Pembuatan Salep Antijamur Ekstrak Etanol Rimpang Kencur: Kelompok: Anto Suryanto, Anisa Septiyana, Dinah Nurdinah, Eneng
Pembuatan Salep Antijamur Ekstrak Etanol Rimpang Kencur: Kelompok: Anto Suryanto, Anisa Septiyana, Dinah Nurdinah, Eneng
ANTIJAMUR EKSTRAK
ETANOL RIMPANG
KENCUR
Kelompok : Anto Suryanto, Anisa Septiyana, Dinah Nurdinah, Eneng
Dina Tresnawati, Krisna Handian P, Tuti Setiawati
KENCUR
Komposisi kimia dalam kencur
Komponen yang terkandung di dalamnya antara lain saponin, flavonoid, polifenol
dan minyak atsiri yang memiliki aktivitas antijamur dan antibakteri. (Winarto,
2007).
Terutama pada bagian rimpangnya antara lain mineral (13,73 %), pati (4,14%),
dan minyak asitri (2,4-3,9%) yang didalamnya terdapat ineol, asam metil kanil
dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam sinamic, borneol,
kamphene, paraeumarin, asam anisic, alkaloid dan gom.
minyak atsiri yang mudah menguap, sehingga daya lekatnya kurang optimal.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pembuatan produk agar daya lekatnya lebih
optimal seperti sediaan salep.
Penggunaan minyak atsiri secara langsung dengan cara dioleskan pada kulit
memberikan rasa kurang nyaman
EKSTRAKSI : MASERASI
ALASAN : karena ada komponen minyak atsiri disamping flavonoid dan tanin yang
memiliki aktivitas antijamur merupakan senyawa yang tidak tahan terhadap
pemanasan, sehingga dipilih ekstraksi cara dingin.
PARAMETER SPESIFIK
Identitas
Organoleptik (Makroskopik)
Mikroskopik
Penetapan cemaran
mikroba
Penetapan kapang, khamir,
aflatoksin
Susut pengeringan
Prinsip : pengukuran sisa zat setelah pengeringan pada temperatur 105 C
samapai konstan, ditimbang tiap 30 menit. Jika ekstrak tidak mengandung
minyak atsiri, nilai susut pengeringan identik dengan kadar air
Tujuan : memberikan batasan maksimal besarnya senyawa yang hilang saat
proses pengeringan
Prinsip :
Tujuan :
Kadar abu total : abu fisiologis (internal) + abu non fisiologis (eksternal)
2.
3.
Destilasi azeotrop
2.
3.
Gravimetri
b.
Metode :
a.
b.
Tujuan : Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung cemaran jamur melebihi batas
yang ditetapkan
Kapang dan khamir : kualitas ekstrak
Lempeng agar yang diamati adalah lempeng dimana terdapat 40 60 koloni kapang/khamir
Tujuan : memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung cemaran aflatoksin melebihi
batas yang ditetapkan
Ekstrak
Evaluasi ekstrak
Preformulasi
Pembuatan sediaan
Evaluasi sediaan
METODELOGI PENELITIAN
Bahan
Simplisia rimpang kencur, Etanol 95%, PEG 400, PEG 4000, Oleum citri, Pereaksi
Karl Fischer, Metanol , KOH, Indikator pp, Gas Belerang Oksida, Kertas saring ,
Es balok, Aquades , Natrium klorida dan heksana
Prosedur :
1. Evaluasi / stadarisasi simplisia
A.
Susut pengeringan
2-3 g simplisia
Yang sudah
konstan
2-3 g simplisia
Tambahkan
air panas,
saring
(kertas
saring
bebas abu)
Yang sudah
konstan
pijarkan
sentrat dan
sisa kertas
saring
Filtrat
dimasukkan
Didihkan + 25 ml H2SO4
encer P (5 menit)
Saring
Abu yg
diperoleh
pada
kadar abu
total
Didihkan + 25 ml
air
Masukan 20 ml metanol P
dalam labu titrasi
Analisis dilakukan
secara semi kuantitatif
menggunakan metode
kromatografi lapis tipis
Timbang simplisia
sebanyak 12.16 gram,
rendam menggunakan
pelarut etanol 95%.
Ekstraksi menggunakan
metode maserasi
selama 3x24 jam
masing-masing dengan
1000 ml etanol 95%.
7.6 %
PEG 4000
PEG 400
55.33 %
Nipagin
0.18 %
Oleum citri
qs
36.89 %
3. Pembuatan salep
Timbang 7,6%
ekstrak kental
dari total
rendemen yang
diperoleh
Larutkan
nipagin dengan
PEG 4000 dan
campuran PEG
400 dengan
nipagin diatas
tanggas air
aduk sampai
dingin.
Masukan
ekstrak
rimpang kuyit
kedalam
campuran basis
tersebut, aduk
hingga
homogenan.
Masukan oleum
citri sedikit
demi sedikit,
homogenkan.
4. EVALUASI SEDIAAN
Uji orgnoleptik
Uji kestabilan
pH
Kadar
Viskositas
Homogenitas
Uji proteksi
Kadar: kecuali dinyatakan lain sebagai bahan dasar salep ( basis salep yang
digunakan vasline putih, vasline album tergantung dari sifat bahan obat
tujuan pemakaian salep dapat dipilih beberapa bahan dasar salep, ada dasar
salep hidrokarbon, salep serap, salep yang dapat larut dalam air, salep yang
dapat dicuci dengan air
Homogenitas : jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain
yang cocok harus menunjukan salep yang homogen