Anda di halaman 1dari 4

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhof

Posted on 22/10/2014 by Dickson Kho in Teori Elektronika // 1 Comment

Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhof Hukum Kirchhoff merupakan salah


satu hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus dan
tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh
seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887)
pada tahun 1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1
dan Hukum Kirchhoft 2.
Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhof 1
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan
arah arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering
disebut juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoffs Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan

rangkaian sederhana dibawah ini :


Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :

I1 + I 2 + I 3 = I 4 + I 5 + I 6

Contoh Soal Hukum Kirchhof 1


Dari rangkaian diatas, diketahui bahwa
I1 = 5A
I2 = 1A
I3 = 2A
Berapakah I4 (arus yang mengalir pada AB) ?
Penyelesaian :
Dari gambar rangkaian yang diberikan diatas, belum diketahui apakah arus I4
adalah arus masuk atau keluar. Oleh karena itu, kita perlu membuat asumsi
awal, misalnya kita mengasumsikan arus pada I4 adalah arus keluar.
Jadi arus yang masuk adalah :
I2 + I3 = 1 + 2 = 3A
Arus yang keluar adalah :
I1 + I4 = 5 + I4
3 = 5 + I4
I4 = 3 5
I4 = -2
Karena nilai yang didapatkan adalah nilai negatif, ini berbeda dengan asumsi kita
sebelumnya, berarti arus I4 yang sebenarnya adalah arus masuk.
Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhof 2
Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk
menganalisis tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada
suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan
Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoffs Voltage Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol

Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2, silakan lihat rumus dan
rangkaian sederhana dibawah ini :
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

Contoh Soal Hukum Kirchhof

Perhatikan rangkaian diatas, nilai-nilai Resistor yang terdapat di rangkaian


adalah sebagai berikut :
R1
R2
R3
V1
V2

=
=
=
=
=

10
20
40
10V
20V

Berakah arus yang melewati resistor R3 ?

Penyelesaian :
Di dalam rangkaian tersebut, terdapat 3 percabangan, 2 titik, dan 2 loop bebas
(independent).
Gunakan Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff) untuk persamaan pada titik A
dan titik B
Titik A :
Titik B :

I1 + I2 = I3
I3 = I1 + I2

Gunakan Hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff) untuk Loop 1, Loop 2


dan Loop 3.
Loop 1 :
Loop 2 :
Loop 3 :

10 = R1 x I1 + R3 x I3 = 10I1 + 40I3
20 = R2 x I2 + R3 x I3 = 20I2 + 40I3
10 20 = 10I1 20I2

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa I3 adalah hasil dari penjumlahan I1


dan I2, maka persamaannya dapat kita buat seperti dibawah ini :
Persamaan 1 :
Persamaan 2 :

10 = 10I1 + 40(I1 + I2) = 50I1 + 40I2


20 = 20I2 + 40(I1 + I2) = 40I1 + 60I2

Jadi saat ini kita memiliki 2 persamaan, dari persamaan tersebut kita
mendapatkan nilai I1 dan I2 sebagai berikut :
I1 = -0.143 Ampere
I2 = +0.429 Ampere
Seperti yang diketahui bahwa I3 = I1 + I2
Maka arus listrik yang mengalir pada R3 adalah -0.143 + 0.429 = 0.286 Ampere
Sedangkan Tegangan yang melewati R3 adalah 0.286 x 40 = 11.44 Volt
Tanda Negatif (-) pada arus I1 menandakan arah alir arus listrik yang diasumsikan
dalam rangkaian diatas adalah salah. Jadi arah alir arus listrik seharusnya
menuju ke V1, sehingga V2 (20V) melakukan pengisian arus (charging) terhadap
V1.

Anda mungkin juga menyukai