Manajemen Proyek "Organisasi"
Manajemen Proyek "Organisasi"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdirinya suatu organisasi tentu dilandasi dengan adanya suatu tujuan, yaitu
sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Penjelasan oleh Wendell French, bahwa
pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, dalam arti
pengembangan organisasi adalah suatu usaha yang bersifat berkelanjutan dan suatu
kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan.
Organisasi ditandai adanya kepemimpinan, dan hal ini termasuk ke dalam salah
satu faktor penting bagi keorganisasian. Teori organisasi menjelaskan bagaimana
organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi bisa
dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan organisasi (Stephen P. Robbins, 1994).
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem kerjasama antara dua orang atau lebih maupun
penugasan beberapa individu pada fungsi pekerjaan yang harus dilakukan secara sadar
dimaksudkan untuk mencapai tujuan. Sedangkan teori organisasi adalah disiplin ilmu
yang mempelajari struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek
deskriptif maupun perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori organisasi menjelaskan
bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana
organisasi bisa dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan organisasi (Stephen P.
Robbins, 1994).
Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan melalui
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pimpinan dengan
organiasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan denisi di atas
dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3 elemen pokok, yaitu:
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
3. Struktur organisasi itu sendiri
klasik
ini
dikembangkan
pula
oleh
Henry Fayol.
Ia
mencoba
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kesatuan komando
Kesatuan arah
Mendahulukan kepetingan umum diatas kepentingan pribadi
Remunerasi (gaji sesuai pekerjaan)
Sentralisasi
Rantai scalar (garis wewenang)
Tata tertib
Keadilan
Stabilitas masa kerja para pegawai
Inisiatif
kondisi pokok yaitu meliputi kekuasaan, salin melayani, doktrin, serta disiplin.
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
1. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
2. Proses skalar dan fungsional (proses pertumbuhan secara vertikal dan horizontal)
3. Struktur (hubungan antar kegiatan)
4. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan)
2.3 Teori Organisasi Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran neoklasik disebut juga dengan Teori
hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan
merupakan suatu penyempurnaan. Teori ini menekankan pada pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja. Salah tokoh
neoklasik pencetus Psikologi Industri, Hugo menulis sebuah buku Psychology and
Industrial Effeciency tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen
ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan
karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor
social dan budaya terhadap organisasi (Moekijat, 2005).
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di
Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Electric di Cicero yang
disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan Elton Mayo
seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan
insentif upah dan kondisi kerja karyawan dipandang sebagai faktor penting peningkatan
produktifitas (Amirullah, dkk. 2003).
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya tiga aspek, yaitu:
1. Partisipasi
2. Perluasan kerja
3. Manajemen bottom up
Tokoh teori ini diawali oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar
manusia (human relation school), memandang organisasi sebagai suatu hal terdiri dari
tugas-tugas dari sisi manusia dibanding sisi mesin (teori organisasi klasik). Pada masa ini
dilakukan percobaan yang menyangkut rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya
hari kerja dan waktu kerja dalam seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana
upah individual dibandingkan dengan upah kelompok. Disimpulkan bahwa norma sosial
kelompok merupakan kunci penentu perilaku kerja seseorang.
Kemudian Hawthorne mempersatukan pandangan Taylor, Fayol, dan Weber
dengan kesimpulan bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama. Pendapat yang sama
dikemukakan oleh Chester Barnard, yang menawarkan ide-ide dalam The functions of
the executive, yaitu ia menentang pandangan klasik yang mengatakan bahwa wewenang
harus didefinisikan sesuai dengan tanggapan dari bawahan, ia mengusulkan agar peran
utama seorang manager adalah memperlancar komunikasi dan mendorong para bawahan
untuk berusaha lebih keras (Moekijat, 2005).
Tokoh lainnya Douglas McGregor, menyatakan bahwa ada dua pandangan tentang
manusia, teori X pandangan negatif dan teori Y pandangan positif. Kesimpulannya adalah
pandangan seorang manajer tentang sifat manusia didasarkan atas pengelompokan asumsi
tertentu, dan manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap bawahanya
sesuai asumsi tersebut. Dengan demikian teori Y lebih disukai dan asumsi tersebut harus
dapat membimbing para manajer dalam merancang organisasi dan memotivasi para
pegawainya.
pemegang
pekerjaan dapat menjadi ahli dalam pekerjaan masing-masing. Strategi ini dikenal
dengan prinsip spesialisasi
2. Setiap anggota hanya bertanggung jawab secara langsung kepada seorang atasan
yang disebut dengan prinsip hierarki
3. Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi. Hal
demikian disebut prinsip loyalitas
4. Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak pandang bulu, tidak membeda-bedakan
status social atau pilih kasih. Strategi ini dinamakan prinsip impersonal
5. Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurut suatu sistem
tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan
prinsip uniformitas.
Teori ini juga dikembangkan oleh Max Weber dengan istilah teori birokrasi. Weber
telah mengembangkan sebuah model structural yang ia katakan sebagai alat yang paling
efesien bagi organisasi-organisasi untuk mencapai tujuannya yang disebut dengan istilah
birokrasi. Birokrasi ditandai dengan adanya pembagian kerja, hierarki wewenang yang
jelas, prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci, serta hubungan yang tidak
didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal) dalam organisasi.
Teori hubungan antara manusia atau the human relations theory, dikatakan hubungan
kemanusiaan apabila hubungan tersebut dapat memberikan kesadaran dan pengertian
sehingga pihak lain merasa puas. Pengertian tersebut dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu hubungan manusia secara luas dan secara sempit. Dalam arti luas hubungan
kemanusiaan adalah hubungan antara hubungan seseorang dengan orang lain yang terjadi
dalam suatu situasi dan dalam semua bidang kegiatan. Sedangkan dalam arti sempit
hubungan kemanusiaan adalah hubungan seseorang dengan orang lain dalam suatu
organisasi atau kantor, yang bertujuan memberikan kepuasan hati para pegawai sehingga
mempunyai scmangat kerja yang tinggi, kerjasama, disiplin baik, serta loyalitas yang
tinggi dan motivasi yang tinggi.
10
Jadi intinya adalah hubungan yang bersifat lahiriah, sedang hubungan kemanusiaan
lebih bersifat psikologis. Teori ini berasal dari anggapan bahwa organisasi dapat diurus
dengan baik dan dapat mencapai sasaran apabila di dalam organisasi hubungan antar
pribadi yang serasi yaitu berupa hubungan pemimpin yang setingkat, antara pimpinan dan
bawahan. Teori ini mengakui pentingnya hubungan antar pribadi yang harmonis, ialah
hubungaan yang didasarkan atas kerukunan, kekeluargaan, hormat-menghormati, dan
saling menghargai serta melengkapi antara satu dengan lainnya, sehingga kekeluargaan
merupakan unsur yang melekat pada teori ini (Gibson, dkk., 1987).
2.6 Teori Organisasi Administrasi
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol (1841-1925), yang merupakan seorang
industrialis asal Perancis. Pada tahun 1916 menulis sebuah buku Admistration
industrielle et Generale diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan baru dipublikasikan di
Amerika pada tahun 1940. Kegiatan manajerial atau Fayols Functionalism, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
Perencanaan
Pengorganisasian
Pemberian perintah
Pengkoordinasian
Pengawasan
James D. Mooney dan Allen Reily menerbitkan sebuah buku Onward Industry,
dimana inti dari pendapat mereka adalah koordinasi merupakan faktor terpenting dalam
perencanaan organisasi (Amirullah, dkk. 2003).
2.7 Teori Manajemen Ilmiah
Teori ini dikembangkan tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Definisi
manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi serta analisa dan
pemecahan masalah organisasi, atau seperangkat mekanisme untuk meningkatkan
efesiensi kerja. Frederick Winslow Taylor menuangkan ide dalam tiga makalah,
diantaranya yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management dan
Testimony before the Special House Comitte.
Berdasarkan ketiga makalah tersebut lahir sebuah buku Scientific Management.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek
manajemen modern maka Frederick Winslow Taylor dijuluki sebagai Bapak Manajemen
Ilmiah. Empat kaidah manajemen menurut Frederick W. Taylor ialah:
1. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu
pengetahuan
2. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
11
3. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara
ilmiah perlu intregasikan
4. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat
manajemen ilmiah (Gibson, dkk., 1987).
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, dkk., 2003, Perilaku Organisasi, Penerbit Bayumedia, Malang.
Fayol, Henry., 1949, General Principles of Management and Classics of
Organization Theory, Publishing Company Pacific Grove, California.
Gibson, dkk., 1987, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, Edisi Kelima, Jilid
1, Alih Bahasa Djarkasih, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Moekijat, 2005, Pengembangan Organisasi, Penerbit Mandar Maju, Bandung.
Robbins, Stephen P., 1994, Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi,
Edisi Ketiga, Alih Bahasa Jusuf Udaya, Penerbit Arcan, Jakarta.