Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan dan Etika Akademik
Oleh
Deki Zulkarnain
130910202062
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Kutipan bahan kuliah filsafat ilmu dan etika pengetahuan, Dr. Djoko poernomo, M.Si.- Fsip
UNEJ.
Kemudian dalam surat Al Anam ayat 74-79. Di ayat itu diterangkan bagaimana
Ibrahim mencari Tuhan dengan pendekatan yang jujur dan rasional, sehingga
datang gelap malam tak ada satu pun manusia yang berkutik, tidak ada yang
memiliki kekuasaan lagi, semua kehidupan terhenti ketika datang gelap malam.
Kesimpulannya manusia dan alam semesta ini ditaklukkan oleh gelap malam dan
pada saat gelap itu nabi Ibrahim melihat sebuah bintang dan dia berkata inilah
Tuhanku, tetapi bintang yang dipertuhankan itu lama kelamaan sirna. Dan Ibrahim
melihat alternatif lain, ada bulan, inilah Tuhanku tapi bulan juga sirna. Apa yang
terjadi pada nabi Ibrahim? Ternyata dia gagal mencari Tuhannya. Dia gagal
mencapai Tuhannya, dia tidak bisa meraih Tuhannya dengan indranya dengan
matanya, telinganya, tangannya
membayangkan macam apa wujud Tuhan, Ibrahim gagal. Rupanya memang Allah
itu Al Ghaib, suatu yang misterius dan Ibrahim memang gagal mencapai
Tuhannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Tetapi untuk mengatakan
bahwa Tuhan itu tak ada, justru pengalaman Ibrahim selama ini mengarahkan
pada kesimpulan, mesti ada sesuatu yang mengendalikan alam ini, Tuhan itu
mesti ada. Tapi yang mana? Akhirnya nabi Ibrahim bersikap sebagaimana
terungkap dalam Q S. 6 : 79.
bahwa Dia, Tuhan itu tetap Gaib. Oleh sebab itu siapa Dia, sebagai zat dalam al
quran juga tidak dikenal. Istilah istilah keTuhanan dalam alquran , hanya namanama yang menjelaskan sifatnya saja, zatnya tidak diperkenalkan (Asmaul Husna
99).
Kisah nabi Ibrahim di atas menginspirasi bagaimana ilmu itu didapatkan, menurut
saya pribadi pada dasarnya inilah awal metode pencarian ilmu pertama kalinya,
sebelum filosof-filosof yang memberikan warna baru terhadap perkembangan
Filsafat Ilmu sampai sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Defenisi Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method)
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.
Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi
suatu teori ilmiah2. Selain itu, Metode ilmiah ialah cara untuk mendapatkan
atau menemukan pengetahuan yang benar dan bersifat ilmiah. Metode ilmiah
mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah
misalnya penalaran, studi kasus dan penelitian3.
Penalaran merupakan suatu proses penemuan kebenaran di mana tiap-tiap
jenis
penalaran
mempunyai
kriteria
kebenarannya
masing-masing
akan
lebih
cepat
masak;
air
mendidih
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
Sugianto, ilmu pengetahuan. Bahan ajar presentase-Univ. Hasanuddin, Makassar
dikembangkanmelalui
struktur-stuktur
teori,
dan
diuji
Rai Utama,Bagus I Gusti.2013. Filsafat Ilmu dan logika. Universitas Dhyana Pura Bandung.
data
(hasil)
percobaan
dengan
menggunakan
metode
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu sebuah Pengantar Populer, Jakarta, Pustaka Sinar
Harapan,Cet.22.tahun 2010. H.55
3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan
pribadi)
4. Tekun (tidak putus asa)
5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
6. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)
Salah satu hal yang penting dalam dunia ilmu adalah penelitian (research).
Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang berarti
mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu
usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan.
Research, menurut The Advanced Learners Dictionary of Current English
(1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh
fakta baru dalam cabang ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara
sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan
pengetahuan
yang
dapat
disampaikan
(dikomunikasikan)
dan
diuji
10
BAB III
PENUTUP
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan
proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos
uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (Common sense)
dan dengan ilmu pengetahuan. Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya
ialah berkisar pada kata sistematik dan terkendali. Ada lima hal pokok yang
membedakan antara ilmu dan akal sehat. Yang pertama, ilmu pengetahuan
dikembangkanmelalui
struktur-stuktur
teori;
Yang
kedua,
dalam
ilmu
11
DAFTAR PUSTAKA
Internet:
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://febry23.wordpress.com/2010/11/02/cara-memperoleh-ilmu-pengetahuandan-metodenya/
http://nabildaffa.blogspot.com/2012/01/metode-ilmiah-dan-kebenaranilmiah_10.html
12