancangan,
melainkan suatu pola percobaan untuk mencoba secara bersama-sama dari beberapa
faktor dalam suatu percobaan. Rancangan yang dipergunakan dalam suatu percobaan
faktorial sangatlah tergantung pada keadaan lingkungan percobaan. Percobaan
faktorial mempelajari pengaruh dari dua faktor atau lebih. Masing-masing faktor
terdiri dari dua taraf atau lebih, dimana semua taraf setiap faktor dikombinasikan
menjadi kombinasi perlakuan. Kombinasi perlakuan ini merupakan satu kesatuan
perlakuan yang dicoba dengan suatu rancangan tertentu.
2.2 Diagram fishbone
Menurut Waiulung (2009), diagram fishbone (diagram tulang ikan) merupakan
diagram sebab-akibat yang biasanya digunakan untuk mengidentifikasi suatu masalah
kinerja yang kemudian dalam diagram tulang ikan ini telah menyediakan struktur untuk
mendiskusikan penyebab dari masalah tersebut. Tujuan dari diagram tulang itu untuk
menggambarkan secara grafik hubungan antara penyampaian akibat dan semua faktor
yang berpengaruh.
2.3 Model regresi
Menurut Dougblas (2001), model regresi merupakan suatu regresi yang digunakan
untuk menentukan sifat dan kekuatan hubngan antara dua variabel serta mengira-ngira
nilai dari suatu variabel yang belum diketahui dengan didasarkan pada observasi masa
lalu terhadap variabel-variabel lainnya.
2.4 Uji lanjut
Menurut Sudjana (2002), untuk setiap hasil penelitian eksperimen yang
menggunakan rancangan percobaan dengan rancangan lingkungan RAL dan RAK akan
menghasilkan kesimpulan yang didasarkan pada perbandingan antara F hitung dengan F
tabel dari hasil Uji F. Jika F hitung dari F Tabel atau terima H0, maka dapat dikatakan
bahwa hasil penelitian hanya didasarkan pada hasil Uji F tersebut. Namun jika
sebalikannya yaitu Jika F hitung > dari F Tabel atau tolak H0, maka dapat disimpulan
bahwa harus dilakukan Uji Lanjut. Uji Lanjut tersebut bertujuan untuk menguji
perbedaan antar perlakuan dari hasil penelitian, kecuali jika penelitian hanya memiliki
dua taraf perlakuan tidak diperlukan uji lanjut.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Berikut ini merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum DOE
modul 4 tentang faktorial sebagai berikut:
3.1.1 Alat
Berikut ini merupakan alat yang digunakan dalam praktikum DOE modul 4
tentang faktorial sebagai berikut
1.
2.
3.
4.
5.
Gelas ukur.
Botol air minum.
Baskom.
Penggaris.
Benang.
3.1.1 Bahan
Berikut ini merupakan bahan yang digunakan dalam praktikum DOE modul 4
tentang faktorial sebagai berikut :
1. Air.
2. Kapas.
3. Kecambah.
3.2 Waktu dan Tempat
Waktu dalam pelaksanaan percobaan kecambah dari hari kamis tanggal 26-11-2015
jam 12:00 sampai minggu jam 12:00 tanggal 29-11-2015.
3.3 Prosedur Praktikum
Berikut ini merupakan langkah-langkah atau prosedur praktikum DOE modul 4
tentang faktorial sebagai berikut :
1. Mempersiapkan alat dan bahan.
2. Mengambil air dengan menggunakan air gelas secukupnya.
3. Memasukkan kacang hijau kedalam gelas, lalu lihat yang mengambang diambil
lalu di buang.
4. Merendom kacang hijau.
5. Memasukaan kapas kedalam masing-masing gelas.
6. Memasukkan kacang hijau sebanyak (5) kali kedalam gelas dengan lama
perendaman 30 menit dan 60 menit.
7. Mengambil air sebanyak 8 ml dan 12 ml lalu tuangkan ke dalam gelas yang berisi
kacang hijau selama 3 kali sehari dengan waktu yang sama yaitu jam 6:00 dan
18:00.
8. Setelah semua selesai maka gelas yang berisi kacang hijau tersebut disimpan
ditempat yang gelap agar supaya tumbuh.
9. Setelah 3 hari ukurlah tinggi kacang hijau dengan menggunakan penggaris dan
benang.
10. Kemudian catat hasil pengukuran pada cheksheet.
11. Taraf signifikan yang digunakan 0,05
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Seleksi Respon
Berikut ini merupakan sub-subbab yang terdapat pada seleksi respon pada
percobaan kecambah dengan menggunakan brainstorming:
4.1.1
Pada seleksi respon variable terpilih ini dilakukan dengan memilih respon
tinggi kecambah. Tinggi tersebut diukur menggunakan benang dan penggaris.
Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan faktor
tersebut yaitu volume air dan lama perendaman terhadap respon yaitu tinggi
kecambah.
4.1.2
Berikut ini merupakan diagram fishbone dari praktikum DOE modul 4 tentang
Faktorial dari respon tinggi kecambah sebagai berikut :
4.1.3
Hasil Randomisasi
Berikut ini merupakan data pengukuran dari praktikum DOE modul 3 tentang
faktorial dari respon tinggi cupcake sebagai berikut:
4.3.2
Data Faktorial 22
Berikut ini merupakan data pengukuran dari praktikum DOE modul 4 tentang
faktorial dari respon tinggi kecambah sebagai berikut:
Tabel 3.4.3 data percobaan faktorial
Berikut ini merupakan analisis desain faktor dari praktikum DOE modul 4
tentang faktorial dari respon tinggi kecambah sebagai berikut:
4.4.1.1 Tabulasi data yang diinputkan ke minitab
Berikut ini merupakan tabulasi data yang di inputkan ke minitab dari
praktikum DOE modul 4 tentang faktorial dari respon tinggi kecambah sebagai
berikut:
Tabel 3.4.4 Tabulasi data minitab
Berdasarkan tabel 3.4.4 merupakan tabulasi data faktorial yang akan di inputkan
ke minitab yang terdiri dari volume air, lama perendaman dan juga hasil atau tinggi
dari kecambah.
4.4.1.2 Normal plot of the standardized effect
Berikut ini merupakan output minitab normal plot of the standardized
effect dari praktikum DOE modul 4 tentang faktorial dari respon tinggi kecambah
sebagai berikut:
Normal Plot of the Standardized Effects
(response is Tinggi; = 0,05)
99
Effect Type
Not Significant
Significant
95
90
Percent
Factor Name
A
volume air
B
Lama perendaman
80
70
60
50
40
30
20
10
5
-3
-2
-1
Standardized Effect
Berdasarkan
gambar
3.4.4
bahwa
faktor
yang
signifikan
yang
4.4.2
DOE modul 4 tentang faktorial dari respon tinggi kecambah sebagai berikut:
4.4.2.1 Kode faktor
Berikut ini merupakan kode faktor dari praktikum DOE modul 4 tentang
faktorial dari respon tinggi kecambah sebagai berikut:
Tabel 3.4.7 Tabulasi data faktorial 22
5,80
30
Lama perendaman
4,46
3,96
0
8
volume air
12
4.4.2.3 Contrast
Berikut ini merupakan perhitungan manual untuk mencari nilai
contrast dari setiap faktor dan kombinasinya :
Contrast A
= (a + ab - 1 - b)
= (29 + 33,5 - 37 - 38,3)
= -12,8
Contrast B
= (b + ab - 1 - a)
= (38,3 + 33,5 - 37 - 29)
= 5,8
Contrast AB
= (1 + ab - a - b)
= (37 + 33,5 - 29 - 38,3)
= 3,2
1
k1
n. 2
(a + ab 1 b )
1
21
2. 2
1
4
(-12,8)
= -3,2
EstimateB
1
n. 2k1
1
2. 221 (38,3 + 33,5 - 37 - 29)
1
4
(b + ab 1 a)
(5,8)
= 1,45
EstimateAB
1
n. 2k1
(1 + ab - a - b)
1
= 2. 221
=
1
4 (3,2)
= 0,8
4.4.2.5 Rekapan perhitungan Contras dan Estimate Effect
Berikut merupakan rekapulasi dari perhitungan matematis nilai
contras dan estimate effect:
Tabel 3.4.x Rekap Nilai dari Contras dan Estimate Effect
Pada tabel 3.4.x dapat diketahui bahwa nilai contas dan estimate A
sebesar -7,54 dan -1,885, pada B sebesar 1,41 dan 0,3525, dan pada AB
-0,44 dan -,11.
4.4.1
Berikut ini merupakan perhitungan ANOVA dengan manual dan minitab pada
faktorial
4.4.3.1 ANOVA manual
Beikut ii merupakan perhitungan matematis dari ANOVA, yaitu :
a. Hipotesis
1. Pengaruh Faktor A
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Jenis Lem terhadap
Kekuatan Beban Miniatur Jembatan Stik Es Krim
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan Jenis Lem terhadap
Kekuatan Beban Miniatur Jembatan Stik Es Krim
2. Pengaruh faktor B
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Lama pengeringan
terhadap Kekuatan Beban Miniatur Jembatan Stik Es Krim
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan Lama pengeringan
terhadap Kekuatan Beban Miniatur Jembatan Stik Es Krim
3. Pengaruh faktor A dan B
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan interaksi antara Jenis
Lem dap Lama pengeringan terhadap Kekuatan Beban
Miniatur Jembatan Stik Es Krim
=
=
JKAB
=
=
56,85
8
= 7,106
[ Kontras B ]2
4n
1,99
8
= 0,249
[ Kontras A ] 2
4n
0,194
8
= 0,024
2
JKT
Y ..
2
= Xi n . a .b .c
JKG
=23,84 16,33
= 7,51
= JKTJKAJKBJKAB
= 7,51 7, 106 0,249 0,024
= 0,13
Menghitung Variasi :
JKA
KTA
= DF
KTB
KTAB
7,106
1
JKB
DF
0,249
1
JKAB
DF
= 7,106
= 0,249
KTG
0,024
1
JKG
DF
0,13
4
= 0,024
= 0,03
Menghitung F:
KTA
FA
= KTG
FB
FAB
7,106
0,03
KTB
KTG
0,249
0,03
KTAB
KTG
0,024
0,03
= 218,5
= 7,642
= 0,744
Faktorial Plot
Berikut ini merupakan output minitab pada factorial plot pada faktorial 23:
4.4.4.1 Main Effect Plot
Berikut ini merupakan hasil output minitab dari main effect plot:
Main Effects Plot for Tinggi
Fitted Means
volume air
Lama perendaman
6,5
Mean of Tinggi
6,0
5,5
5,0
4,5
4,0
8
12
30
Berdasarkan gambar 3.4.6 dapat diketahui bahwa tinggi cupcake dengan 4 telur
menghasilkan rata-rata sebesar <30 mm sedangkan 2 telur menghasilkan rata-rata
sebesar >40 mm. Pada tinggi cupcake dengan waktu mixer 10 menit menghasilkan
rata-rata sebesar 36 mm dan waktu mixer 20 menit menghasilkan rata-rata sebesar
<36 mm. Pada tinggi cupcake dengan jumlah tepung 100 gram menghasilkan ratarata sebesar <34 mm sedangkan jumlah tepung 150 gram menghasilkan rata-rata
sebesar <38 mm. Maka dapat dikatakan bahwa yang menggunakan jumlah telur 2
yang sangat mempengaruhi tinggi dari cup cake karena hasilnya lebih tinggi.
4.4.4.1 Interaction Plot
Berikut ini merupakan hasil ouput minitab dari interaction plot.
Interaction Plot for Tinggi
Fitted Means
volume air * Lama perenda
Lama
perenda
0
30
7,5
Mean of Tinggi
7,0
6,5
6,0
5,5
5,0
4,5
4,0
8
12
volume air
Tinggi
6
30
5
20
4
10
8
10
Lama perendaman
0
12
volume air
Berdasarkan gambar 3.4.8 dapat dianalisa bahwa dengan jumlah tepung yang
konstan (125 gram) dengan jumlah telur 2 dan waktu mixer 10 menit akan
menghasilkan tinggi rata-rata sebesar 30 mm pada cupcake.
2. Contour Plot Interaksi Faktor A dan B
Berikut ini merupakan output Contour Plot interaksi faktor A dan B:
Contour Plot of Tinggi vs Lama perendaman; volume air
30
Tinggi
< 4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
7,0
> 7,0
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
Lama perendaman
25
20
15
10
10
11
12
volume air
Model Regresi
Hasil (Y) = 82,35 18,64 jumlah telur (A) 0,233 jumlah tepung (C) + 0,1012
jumlah telur*jumlah tepung (AC).
Berdasarkan persamaan model regresi yaitu tinggi cupcake (Y) = 82,35 18,64
jumlah telur (A) 0,233 jumlah tepung (C) + 0,1012 jumlah telur*jumlah tepung
(AC). Dari persamaan tersebut diketahui bahwa jika A dan C berambah 1 satuan,
maka Y akan berkurang sebesar 18,64 dan 0,233. Jika A*C berambah 1 satuan, maka
Y akan bertambah sebesar 0,1012 dikalikan dengan A*C.
4.4.4
Analisis Residual
95
90
Percent
80
70
60
50
40
30
20
10
5
-4
-3
-2
-1
Residual
Versus Fits
(response is Tinggi)
3
Residual
1
0
-1
-2
-3
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
Fitted Value
Residual
1
0
-1
-2
-3
0
10
15
20
25
30
Lama perendaman
4.4.8
Uji lanjut
Berikut ini merupakan uji lanjut dari faktorial 23:
1. Faktor lama perendaman
Berikut ini merupakan faktorial 23 pada faktor jumlah telur.
Daerah kritis Uji Lanjut LSD
|
nyata
Perhitungan Uji Lanjut LSD
LSD =
,df
LSD =
LSD =
LSD =
1,318
LSD = 3,040
|
| > LSD = |3,346667| > 3,040 artinya terdapat perbedaan yang nyata
| > LSD = |14,94333| > 3,040 artinya terdapat perbedaan yang nyata
nyata
Tabel 3.4.11 output uji lanjut faktor jumlah telur
Lama perendaman
If an interval does not contain zero, the corresponding means are significantly different.
Berdasarkan tabel 3.4.15 bahwa nilai R2 sebesar 69.99% yang artinya bahwa
tinggi cupcake dapat dipengaruhi oleh ketiga factor yaitu jumlah telur, jumlah
tepung, dan jumlah telur*jumlah waktu mixer, dan jumlah telur*jumlah tepung
sebesar 69.70% sedangkan sisanya yaitu 30.1 % dipengaruhi oleh faktor lain.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Adapun kesimpulan dan rekomendasi dari praktikum modul 3 dalam pembuatan
cupcake sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
1. Modul 3 yang telah dilaksanakan tentang percobaan faktorial dapat disimpul
praktikan mampu mengunakan 3 perlakuan yaitu waktu mixer, jumlah telur dan
banyak tepung yang digunakan pada saat pembuaatan cupcake.
2. Dalam teknik random pada modul 3 faktorial ini yakni setiap kelompok
menyetorkan adonan sebanyak 2 capcake dari setiap kelompok tersebut yang akan
di rondom untuk membedakan hasil dari cupcake dengan perbedaan perlakuannya.
3. Analisa yang dilakukan di modul 3 faktorial ini banyak yang di lakukan pada saat
2
menganalisa yakni analisa desain faktor 2 , analisa variansi manual dan minitab,
32 , analisa variansi