Anda di halaman 1dari 6

142

BUNYI
Submateri
: BUNYI
Kelas/Semester : VIII/2
A Standar Kompetensi
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika
dalam produk teknologi sehari-hari.
B Kompetensi Dasar
6.2 Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari
Ringkasan Materi:
Pengertian bunyi
Bunyi adalah bentuk energi yang merambat dalam bentuk gelombang
longitudinal. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, contohnya
1. Ujung penggaris yang digetarkan akan menimbulkan bunyi.
2. Pada saat berteriak, jika leher dipegang akan terasa bergetar.
3. Dawai gitar yang dipetik akan bergetar dan menimbulkan bunyi.
4. Kulit pada bedug atau gendang saat dipukul tampak bergetar.
Bunyi terjadi mempunyai syarat :
1. Sumber bunyi
Sumber bunyi adalah benda-benda yang menghasilkan bunyi.
2. Zat perantara (medium)
Dalam perambatannya bunyi memerlukan medium. Berdasarkan
penelitian zat padat merupakan zat perantara bunyi yang paling
baik.
3. Pendengar
Bunyi dapat didengar jika ada pendengar.
Cepat rambat bunyi
Didefinsikan sebagai hasil bagi antara jarak antara sumber bunyi dan
pendengar dengan selang waktu yang diperlukan untuk sampai ke
pendengar.
Secara matematis dirumuskan : v = s / t
Dimana :
s = jarak sumber bunyi dan pendengar (m)
t = waktu bunyi merambat (s)
v = kecepatan bunyi (m/s)
Dalam medium udara bunyi mempunyai sifat khusus, yaitu :
1. Cepat rambat bunyi tidak tergantung pada tekanan udara.
2. Cepat rambat bunyi tergantung pada suhu. Makin tinggi suhu udara
makin cepat bunyi merambat, begitu juga sebaliknya.
Besarnya cepat rambat bunyi dalam suhu tertentu dapat dihitung
dengan : v = vo + 0,6 t
Dimana : v = cepat rambat bunyi pada suhu toC (m/s)
vo = cepat rambat bunyi pada suhu 0oC 334oC m/s)
t = suhu (oC)

143

A.

Frekuensi bunyi
Berdasarkan frekuensinya, bunyi digolongkan menjadi 3, yaitu :
a.

Infrasonik, frekuensinya di bawah 20 Hz. (dpt didengar oleh


jangkrik, anjing, angsa)
b.
Audiosonik, frekuensinya antara 20 Hz 20.000 Hz. (dpt
didengar manusia)
c.
Ultrasonik, frekuensinya di atas 20.000 Hz (dpt didengar
kelelawar, lumba-lumba)
Gelombang ultrasonic banyak dimanfaatkan dalam berbagai
kehidupan, seperti :
1.
SONAR (Sound Navigation and Raging), yaitu suatu metode
penggunaan gelombang ultrasonic untuk menaksi ukuran, bentuk
dan kedalaman benda-benda di bawah air.
2.
Kacamata untuk tunanetra ada yang dilengkapi dengan
pengirim dan penerima ultrasonic, sehingga dapat ditentukan jarak
benda yang ada di sekitarnya.
3.
Dalam bidang industri, digunakan pada proses pencampuran
logam dan sterilisasi (pengawetan) makanan.
4.
Dalam bidang kedokteran digunakan untuk memeriksa janin
yang dikenal dengan istilah USG (Ultrasonografi).
Frekuensi bunyi merupakan banyaknya getaran bunyi yang terjadi
setiap sekon. Frekuensi getaran yang dihasilkan sumber bunyi sama
dengan frekuensi gelombang bunyi, sehingga hubungan antara cepat
rambat, panjang gelombang dan frekuensi bunyi adalah :
v = f.
atau f = v /
Dimana :
v = cepat rambat bunyi (m/s)
= panjang gelombang bunyi (m)
f = frekuensi bunyi (Hz)
B.
Karakteristik bunyi
a.
Nada
Berdasakan keteraturan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi
nada dan desah. Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur,
misalnya bunyi dari berbagai alat musik. Desah adalah bunyi yang
frekuensinya tidak teratur, misalnya bunyi daun tertiup angina,
bunyi gemuruh ombak. Ada juga bunyi yang berlangsung singkat
tetapi kadang-kadang sangat kuat. Bunyi seperti disebut dengan
dentum, misalnya bunyi meriam, senapan dan bom.
Tinggi rendahnya nada tergantung
pada frekuensinya. Jika frekuensinya
besar maka nada yang dihasilkan
tinggi. Kuat lemahnya nada tergantung
pada
amplitude,
semakin
besar
amplitude maka nada yang dihasilkan
semakin kuat. Berbagai jenis nada
dapat dideteksi dengan garputala.
Sebuah
garputala
mempunyai
frekuensi
tertentu
dan
besarnya

144

frekuensi garputala biasanya sudah


tertera pada garputala tersebut.
b.

Tangga nada
Tangga nada adalah tingkatan nada yang biasanya digunakan dalam
seni musik dan suara. Setiap tangga nada terdiri dari tujuh nada dan
setiap anggota tangga nada memiliki frekuensi tertentu. Nada-nada
yang kita kenal dalam sebuah lagu ditunjukkan sebegai berikut :

1. Mendeskripsikan
Nama nada :
1
2
3
Do
re
mi
fa
Jarak nada
1
1

4
sol
1

5
la
1

6
si

7
do
1

Interval adalah perbandingan frekuensi nada-nada tertentu


terhadap nada C. Misalnya interval nada D adalah 27 : 24. Jenis
interval dari tiap-tiap nada terlihat pada tabel berikut ini :
Deret Nada
C
D
E
F
G
A
B
C
Frekuensi
264
297
330
352
396
440
495
528
(Hz)
Perbanding
24
27
30
32
36
40
45
48
an
prim sekun
terts kwart kwint sext
septi oktaf
e
de
me
Interval
24:2 27:24 30:24 32:24 36:2 40:2 45:24 48:2
4
4
4
4
c.

Warna bunyi
Nada yang dihasilkan oleh suatu alat musik mempunyai
karakteristik tertentu sehingga kita dapat dengan mudah
membedakan nada yang dihasilkan oleh piano, gitar, seruling dan
terompet misalnya. Atau suara laki-laki dan perempuan meskipun
frekuensi nadanya sama.
Timbre (warna suara) adalah dua nada yang mempunyai frekuensi
yang sama tetapi bunyinya berbeda. Timbre dapat terjadi karena
cara bergetar setiap sumber bunyi berbeda.

d.

Hukum Marsenne
Tinggi nada atau frekuensi nada
diselidiki oleh ilmuwan fisika
berkebangsaan Perancis yang
bernama MARSENNE (1588
1648). Marsenne menyelidika
hubungan
antara
frekuensi
yang dihasilkan senar yang
bergetar dengan panjang senar,
penampang senar, tegangan

145

senar dan jenis senar. Alat yang


digunakan adalah sonometer.
Frekuensi senar yang bergetar bergantung pada beberapa faktor,
yaitu :
1.
Panjang senar, semakin pendek senar semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan.
2.
Tegangan senar, semakin tegang senar semakin tinggi
frekuensi yang dihasilkan.
3.
Massa jenis bahan senar, semakin besar massa jenis semakin
rendah frekuensinya.
4.
Penampang senar, semakin besar penampang senar semakin
rendah frekuensi yang dihasilkan
Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut :
Dimana :

C.

f = frekuensi atau tinggi nada senar (Hz)


L = panjang senar (m)
F = tegangan senar (N)
A = luas penampang senar (m2)
= massa jenis senar (kg/m3)
=2L
= panjang gelombang (m)

Resonansi
Resonansi
adalah
ikut
bergetarnya suatu benda ketika
benda
lain
didekatnya
digetarkan.
Syarat
terjainya
resonansi
adalah frekuensi benda yang
bergetar sama dengan frekuensi
alami benda yang ikut bergetar.
Peristiwa resonansi dapat dilihat
pada
ayunan
beban
yang
digantung. Beban yang talinya
sama panjang jika salah satu
diayunkan maka yang lain ikut
berayun.
a.
Resonansi pada kolom udara.
Alat-alat musik seperti gitar, seruling, gendang dan terompet diberi
rongga. Karena udara dalam rongga beresonansi maka alat-alat
musik yang berongga akan megeluarkan bunyi yang lebih nyaring.
Resonansi dapat terjadi pada kolom udara. Sebuah garputala
dibunyikan di atas tabung yang dicelupkan ke dalam bejana
(tabung) berisi air. Dengan mengatur panjang kolom udara, pada
panjang kolom udara tertentu akan terdengar bunyi yang paling
keras. Pada saat it terjadi resonansi bunyi antara garputala dengan
udara di dalam tabung (kolom udara).
Resonansi akan terjadi pada kolom udara sepanjang , , 5/4
, 7/4 dan seterusnya
Secara matematis dapat dinyatakan dengan rumus : L = (2n 1).
.

146

Dimana :

b.

= panjang gelombang (m)


L = panjang kolom udara (m)
n = bilangan 0, 1, 2, 3

Keuntungan dan kerugian adanya resonansi.


Beberapa keuntungan resonansi bunyi adalah :
a.
Pada telinga kita terdapat kolom udara yang disebut kanal
pendengaran yang akan memperkuat bunyi yang kita dengar.
b.
Adanya ruang resonansi pada gitar, biola, saron, kolintang,
dan kentongan dapat memperkeras bunyi alat-alat tersebut.
c.
Kantung udara pada katak pohon dan katak sawah dapat
memperkeras bunyi yang dihasilkan.
Beberapa kerugian yangdapat diakibatkan adanya resonansi, antara
lain :
a.
Suara tinggi seorang penyanyi dapat memcahkan gelas
yangberbentuk piala karena udara dalam gelas beresonansi.
b.
Dentuman bom atau mesin pesawat supersonic dapat
memecahkan kaca-kaca bangunan.
c.
Bunyi yang terlalu kuat dapat memekakkan telinga.
d.
Pengaruh kecepatan angina pada sebuah jembatan di selat
Tacoma, Amerika Serikat menghasilkan resonansi yang
menyebabkan jembatan roboh.
D.
Pemantulan bunyi
Gelombang bunyi dapat dipantulkan dan diserap. Sebagian besar bunyi
dipantulkan jika mengenai permukaan benda yang keras seperti
permukaan dinding batu atau semen, besi, kaca dan seng. Sebaliknya
sebagian besar bunyi akan diserap jika mengenai permukaan benda
yang lunak seperti kain, karet, busa gabus, karpet dan wol (bendabenda peredam bunyi).
1.
Hukum pemantulan bunyi
Hukum pemantulan bunyi dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Bunyi datang, bunyi pantul dan
garis normal terletak
pada satu
bidangdatar.
b.
Besar sudut datangsama dengan
besar sudut pantul
2.
Macam-macam bunyi pantul
a.
Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli.
Bunyi pantul memperkuat bunyi asli terjadi jika bunyi pantul
terdengar hamper bersamaan dengan bunyi aslinya sehingga
bunyi asli akan terdengar lebih keras. Bunyi ini terjadi jika jarak
dinding pemantul terhadap sumber bunyi kurang dari 10 meter.
Contoh : suara kita akan terdengar lebih keras di dalam kamar
atau kamar mandi, bunyi kereta api terdengar lebih keras di
dalam terowongan.
b.
Gaung atau kerdam
Gaung atau kerdam terjadi jika jarak dinding pemantul dan
sumber bunyi agak jauh (25m 25 m). Gaung adalah bunyi yang
terdengar kurang jelas akibat sebagian bunyi pantul terdengar

147

bersamaan dengan bunyi aslinya. Gaung terdengar pada gedung


besar yang tertutup seperti gedung pertemuan atau
pertunjukkan. Untukmenghindari gaung pada dinding dalam
gedung bioskop, studio radio atau TV dilapisi bahan peredam.
c.
Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli.
Gema terdengar jelas seperti bunyi asli (seperti terjadi
pengulangan bunyi). Gema dapat terjadi jarak dinding pemantul
cukup jauh dari sumber bunyi. Contoh jika kita berteriak di lereng
gunung, jurang dsb.
3.
Manfaat pemantulan bunyi
Manfaat pemantulan bunyi antara lain :
a.
Mendeteksi cacat atau retak pada logam.
b.
Mengukur ketebalan pelat logam
c.
Mengukur kedalaman laut.
d.
Mengetahui kedudukan kapal selam.
e.
Mengetahui segerombolan ikan laut.
f.
Mengetahui kantung-kantung cekungan minyak bumi dengan
mengirimkan gelombang bunyi ke dalam tanah.
g.
SONAR (Sound Navigation and Ranging)
h.
Ultrasonografi
i.
Menghindari pembedahan (mengarahkan gelombang bunyi
ultrasonic langsung ke ginjal untuk menghancurkan batu ginjal).
j.
Pembersih ultrasonik. Digunakan pada permata, caranya
benda-benda yang akan dibersihkan dimasukkan ke dalam cairan
pembersih yang lembut, kemudian gelombang ultrasonik diarah
kan ke dalam cairan. Gelombangini akan menggetarkan cairan
yang akhirnya akan merontokkan kotoran yang ada pada benda.
Untuk
mengukur
kedalaman
laut
digunakan dua alat yaitu transmitter dan
hidrofon. Transmiter adalah alat yang
berfungsi sebagai sumber getar yang
dikirimkan ke dasar laut, sedangkan
hidrofon adalah alat penangkap gema
yangdipantulkan oleh dasar laut. Kedua
alat dipasang pada sebuah kapal.
Untuk
menghitung
kedalaman
laut
digunakan persamaan :
v = 2 s /t
Dimana : v = cepat rambat bunyi
(m/s)
s = kedalaman laut (m)
t = selang waktu bunyi sampai
kembali (s)

Anda mungkin juga menyukai