Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari
metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan dari
manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan
mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai
peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila
kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden
Francis H. 2000).
Asam urat merupakan asam lemah dengan pKa 5,8. Asam urat cenderung berada
di cairan plasma ekstraselular. Sehingga membentuk ion urat pada pH 7.4. ion urat
mudah disaring dari plasma. Kadar urat di darah tergantung usia dan jenis
kelamin. Kadar asam urat akan meningkat 45 dengan bertambahnya usia dan
gangguan fungsi ginjal (McCrudden Francis H, 2000).

Metabolisme Asam Urat


Pembentukan asam urat dalam darah juga dapat meningkat yang disebabkan oleh
factor dari luar tertama makanan dan minuman yang merangsang pembentukan
asam urat. Adanya gangguan dalam proses ekskresi dalam tubuh akan
menyebabkan penumpukan asam urat di dalam ginjal dan persendian. Jalur
kompleks pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phosphate, suatu pentose
yang berasal dari glycidic metabolism, dirubah menjadi PRPP (phosphoribosyl
pyrophosphate) dan kemudian phosphoribosilamine, lalu ditransformasi menjadi

inosine monophosphate (IMP). Dari senyawa perantara yang berasal dari


adenosine monophosphate (AMP) dan guanosine monophosphate (GMP), purinic
nucleotides digunakan untuk sintesis DNA dan RNA, serta inosine yang kemudian
akan mengalami degradasi menjadi hypoxanthine, xanthine dan akhirnya menjadi
uric acid (McCrudden Francis H.2000).

1. Gambar proses metabolisme purin menjadi asam urat

2. Gambar

proses

metabolisme

menyebabkan penyakit gout

purin

menjadi

asam

urat

hingga

Daftar pustaka
Francis H. McCrudden, 2000, Uric Acid. Penterjemah Suseno Akbar, Salemba
Medika: Yogyakarta
Data Pengamatan
Serum 20 L = berwarna putih agak kekuningan
Ditambah Reagen 1 mL = berwarna merah muda (pink muda)
Didiamkan selama 10 menit = larutan berwarna merah muda (pink muda)
Pengukuran Absorbansi
Blanko ( reagen )

Kelompok 1 = 0.000 Abs


Kelompok 2 = 0.000 Abs
Standar ( Reagen+ standar )
Kelompok 3 = 0.254 Abs
Kelompok 4 = 0.152 Abs
Tes ( Reagen + serum )
Kelompok 5 = 0.121 Abs
Kelompok 6 = 0.115 Abs
Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu pemeriksaan kadar asam urat enzimatik, yaitu
menggunakan ezim urikase pada reaksi utama dan peroksidase pada reaksi
indikasi. Tujuan pengujian ini untuk menentukan kadar asam urat dalam serum.
Kelebihan dari metode enzimatik diantaranya lebih spesifik, presisi yang tinggi,
relatif bebas dari gangguan, dan cocok diadaptasikan untuk pengujian gangguan
metabolisme. Dan salah satu kekuarangannya yaitu

mahal dan memerlukan

teknik tertentu ( pembacaan absorbansi harus cepat dan tepat).


Prinsip pemeriksaan kadar asam urat metode enzimatik adalah uricase memecah
asam urat menjadi allantoin dan hidrogen peroksida. Selanjutnya dengan adanya
peroksidase, peroksida, Toos dan 4-aminophenazone membentuk warna
quinoneimine. Intensitas warna merah yang terbentuk sebanding dengan

konsentrasi asam urat. Nilai rujukan untuk laki laki : 3.4 7.0 mg/dl, sedangkan
untuk perempuan : 2.4 5.7 mg/dl (Roche Diagnostik, 2009).
Perlakuan yang dilakukan pada pengujian Tes kadar asam urat adalah
mencampurkan serum dengan reagen yang menghasilkan warna pink muda, lalu
di sentrifugasi. reagen yang berisi DHBS, 4-aminoantipirin, dan enzim urikase
dan hidrogenperoksidase, saat didiamkan selama 10 menit akan bereaksi dengan
serum, DHBS dan 4-aminoantipirin merupakan kromogen yang akan dioksidasi
oleh peroksidase membentuk senyawa yang berwarna. Dan enzim urikase yaitu
untuk memecah inti purin membentuk senyawa Allantoin, CO 2, dan H2O2. Lalu
enzim Hidrogenperoksidase berperan dalam pembentukan asam urat, yaitu dengan
mereaksikan DHBS, 4-aminoantipirin dan 2H2O2 dengan bantuan enzim
hidrogenperoksidase membentuk Quinoneimina yaitu kadar asam urat dalam
sampel dan 3H2O.
Serum yang diuji, diperoleh dari darah yang telah di sentrifugasi membentuk
serum dan plasma, perbedaan yang mendasar antara serum dan plasma adalah
Plasma darah mengandung fibrinogen, Pada dasarnya, ketika serum dan plasma
dipisahkan dari darah, plasma masih mempertahankan fibrinogen yang membantu
dalam pembekuan darah sementara serum adalah bagian dari darah yang tersisa
setelah fibrinogen ini dihilangkan. Sehingga digunakan serum untuk menguji
kadar asam urat agar menghindari adanya faktor pembekuan darah (fibrinogen)
sehingga memudahkan adalam menganalisis.

Lalu perlakuan selanjutnya pengukuran kadar asam urat dengan menggunakan


Spektrofotometer UV, digunakan spektofotometer UV karena asam urat pada
panjang gelombang tertentu akan mengabsorpsi radiasi UV dengan kuat selain itu
digunakannya kromogen sehingga mempermudah dalam mengabsopsi warna
sehingga dapat terdeteksi dalam spektrofotometri UV. Setelah pengukuran
Absorbansi dan dengan melalui perhitungan diperoleh nilai kadar asam urat total
sebesar 3.65 mg/dL, hal ini dikatakan normal karena tidak kurang dan tidak lebih
dari kadar asam urat normal, yaitu 2.5-7.7 mg/dL.
Pengukuran kadar asam urat perlu dilakukan karena peningkatan kadar urat dalam
darah (hiperurikemia) berarti meningkatnya resiko presipitasi kristal urat
dijaringan dan menjadi gejala penyakit gout, karena asam urat dalam darah
kelarutannya lebih kecil dari garamnya (natrium urat) sehingga akan berbahaya
karena dapat mengendap atau mengkristal dalam jaringan.

Anda mungkin juga menyukai