Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman Komunitas dilihat sebagai klien yang

dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan
proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan : a. Pengkajian b.
Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga c. Perencanaan d. Pelaksanaan e. Evaluasi 1.
Pengkajian Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah : v Care atau inti v
Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas a. Perumahan. Perumahan yang dihuni
penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi
penduduk. b. Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuannya. c. Keamanan dan keselamatan. Bagaimana
keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.
d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan. e.
Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat
atau memantau gangguan yang terjadi. f. Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja
yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan
pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit. g. Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi
komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimum regional, dibawah atau
diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan
sesuai status ekonomi masing-masing. h. Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja
dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak. 2.Diagnosis keperawatan
komunitas dan kelompok Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas
terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen : P ( problem atau
masalah ) E ( etilogi atau penyebab) S (symtom atau menifestasi/ data penunjang) 3.
Perencanaan Perencanaan yang dapat dilakukan adalah : a. Lakukan pendidikan kesehatan
tentang penyakit gangguan kardiovaskuler b. Lakukan demonstrasi keterampilan cara
menangani stress dan teknik relaksasi c. Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah d. Lakukan kerja sama dengan ahli gizi
untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko e. Lakukan kerjasama dengan petugas
dan aparat pemerintah setempat untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila
menjadi penyebab stressor f. Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan 4. Pelaksanaan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
sifatnya : a. Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di
komunitas b. Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan
peningkatan kesehatan c. Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah
gangguan penyakit kardiovaskuler d. Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi
terpenuhinya kebutuhan komunitas. 5. Evaluasi dan penilaian a. Menilai respons verbal dan
nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi b. Mencatat adanya kasus baru yang di
rujuk ke rumah sakit. G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita
Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka konsep duka
cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu : fisiologis, psikilogis,
rohani, perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari
duka cita. Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari
duka cita diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu
rekonstitusi. Intervensi untuk membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita
dapat dikatagerikan sebagai upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).
Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita dimulai
dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul
sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan
dalam kasus duka cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin
bersifat intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran

atau fungsi), interpersonal (misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua),
atau ekstra-personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan
yang dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat didasarkan
pada dua hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor. Modifikasi terhadap respon
duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa pengalaman yang bersifat individual
dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang terdiri dari hubungan antara orang yang berduka
dengan objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan, dan kehadiran sistem pendukung
(support system). Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat pada perasaan duka cita,
seeperti penglaman individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual dan budaya yang
dianut. Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan gagasan
Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya, perkembangan ,
dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada diri seseorang (pengalaman
sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai, kepercayaan spiritual, status fisiologis, batasan
sosial budaya, dan yang lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang
menyusun garis pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masingmasing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana
stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal
membantu sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis
perlawanan bertindak sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang
stabil. Faktor yang lain, seperti pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan
dan duka cita, budaya, dan kepercayaan religius menjadibagian dari struktur dasar individu.
Garis pertahanan dan perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang
menimpa individu (Reed, 1993).
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Aplikasi hubungan perawat-pasien-keluarga
Penggunaan model ini memudahkan perawat disiapkan secara keseluruhan, pendekatan
customer care terpadu dan diarahkan pada tujuan, tetapi juga cocok untuk digunakan
multidisiplin untuk menghindari fragmentasi layanan pelanggan. Model ini mendefinisikan
sistem klien dan klasifikasi stres bahwa semua anggota tim kesehatan dapat memahami dan
menggunakan.
Neuman mengembangkan banyak peralatan untuk memudahkan penggunaan model. Alat-alat
ini termasuk alat untuk penilaian dan intervensi untuk membantu perawat untuk
mengumpulkan dan mensintesis data pelanggan, format untuk pencegahan dan intervensi dan
format untuk penerapan proses keperawatan dalam rangka model sistem Neuman. Format
perawat proses Neuman terdiri dari tiga langkah: diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan
dan hasil perawat. Diagnosis keperawatan adalah untuk mendapatkan database yang
komprehensif yang dapat ditentukan perubahan kesejahteraan. Kemudian menetapkan tujuan
negosiasi perubahan untuk memperbaiki perubahan kesejahteraan resep dengan klien. Para
perawat keperawatan hasil intervensi ditentukan dengan menggunakan satu atau lebih dari
tiga mode pencegahan dan intervensi.

Anda mungkin juga menyukai