PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Kimia analisis adalah analisis yang melibatkan sejumlah teknik dan
metode untuk memperoleh aspek kuantitatif, kualitatif dan informasi
struktur dari suatu senyawa. Analisis kualitatif adalah merupakan analisis
untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, atau senyawa - senyawa
yang ada didalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan
dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju
dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan
jumlah (kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada
didalam sampel.
Salah satu metode analisis yang biasa digunakan adalah gravimetri.
Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat
konstannya (Gandjar, 2007). Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang
dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis. Bagian terbesar
dari analisis gravimetri ini menyangkut perubahan unsur atau gugus dari
senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap
sehingga dapat diketahui berat tetapnya (Gandjar, 2007).
Analisis gravimetri merupakan salah satu cabang utama kimia
analisis. Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan.
Analitnya secara fisis dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu
maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan tehnik yang paling luas
penggunaannya untuk memisahkan analit dari pengganggu-penganggunya,
elektrolisis ,ekstraksi pelarut dan pengatsirian merupakan metode lain
pemisahan itu (Daniel, 1991).
Analisa gravimetri juga merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif
yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses
pemisahan analit dari zat zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang
telah diendapkan ini disaring dan dikeringkan serta ditimbang dan
diusahakan endapan itu harus semurni mungkin.
Prinsip Gravimetri
Salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang
telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan
murni setelah melalui proses pemisahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Analisis Gravimetri
Analisis gravimetri merupakan salah satu bagian dari kimia analitik.
Langkah pengukuran pada cara gravimetri adalah pengukuran berat, analit
secara fisik dipisakan dari semua komponen lainnya maupun dari
solvennya. Pengendapan merupakan teknik yang secara luas digunakan
untuk memisahkan analit dari gangguan-gangguan (Underwood, 1981).
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat
atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen
dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri
adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa
tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode
gravimetrik memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan
(Khopkar, 1990).
Metoda gravimetri adalah suatu metoda analisis secara kuantitatif
yang berdasarkan pada prinsip penimbangan. Analisis gravimetri digunakan
pada beberapa bidang diantaranya untuk mengetahui suatu spesies senyawa
dan kandungan-kandungan unsur tertentu/molekul dari suatu senyawa murni
yang diketahui berdasarkan pada perubahan berat (Okdayani, 2010).
II.1.2 Reaksi dalam Analisis Gravimetri
Suatu metode analisis gravimetri didasarkan pada reaksi kimia seperti
(Gandjar, 2007):
aA + rR AaRr
yang mana sejumlah a analit A akan beraksi dengan sejumlah r pereaksi R
membentuk produk AaRr yang biasanya merupakan suatu senyawa yang
sangat sedikit larut dan dapat ditimbang setelah pengeringan, atau produk
CaC2O4 (s)
CaC2O4 (s)
terdeteksi.
zat yang akan ditimbang harus murni atau mendekati murni dan
mempunyai susunan yang pasti. Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka
akan menimbulkan kesalahan yang besar.
Kelebihan cara analisis gravimetri disbanding volumetri adalah bahwa
penyusun yang dicari dapat diketahui pengotornya jika ada, dan bila
diperlukan dapat dilakukan pembetulan (koreksi). Kekurangan dari metode
ini adalah membutuhkan waktu yang lama.
Dalam analisa gravimetri penentuan jumlah zat didasarkan pada
penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil
reaksi ini didapatkan sisa bahan suatu gas yang dibentuk dari bahan yang
dianalisa. Dalam cara pengendapan, zat direaksikan dengan menjadi
endapan dan ditimbang. Atas dasar membentuk endapan, maka gravimetrik
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : endapan dibentuk dengan reaksi antara
zat dengan suatu pereaksi dan endapan yang dibentuk dengan elektrokimia.
Untuk memisahkan endapan dari larutan induk dan cairan pencuci, endapan
dapat disaring. Endapan grevimetri yang disaring kertas tidak dapat
dipisahkan kembali secara kuantitatif. Sudah dijelaskan bahwa dalam
murni
adalah
endapan
yang
bersih,
artinya
tidak
Adapun
tujuan
dari
pencucian
endapan
adalah
untuk
pemanas
uap
untuk
menghindari
adanya
kopresipitasi.
Endapan harus dicuci dengan larutan encer.
Untuk menghindari postpresipitasi atau kopresipitasi sebaiknya
untuk menyaring:
Kertas saring
Kertas saring untuk analisis gravimetri jika dibakar hampir-hampir
tidak meninggalkan abu. Yang biasa digunakan sudah tersedia dalam
bentuk potongan bulat berdiameter 7, 9, 10, dan 11 cm. Kertas saring
2.
3.
endapan.
Pada pengerinagn endapan, cairan mudah menguap dari endapan
Tidak mengandung zat-zat yang dapat mengganggu penyelidikan
tapisan.
4. Pengeringan dan memanaskan endapan
Sebelum endapan ditimbang harus diubah terlebih dahulu menjadi
bentuk yang susunannya tetap. Ini dikerjakan dengan cara pengeringan
atau pemanasan/pemijaran. Mana yang akan dilakukan tergantung pada
sifat endapan serta alat penyaring yang digunakan. Endapan disebut
dikeringkan jika suhu pemanasannya lebih rendah dari 250 0C, sedang
pemijaran dilakukan pada suhu antara 250-10000C.
FeSO4 + 7H2O
FeSO4
FeO + SO3
FeO + SO3
Fe2O3 + SO4 atau 4FeO + O2
2Fe2O3
2 x BA Fe
x Berat endapan
Kadar Barium Klorida
B . M BaSO 4
c. Contoh cara gravimetri memakai pengendap senyawa organik
dengan pengeringan.
Pereaksi organik yang digunakan pada analisis gravimetri
dikenal sebagai endapan organik. Pemisahan satu atau lebih ion-ion
anorganik dari campurannya dilakukan dengan cara menambahkan
pereaksi organik. Karena senyawa-senyawa organik tersebut
mempunyai berat molekul yang besar, maka dapat ditentukan
sejumlah kecil ion dengan pembentukan endapan dalam jumlah
yang besar. Pereaksi organik banyak digunakan karena bersifat
selektif.
d. Contoh cara gravimetri dengan pengendapan memakai oksin.
Misalnya penetapan kadar garam aluminium. Reaksinya adalah
sebagai berikut:
Al3+ + 3C9H7ON
Al(C9H6ON)3
+ 3H+
1. Gelas piala, yang digunakan adalah gelas piala yang ada bagiannya untuk
menuang pada bibirnya.
2. Labu Erlenmeyer, digunakan
untuk
menampung
tapisan
pada
penyaringan.
3. Corong, terbuat dari gelas dengan sudut kerucut 60 0 dengan berbagai
ukuran garis tengah 5,7 dan 9 cm.
4. Botol pencuci, dapat terbuat dari gelas dan dari plastik. Botol pencuci
diisi dengan cairan pencuci endapan saja atau dengan aquadest saja.
5. Gelas penggaduk, digunakan untuk melepaskan endapan yang melekat
pada dasar gelas piala tempat pengendapan.
6. Alat pemanas, digunakan untuk pemanasan.
7. Eksikator, digunakan untuk mendinginkan krus yang habis dipijarkan
atau krus penyaring setelah dikeringkan sampai suhu kering sama dengan
suhu kamar.
8. Krus, digunkan untuk pemijaran
9. Segitiga, untuk pemijaran krus memakai pembakar gas digunakan
segitiga dari tembikar yang dirangkai pakai kawat.
10. Kompor listrik yang baik mempunyai tiga pengaturan suhu yang rendah,
sedang, dan tinggi. Bagian kawat pemanas harus tertutup rapat.
11. Penangas Uap, biasanya digunakan untuk penguapan pelan-pelan dan
mengumpalkan endapan.
II.2 Uraian Bahan
1. Air suling (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi
Nama lain
Rumus molekul
Berat molekul
Rumus struktur
:
:
:
:
:
Aqua Destillata
Air suling, Aquadest
H2O
18,02
Pemerian
Penyimpanan
Kegunaan
:
:
:
:
Aethanolum
Etanol, alkohol
C2 H6 O
46,07
Rumus struktur
Pemerian
Kelarutan
tidak berasap.
: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform
Penyimpanan
Kegunaan
:
:
:
:
:
:
Natrii Chloridum
Natrium Klorida
NaCl
58,44
Na
Cl
Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
:
:
:
:
:
Argenti Nitras
Perak nitrat
AgNO3
169,87
Pemerian
Kelarutan
Penyimpanan
Kegunaan
cahaya.
: Sebagai titran
:
:
:
:
BAB V
PENUTUP
V.1
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan diperoleh bahwa :
1. Berat murni endapan dari AgCl melalui metode gravimetri sebanyak 0,1
V.2
gram.
2. % kadar dari AgCl diperoleh sebanyak 0,13 %.
Saran
Praktikan lebih teliti dalam penimbangan bahan dan lebih berhati-hati
dalam proses penyaringan. Agar kesalahan yang ditimbulkan lebih sedikit
dan menghasilkan endapan dengar berat yang tinggi.