Anda di halaman 1dari 14

blogspot.

com
lihat yang asli (lambat dimuat)
Agroekoteknologi | Trilogi2014 Teknopreneur . Kolaborasi . Kemandirian
JUN
11
Agrinex 2015 Bukan Sekedar Icip-Icip
Agrinex 2015 Bukan Sekedar Icip-Icip
20-22 Maret 2015 merupakan tahun ke 9 digelarnya pagelaran pertanian yang bertempat di Jakarta
Convention Center Senayan, namun ini adalah kali pertama saya berkunjung ke acara ini. Dengan
mengusung tema Kedaulatan Pangan Indonesia diharapkan dapat mengajarkan bagaimana
masyarakat berdaulat pangan dengan menanam kebutuhan pangannya sendiri secara sederhana
maupun modern. Agrinex Expo ini pun mengangkat sektor UMKM karena sektor ini paling
terukur dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.

Memasuki JCC tempat Agrinex dilaksanakan, saya beserta teman satu prodi disuguhi
pemandangan yang sangat indah, rangkaian hasil-hasil pertanian dibuat sedemikian rupa,
membuat mata mengharapkan hal yang lebih wah lagi di dalamnya. Dan benar saja, mata kami
sangat dimanjakan dengan pemandangan hasil-hasil pertanian yang dihasilkan dari setiap UMKM
maupun kementrian-kementrian yang memberikan inovasi-inovasi dalam pameran.
Kaki pun terus mempercepat langkahnya untuk segera mengelilingi semua stand yang ada, dan
terjadilah peperangan antara mata dan kaki yang tidak selaras. Disatu sisi mata ingin mempelajari
setiap stand lebih dalam seluk beluknya, disisi lain kaki pun ingin dapat mengunjungi setiap stand
yang penuh keunikan. Namun mata kami sangat berbinar-binar apabila melihat stand UMKM
yang menyediakan tester produk buatannya. Cuuss dengan kecepatan tinggi langsung tiba di stand
UKMC UI yang menyajikan kerupuk rumput laut dan makanan ringan lainnya. Dengan lagak ala
investor pemberi modal, kami bertanya-tanya seputar produksi sambil tangan mengambil tester
yang disediakan. Tak terasa tester yang disediakan pun habis, perlahan kami menutup
pembicaraan dan pergi mencari stand yang lebih menarik lagi ( maksudnya sih yang bikin
kenyang ).
Biarpun otak mahasiswa yang hobinya nyari tester itu terus bekerja, kami juga tetap mencari ilmu
baru yang sekiranya dapat menunjang perkuliahan di kampus. Disana kami menemui teknik tanam
Hidroponik, budidaya tanaman sayur, perbenihan, kerja perusahaan kelapa sawit, coklat,
penelitian yang dilakukan Kemenristek, dan masih banyak lagi. Kita singgah sebentar di stand
Kementrian Pekerjaan Umum yang menghadirkan miniatur Program Pengembangan Kota Hijau
Makassar. Tatanan yang layaknya berada di sebuah taman dalam kota, kami pun singgah sebentar
disana, view yang sangat baik untuk berfoto.
Perut pun terasa lapar, saya berniat untuk berkeliling lagi mencari kesegaran mata dan ya yang
bisa di icip-icip buat nenangin cacing yang berdemo. Kali ini saya hanya jalan bersama Rio. Dan
tibalah kami di sebuah standnya orang-orang Jogja. Saya sangat tertarik sekali bukan semata-mata

karena banyak testernya, tapi karena produk yang dibawa terbuat dari umbi-umbi dan sisa padi
yang jarang sekali dilirik oleh khalayak ramai. Ganyong dan bekatul. Nama yang masih cukup
asing ditelinga. Ganyong dibuat menjadi brownies yang terlebih dahulu dibuat tepung mocafnya.
Dan kemudian ada bekatul yang dijadikan sebagai makanan dan minuman sehat karena kulit ari
yang ada pada beras itu ternyata mengandung banyak sekali nutrisi. Jadi saran sih kalo beli beras
jangan yang putih banget deh ya, biar nutrisinya masih banyak terus ga ketuker sama beras plastik.
Sekian cerita pengalaman di Agrinex Expo yang ke 9. Kalo mau tau lebih banyak, dateng aja ke
Agrinex berikutnya. Salam Agraris !
Diposkan 11th June oleh heldy gunawan
0 Tambahkan komentar
JAN
12
HUBUNGAN RADIOAKTIF DALAM PERTANIAN
HUBUNGAN RADIOAKTIF DALAM BIDANG PERTANIAN
Radionuklida/ Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif yang mampu memancarkan Radiasi.
Radioisotop dapat terjadi secara lamiah maupun sengaja dibuat manusia untuk reaktor penelitian.
( Herry, 1997). Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada ikataan bahwa isotop
radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Jadi suatu isotop
radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama
seperti isotop stabilnya ( Jalil,
2000).Peran radioisotop sebagai pencari jejak tidak terlepas dari sifat-sifat khas yang dimilikinya.
Karena, radioisotop memancarkan radiasi dimanapun dia berada dan mudah dideteksi.
Radioisotop ibarat lampu yang tak pernah padam senantiasa memancarkan cahayanya. Laju
peluruhan tiap satuan waktu pun ( Radiotivitas) hanya merupakan fungsi atom radioisotop yang
ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik temperatur, tekanan, pH.
Pada tahun 1895, W.C. Rontgen menemukan bahwa tabung sinar katode mengahasilkan suatu
radiasi berdaya tembus tinggi yang dapat menghitamkan film potret, walupun film tersebut
terbungkus kertas hitam. Karena belum mengenal hakekatnya, sinar ini dinamai sinar X. Ternyata
sinar X adalah suatu radiasi elektromagnetik yang timbul karena benturan berkecepatan tinggi
yaitu sinar katode dengan suatu materi (anode).
Secara garis besar, penggunaan radioisotop buatan dibagi menjadi 2 golongan utama. Yaitu,
sebagai perunut ( tracer ) dan sumber radiasi. Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan
pada pengertian bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil.
Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama seperti isotop stabilnya.
Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa
radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk hidup. Radiasi
dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia maupun efek biologi (Nurlaila, 2002).
Prinsip radioisotop sebagai perunut yaitu menambahkan bahan radioisotop tersebut ke dalam suatu
sistem (baik sistem fisika, kimia, maupun biologi). Karena radioisotop tersebut mempunya sifat
kimia yang sama dengan sisten tersebut maka radioisotop yang telah ditambahkan dapat
digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perubahan senyawa pada sistem dapat
dipantau.
Pemanfaatan radioisotop dalam bidang pertanian antara lain berguna dalam pembentukan bibit
unggul, pemupukan dan pemberantasan hama dengan serangan mandul, pemuliaan tanaman dan
mencegah timbulnya penyakit pada tanaman.

Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga
memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik. Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga
berguna untuk membuat benih tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya.
Radiasi radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel tumbuhan.
Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan mempunyai sifat yang berbeda dari induknya.
Kekuatan radiasi yang digunakan diatur sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul
dari induknya.
Teknik perunut dengan radioisotop akan memberikan cara pemupukan yang tepat dan hemat.
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis
tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal
inilah digunakan fosfor radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi
pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman.
Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada serangga
jantan. Serangga di bawa ke laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga
jantan menjadi mandul. Setelah disinari, hama tersebut dilepas di daerah yang terserang hama,
sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul yang
dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.
Dalam bidang pemuliaan tanaman, teknik mutasi dapat meningkatkan keragaman genetik tanaman
sehingga memungkinkan pemulia melakukan seleksi genotipe tanaman sesuai dengan tujuan
pemuliaan yang dikehendaki. Mutasi induksi dapat dilakukan pada tanaman dengan perlakuan
bahan mutagen tertentu terhadap organ reproduksi tanaman seperti biji, stek batang, serbuk sari,
akar rhizome, kultur jaringan dan sebagainya. Apabila proses mutasi alami terjadi secara sangat
lambat maka percepatan, frekuensi dan spektrum mutasi tanaman dapat diinduksi dengan
perlakuan bahan mutagen tertentu. Pada umumnya bahan mutagen bersifat radioaktif dan memiliki
energi tinggi yang berasal dari hasil reaksi nuklir.
Bahan mutagen yang sering digunakan dalam penelitian pemuliaan tanaman digolongkan menjadi
dua kelompok yaitu mutagen kimia (chemical mutagen) dan mutagen fisika (physical mutagen).
Mutagen kimia pada umumnya berasal dari senyawa alkyl (alkylating agents) misalnya seperti
ethyl methane sulphonate (EMS), diethyl sulphate (dES), methyl methane sulphonate (MMS),
hydroxylamine, nitrous acids, acridines dan sebagainya (IAEA, 1977). Mutagen fisika bersifat
sebagai radiasi pengion (ionizing radiation) dan termasuk diantaranya adalah sinar-X, radiasi
Gamma, radiasi beta, neutrons, dan partikel dari aselerators. Baik mutagen kimia maupun mutagen
fisika memiliki energi nuklir yang dapat merubah struktur materi genetik tanaman.
Diposkan 12th January oleh heldy gunawan
Tweet0
Tweet0
Suka
0
Suka
0
0 Tambahkan komentar
JAN

12
PEMBENTUKAN AWAN HUJAN
PEMBENTUKAN AWAN HUJAN
Awan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di dalam udara di atmosfer yang terjadi
karena adanya pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui
keadaan jenuh. Tiga hal penting yang harus dipenuhi agar uap air yang ada di udara dapat
terbentuk menjadi butir2 air dan seterusnya menjadi hujan yaitu, adanya uap air, adanya inti-inti
kondensasi, dan adanya proses pendinginan.
Secara umum, awan dikelompokkan atas empat kelompok yaitu:
1.Awan Tinggi (Cirrus, Cirrostratus dan Cirrocumulus) ketinggian > 6000 meter, suhu sangat
rendah.
2.Awan Sedang/pertengahan (Altocumulus dan Altostratus) ketinggian 2000-6000 meter.
3.Awan Rendah (Stratus, Stratocumulus dan Nimbostratus) ketinggian 200 meter
4.Awan yang Berkembang Vertikal (Cumlus dan Cumulonimbus)
5.
Penyebaran Awan
Biasanya identik dengan penyebaran hujan dan penyebaran awan biasanya dinyatakan dalam nilai
keawanan yaitu gambaran dari besarnya bagian langit yang tertutup awan dengan satuan
perdelapan atau persepuluh. Dekat equator, keawanan cukup tinggi yang merupakan daerah
konvergen. Sekitar lintang 20-300, keawanan sangat rendah yang merupakan daerah devergen
Sekitar lintang 600, keawanan rata-rata terbesar. Variasi harian keawanan di atas daratan,
keawanan maksimum terjadi pada siang sampai sore hari sedang di atas lautan terjadi pada saat
malam hari.
Presipitasi merupakan bentuk umum dari pengendapan atau pengembalian air yang telah di
uapkan ke atmosfer jatuh kembali menuju permukaan bumi (daratan maupun lautan).Bentuk
presipitasi:hujan, kabut, embun smog, glaze, salju, hail, graupel, sleet, dew, rime dan kepingan
salju.
Pembentukan Hujan
Supaya dapat menghasilkan hujan butir-butir awan harus tumbuh menjadi cukup besar sehingga
gaya berat cukup untuk melawan arus udara naik. Ada beberapa teori yang membahas
pembentukan hujan diantaranya teori Bergeron dan teori Tumbukan & Penyatuan (Collision).
Tipe-tipe Hujan
Berdasar gerakan udara naik untuk membentu awan tipe hujan dapat digolongkan menjadi :
Hujan Konveksi
Dihasilkan dari naiknya udara hangat dan lembab dengan proses penurunan suhu secara adiabatik.
Hujan biasanya lebat tapi pada daerah yang terbatas dan sering disertai guntur. Hujan yang
demikian kurang efektif bagi pertanian tetapi sangat efektif untuk timbulnya erosi.
Hujan Orografik
Dihasilkan oleh naiknya udara lembab secara paksa oleh dataran tinggi atau pegunungan. Curah
hujan di dataran tinggi biasanya lebih tinggi daripada dataran rendah sekitarnya terutama pada
arah hadap angin (windward)
Hujan Gangguan
Tipe hujan yang termasuk dalam kelompok hujan gangguan adalah hujan siklonik dan hujan
frontal.

Penentuan Curah Hujan Wilayah


1. Metode Aritmatik
Nilai rerata curah hujan bulanan dari n stasiun = Jumlah curah hujan bulanan dari seluruh
stasiun dibagi jumlah stasiun.
Nilai curah hujan tahunan = Jumlah dari curah hujan bulanan selama satu tahun.
2. Metode Isohyet
Kelengkapan penunjang jaringan stasiun yang rapat dan peta kontur uantuk menggambar
peta isohyet. Tahapan yang diperlukan adalah :
oMembuat peta isohyet
oMenghitung luas wilayah yang dibatasi sub isohyet (dalam % wilayah)
oMenghitung rerata curah hujan anatara dua isohyet
oCurah hujan rerata sama dengan jumlah total dari perkalian % luas wilayah sub
owilayah kali rerata curah hujan.
3. Metode Rerata Berbobot
Sebagai pembobot luas poligon yang mengelilingi stasiun, Tahapan yang diperlukan
adalah :
oMembuat garis poligon
oMenghitung luas sub wilayah dalam poligon (%)
oCurah hujan = jumlah total perkalian % luas sub wilayah dengan curah hujan
o
Diposkan 12th January oleh heldy gunawan
0 Tambahkan komentar
Beri komentar sebagai:

JAN
12
KELEMBABAN UDARA
KELEMBABAN UDARA
Kelembapan udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang terkandung dalam atmosfer
pada suatu saat dan tempat tertentu.
Kandungan uap air di udara (atmosfer) dapat diukur berdasar beberapa cara :
1. Kelembapan mutlak :
Menggambarkan kandungan uap air dalam satu satuan massa udara
Contoh : Kel mutlak wilayah tropika umumnya lebih tinggi dari wilayah temperate.
2. Kelembapan Spesifik :
Menggambarkan perbandingan massa uap air yang ada di udara dengan satu satuan massa udara
3. Tekanan Uap Air :
Merupakan tekanan bagian uap air yang ada dalam kolom udara sebagai bagian dari massa udara
(uap air dan udara kering) pada suhu dan tekanan tertentu.
4. Kelembapan Relatif / Nisbi :

Menggambarkan perbandingan jumlah uap air di udara (kel aktual) dengan jumlah uap air
maksimum di udara (kel potensial). Bila kel aktual dinyatakan dlm tekanan uap aktual (ea) dan kel
potensial dinyatakan dlm tekanan uap jenuh (es), maka :
Kelembapan Relatif Udara = ea / es x 100 %
Tekanan uap jenuh (es) bergantung pada suhu, bila suhu naik, es akan meningkat
dan sebaliknya, sehingga pada ea yang tetap maka kelembapan relatif akan menurun bila suhu
meningkat.
Bila nilai ea = es maka kelembapan relatif = 100 % dan suhu dimana tercapai nilai
ea = es disebut suhu titik embun (dew point temperature)
5. Defisit Tekanan Uap :
Menggambarkan selisih antara tekanan uap jenuh dengan tekanan uap aktual ( es ea )
6. Sebaran Kelembapan Udara
Sebaran menurut Waktu
Bila dikaitkan dengan penerimaan radiasi matahari di bumi maka akan ada pola sebaran
kelembapan uadara yang berbeda anatara siang dan malam hari. Pada siang hari energi radiasi
matahari yang cenderung kuat, akan meningkatkan suhu
udara. Pada kondisi tersebut bila tekanan uap aktual di udara tetap maka kelembapan relatif udara
akan berkurang (rendah). Demikian sebaliknya pada malam hari. Kelembapan relatif yang tingi
pada pagi hari pada saat suhu udara mencapai titik suhu terendah (lihat neraca radiasi & pola suhu
pd perkuliahan sebelumnya) bila bersentuhan dengan benda yang suhunya lebih rendah dari titik
embun akan terbentuk embun.
Sebaran Menurut Tempat
Kelembapan nisbi menurut tempat tergantung pada suhu yang menentukan kapasitas udara untuk
menampung uap air aktual di tempat tersebut. Kandungan uap air aktual di suatu tempat
ditentukan oleh ketersediaan air dan energi untuk
menguapkannya.
Diposkan 12th January oleh heldy gunawan
0 Tambahkan komentar
JAN
12
TEKANAN UDARA dan ANGIN
TEKANAN UDARA DAN ANGIN
Tekanan udara merupakan gaya berat kolom udara dari permukaan tanah sampai atmosfer per
satuan luas. Tekanan udara berhubungan dengan suhu dan kerapatan; tekanan akan naik bila suhu
naik dan akan turun bila suhu turun. Demikian juga tekanan akan naik bila kerapatan naik dan
akan turun bila kerapatan turun.
Tekanan = gaya berat/luas atau P= W/A= m g/A
Massa didapat dari perkalian antara kerapatan () dengan volume (V) :
m=p.V
Udara mempunyai massa/berat besarnya tekanan diukur dengan barometer.Barograf adalah alat
pencatat tekanan udara.Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang

menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat pengukur
ketinggian tempat dinamakan altimeteryang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian pesawat
terbang (Leonheart, 2010).
Variasi tekanan udara ada dua macam yaitu :
1.Tekanan Udara Vertikal
Semakin tinggi suatu tempat, maka tekanan berkurang karena kerapatan udara berkurang, dan
tekanan akan naik ketika kerapatan udara bertambah. Hal ini dipengaruhi oleh Komposisi gas
penyusunnya makin ke atas makin berkurang. Sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan
gravitasi makin ke atas makin lemah.
2.Tekanan Udara Horizontal
Adanya perbedaan suhu juga menyebabkan perbedaan ketebalan lapisan pada tekanan yang sama
ke arah vertikal. Bila suhu tinggi maka pada tingkat tekanan udara yang sama akan membentuk
lapisan yang lebih tebal dibanding suhu yang lebih rendah.
Terdapat beberapa istilah untuk menjelaskan pola tekanan, antara lain yaitu Isobar merupakan
garis yang menhubungkan titik-titik yang bertekanan sama. Kemudian Gradien Tekanan adalah
perubahan permukaan tekanan secara horizontal, diukur dari tinggi ke rendah, tegak lurus dengan
isobar terdekat dan merupakan jarak terpendek diantara isobar-isobar tersebut. Berikutnya adalah
daerah yang memanjang pada tekanan rendah disebut Palung dan daerah memanjang pada
tekanan tinggi disebut Punggung.
ANGIN adalah udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara dengan arah aliran
angin dari tempat yang memiliki tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah atau dari
daerah yang memiliki suhu / temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi. Angin berfungsi
sebagai transfer panas dari daerah panas tropik ke daerah dingin lintang tinggi.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak
paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah
dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat
disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke
tempat lain.Pergantian musim di Indonesia mempengaruhi arah angin muson dan curah
hujan.Angin muson di Indonesia terjadi angin periodik yang terjadi terutama diSamudra
Hindiadan sebelah selatanAsia. Di Indonesia terjadi menurut musim, musim barat jika angin
bertiup dari barat.Angin pasat dapat berhimpit dengan angin muson dan dapat pula berlawanan
dengan angin muson. Angin pasat timur laut dan angin barat khatulistiwa adalah angin pasat yang
jelas berhimbit dengan angin muson pada keadaan musim penghujan di Indonesia.
ANGIN LOKAL DI INDONESIA
1.Angin Bohorok, angin jatuh yang kering dan panas terjadi di Sumatera Utara. Diberi nama angin
Bohorok karena angin tersebut turun dari bukit barisan menuju tanah batak. Yang mirim dengan
angin Fohn.
2.Angin Jatuh Muson Tenggara, angin jatuh dingin di Indonesia yang terjadi di Ujung Pandang,
Jawa Tengah, Bromo.
3.Angin Darat dan Angin laut, keduanya terjadi sepanjang tahun.
ANGIN LOKAL YANG ADA DI LUAR INDONESIA
1. Angin Bora, angin jatuh yang dingin. Tipe angin dingin di pantai Timur laut Adriatik.
Bora disebabkan oleh dua hal:

a. gunung sebagai sumber antisiklon tidak terlalu tinggi sehingga kenaikan suhu saat angin
tersebut jatuh sangat kecil.
b. suhu udara di wilayah pantai yang menjadi arah angin tersebut relatif lebih tinggi sehingga
ada perasaan hembusan angin yang dingin dari antisiklon tersebut.
2. Angin Fohn, angin jatuh ini sering menimbulkan malapetaka di alpen Utara akibat dari
mencairnya es dan salju.
3. Angin Scirocco, karakter sama dengan angin Fohn, yang sifatnya panas namun lembab. Angin
ini berasal dari pegunungan dekat Palermo yang udaranya kering dan panas dengan suhu 50 oC
dngan RH < 10%.
4. Angin Chinook, tipe angin Fohn yang terjadi di amerika serikat. Bersifat panas dan kering.
5. Angin Mistraal, angin jatuh yang dingin. Proses terjadina angin Mistraal adalah karena tinggina
tekanan udara di Perancis pusat, sementara di teluk Genua dan daratan sungai Italia bertekanan
minimum.
6. Angin Siklon dan Antisilon.
Siklon, bertekanan relatif rendah dan dikelilingi isobar2 yang tekanan udaranya makin keluar
semakin tinggi.
Antisiklon, bertekanan udara relatif maksimum, gerakan udaranya sentrifugal (memencar
keluar).
Diposkan 12th January oleh heldy gunawan
0 Tambahkan komentar
JAN
12
SUHU UDARA
SUHU UDARA
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata rata dari pergerakan molekul molekul. Suhu
suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan
(transfer) panas ke benda benda lain atau menerima panas dari benda benda lain tersebut.
Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.
Suhu lebih mengacu pada energi kinetik suatu benda. Panas merupakan bentuk energy. Energi
suatu benda tidak selalu dapat dicerminkan dari suhu benda tersebut, misalnya panas laten.Energi
panas tergantung pada massa (m), kapasitas panas spesifik (c) dan perubahan suhu ( T).
Alat pengukur suhu disebut termometer. Termometer dibuat dengan mendasarkan sifat sifat
fisik dari suatu zat (bahan), misalnya pengembangan benda padat, benda cair, gas dan juga sifat
merubahnya tahanan listrik terhadap suhu. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suhu
yang tinggi disebut Pyrometer, misalnya Pyrometer radiasi, digunakan untuk mengukur suhu
benda yang panas dan tidak perlu menempelkan alat tersebut pada benda yang diukur suhunya.
Suhu tidak berdimensi sehingga untuk mengukur derajat suhu, pertama tama ditentukan 2 titik
tertentu yang disesuaikan dengan suatu sifat fisik suatu benda tertentu. Kemudian diantara dua
buah titik yang telah di tentukan tersebut di bagi bagi dalam skala skala, yang menunjukan
derajat derajat suhu. Skala skala tersebut merupakan pembagian suhu dan bukan satuan
daripada suhu. Dengan demikian suhu 30C tidak berarti 3 x 10C, dan 10C berarti skala derajat
C ke sepuluh. Ada 4 macam satuan suhu dengan perbandingan skala masing-masing, yaitu Celcius
(C), Fahrenheit (F), Reamur (R), Kelvin (K) (5:9:4:5).
Jumlah panas yang dapat dikandung oleh suatu benda tergantung dari kapasitas panasnya.

Kapasitas panas tergantung dari massa atau jumlah mol dan panas jenis benda tersebut. Untuk gas,
panas jenisnya dibedakan atas panas jenis pada volume tetap dan panas jenis pada tekanan tetap.
Jadi per satuan massa atau mol, penambahan atau pengurangan panas yang sama akan
menghasilkan perubahan (kenaikan/penurunan) suhu yang lebih besar pada benda dengan panas
jenis c lebih rendah.
Permukaan bumi mengalami proses pemindahan panas yang mempunyai tingkat energi lebih
tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Proses pemindahan energi dibagi menjadi tiga yaitu:
1.Konduksi
Sebagian energi kinetik molekul benda yang bersuhu lebih tinggi dipindahkan ke molekul benda
yang bersuhu lebih rendah melalui tumbukan molekul-molekul tersebut. Energi panas seolah-olah
merambat melalui medium tersebut. Jumlah aliran panas per satuan waktu dan luas ( fluks panas,
Wm-2) tergantung sifat mediumnya. Diantara udara, tanah, dan air, udara merupakan konduktor
terburuk dan tanah konduktor terbaik karena udara memiliki kerapatan partikel yang berjauhan,
sedangkan tanah memiliki kerapatan yang rapat.
2.Konveksi
Proses konveksi panas dipindahkan bersama-sama dengan fluida yang bergerak dan dapat terjadi
melalui konveksi paksa (turbulensi) dan konveksi bebas. Pada konveksi paksa udara bergerak
melalui lapisan perbatas pada permukaan yang kasar sehingga timbul gerak yang acak, angin
sangat mmempengaruhi proses ini. Sedangkan pada konveksi bebas, udara dipanaskan oleh
permukaan bumi akibat penerimaan radiasi surya, sehingga udara mengembang dan naik menuju
tekanan yang lebih rendah.
3.Radiasi
energi radiasi gelombang panjang yang dipancarkan permukaan bumi sebagian diserap atmosfer
dan sisanya dikeluarkan dari sistem atmosfer.vadanya awan pada malam hari menahan jumlah
radiasi bumi yang dipancarkan ke angkasa. Namun pada siang hari menimbulkan fenomena efek
rumah kaca.
Penyebaran suhu terbagi 2, pertama penyebaran suhu vertikal (lapisan troposfer). Terjadi
penurunan suhu apabila ketinggian bertambah, ini karena udara merupakan penyimpanan panas
terburuk, sehingga suhu dipengaruhi permukaan bumi. Kemudian lautan mempunyai luas dan
kapasitas lebih besar yang mengakibatkan udara bercampur secara dinamis. Kedua, berdasarkan
waktu (letak lintang). Daerah tropika enjadi sumber energi utama karena penerima energi radiasi
terbanyak. Kemudian terjadi pemindahan energi dari daerah tropika ke daerah lintang tinggi
melalui sirkulasi udara umum.
Diposkan 12th January oleh heldy gunawan
0 Tambahkan komentar
NOV
5
RADIASI SURYA

RADIASI SURYA
Radiasi surya adalah pemindahan energi atau kalor oleh gejala gelombang elektromagnetik dari
permukaan matahari ke suatu tempat di permukaan bumi. Ketika radiasi surya memasuki sistem

atmosfer menuju permukaan bumi maka radiasi tersebut akan dipengaruhi oleh gas-gas aerosol
serta awan yang ada di atmosfer. Dengan suhu permukaan matahari 6000 K, radiasi yang
dipancarkan berupa gelombang elektromagnetik sebesar 73,5 juta watt tiap m2 permukaan
matahari dan jarak rata-rata matahari-bumi sejauh 150 juta km ( Trewartha & Horn 1980 ) dan
radiasi yang sampai di puncak atmosfer rata-rata sebesar 1360 Wm-2. Hanya setengah radiasi
surya yang diterima di puncak atmosfer, karena sebagian akan diserap dan dipantulkan lagi ke luar
angkasa.
Penerimaan radiasi surya di permukaan bumi sangat beragam menurut tempat dan waktu, dan
sebab khususnya adalah adanya perbedaan letak lintang dan keadaan atmosfer terutama awan.
Pada lingkup yang lebih kecil, arah lereng sangat menentukan jumlah radiasi. Perbedaan radiasi
terjadi dalam sehari maupun musiman. Faktor-faktor penerimaan radiasi bumi :
1.Jarak antara matahari dan bumi
Jarak antara matahari dan bumi mempengaruhi penerimaan radiasi surya. Karena bumi berevolusi
terhadap matahari dan matahari juga berevolusi terhadap bintang yang paling besar maka setiap
empat tahun diadakan penyesuaian waktu/tanggal dari 28 hari menjadi 29 hari pada bulan Februari
yang dikenal denggan tahun kabisat. Perbedaan jarak antara matahari dan bumi menyebabkan
perbedaan kerapatan fluks ( kadang disebut intensitas ) radiasi surya yang sampai di permukaan
bumi. Pada jarak rata-rata antara matahari dan bumi selama setahun, radiasi surya yang datang
tegak lurus di permukaan bumi disebut dengan tetapan surya atau solar constant dengan nilai
ketetapannya adalah 1360 Wm-2.
2.Panjang hari dan sudut datang
Seandainya tidak ada atmosfer maka perbedaan penerimaan radiasi surya di permukaan
buminpada suatu waktu tertentu disebabkan oleh sudut datang matahari. Perbedaan tempat
menurut letak lintang ( latitude ) di samping menyebabkan perbedaan periode peneriaannya yang
disebut panjang hari. Kutub utara dan selatan akan mengalami panjang 24 jam ( siang terus
menerus ) dan ) jam ( malam terus menerus ) masing-masing selama enam bulan dalam setahun.
3.Pengaruh atmosfer bumi.
Pada waktu radiasi surya memasuki sistem atmosfer menuju permukaan bumi ( daratan dan
lautan ), radiasi tersebut akan dipengaruhi oleh gas-gas aerosol, serta awan yang ada di atmosfer.
Sebagiam akan diserap dan sisanya diteruskan ke permukaan bumi berupa radiasi langsung
( direct ) maupun radiasi baur ( diffuse ). Radiasi langsung adalah radiasi yang tidak mengalami
proses pembauran oleh molekul-molekul udara, uap dan butir air serta debu di atmosfer seperti
yang terjadi pada radiasi baur. Jumlah kedua bentuk radiasi ini dikenal dengan radiasi global.
Alat pengukur radiasi surya yang terpasang pada stasiun-stasiun klimatologi ( solarimeter atau
radiometer ) mengukur radiasi global (Handoko, 2003).
Komponen penting yang mempengaruhi penerimaan radiasi adalah awan. Lama matahari bersinar
cerah selama sehari disebut dengan lama penyinaran yan ditentukan oleh penutupan awan.
Campbell stokes merupakan alat ukur lama penyinaran yang umum digunakan.
Distribusi radiasi surya yang tidak merata di muka bumi adalah penyebab utama timbulnya cuaca
dan iklim. Tidak hanya distribusi energi surya itu yang diandalkan iklim, tetapi energi surya itu
sendiri merupakan suatu unsur vital iklim. Energi surya bertanggung jawab dalam proses
fotosintesis dan penting pengaruhnya rerhadap evapotranspirasi. Sinar matahari berpengaruh
terhadap tanah yaitu untuk menaikkan suhu permukaan dan mendorong terjadinya penguapanpenguapan dan pengaruh terhadap tanaman adalah mengatur fotosintesis juga mendorong terjadina

penguapan-penguapan.
Ada tiga macam cara radiasi surya sampai ke permukaan bumi yaitu:
a.Radiasi langsung ( Direct Radiation )
Adalah radiasi yang mencapai bumi tanpa perubahan arah atau arah sejajar sinar datang matahari.
b.Radiasi hambur ( Diffuse radiation )
Adalah radiasi yang mengalami perubahan akibat pemantulan dan penghamburan.
c.Radiasi total ( Global radiation )
Adalah penjumlahan radiasi langsung dan radiasi hambur.
Diposkan 5th November 2014 oleh heldy gunawan
0 Tambahkan komentar
OCT
22
klasifikasi iklim
KLASIFIKASI IKLIM
Untuk mendapatkan efisiensi informasi secara umum dan sederhana merupakan pengertian dari
klasifikasi iklim. Analisis statistik unsur-unsur iklim dapat dilakukan untuk menjelaskan dan
memberi batas pada tipe-tipe iklim secara kuantitatif, umum, dan sederhana. Dengan adanya
pengklasifikasian iklim, kita bisa mengetahui berbagai masalah iklim yang terjadi sehinga kita
dapat menekan dampak yang negatif akibat kejadian ekstrim atau penyimpangan iklim, maka
peningkatan kemampuan antisipasi sangat diperlukan untuk mencapai hasil pertanian yang
maksimal dan berkelanjutan.
Klasifikasi iklim terdapat 2 macam, yakni klasifikasi iklim secara genetik dan klasifikasi iklim
secara empirik.
A.Klasifikasi Iklim Secara Genetik
1.Klasifikasi iklim menurut penerimaan radiasi surya
Bumi terbagi menjadi lima wilayah yaitu tropika, dua iklim subtropika, dua iklim kutub yang
masing-masing dibatasi garis lintang.
2.Klasifikasi iklim berdasarkan sirkulasi udara
penentuan iklim secara makro adalah pada sirkulasi udara yang dapat dihubungkan dengan iklim
wilayah sesuai zona angin atau massa udara.
B.Klasifikasi Iklim Secara Empirik
1.Klasifikasi iklim berdasar rational moisture budget
Metode dikembangkan oleh Thornthwaite dengan konsep dasar yang digunakan adalah
evapotranspirasi potensial (Etp) dan neraca air (moisture budget).
2.Klasifikasi iklim berdasar pertumbuhan vegetasi
a. Sistem Klasifikasi Oldemen
Klasifikasi iklim yang dihubungkan dengan pertanian menggunakan unsur iklim hujan. Tipe
utama klasifikasi Oldemen ada 5 yang berdasar pada jumlah bulan basah berturut-turut.
Subdivisinya dibagi menjadi 4 yang berdasar pada jumlah bulan kering.
b. Sistem Klasifikasi Koppen
Dasar klasifikasi adalah suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun tahunan yang dihubungkan
dengan keadaan vegetasi alami.
Klasifikasi iklim Koppen disusun berdasar simbol tipe iklim yang dengan baik merumuskan sifat
dan corak masing-masing tipe hanya dengan kombinasi huruf, huruf pertama (huruf besar)

menyatakan tipe utama, huruf kedua (huruf kecil) menyatakan pengaruh hujan, huruf ketiga
(huruf kecil)menyatakan suhu udara, huruf keempat (huruf kecil) menyatakan sifat-sifat khusus.
Tipe utama iklim Koppen yaitu A iklim hujan tropik, B iklim hujan C iklim sedang berhujan, D
iklim hujan dingin, E iklim kutub.
c. Sisitem Klasifikasi Scmidth dan Ferguson
Penentuan tipe iklim hanya memperhatikan unsur iklim hujan dan memerlukan data hujan bulanan
paling sedikit 10 tahun. Kriteria yang digunakan adalah penentuan bulan kering, bulan lembab dan
bulan basah. Terdapat 8 tipe iklim yaitu A sangat basah dengan vegetasi hujan tropika, B basah
dengan vegetasi masih hujan tropika, C daerah agak basah dengan vegetasi hutan rimba, D sedang
dengan vegetasi hutan musim, E agak kering dengan vegetasi hutan sabana, F kering dengan
vegetasi hutan sabana, G sangat kering dengan vegetasi padang ilalang, H ekstrim kering dengan
vegetasi padang ilalang.
Diposkan 22nd October 2014 oleh heldy gunawan
Label: klasifikasi iklim
0 Tambahkan komentar
OCT
8
cuaca & iklim
CUACA & IKLIM
Bumi kita yang berbentuk bulat terus mengalami rotasi atau perputaran pada porosnya sambil
melakukan revolusi dengan kecepatan dan posisi tertentu. Rotasi bumi menyebabkan suatu tempat
terjadi proses siang dan malam sehingga mengakibatkan gejala cuaca periode 24 jam atau siklus
diurnal. Sedangkan revolusi bumi dalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari dalam
periode setahun karena adanya grafitasi sehingga terjadi perubahan musim. Aspek yang
membedakan cuaca dan iklim terletak dalam lingkup ruang dan waktu. Untuk memahaminya
diperlukan dasar pengetahuan fisika atmosfer, pemahaman geografi, serta statistika dan
matematika untuk menyederhanakan kerumitan proses fisika atmosfer tersebut.
Cuaca dan iklim dinyatakan dengan susunan nilai unsur fisika atmosfer yang terdiri dari radiasi
surya, lama penyinaran surya, suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, kecepatan dan arah
angin, penutupan awan, presipitasi dam evaporasi/evapotranspirasi.
Cuaca merupakan kondisi atmosfer pada suatu tempat dalam waktu yang singkat ( kurang dari 1
hinggan 24 jam). Nilai unsur-unsur cuaca saat demi saat selama satu hari di suatu tempat akan
menunjukkan pola siklus yang disebut perubahan cuaca diurnal dan dapat dirata-ratakan sehingga
menghasilkan perubahan cuaca pada tanggal tersebut. Cuaca akan dicatat terus menerus pada
waktu-waktu tertentu secara rutin menghasilkan suatu data yang kemudian dijadikan untuk
menentukan iklim suatu daerah.
Ilmu yang mempelajari cuaca adalah meteorologi. Meteorologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
meteoros atau ruang atas yaitu atmosfer, dan logos atau ilmu. Jadi Meteorologi adalah cabang ilmu
pengetahuan yang membahas pembentukan dan gejala perubahan cuaca serta fisika yang
berlangsung di atmosfer.
Iklim merupakan kondisi rata-rata cuaca pada daerah tertentu dalam kurun waktu yang lama. Ratarata tiap nilai unsur-unsur cuaca akan mencerminkan sifat atmosfer yang kita kenal dengan iklim.
Data yabg dikumpulkan untuk menentukan iklim harus terhindar dari gangguan lokal yang bersifat

sementara. Data cuaca atau iklim terdiri dari data yang berkelanjutan dan tidak berkelanjutan.
Data yang berkelanjutan antara lain suhu, kelembaban udara, tekanan udara dan kecepatan angin.
Data yang tidak berkelanjutan antara lain radiasi dan lamanya penyinaran matahari, presipitasi dan
penguapan.
Ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi. Klimatologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
klima atau kemiringan dan logos atau ilmu. Jadi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran
dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda dan bagaimana
kaitan antara iklim dengan aktivitas manusia. Terdapat empat cabang Klimatologi berdasar
pendekatan keilmuan, antara lain Klimatograf, Klimatologi Fisik, Klimatologi Dinamik dan
Klimatologi Terapan. Contoh Klimatologi Terapan. Berdasar ruang lingkup atmosfer yang
dibahas, terdapat tiga macam Klimatologi, yakni Mikroklimatologi, Meso Klimatologi, dan Makro
Klimatologi.
Cuaca dan iklim mempunyai pengaruh besar terhadap kelangsungan hidup setiap makhluk hidup.
Dengan adanya analisis kedua ilmu tersebut, manusia akan terbantu dalam memaksimalkan
kegiatannya sehingga dapat menghindari cuaca atau iklim yang membawa bencana. Ilmu cuaca
dan iklim diterapkan pada bidang pertanian, perikanan, peternakan, perhubungan, kehutanan,
kelautan, teknik sipil, kesehatan, serta pertahanan negara. Terdapat tiga manfaat pokok dari
informasi data cuaca dan iklim, yaitu :
1.Meningkatkan kewaspadaan terhadap akibat buruk yang ditimbulkan oleh keadaan cuaca atau
iklim yang ekstrem misalnya kekeringan, banjir dan angin kencang.
2.Menyesuaikan diri melakukan kegiatan dan usaha yang selaras dengan sifat cuaca dan iklim
sehingga terhindar dari kerugian yang diakibatkannya.
3.Menyelenggarakan kegiatan dan usaha di bidang teknik, sosial, dan ekonomi dengan
menerapkan teknologi pemanfaatan sumber daya cuaca dan iklim.
Diposkan 8th October 2014 oleh heldy gunawan
Label: cuaca dan iklim
1 Lihat komentar
OCT
1
atmosfer
ATMOSFER
Pernahkah kamu melamun ? Ya, hampir setiap orang pernah mengalaminya. Sambil menikmati
langit biru disiang hari menyaksikan gumpalan awan berarak-arakan dengan berbagai macam
bentuknya, bahkan sering kali kita lupa waktu karena terhanyut dalam lamunan tersebut. Begitu
megah langit kita ini, betapa hebat Sang Pencipta Alam Semesta. Tapi tahukah kamu terbuat dari
apakah langit kita ?
Pada kesempatan ini saya akan mengulas tentang kemegahan langit kita ini atau yang sering kali
kita dengar dengan istilah Atmosfer. Secara singkat, Atmosfer merupakan lapisan udara yang
menyelubungi bumi yang tersusun oleh pertikel-partikel halus yang meliputi gas, cairan, dan
aerosol dengan gas Nitrogen sebagai gas terbanyak. Setiap zat tersebut mempunyai ukuran masa
yang berbeda dan tersebar pada berbagai ketinggian yang membentuk lapisan yang mirip
pengendapan di atmosfer. Dengan susunan partikel ringan berada di atas yang berat menjadikan
kerapatan partikel di atmosfer meningkat ketika semakin mendekati permukaan bumi.

Atmosfer mempunyai peranan dalam kehidupan di bumi kita ini. Pertama, atmosfer sebagai
penyaring radiasi dari sinar matahari yang merugikan makhluk hidup (ultraviolet). Kedua,
atmosfer menjadi sumber gas dan air. Ketiga, menjadikan atmosfer sebagai penyanggaan
( penyerapan, penerusan, dan pemantulan ) radiasi oleh atmosfer. Atmosfer pun terbagi menjadi
empat lapisan, antara lain Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,dan Termosfer.
A.TROPOSFER
Merupakan lapisan terbawah atmosfer dengan ketinggian 8 km di daerah kutub dan 16 km di
daerah ekuator dari permukaan laut. Hanya pada troposfer yang mengandung air serta
berlangsungnya evaporasi dan kondensasi. Mengalami gejala cuaca seperti angin, badai, kilat, dll.
B.STRATOSFER
Merupakan lapisan di atas lapisan Troposfer dengan ketinggian berkisar antara 13-50 km di atas
permukaan laut. Di dalam lapisan ini terdapat gas ozon yang berfungsi melindungi bumi dari
radiasi ultraviolet berlebih.
C.MESOSFER
Tidak mengalami sirkulasi udara. Lapisan ini berada pada ketinggian berkisar antara 51-80 km
dengan suhu berkisar antara -6o C sampai -94o C. Berfungsi juga untuk memantulkan gelombang
radio ke bumi.
D.THERMOSFER
Ini merupakan lapisan paling tinggi dari susunan atmosfer yang memiliki ketinggian berkisar
antara 80 km sampai 150 km. Termosfer sering juga disebut dengan lapisan ionosfer karena
adanya proses ionisasi.
Diposkan 1st October 2014 oleh heldy gunawan
Label: atmosfer
0 Tambahkan komentar
Memuat...
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Stats: 46.1kB, 0.23s

Anda mungkin juga menyukai