Memory
Memory
PENDAHULUAN
Otak merupakan organ manusia dengan berat sekitar 1400 gram dan tersusun oleh
kurang lebih 100 triliun neuron. Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak
besar), serebelum (otak kecil), breinstem (batng otak), dan diensifalon. Otak memiliki
beberapa fungsi salah satunya yaitu penyimpanan memori. Bagian yang berperan dalam
penyimpanan memori ini yaitu hipokampus.
Hipokampus tersebut merupakan salah satu system limbic pada otak. Memori
tersendiri memiliki 2 jenis yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang dimana
pada memori jangka pendek,kemungkinan lupa adalah besar. Namun pada memori jangka
panjang,kemungkinan lupa adalah kecil. Untuk mengubah memori jangka pendek menjadi
jangka panjang perlu dilakukan pengulangan memori jangka pendek tersebut. Perubahan
memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang disebut konsolidasi memori.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
ANATOMI
Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100
triliun neuron. Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak besar),
serebelum (otak kecil), breinstem (batng otak), dan diensifalon.
Pada tepi dalam cerebrum terdapat system limbic dan merupakan dasar dari diencephalon.
Sistem Limbik ini memiliki struktur seperti cincin dan mengelilingi bagian atas dari brain stem
dan corpus callosum. Berikut adalah komponen dari sistem Limbick:
Lobus limbik
Terletak di tepi cerebral cortex pada permukaan medialsetiap hemisphere.
Lobus limbic terdiri dari beberapa bagian :
a. Cingulate gyrus
Terdapat diatas corpus callosum
b. Parahippocampal gyrus
Te r d a p a t d i t e m p o r a l l o b u s b a g i a n bawah
c. Hippocampus
Merupakan bagian parahippocampal gyrus yangmemanjang ke bagian lateral ventricle.
Hippocampus mempunyai banyak hubungan tetapi kebanyakkan tidak langsung dengan
sebagian kortex cerebri seperti halnya dengan struktur basalis sistem limbik amigdala,
hipothalamus, septum dan korpusmamilaria. Hampir setiap pengalaman sensorik
menyebabkan aktivitas setidaknya di beberapa bagian hippocampus dan kemudian
Memori masuk ke dalam otak melalui sinaps ( alur informasi), karena otak belajar
melalui kekuatan sinapsisnya. Dimana hippocampus (sistem limbik), amygdala (pusat
ingatan
bodies berperan
aktif
mengendalikan
didalam
otak.
Tiga
kemampuan
proses
motorik),
dasar
dari
informasi), Storage
mammillary
memori
(penyimpanan)
pengurangan
respon
terhadap
adanya
stimulus
yang
sama
secara
membuka sampai sel postsinaps terdepolarisasi sebagai akibat aktivitas eksitatori yang
lainnya. Masuknya kalsium setelah ekspulsi Mg2+ bermanfaat untuk mengaktifkan jalur
second messenger ca2+ pada neuron postsinaps.Jalur tersebut memicu insersi secara fisik
reseptor AMPA tambahan pada membrane postsinaps.peningkatan reseptor AMPA ini
mengakibatkan sel postsinaps memperlihatkan respon EPSP yang lebih besar oleh pengaruh
pelepasan glutamate dari neuron presinaps. Mekanisme ini berperan untuk membantu
penjagaan LTP. (Sheerwod, 2010)
Selain itu, pada beberapa sinaps, aktivasi second messenger Ca2+
pada neuron
2.3
GANGGUAN MEMORI
Secara fisiologis, memori tersimpan di dalam otak dalam wujud berupa
perubahan sensitivitas dari transmisi sinyal, sebagai akibat dari aktivitas yang telah
dialami sebelumnya.(Guyton, 2006)
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa memori jangka pendek terbentuk dari
mekanisme habituasi dan sensitisasi reseptor neurotransmiter di otak (seperti yang
dipelajari pada siput Aplysia). Sementara itu, memori jangka panjang disebabkan oleh
pembentukan sirkuit neuronal yang baru, peningkatan tempat pelepasan vesikel
neurotransmiter di membran prasinaps, atau perubahan struktur dendrit.
Di dunia kedokteran dikenal beberapa macam gangguan pada fungsi ingatan.
Kebanyakan gangguan fungsi ingatan ini disebabkan oleh :
1. Penyakit degeneratif, terutama Alzheimer dan Huntington
2. Penyalahgunaan alkohol, menimbulkan sindrom Korsakoff
Sindrom korsakoff pada umumnya diakibatkan kekurangan nutrisi, misalnya tiamin.
Gangguan ini disebabkan kekurangan beberapa neurotransmiter, seperti asetilkolin,
GABA, dan glutamat.(Kopelman, 2002)
3. Trauma kepala
4. Gangguan lobus temporal cerebrum dan sistem limbic
5. Ensefalitis, atau inflamasi otak, misalnya akibat infeksi virus herpes dan beberapa
jenis bakteri.
6. Gangguan vaskularisasi cerebrum, termasuk diantaranya pendarahan subarachnoid
7. Kekurangan oksigen, misalnya akibat infark miokard, keracunan CO, dan henti
nafas
8. Tumor kepala
2.3.1
mampu
mengingat,
terjadi.
Contoh
kasus
amnesia
anterograde
adalah
4. Sindrom Wernicke-Korsakoff
Sindrom ini ditemukan oleh seorang fisiolog Rusia, bernama Sergei Korsakoff
pada tahun 1889. Sindrom ini adalah manifestasi dari kekurangan vitamin B 1
(tiamin), atau penyakit beri-beri. Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan juga
menyebabkan sindrom ini.
Sindrom ini menyebabkan penderitanya mengalami hilang ingatan, kesulitan
menceritakan runutan kejadian, menghasilkan cerita yang sesungguhnya tidak
terjadi akibat disorganisasi memori (konfabulasi), dan tidak mampu membentuk
memori baru. Selain itu sindrom ini juga menyebabkan gangguan koordinasi otot
(ataksia), tremor di ekstremitas bawah, dan perubahan kemampuan visual (seperti
pergerakan mata yang tidak normal dan penglihatan ganda). Sindrom ini terkait
erat dengan amnesia anterograde dalam hal informasi deklaratif.10
DAFTAR PUSTAKA
Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama;2009. h 286-93
Sherwood L. Human
physiology:
The
Central
Nervous
System.7 th
ed.Philadelphia:Brooks;2010.p 157-65
Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC;2004.h 154-63
Silbernagl S, Despopoulos A. Color atlas of physiology. 6th ed. Stuttgart: Thieme.
2009
Guyton AC, Hall EJ. Textbook of Medical Physiology: 11th ed. Philadelphia: Elsevier
Inc.; 2006.
Gelder MG. Lopez-Ibor JJ. Andreasen N. New Oxford Textbook of Psychiatry.
Oxford: Oxford University Press; 2004.
Kopelman MD. Disorders of memory. Brain. 2002; (125): 2152-90
World
Helath
Organization.
Viral
encephalitis.
Diunduh
dari:
http://www.who.int/topics/encephalitis_viral/en/index.html. Diakses pada Mei 17
2010
Kasper DL. Fauci AS. Longo DL. Braunwald E. Hauser SL. Jameson JL. Harrison s
Principles of Internal Medicine: 16th edition. New York: McGraw-Hill; 2005.
Marieb EN. Hoehn K. Human anatomy & physiology: 7 th ed. London: Benjamin
Cummings; 2006.
Memory disorders project. Diunduh dari: http://www.gluck.edu/memory/faqs.html.
Diakses pada Mei 17 2010
Ruitenberg A. Breteler MM. Incidence of dementia: does gender make a difference?.
Neurobiology of Aging. 2001; (4): 575-80
University
of
Colorado.
Diunduh
dari:
http://psych.colorado.edu/~campeaus/2022/Week10.pdf. Diakses pada Mei 17 2010
Brust JCM. Nutrition and alcohol-related neurologic disorders. In: Goldman L,
Ausiello D, eds. Cecil Medicine. 23rd ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2007:
chap 443