Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul Hak dan Kewajiban Warga Negara berdasarkan UUD
1945.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian hak,
pengetian kewajiban, pengertian warga negara, asas kewarganegaraan dan hak
kewajiban warga Negara berdasarkan UUD 1945. Akhirnya saya sampaikan terima
kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca pada
umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
Jakarta, 1 September 2015
Penyusun
I
Daftar Isi
Kata PengantarI
Daftar Isi.II
Bab I Pendahuluan.1
Bab II Contoh kasus20
Bab III Penutup44
Daftar Pustaka..45
II
Bab I
PENDAHULUAN
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap
manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup
hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga
merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah
sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama
dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih
diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum
reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita
hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang
lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap
orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada
diri kita sendiri
dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan Negaranegara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu
tertib hukum yang baru.
o Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut
hak yuridis melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi,
o 5
o politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi
kedua menunjukan perluasan pengertian konsep dan
cakupan hak asasi manusia. Pada masa generasi
kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan
sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak
sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
8
pertanggung jawabannya dimuka hukum(Mansyur
Effendi,1994).
11
2. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus
1950, berlaku konstitusi Republik Indonesia
Serikat
3. Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku
UUD 1950
4. Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku
Kembali UUD 1945.
tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang
menjadi pijakannya.
14
15
Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan
secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan,
pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan
penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau
perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang
melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional,
penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara
paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara
paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara,
penganiayaan terhadap satu kelompok tertentu atau
perkumpulan yang didasarkan pada persamaan paham politik,
ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau alasan
lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang
menurut hukum internasional, penghilangan orang secara paksa,
dan kejahatan apartheid.
Pelanggaran HAM ringan
18
Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :
1. Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau
antarsuku(konflik sosial).
2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri
atau anggota masyarakat yang tertangkap basah melakukan
perbuatan asusila.
3. Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak
puas dengan kebijakan yang ada.
19
BAB II
CONTOH KASUS
PELANGGARAN HAM RINGAN
1. KASUS PENCEMARAN NAMA BAIK
Kasus ini terjadi pada seorang
ibu rumah tangga bernama Prita
Mulyasari, mantan pasien Rumah
Sakit Omni Internasional Alam Sutra
Tangerang. Saat dirawat Prita
Mulyasari
tidak
mendapatkan
kesembuhan, malah penyakitnya
bertambah parah. Pihak rumah sakit tidak memberikan
keterangan yang pasti mengenai penyakit serta rekam medis
yang diperlukan pasien. Kemudian Prita Mulyasari Vila - warga
Melati Mas Residence Serpong ini - mengeluhkan pelayanan
rumah sakit tersebut lewat surat elektronik yang kemudian
menyebar ke berbagai mailing list di dunia maya.
Akibatnya, pihak Rumah Sakit Omni Internasional marah,
dan merasa dicemarkan. Lalu RS Omni International
mengadukan Prita Mulyasari secara pidana. Sebelumnya Prita
Mulyasari sudah diputus bersalah dalam pengadilan perdata.
Kejaksaan Negeri Tangerang telah menahan Prita Mulyasari di
Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang sejak 13 Mei 2009
20
21
Tanggapan :
Menurut kami, kasus di atas merupakan salah satu contoh
kasus pelanggaran HAM yang bersifat ringan dimana tidak
terdapat korban jiwa atau tindak kekerasan yang berlebihan.
Kasus diatas dikategorikan sebagai kasus pelanggaran
HAM, diakibatkan adanya pelanggaran terhadap pasal 27 ayat 3
Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE) yang berbunyi : "Setiap orang
dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama
baik." Pasal ini dilanggar oleh Prita Mulyasari yang dianggap
mencemarkan nama baik RS Omni Internasional di dunia maya.
Namun, menurut pendapat kami bahwa sebenarnya yang
menjadi korban pelanggaran HAM tersebut adalah Prita
Mulyasari, dimana adanya pihak yang menghalangi hak
kebebasan dirinya untuk menyampaikan pendapat di dunia
maya. Menurut kami, untuk kasus seperti itu, terlalu berlebihan
jika hanya karena menulis surat elektronik harus mendapat
hukuman 6 tahun penjara.
22
23
Misteri penyebab kematian Afriand Caesary Alirhami, siswa
SMA Negeri 3 Jakarta menemui titik terang dimana hasil visum
polisi menyatakan kematian korban akibat pukulan benda
tumpul. Hingga kini, polisi masih menunggu hasil visum korban
seluruhnya guna proses penyelidikan selanjutnya terkait dugaan
adanya aksi penganiayaan terhadap korban.
24
Kelas II SMA 3 Setiabudi. Dari kelima tersangka, 4 pria dan
1 wanita.
Mereka berperan sebagai pembina siswa yang melakukan
kegiatan pecinta alam. Panggilan pemeriksaan kelimanya hari
ini jam 10, imbuhnya. Rikwanto menambahkan, penetapan
status tersangka terhadap kelimanya itu dilakukan setelah
penyidik Polres Jaksel melakukan pemeriksaan terhadap saksisaksi. Polisi juga melakukan rekonstruksi mini di TKP, yang
diperankan oleh pemeran pengganti oleh siswa yang ikut dalam
kegiatan tersebut.
Tanggapan:
Sebagai siswa yang sedang mengikuti kegiatan pelantikan
untuk menjadi anggota pecinta alam dan ternyata malah dianiaya
oleh para seniornya adalah sebuah tindakan yang melanggar
HAM karena meliputi pemukulan dan penganiayaan hingga
menghilangkan nyawa walaupun tujuannya belum sampai ke
tahap ini. Terlebih lagi yang menganiaya anak tersebut bukan
hanya satu lawan satu melainkan lima lawan satu dan mereka
tidak boleh membiarkan anak tersebut melawannya maka hal ini
sudah termasuk bulliying. Sebenarnya para penganiaya ini tidak
26
jilbab dan menggunakan celana pendek ketika berolahraga.
Alasan yang digunakan adalah karena olahraga mengharuskan
memakai pakaian yang membuat leluasa dalam bergerak.
Peristiwa pengusiran siswa tersebut akhirnya memicu
gelombang demonstrasi yang besar-besaran dari umat Islam di
Prancis untuk menuntut kebebasan. Akhirnya, pemerintah
mengeluarkan kebijaksanaan pada 2 November 1992 yang
memperbolehkan para siswi muslimah untuk mengenakan jilbab
di sekolah-sekolah negeri.
Meski demikian, bukan berarti gerakan anti jilbab berakhir.
Pada akhir tahun 2002, seorang pekerja wanita muslim bernama
Dalila Tahiri, dipecat perusahaan tempatnya bekerja lantaran
menolak menanggalkan jilbab yang dikenakannya saat bekerja.
Padahal dirinya telah bekerja ditempat tersebut selama 8 tahun.
Selama itu pula jilbab yang dikenakannya tidak menimbulkan
masalah apapun, baik dalam kualitas pekerjaannya ataupun
hubungan baiknya dengan sesama pekerja. Kebijakan yang
secara tiba-tiba diterapkan oleh perusahannya itu dipicu oleh
tragedi 11 September yang mengguncang Amerika Serikat tahun
2001. Tidak hanya itu, bahkan seorang anggota tim juri
27
28
29
PELANGGARAN HAM BERAT
1. KASUS STPDN
Belum usai pilu peristiwa kekerasan hingga berujung kematian
di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, pendidikan pemerintah
kembali
tercoreng
akibat
sistem
liar
senioritas.
Lima Praja putri Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
harus dilarikan ke rumah sakit, setelah mengikuti kegiatan
civitas yang berujung adu jotos antara senior dan junior.
Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan di rumah sakit,
kelimanya dipastikan terkena cairan asam, dua di antaranya
positif menderita pengelupasan epitel kornea mata. Namun
anehnya, pihak kampus membantah semua hasil pemeriksaan
rumah
sakit.
Berikut lima kisah di balik kekerasan Praja IPDN disiram air
keras:
1 Cekcok berujung penyiraman air keras
Kejadian mengerikan tersebut bermula dari kegiatan para civitas
akademika IPDN ke Gunung Manglayang, Cileunyi, Kabupaten
Bandung, pada Minggu 27 April lalu sore.
30
31
Selebihnya mengalami iritasi di permukaan mata.
33
39
40
41
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dalam realita kehidupan bangsa ini, masih banyak terjadi
pelanggaran HAM, baik dilakukan oleh warga negara terhadap
warga negara ataupun negara terhadap warga negaranya sendiri.
Dapat dicontohkan seperti peristiwa pembunuhan,
penganiayaan, pemerkosaan, penculiakan dan tindak
diskriminatif serta pemaksaan kehendak dari yang kuat terhadap
pihak yang tidak berdaya.
2. SARAN
Jadi janganlah jikalau hanya masalah kecil itu di besarbesarkan hingga terjadi kericuhan yang dapat merugikan dan
membunuh orang banyak.
Hindarilah perbuatan main hakim sendiri tanpa mencarii
tahu sebab dan akibat dari perbuatannya.
Dan mari bersama kita bangun Indonesia sebagai negri
yang aman, negeri yang adil dan negeri yang sentosa.
44
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahpknkasuspelanggaranham.blogspot.com/
Buku Kerja Siswa Pendidikan Kewarganegaraan, SMA/MA,
kelas X, penerbit MEDIATAMA, tahun 2012
Wikipedia
Google search engine
45