Anda di halaman 1dari 3

Jawaban pertanyan di Blog www.hamdireza.blogspot.

com
1. Sesuai dengan Tugas Akhir atau Skripsi masing-masing.
2. Single Line Diagram dan Wiring Diagram
Single line diagram secara bahasa artinya adalah diagram satu garis, maksudnya
adalah dimana 3 fasa (R,S dan T) digambarkan atau diwakili oleh satu garis.
Perbedaannya dengan wiring diagram adalah kalau wiring diagram setiap fasanya
diwakili oleh satu garis, jadi untuk wiring diagram 3 fasa berarti diwakili oleh 3 garis
masing-masing untuk RS dan T.
Dalam penggunaannya, Single line diagram dipakai untuk pembacaan diagram aliran
listrik dalam skala bear, seperti diagram aliran listrik dari pembangkit, transmisi
sampai dengan distribusi sekunder seperti rumah tangga. Atau single line diagram
suatu pabrik atau industri yang diambil dari saluran distribusi primer, dll. Untuk
penggunan wiring diagram dipakai untuk menggambarkan aliran listrik secara detail
untuk setiap fasanya. Contoh wiring diagram starting motor Star-Delta, disini terlihat
secara jelas perubahan lilitan atau belitan motor 3 fasa untuk RST nya jadi harus
dipakai wiring diagram, karena single line diagram tidak bisa dipakai untuk
menggambarkan rincian Star-Delta tersebut.
3. Kenapa dalam single line diagram rating tegangannya dinaikkan atau diturunkan?
Dalam single line dapat diketahui bahwa rating tegagan pada saluran transmisi,
distribusi tidaklah sama, mari diperhatikan contoh Single line sebagai berikut.
GG

GGGG

Transmisi
150 kV

GGGG

Transmisi
500 kV

Distribusi
Distribusi
Sekunder
GGGG Primer GGGG

kV tegangan 380V
Dari gambar contoh single line diagram diatas dapat dilihat bahw20rating

dinaikkan terlebih dahulu sebelum masuk ke saluran transmisi dan sebaliknya


diturunkan (step down) sebelum masuk ke saluran distribusi (Primer dan sekunder).
Untuk rating tegangan pembangkit masing-masing unit tidaklah sama tergantung pada
kapasitas pembangkit tersebut, kita contohkan pembangkit 6-20kV.
Besar tegangan listrik pada saluran udara adalah :
SUTR Saluran Udara Tegangan Rendah 380 V
SUTM Saluran Udara Tegangan Menengah 20kV
SUTT Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV
SUTET Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500kV
Tujuan dinaikkannya tegangan pada saluran Transmisi diantaranya adalah :
Mengurangi rugi-rugi daya, karena jika tegngan dinaikkan, arus akan kecil (P=VI)
sehinga dengan arus kecil, mengakibatkan tidak panas dan loses pun bisa
dihindari.

Meningkatkan efisiensi dari segi biaya, semakin besar arus maka semakin besar
diameter atau luas permukaan penghantar, dengan semakin kecil arus maka

diameter penghantar tidak besar,


4. Segitiga Daya
Dalam segitiga daya terdapat Daya Aktif, Daya Reaktif dan Daya Semu
Daya Aktif
P =V I Cos pi = Watt
Daya Reaktif Q = V I Sin pi = VAR
Daya Semu S = V I
= VA
Power faktor adalah faktor daya, bisa diartikan dngan besar nilai efisiensi daya yang
termaksimalkan oleh beban (Ddaya Aktif), semakin besar nilai faktor daya, maka
semakin bagus, semakin besar nilai daya yang bisa termaksimalkan.
5. Generator
Adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi mengkonversi energi dari energi gerak
(mekanik) ke energi listrik (elektrik). Macam-macam generator adalah genertor AC
dan generator DC. Untuk generator AC dibagi menjadi Generator Sinkron dan
Generator Asinkron (Induksi). Untuk lebih detilnya teman2 bisa baca dari referensi
lain ya. Sistem proteksi generator diantaraya adalah Over Current Relay, Over dan
Uder frekuensi Relay, Over current relay, Over/under Voltage Relay, Differensial
Relay, Directional Relay, dll.
6. Transformator
Adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi mengkonversi energi dari listrik AC ke
listrik AC dengan menaikkan/menurunkan tegangan. Prinsip kerjanya adalah induksi
elektro magnetik. Sistem proteksi pada trafo diantaranya adalah Bucholtz relay,
Thermal relay, OCR, GFR, Differential Relay, dll Aplikasinya diantaanya adalah pada
saluran distribusi/transmisi, gardu induk, dll
7. Motor
Adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi mengkonversi energi dari energi listrik
menjadi energi gerak. Motor sama spt generator, ada motor Dc dan motor AC, dan
untuk motor AC dibagi lagi menjadi Motor Sinkron dan Motor induksi. Sebuah motor
bisa bertindak sebagai generator dan sebaliknya, tergantung dari energi apa input dan
energi apa outputnya.
8. Switchgear
Switchgear berfungsi ebagai pemutus salran listrik. Switchgear adalah sebuah
peralatan listrik yang terdiri atas pemutus (CB), lampu indikator, relay proteksi,
kontrol sistem, busbar, dll. Jenis switchgear bisa dibagi berdasarkan tegangan (LV,
MV, HV) dan berdasarkan jenis CB yang digunakan, ada CB yang digunakan adalah
dengan media Udara (ACB), Vakum (VCB), Minyak (OCB), hingga Gas SF6 (GCB).
Penggunaan switchgear berbeda-beda sesuai dengan spesifikasi beban, lingkungan
dan kebutuhan.

9. MCC
MCC adalah Motor Control Center dimana fungsinya adalah sistem pengendalian
motor terutama untuk starting dengan tujuan mencegah arus starting yang besar,
karena arus starting motor bisa mencapai beberapa kali dari arus rating atau
nominalnya, jadi untuk mencegah I starting yang tinggi diguanakanlah MCC sesuai
dengan kebutuhan dan spesifikasinya.
Ada banyak jenis MCC dengan macam2 prinsip kerjanya, diantaranya adalah sbb
DOL (Direct On Line)
DOL ini adalah starting motor yang paling sederhana, Cuma ON/OFF motor
secara langsung tanpa kontrol khusus, MCC ini dipakai untuk motor berkapasitas
kecil dan arus startingnya tidak terlalu berpengaruh terhadap beban listrik lainnya.

Contoh : Kipas angin


Star Delta
Star delta ini dipakai untuk motor dengan kapasitas lebih besar, pada MCC ini
dipakai Star terlebih dahulu karena pada Star, hambatan belitannya lebih besar
daripada delta sehingga arus starting saat penggunaan star lebih kecil daripada

setelah perubahan belitn ke delta.


VSD (Variable speed drive)
Pada VSD ini, pengaturan pengasutan motor dengan cara mengatur input
frekuensi yang akan diberikan kepada motor, bisa untuk motor 1 atau 3 fasa.
Prinsip kerja MCC ini adalah
Input AC >> Rectifier >> Inverter >> Motor
Pada prinsip ini, frekuensi diatur naik secara bertahap sehingga motor tidak
langsung berputar cepat, seperti pada rumus Nr = 120 f/p

Auto Transformator
Untuk MCC jenis ini, input tegangan motor tidaklangsung diberikan full 100%,
namun tegangan dinaikkan secara bertahap, misalnya motor 3 phasa 380V,
sebelum input motor terdapat trafo otomatis yang mengatur tegangan dengan
perubahan Tap, sehngga tegangan naik dengan bertahap dan arus starting juga
tidak langsung full naik 100%, namun naik secara bertahap.
Dari ke 4 MCC diatas, yang terbaik adalah VSD namun VSD ini paling mahal dan

penggunaan MCC ini disesuaikan dengan kapasitas motor dan kebutuhan.


10. Contoh soal
Untuk perhitungan soal ini sementara disimulasikan dengan ETAP dulu ya, saya
belum buat perhitungannya, tapi secara umum pergunakan rumus P=VI Cos pi. Okey

Anda mungkin juga menyukai