Anda di halaman 1dari 16

ENERGI PANAS BUMI / GEOTHERMAL

Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam
inti bumi. Istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani dimana kata, "geo", berarti bumi dan, "thermos", berarti panas, menjadi
geothermal yang juga sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari
berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal
melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan
dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat ini. Namun, sangat sedikit dari total
energi panas bumi yang dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-batas
tektonik
yang
menguntungkan
untuk
dieksploitasi.
Pembangkit listrik geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia, dan negara yang terbesar di dunia dalam hal
kapasitas instalasi energi panas bumi adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik
tenaga panas bumi yang memproduksi lebih dari 3000 MW.
Amerika Serikat juga merupakan lokasi bagi kompleks pembangkit listrik tenaga geothermal terbesar di dunia, terletak di
Geysers, California. Namun, Amerika Serikat hanya memperoleh sekitar 0,3% pasokan listriknya dari pembangkit listrik panas
bumi, bahkan meskipun negara ini merupakan negara terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi geothermal.
Energi geothermal tidak hanya digunakan untuk pembangkit listrik tetapi juga untuk tujuan pemanasan. Di banyak daerah di
seluruh dunia, pemanasan geothermal adalah cara yang lebih ekonomis untuk memanfaatkan energi panas bumi dibandingkan
dengan
pembangkit
listrik
geotermal.
Energi geothermal tersedia 24-7 dan karenanya tidak memiliki masalah intermitten (tidak kontinyu) seperti energi surya dan
angin. Setelah dibangun, pembangkit listrik geothermal membutuhkan biaya pemeliharaan yang relatif rendah, dan tidak
memerlukan banyak sumber daya air. Namun, memerlukan biaya modal yang tinggi untuk pengeboran. Pengeboran sumur
geothermal menyumbang lebih dari setengah dari biaya modal.
Energi geotehermal memiliki lebih dari cukup potensi untuk memainkan peran penting di pasar energi global masa depan.
Kemajuan teknologi dan iptek harus membantu membuat biaya modal untuk proyek panas bumi menjadi turun sehingga listrik
tenaga geothermal terjangkau di berbagai area di seluruh dunia.

Bagaimana Energi Geothermal Diproduksi


Bayangkan pusat Bumi. Bagian ini sangat panas sehingga dapat mencairkan batu dengan cukup mudah. Nah, bila Anda pergi
menuju kerak bumi, suhu akan lebih tinggi dan lebih tinggi. Menurut perkirakan, untuk kira-kira setiap empat puluh meter
(belum sampai setengah panjang lapangan sepak bola), suhu naik sekitar tiga puluh empat derajat Fahrenheit. Akibatnya adalah
batu-batu yang panas di bawah permukaan bumi ikut memanaskan air sehingga terjadilah peguapan. Untuk memanfaatkannya,
kemudian dibuat lubang dengan cara mengebor ke daerah panas bumi pada kedalaman tertentu sehingga uap air dapat
terbebaskan.
Selama proses, di stasiun panas bumi dibor lubang seperti disebutkan di atas dan dibuat sumur injeksi dimana air dingin
dipompakan ke sumur. Air dingin ini kemudian dialirkan melewati batu panas dan kemudian tekanan digunakan untuk
mengeluarkan air kembali. Setelah air panas mencapai permukaan, air tersebut berubah menjadi uap, yang kemudian

dimanfaatkan sebagai sumber daya. Nah, uap yang sudah dibersihkan dan disaring lalu digunakan untuk menggerakkan turbin
listrik, yang pada gilirannya akan mengahasilkan energi listrik.
Kelebihan Energi Geothermal
Bila pembangkit listrik memanfaatkan tenaga panas bumi dilakukan dengan cara yang benar, tidak ada produk samping yang
berbahaya
bagi
lingkungan.
Pemerhati
lingkungan
pasti
akan
menyukainnya!
Pada proses produksi, tidak digunakan bahan bakar fosil. Selain itu, energi geothermal tidak menyebabkan efek rumah kaca
apapun. Setelah pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal, hanya ada sedikit pemeliharaan. Dalam hal konsumsi
energi, pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit energi mandiri. Keuntungan lain untuk energi geothermal adalah
bahwa
pembangkit
listrik
tidak
harus
yang
besar
untuk
melindungi
lingkungan
alam.

Kekurangan Energi Geothermal


Ada beberapa kekurangan pada energi geothermal. Pertama, Kita tidak bisa membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di
sembarang lahan kosong di suatu tempat. Daerah tempat pembangkit energi geothermal yang akan dibangun harus mengandung
batu-batu panas yang cocok pada kedalaman yang tepat untuk pengeboran. Selain itu, jenis bebatuannya harus mudah untuk dibor
ke dalam. Hal ini penting untuk menjaga area sekitar karena jika lubang dibor dengan tidak benar, maka mineral dan gas yang
berpotensi membahayakan bisa menyembur dari bawah tanah. Pencemaran dapat terjadi karena pengeboran yang tidak tepat di
stasiun panas bumi. Dan juga, memungkinkan pula pada suatu area panas bumi tertentu terjadi kekeringan.
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi :
1. Energi panas bumi uap basah
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat
digunakan langsung untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan
termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang harus
dipisahkan terlebih dulu sebelumdigunakan untuk menggerakkan Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air
panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar
ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang
telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke
dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.
2. Energi panas bumi air panas
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut brine dan mengandung banyak
mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan
penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan
sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat
penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi uap panas
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya.
3.Energi panas bumi batuan panas
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat berkontak dengan sumber panas bumi
(magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan
menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber
batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran
khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.
Potensi Panas Bumi
Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu : sumber daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi
lagi menjadi subkelas-subkelas.
Kriteria sumber daya terdiri dari :
1. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif dimana luas reservoir dihitung dari data geologi yang
tersedia dan rapat dayanya berdasarkan asumsi.
2. Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data dasar hasil survei regional geologi, geokimia dan geofisika.
Luas daerah prospek ditentukan berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan geologi, sementara penentuan suhu berdasarkan
geotermometer.
Kriteria cadangan terdiri dari :

1. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir serta parameter fisika
batuan dan fluida dilakukan berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan dalam bentuk model tentatif.
2. Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada
data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan, fluida dan suhu reservoir diperoleh dari
pengukuran langsung dalam sumur.
3. Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang berhasil mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan
ketebalan reservoir didasarkan kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan dan
fluida serta suhu reservoir didapatkan dari data pengukuran langsung dalam sumur dan atau laboratorium.
Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi
menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan
pada kondisi yang berbeda-beda.
1.

Dry Steam Power Plants

Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) lang-sung diarahkan ke turbin dan
mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke
dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana
saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang ada di Geysers,
California Utara.
2.

Flash Steam Power Plants

Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber
pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialir-kan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah
sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-

aktifkan generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai ma-suk kembali ke reservoir melalui
injection well. Con-toh dari Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.
3.

Binary Cycle Power Plants (BCPP)

BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP
air panas atau uap panas yang berasal dari sumur pro-duksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi
digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemu-dian menjadi
panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan
selanjutnya menggerakkan genera-tor untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger
inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi
tidak ada yang dilepas ke atmosfer.
Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu ren-dah yaitu 90-1750C. Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini
ada di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Di-ablo geothermal field, USA. Diperkirakan pembangkit
listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.
Potensi Panas bumi Di Indonesia

Manifestasi panas bumi diindonesia yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Pulau Sulawesi, Halmahera dan Irian Jaya, ini menunjukkan betapa besarnya
kekayaan energi panas bumi yang tersimpan di dalamnya.

PEMANFAATAN GEOTHERMAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP LINGKUNGAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah


Dewasa ini, kehidupan kita semakin terbantu dengan diciptakannya berbagai macam teknologi yang dapat
memudahkan dan melancarkan kinerja kita, sehingga waktu lebih efisien. Teknologi mulai dari yang sederhana hingga yang
sangat canggihpun sudah tersedia untuk kita, tinggal bagaimana kebijaksanaan kita menggunakannya, apakah seluruh pekerjaan
tadi diserahkan kepada teknologi ataukah masih ada campur tangan manusia dalam pekerjaan sehari-hari. Tentunya dalam
pembuatan teknologi yang mutakhir nan canggih itu membutuhkan energi, baik pada saat pembuatan maupun pada saat
pengoperasian. Pertanyaannya di sini adalah darimanakah energi-energi tadi berasal ? ada banyak energy di sekitar kita, seperti
energi dari panas matahari, energi listrik, energi nuklir, dan lain-lain. Maka pada makalah ini akan dibahas mengenai bagaimana
kita memanfaatkan energi-energi tadi, dan bagaimana dampaknya bagi kehidupan kita.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.
Bagaimana memanfaatkan energy geothermal ?
2. Apa dampaknya bagi lingkungan ?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kita memanfaatkan energi geothermal dan apa saja dampak
dari pemanfaatan teknologi energi tadi bagi kehidupan maupun lingkungan kita.
BAB II
PEMBAHASAN
A.

Energi Geothermal
Sejak energi berbahan bakar fosil diisukan mulai menipis, khalayak mulai mempertanyakan banyak hal; Lalu,
bagaimana kita hidup? Banyak jawaban yang ditawarkan. Di antaranya adalah dengan menghemat bahan bakar fosil tersebut dan
mencari sumber energi alternatif.Menghemat bahan bakar fosil. Sejenak merupakan kebijakan yang sempurna. Akan tetapi, sikap
itu kurang menyelesaikan masalah. Apalagi untuk jangka panjang. Hal ini disebabkan karena bahan bakar tersebut (minyak bumi
dan batubara) lama-kelamaan akan habis. Alhasil, kepesimisan ini memaksa manusia untuk memikirkan alternatif kedua, yakni
mencari sumber energi alternatif. Salah satu sumber energi alternatif itu adalah energi geotermal atau energi panas bumi.
Energi geotermal adalah energi yang dihasilkan oleh tekanan panas bumi. Panas ini bernilai sangat besar karena setiap
penurunan 100 meter akan terjadi kenaikan suhu sebesar 3C. Panas bumi tertinggi terdapat dalam inti bumi. Dengan demikian,
dapat dipastikan bahwa energi yang dihasilkan pun akan banyak juga. Pemilihan energi panas bumi sebagai sumber energi
alternatif merupakan pilihan yang tepat. Pernyataan tersebut bukan tidak beralasan karena telah banyak negara-negara seperti
Amerika Serikat dan Kanada yang menggunakan energi panas bumi untuk mencukupi kebutuhan energi mereka. Beberapa
pemanfaatan energi tersebut antara lain adalah untuk memanaskan ruangan agar tetap bersih (steril) dengan cara ekonomis, energi
pemompaan, dan yang lebih penting lagi adalah menyediakan kebutuhan akan energi listrik. Selain itu, geothermal bisa dijadikan
salah satu solusi ketergantungan kita pada energi fosil.

B.
1.

Dampak Pemanfaatn Geoethermal


Ada beberapa alasan mengapa kita perlu beralih energo geotermal. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Potensi energi geotermal sangat besar
Negara Indonesia dilewati sekitar 20% panjang sabuk api (ring of fire). Jalur ini merupakan jalur dimana gunung api banyak
dijumpai. Dari gunung-gunung api inilah sumber panas diperoleh. Menurut perkiraan yang tercatat hingga saat ini ada sekitar20
ribu MW setara 40% potensi panas bumi dunia. Akan tetapi, baru sekitar 3-4% saja yang dimanfaatkan.Jelas, ini sebuah peluang

yang sangat besar dan perlu dimanfaatkan. Apabila dikonversikan, potensi panas bumi Indonesia tersebut setara dengan supply
minyak bumi sebesar 8 Milyard Barel Ekivalen. Ini masih hanya diperkirakan berdasarkan atas current technology stages,
efisiensi konversi, serta usia sumur yang mampu dipakai selama produksi/operasi. Hal tersebut disebabkan karena pada
2.

prinsipnya daya kalor panasnya sendiri tidak akan habis dalam ratusan bahkan ribuan tahun.
Kemudahan teknologi
Energi geothermal merupakan energi yang dihasilkan oleh panas bumi. Panas atau suhu tinggi ini sangat mudah dimengerti
sebagai sumber energi. Akan tetapi, perlu adanya transformasi energi ke dalam bentuk energi lain sehingga siap pakai. Saat ini
teknologi pemanfataan geotermal sudah ada. namun karena Indonesia termasuk daerah tropis kebutuhan panas ini tidak banyak
diperlukan.Jusru kebutuhan pendingin yg diperlukan dan yang diperlukan di Indonesia ini terutama adalah untuk penerangan dan
transportasi.
Penerangan di Indonesia hampir 100% mempergunakan listrik. Teknologi konnversi energi panas (steam) menjadi energi listrik
sudah terbukti dimana-mana sehingga secara teknologi tidak ada masalah dengan pemanfaatan energi geothermal ini. Juga
kebutuhan untuk penerangan dan transportasi jelas ada di Indonesia. Kereta Api listrik di Jakarta sudah sejak lama memanfaatkan
listrik sebagai sumber penggeraknya. Hal ini tentunya juga akan sangat mungkin untuk memanfaatkan geothermal sehingga

3.

dipergunakan sebagai energi pembangkit energi listrik juga untuk kebutuhan industri (lapangan kerja).
Menyelamatkan lingkungan
Pemanfaatan energi geothermal atau secara real dalam bentuk pembangkit listrik bersifat ramah lingkungan. Hal ini disebabkan
karena Pembangkit energi geotermal tidak membutuhkan bahan bakar untuk menghasilkan listrik sehingga level emisinya sangat
rendah. Ia membebaskan 1 sampai 3% karbondioksida dari yang dikeluarkan energi fosil.Pembangkit tenaga geotermal
menggunakan sistem pencuci untuk memebersihkan udara dari hidrogen sulfida (H2S) yang secara alami ditemukan di dalam uap
air dan air panas.Pembangkit tenaga geotermal membebaskan kurang dari 97% hujan asam-penyusun sulfur daripada bahan bakar
fosil.Setelah uap air dan air dari reservoir tenaga geotermal digunakan, air kemabali diinjeksikan ke tanah. Selebihnya, karena

4.

level emisinya rendah, maka pemanfaatannya pun mengurangi keberlanjutan global warming.
Tidak membutuhkan pasokan bahan bakar
Setelah dilakukan pembandingan capacity factor, ternyata pembangkit listrik yang mempunyai capacity factor tertinggi adalah
pembangkit listrik tenaga geotermal (PLTG).
Meskipun demikian, pemanfaatan energi panas bumi secara berlebihan tetap berdampak kurang menyenangkan.
Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah ancaman terhadap keberadaan hutan lindung, amblesan tanah (subsidence),
pengurangan air tanah ataupun mata air, penggundulan hutan, dan erosi. Masalah tersebut bukanlah masalah yang sepele. Jika
kita tidak memperhatikan masalah tersebut, boleh jadi tak akan jadi masalah pada kehidupan kita sekarang.
Dampak negatif :
Timbulnya keresahan masyarakat, terjadinya gangguan kamtibmas, menurunnya kesehatan masyarakat dan kekhawatiran
menjalani kehidupan di bawah bayang-bayang ancaman bencana longsor, gas beracun, amblasan, kekeringan, kebakaran dan
serba ketidakpastian tanpa akhir.
Kerugian dengan energi geotermal :
`Pembangunan pembangkit tenaga geothermal mempengaruhi kestabilan tanah di beberapa daerah.Hal ini terjadi ketika
air diinjeksikan ke lapisan batuan kering ketika di sana tidak ada air sebelumnya. Uap kering dan uap dalam skala kecil juga
membebaskan dalam level rendah gas karbon dioksida,nitrit oksida, sulfur meskipun hanya sekitae 5% dari level jika
menggunakan bahan bakar fosil.Meskipun demikian, pembangkit listrik tenaga geothermal dapat dibangun dengan sedikit emisidengan membuat sistem control yang dapat menginjeksikan gas-gas ke dalam tanah dengan mengurangi emisi karbon agar
kurang dari 0.1% dari total emisi dengan pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil.Meskipun lapisan geothermal dapat
menghasilkan panas dalam beberapa decade akan tetapi secara spesifik beberapa lokasi akan mengalami pendinginan karena
pembangunan sumber yang erlalu luas sementara hanya sedikit energi yang tersedia.

SIMPULAN
Dari apa yang telah diuraikan di atas, dapat kita simpulkan bahwa energi Geothermal adalah energi yang dihasilkan
oleh tekanan panas bumi. Panas ini bernilai sangat besar karena setiap penurunan 100 meter akan terjadi kenaikan suhu sebesar
3C. Pemanfaatna energi geothermal dapat dilakukan karena potensi energi geotermal sangat besar, kemudahan dalam
teknologi, dapat meyelamatkan lingkungan dalam artian lebih banyak dampak positif yang kita dapatkan, dan yang lebih penting
lagi tidak membutuhkan bahan bakar. Selain dampak positif yang didapatkan ada juga dampak negative yaitu Timbulnya
keresahan masyarakat, terjadinya gangguan kamtibmas, menurunnya kesehatan masyarakat dan kekhawatiran menjalani
kehidupan di bawah bayang-bayang ancaman bencana longsor, gas beracun, amblasan, kekeringan, kebakaran dan serba
ketidakpastian tanpa akhir. Pembangunan pembangkit tenaga geothermal mempengaruhi kestabilan tanah di beberapa daerah.Hal
ini terjadi ketika air diinjeksikan ke lapisan batuan kering ketika di sana tidak ada air sebelumnya. Uap kering dan uap dalam
skala kecil juga membebaskan dalam level rendah gas karbon dioksida,nitrit oksida, sulfur meskipun hanya sekitae 5% dari level
jika menggunakan bahan bakar fosil.Meskipun demikian, pembangkit listrik tenaga geothermal dapat dibangun dengan sedikit
emisi-dengan membuat sistem control yang dapat menginjeksikan gas-gas ke dalam tanah dengan mengurangi emisi karbon agar
kurang dari 0.1% dari total emisi dengan pembangkit listrik dengan bahan bakar fosil.Meskipun lapisan geothermal dapat
menghasilkan panas dalam beberapa decade akan tetapi secara spesifik beberapa lokasi akan mengalami pendinginan karena
pembangunan sumber yang erlalu luas sementara hanya sedikit energi yang tersedia.
Apapun teknologi yang kita manfaatkan, pasti ada dampak positf dan negative yang didapat. Disini tinggallah
kebijakan kita bagaimana memanfaatkannya demi kemaslahatan kita sekarang maupun untuk anak cucu kita nanti.
DAFTAR PUSTAKA
Salirawati, Das. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: Kanwa Publisher
Anglin, Gary J. 1991. Instructional Technology: Past, Present and Future. Englewood : Libraries Unlimited.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Sutjipto. 2005. Kurikulum Pendidikan Teknologi suatu Kebutuhan yang Tidak Pernah Terlambat. Jakarta: Kompas.

Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Okt9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang dilalui oleh sabuk vulkanik (volcanic belt) yang di dalamnya terdapat sekurang-kurangnya 177
pusat gunung api yang masih aktif. Sabuk vulkanik tersebut membentang dari Aceh hingga Lampung di Pulau Sumatra, Jawa,
Nusa Tenggara, Maluku dan Sulawesi membentuk jalur gunung api sepanjang kurang lebih 7000 km. Meskipun aktifitas sering
menimbulkan bencana, gunung api sebenarnya memberikan berkah terpendam berupa sumber panas bumi. Potensi total energi
panas bumi di sepanjang jalur gunung api tersebut hingga tahun 2004 terindentifikasi sebesar 27.140,5 MW yang merupakan 40
% dari seluruh potensi energi panas bumi yang ada di dunia.
Energi panas bumi merupakan sumber energi lokal yang tidak dapat di ekspor dan sangat ideal untuk mengurangi peran bahan
bakar fosil guna meningkatkan nilai tambah nasional dan merupakan sumber energi yang ideal untuk pengembangan daerah
setempat. Selain itu, energi panas bumi adalah energi terbarukan yang tidak tergantung pada iklim dan cuaca, sehingga keandalan
terhadap sumber energinya tinggi. Dari segi pengembangan sumber energi ini juga mempunyai fleksibilatas yang tinggi karena
dalam memenuhi kebutuhan beban dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Energi Panas Bumi?
2. Bagaimana Energi Panas Bumi Di Indonesia?
3. Bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?
4. Bagaimana prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi?
5. Bagaimana manfaat Energi Panas Bumi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Energi Panas Bumi.
2. Untuk mengetahui Energi Panas Bumi Di Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
4. Untuk mengetahui prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi.
5. Untuk mengetahui manfaat Energi Panas Bumi.
D. Manfaat
Manfaat Penulisan Makalah ini tak lain adalah agar dapat memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang Energi Panas Bumi
dan manfaatnya bagi kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Energi Panas Bumi
Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam
inti bumi. Istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani dimana kata, geo, berarti bumi dan, thermos, berarti panas, menjadi
geothermal yang juga sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari
berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal
melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan
dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat ini. Namun, sangat sedikit dari total
energi panas bumi yang dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah di dekat batas-batas
tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi.

Pembangkit listrik geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia, dan negara yang terbesar di dunia dalam hal
kapasitas instalasi energi panas bumi adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77 pembangkit listrik
tenaga panas bumi yang memproduksi lebih dari 3000 MW.
B. Energi Panas Bumi yang Ada di Indonesia
Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panas bumi pertama kali dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1917.
Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut, yaitu
sumur KMJ3 masih memproduksikan uap panas kering atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang kemerdekaan
Indonesia mungkin merupakan salah satu alasan dihentikannya kegiatan eksplorasi di daerah tersebut.
Kawah Kamojang
Kegiatan eksplorasi panas bumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun 1972. Direktorat Vulkanologi dan Pertamina,
dengan bantuan Pemerintah Perancis dan New Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari hasil
survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panas bumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian barat
Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan Sulawesi.
Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil menemukan beberapa daerah prospek baru sehingga jumlahnya meningkat
menjadi 256 prospek, yaitu 84 prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21 prospek di Nusa Tenggara, 3
prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek di Kalimantan. Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan
sistem hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur
sedang (150225oC).
Energi Panas Bumi Di Indonesia
Terjadinya sumber energi panas bumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan oleh Budihardi (1998) sebagai berikut. Ada
tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia, yaitu lempeng Pasifik, lempeng IndiaAustralia dan lempeng Eurasia. Tumbukan
yang terjadi antara ketiga lempeng tektonik tersebut telah memberikan peranan yang sangat penting bagi terbentuknya sumber
energi panas bumi di Indonesia.
Lempeng Tektonik Di Indonesia
Tumbukan antara lempeng IndiaAustralia di sebelah selatan dan lempeng Eurasia di sebelah utara mengasilkan zona
penunjaman (subduksi) di kedalaman 160 210 km di bawah Pulau Jawa Nusa Tenggara dan di kedalaman sekitar 100 km
(Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan proses magmatisasi di bawah Pulau Sumatera lebih dangkal
dibandingkan dengan di bawah Pulau Jawa atau Nusa Tenggara. Karena perbedaan kedalaman jenis magma yang dihasilkannya
berbeda. Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang dihasilkan akan lebih bersifat basa dan lebih cair dengan
kandungan gas magmatik yang lebih tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang pada akhirnya akan
menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan terhampar luas. Oleh karena itu, reservoir panas bumi di Pulau Jawa
umumnya lebih dalam dan menempati batuan vulkanik, sedangkan reservoir panas bumi di Sumatera terdapat di dalam batuan
sedimen dan ditemukan pada kedalaman yang lebih dangkal.
Plate Tectonic Processes
Sistem panas bumi di Pulau Sumatera umumnya berkaitan dengan kegiatan gunung apiandesitisriolitis yang disebabkan oleh
sumber magma yang bersifat lebih asam dan lebih kental, sedangkan di Pulau Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi umumnya
berasosiasi dengan kegiatan vulkanik bersifat andesitisbasaltis dengan sumber magma yang lebih cair. Karakteristik geologi
untuk daerah panas bumi di ujung utara Pulau Sulawesi memperlihatkan kesamaan karakteristik dengan di Pulau Jawa.
Akibat dari sistem penunjaman yang berbeda, tekanan atau kompresi yang dihasilkan oleh tumbukan miring (oblique) antara
lempeng IndiaAustralia dan lempeng Eurasia menghasilkan sesar regional yang memanjang sepanjang Pulau Sumatera yang
merupakan sarana bagi kemunculan sumber-sumber panas bumi yang berkaitan dengan gununggunung api muda. Lebih lanjut
dapat disimpulkan bahwa sistem panas bumi di Pulau Sumatera umumnya lebih dikontrol oleh sistem patahan regional yang
terkait dengan sistim sesar Sumatera, sedangkan di Jawa sampai Sulawesi, sistem panas buminya lebih dikontrol oleh sistem

pensesaran yang bersifat lokal dan oleh sistem depresi kaldera yang terbentuk karena pemindahan masa batuan bawah permukaan
pada saat letusan gunung api yang intensif dan ekstensif. Reservoir panas bumi di Sumatera umumnya menempati batuan
sedimen yang telah mengalami beberapa kali deformasi tektonik atau pensesaran setidaktidaknya sejak Tersier sampai Resen.
Hal ini menyebabkan terbentuknya porositas atau permeabilitas sekunder pada batuan sedimen yang dominan yang pada akhirnya
menghasilkan permeabilitas reservoir panas bumi yang besar, lebih besar dibandingkan dengan permeabilitas reservoir pada
lapanganlapangan panas bumi di Pulau Jawa ataupun di Sulawesi.
Sistem Hidrothermal
Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225oC), hanya
beberapa diantaranya yang mempunyai temperature sedang (150225oC). Pada dasarnya sistem panas bumi jenis hidrothermal
terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara
konveksi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi
karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena
gaya apung (bouyancy). Air karena gaya gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak ke bawah, akan tetapi
apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi
lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atasdan air yang lebih
dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus konveksi.
Gambar 2.5 Arus Konveksi Air
Adanya suatu sistem hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh adanya manifestasi panas bumi di
permukaan (geothermal surface manifestation), seperti mata air panas, kubangan lumpur panas (mud pools), geyser dan
manifestasi panas bumi lainnya, dimana beberapa diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat untuk mandi, berendam, mencuci, masak dll. Manifestasi panas bumi di permukaan diperkirakan terjadi
karena adanya perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan fluida panas
bumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan.
Manifestasi Panas Bumi Di Permukaan
Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya, sistem hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu
sistem satu fasa atau sistem dua fasa. Sistem dua fasa dapat merupakan sistem dominasi air atau sistem dominasi uap. Sistem
dominasi uap merupakan sistem yang sangat jarang dijumpai dimana reservoir panas buminya mempunyai kandungan fasa uap
yang lebih dominan dibandingkan dengan fasa airnya. Rekahan umumnya terisi oleh uap dan poripori batuan masih menyimpan
air. Reservoir air panasnya umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah reservoir dominasi uapnya. Sistem dominasi air
merupakan sistem panas bumi yang umum terdapat di dunia dimana reservoirnya mempunyai kandungan air yang sangat
dominan walaupun boiling sering terjadi pada bagian atas reservoir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai
temperatur dan tekanan tinggi.
Dibandingkan dengan temperatur reservoir minyak, temperatur reservoir panas bumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai 3500C.
Berdasarkan pada besarnya temperatur, Hochstein (1990) membedakan sistem panas bumi menjadi tiga, yaitu:
1. Sistem panas bumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur lebih
kecil dari 1250C.
2. Sistem/reservoir bertemperatur sedang, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida bertemperatur antara 1250C
dan 2250C.
3. Sistem/reservoir bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida bertemperatur di atas 2250C.
Sistem panas bumi sering kali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi fluida yaitu sistem entalpi rendah, sedang dan tinggi.
Kriteria yang digunakan sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga entalpi, akan tetapi
berdasarkan pada temperatur mengingat entalpi adalah fungsi dari temperatur. Pada tabel di bawah ini ditunjukkan klasifikasi
sistem panas bumi yang biasa digunakan.

Tabel Klasifikasi Sistem Panas Bumi


Muffer &
Cataldi (1978) Benderiter &
Cormy (1990) Haenel, Rybach &
Stegna (1988) Hochestein
(1990)
Sistem panasbumi entalpi rendah 150oC >200oC >150oC >225oC
C. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrik yang menggunakan panas bumi sebagai sumber energinya.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber
panas bumi tersedia di dekat permukaan. Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah
memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng tektonik terdekat.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya
pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas bumi. Apabila
fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan
mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.
Prinsip kerja PLTP Prinsip kerja PLTU
Jenis Energi Panas Bumi
Energi panas bumi adalah termasuk energi primer yaitu energi yang diberikan oleh alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara
dan tenaga air. Energi primer ini di Indonesia tersedia dalam jumlah sedikit (terbatas) dibandingkan dengan cadangan energi
primer dunia. Sedangkan cadangan energi panas bumi di Indonesia relatif lebih besar bila dibandingkan dengan cadangan energi
primer lainnya, hanya saja belum dimanfaatkan secara optimal. Selain dari pada itu panas bumi adalah termasuk juga energi yang
terbarukan, yaitu energi non fosil yang bila dikelola dengan baik maka sumberdayanya relatif tidak akan habis, jadi amat sangat
menguntungkan.
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Energi Panas Bumi Uap Basah
Dry System Poer Plant
Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan
bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini
diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam
tanah.
2. Energi Panas Bumi Air Panas
Flash System Power Plant
Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut brine dan mengandung banyak
mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan
penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energy panas bumi jenis ini,
digunakan nergy biner (dua buah energy utama) yaitu wadah air panas sebagai energy primemya dan energy sekundernya berupa
alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi air panas
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energy panas bumi jenis lainnya.
3. Energi Panas Bumi Batuan Panas
Binary Cycle Power Plant

Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat berkontak dengan sumber panas bumi
(magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan
menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber
batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran
khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.
D. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Uap di supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang kemudian masuk ke dalam Steam Receiving Header
sebagai media pengumpul uap. Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi sebagai pengaman
terakhir unit .Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure) di dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang melaluiVent
Structure.Vent Structure berfungsi untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan sebagai katup pengaman yang akan
membuang tekanan bila sudden trip terjadi.
b. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap
(pure steam) dari benda-benda asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
c. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture yang terkandung dalam uap, sehingga
diharapkan uap bersih yang akan masuk ke dalam Turbin.
d. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor yang terkandung dalam uap menjadi Energi
Kinetik yang diterima oleh sudu-sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan generatkut berputar saat
turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi Kinetik menjadi Energi Mekanik.
e. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)
f. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor dengan sistemJet Spray (Direct Contact
Condensor).
g. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap oleh First Ejectorkemudian masuk ke Intercondensor
sebagai media pendingin dan penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi oleh Second Ejector masuk ke
dalam Aftercondensorsebagai media pendingin dan kemudian dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.
h. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water Pump masuk keCooling Tower. Selanjutnya air hasil
pendinginan dari Cooling Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media pendingin.
i. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling System juga mengisi air pendingin ke
Intercondensor dan Aftercondensor.
j. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk kepentingan Reinjection Pump.
k. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling Tower.
Siklus Prinsip Kerja PLTP
Diagram Prinsip Kerja PLTP
Peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
a. Kepala Sumur dan Valve
Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di sumur panas bumi juga dipasang beberapa Valve (katup) untuk mengatur aliran
fluida. Valve-valve tsb ada yang dipasang di atas atau di dalam sebuah lubang yang dibeton (Concrete cellar).
Disamping itu biasanya dilengkapi juga oleh Bleed Valve, yaitu valve untuk menyemburkan ke udara dengan laju aliran sangat
kecil (bleeding), saat sumur tidak diproduktifkan. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil agar sumur tetap panas
dan gas tidak terjebak di dalam sumur, dan juga untuk menghindari terjadinya thermal shock atau perubahan panas secara tibatiba yang disebabkan karena pemanasan atau pendinginan mendadak dapat dihindarkan.
Disamping itu ada juga yang dilengkapi dengan Ball Floatt Valve yang merupakan Valve pengaman dari kemungkinan
terbawanya air ke dalam aliran pipa uap. Bila ada air yang terbawa, bola akan naik dan menghentikanaliran. Kenaikkan tekanan
akan menyebabkan Bursting Disc pecah dan mengalihkan aliran ke Silincer.
Valve pada Kepala Sumur PLTP
b. Steam Receiving Header
Steam Receiving Header adalah stasiun pengumpul uap dari beberapa sumur produksi sebelum uap tersebut dialirkan menuju
turbin.

Steam Receiving Header


c. Separator
Separator berfungsi untuk memisahkan uap dari air yang bercampur dalam aliran dua fasa. Separator yang mempunyai effisiensi
yang tinggi adalah jenis Cyclone, dimana aliran uap yang masuk dari arah samping dan berputar menimbulkan gaya sentrifugal.
Air akan terlempar ke dinding, sedangkan uap akan mengisi bagian tengah pipa, dan mengalir keatas. Uap yang keluar dari
separator jenis ini mempuyai tingkat kekeringan (dryness) yang sangat tinggi, lebih dari 99%. Effisiensi dari jenis ini akan
berkurang bila kecepatan masuk lebih dari 50 m/detik.
Cyclone Separator pada PLTP
d. Demister
Demister adalah peralatan yang berfungsi untuk menangkap butiran butiran air yang masih terkandung di dalam uap sesaat
sebelum uap tersebut memasuki turbin. Sehingga demister dipasang tidak jauh dari turbin uap.
Demister
e. Silincer
Silincer merupakan silinder yang didalamnya diberi suatu pelapis untuk mengendapkan suara dan bagian atasnya terbuka. Fluida
dari sumur yang akan disemburkan untuk dibuang, akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa hingga dapat memekakkan
telinga dan bahkan bila tanpa perlindungan telinga, dapat menyebabkan rusaknya pendengaran. Maka diperlukan Silencer untuk
mengurangi kebisingan dan biasanya juga mengontrol aliran fluida yang akan dibuang.Apabila fluida dari sumur berupa uap
kering, silincer yang digunakan biasanya berupa lubang yang diisi dengan batuan yang mempunyai ukuran dan bentuk beragam.
Silincer
f. Turbin Uap
Turbin uap adalah suatu mesin penggerak, yang menggunakan energi dari fluida kerja (uap) untuk menggerakkan / memutar
sudu-sudu turbin. Sudu sudu turbin ini memutar poros, poros karena dikopling dengan generator, maka akan menggerakkan
generator yang akan menghasilkan listrik. Pada dasarnya dikenal 2 jenis turbin :
Turbin dengan tekanan keluaran sama dengan tekanan udara luar (Atmospheric Exhaust / Back Pressure Turbine) atau disebut
juga turbin tanpa condenser. Pada jenis ini uap keluar dari turbin langsung dibuang ke udara.
Turbin dengan condenser (Condensing unit Turbine). Pada jenis ini uap keluar dari turbin dikondensasikan lagi menjadi air di
condenser.
Turbin Uap
g. Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk mengkondensasikan uap menjadi air dengan cara membuat kondisi vakum di dalam bejana
(kondensor). Proses terjadinya vakum dengan cara thermodinamika bukan cara mekanik.Fluida yang keluar dari turbin masuk ke
condenser sebagian besar adalah uap bercampur dengan air dingin, di kondensor akan mencapai kesetimbangan massa dan
energi.Pada volume yang sama, air akan mempunyai massa ratusan kali lipat dibandingkan dengan uap. Sehingga jika uap dalam
massa tertentu mengisi seluruh ruangan dalam kondensor, kemudian disemprotkan air maka uap akan menyusut volumenya,
karena sebagian atau seluruhnya berubah menjadi air (tergantung jumlah air yang disemprotkan) yang memiliki volume jauh
lebih kecil. Akibat penyusutan volume uap dalam kondensor inilah akan mengakibatkan kondisi ruangan dalam kondensro
menjadi vakum.
Kondensor
h. Main cooling waterpump
Main cooling waterpump adalah pompa yang bertugas untuk memompakan air kondensat dari kondensor menuju ke menara
pendingin.

Main cooling waterpump


i. Main Cooling Tower
Fungsi dari menara pendingin adalah menurunkan temperaturair kondensat yang keluar dari kondensor. Air kondensat yang telah
diturunkan temperaturnya ini sebagian akan dikembalikan ke kondensor untuk emngkondensasikan fluida berikutnya dan
sebagian lagi akan dialirkan ke sumur injeksi untuk dikembalikan ke dalam perut bumi.
Menara pendingin terdapat dua jenis yaitu Mechanical Draft Cooling Tower dan Natural Draught Cooling Tower. Pada
Mechanical Draft Cooling Tower, air panas dari kondensor disemprotkan pada strukutur kayu berlapis yang disebutt fill. Udara
yang dilewatkan pada bagian bawah fill dan air jatuh dari bagian atasfill. Ketika air mengalir melawati rangkaian fill tersebut,
maka perpindahan panas akan terjadi dari air ke udara. Ciri khas dari menara pendingin jenis ini adalah terdapatnya kipas angina
(fan) di bagian atas menara yang kecepatannya dapat diatur sesuai dengan kondisi udara diluar dan beban dari turbin. Fungsi dari
fan ini adalah mengatur aliran udara pendingin. Natural Draught Cooling Tower adalah menara pendingin yang bekerja dengan
prnsip hamper sama dengan Mechanical Draft Cooling Tower, hanya saja aliran udara pendingin pada Natural Draught Cooling
Tower tidak berasal dari fan, aliran udara pendingin pada menara pendingin jenis ini terjadi sebagai akibat dari bentuk fisik
menara yang berbentuk corong tinggi terbuka ke atas. Saat ini Mechanical Draft Cooling Tower lebih umum digunakan
dibandingkan Natural Draught Cooling Tower.
Main Cooling Tower
j. Reinjection Pump
Reinjection pump adalah pompa yang digunakan untuk mngalirkan air hasil pemisahan dan air kondensat kembali ke dalam perut
bumi.
k. Gas Extraction
Untuk menjaga agar kondisi di dalam kondensor tetap vacuum, maka Non Condensable Gas (NCG) harus dikeluarkan dari
kondensor, dengan cara dihisap oleh Ejector .
E. Pemanfaatan Energi Panas Bumi Bagi kehidupan
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai pemanas. Selain bermanfaat
sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan
udara akan menimbulkan uap panas (steam). Air panas dan uap inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit
tenaga listrik. Agar panas bumi dapat dikonversi menjadi energi listrik maka diperlukan pembangkit (power plants). Reservoir
panas bumi biasanya diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu yang bersuhu rendah (150C). Yang dapat digunakan untuk
sumber pembangkit tenaga listrik dan dikomersialkan adalah yang masuk kategori high temperature. Namun dengan
perkembangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi
50C. Pembangkit listrik dari panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu berkisar antara 50 s/d 250C.
PLTP Kamojang
Selain untuk tenaga listrik, panas bumi dapat langsung dimanfaatkan untuk kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau
fluidanya, misalnya dimanfaatkan dalam dunia agroindustri. Sifat panas bumi sebagai energi terbarukan menjamin kehandalan
operasional pembangkit karena fluida panas bumi sebagai sumber tenaga yang digunakan sebagai penggeraknya akan selalu
tersedia dan tidak akan mengalami penurunan jumlah. Pada sektor lingkungan, berdirinya pembangkit panas bumi tidak akan
mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena sisa buangan air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh
dari lapisan aliran air tanah. Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak mengotori udara dan merusak
atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar pembangkit pun tetap terjaga karena pengoperasiannya tidak memerlukan bahan bakar,
tidak seperti pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas buangan berbahaya akibat pembakaran.
Di sektor pariwisata, keberadaan panas bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi daya tarik tersendiri untuk
mendatangkan orang. Tempat pemandian air panas di Cipanas, Ciateur, mapun hutan taman wisata cagar alam Kamojang menjadi
tempat tujuan bagi orang untuk berwisata.
Pemandian Air Panas Ciateur
Taman Wisata Cagar Alam Kamojang

Selain diamanfaatkan pada sektor pariwisata Energi Panas Bumi juga dapat dimanfaatkan untuk Pengeringan. Energi panas bumi
dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk proses pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan
perikanan dengan proses yang tidak terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi pada
suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan ruangan pengering yang dibuat
khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
Pengeringan Hasil pertanian
Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga panas Bumi
1) Kelebihan
a. Bersih
PLTP tidak membakar bahan bakar untuk menghasilkan uap panas guna memutar turbin serta menghemat pemanfaatan bahan
bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui. Kita mengurangi emisi yang merusak atmosfir kita.
b. Tidak boros lahan
Lokal area yang diperlukan untuk membangun PLTP ukurannya per MW lebih kecil dibandingkan hampir semua jenis
pembangkit lain.
c. Dapat diandalkan
PLTP dirancang untuk beroperasi 24 jam sehari sepanjang tahun. Suatu pembangkit listrik geothermal terletak diatas sumber
bahan bakarnya. Hal ini membuat resisten terhadap hambatan penghasilan listrik yang diakibatkan oleh cuaca dan bencara alam
yang bias mengganggu transportasi bahan bakar.
d. Fleksibel
Suatu PLTP bisa memiliki rancangan moduler, dengan tambahan dipasang sebagai peningkatan yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan listrik yang meningkat.
e. Mengurangi pengeluaran
Uang tidak perlu dikeluarkan untuk mengimpor bahan bakar untuk PLTP, selalu terdapat dimana pembangkit itu berada.
f. Pembangunan
PLTP dilokasi terpencil bisa miningkatkan standar kualitas hidup dengan cara membawa listrik ke orang yang bertempat tinggal
jauh dari sentra populasi listrik.
g. Dengan ratifikasi kyoto protocol menunjukkan komitmen negara maju terkait global warming untuk insentif atau carbon
credit terhadap pembangunan (clean development mechanism) berdasarkan seberapa besar pengurangan CO2 dibandingkan
dengan base line yang telah ditetapkan.
Grafik Emisi Gas dari Bermacam-macam Pembangkit
Dari grafik diatas pembangkit dengan bahan bakar panas bumi memiliki emisi yang paling rendah yaitu 100 kg/kWh.
2) Kekurangan
a. PLTP dibangun didaerah lapang panas bumi dimana terdapat banyak sumber air panas atau uap yang mengeluarkan gas H2S.
Kandungan ini bersifat korosit yang menyebabkan peralatan mesin maupun listrik berkarat.
b. Ancaman akan adanya hujan asam.
c. Penurunan stabilitas tanah yang akan berakibat pada bahaya erosi dan akan mempengaruhi pada kegiatan operasional.
d. Menyusut dan menurunnya debit maupun kualitas sumber mata air tanah maupun danau-danau di sekitar area pembangunan
yang akan menyebabkan gangguan pada kehidupan biota perairan dan menurunkan kemampuan tanah untuk menahan air.
e. Berubahnya tata guna lahan, perubahan dan ancaman kebakaran hutan dimana diperlukan waktu antara 30-50 tahun untuk
mengembalikan fungsi hutan lindung semeperti semula.
f. Terganggunya kelimpahan dan keanekaragaman jenis biota air karena diperkirakan akan tercemar zat-zat kimia SO2, CO2, CO,
NO2 dan H2S.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil studi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah sebagai berikut:

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang menggunakan panas bumi
(Geothermal) sebagai energi penggeraknya.
PLTP memanfaatkan uap panas bumi sebagai pemutar generator.
Teknologi PLTP dibedakan menjkadi 3 yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle.
Energi Panas Bumi memiliki banyak manfaat di dalam kehidupan
PLTP mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri
B. Saran
Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi juga peru kita pelajari dalam kehidupan sehari hari. PLTP juga memberikan banyak
manfaat bagi kita sehingga tidak ada ruginya jiga kita mempelajarinya lebih dalam lagi.

Anda mungkin juga menyukai