Anda di halaman 1dari 10

PENETAPAN KADAR GLUKOSA PADA MINUMAN TEH PUCUK

HARUM LESS SUGAR


DENGAN METODE LUFF SCHOLAR

KELOMPOK I

Ajeng Nilla Anindi (Kesimpulan)


Eneng Dina Tresnawati (Pembahasan)
Meilina Purwanti Putri (Dasar Teori)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA


TASIKMALAYA
2015

1. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui kadar glukosa yang sebenarnya terdapat pada minuman
teh pucuk harum less sugar dan mengetahui cara penentuan kadar glukosa
menggunakan metode Luff Scholar
2. DASAR TEORI
Karbohidrat adalah polihidroksi keton atau polihidroksi aldehid dan
meliputi kondensat polimer-polimernya yang terbentuk. Di alam karbohidrat
merupakan hasil sintesa karbondioksida dan air dengan pertolongan sinar
matahari dan klorofil. Hasil sintesa ini kemudian mengalami polimerisasi
menjadi pati dan senyawa-senyawa bermolekul besar lain yang menjadi
cadanngan makanan pada tanaman.
Secara alami ada 3 bentuk karbohidrat yaitu:
a. Monosakarida
b. Oligosakarida
c. Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari
banyak unit monosakarida sedangkan oligosakarida merupakan karbohidrat
yang tersusun dari dua molekul monosakarida.
Sifat dari karbohidrat golongan monosakarida dan disakarida memiliki
rasa manis oleh sebab itu golongan ini disebut gula. Contoh monosakarida
yang banyak dijumpai adalah glukosa(gula anggur) dan fruktosa(gula buah).
Sedangkan contoh dari golongan disakarida adalah sukrosa (gula tebu) dan
laktosa (gula susu).
Uji kuantitatif penentuan gula atau karbohidrat dengan cara luff schoorl
adalah uji dimana yang ditentukan bukannya kuprooksida yang mengendap

tetapi dengan menentukan kuprioksida dalam larutan sebelum direaksikan


dengan gula reduksi (titrasi blanko) dan sesudah mereaksikan dengan sampel
gula reduksi (titrasi sampel). Penentuannya menggunakan Natrium Tiosulfat.
Selisih titrasi blanko dan titrasi sampel equivalen dengan kuprooksida yang
terbentuk dan juga equivalen dengan jumlah gula reduksi yang ada didalam
larutan.
Komposisi sampel
Sampel mengandung:
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
3.
a.

Air
Gula
Daun teh dan bunga melati
Pemberi rasa
Penstabil
Jumlah persajian :
Energi total
: 45 kkal
Lemak total
: 0%
Protein
: 0%
Karbohidrat total
: 4% (12 gram)
Natrium/sodium
: 1% (15 gram
ALAT DAN BAHAN
Alat
1.
2.
3.
4.

Erlenmeyer 250
Buret
Statif dan klem
Gelas ukur

5. Labu ukur
6. Timbangan analitik
7. Spirtus

b. Bahan
1. Sampel teh pucuk harum
less sugar
2. Reagen luff scholar

3. KI
4. Na tiosulfat
5. Amylum

6.
4. PRINSIP KERJA
7.

Hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida. Glukosa hasil

hidrolisis dapat mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ . kelebihan Cu2+ dapat ditotrasi
secara iodometri.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
5. PROSEDUR KERJA
a. Pembuatan larutan Luff scholar
14.

larutkan
CuSO4 dengan
aquadest (I)

Larutkan Nasitrat dengan


aquadest (II)

Larutkan Na
karbonat
dengan
aquadest (III)

masukkan
dalam labu
ukur lalu add
dengan
aquadest

tambahkan
larutan III

campurkan
antara larutan
I dan II

b. Isolasi sampel

15.
ambil sampel

tambahkan
asam sampai
pH 2

panaskan
sampel

membentuk
warna endapan
merah bata

uji kualitatif
sampel +
reagen luff
schoolar

lakukan uji
kualitatif pada
sampel yang
telah
dipanaskan

dinginkan
sampel
kemudian di
add pada labu
ukur

16.
17.
18.
c. Pembakuan Na Tiosulfat

19.

Serbuk KI +
NaHCO3

larutkan
dalam
aquadest

Tambahkan
HCl samai pH
2

tambahkan
amylum

titrasi dengan
Na Tiosulfat
hingga
kuning jerami

goyang
larutan
perlahan

titrasi sampai
warna biru
hilang

20.
21.
d. Penentuan Kadar
22.

23.
24.
25.
26.

10 ml
sampel hasil
isolasi

masukkan
dalam
erlenmeyer

tambahkan
25 ml
larutan loof
schoolar

dinginkan
dengan es
batu

panaskan
larutan
selama 10
menit

tambahkan
batu didih
dan 15 ml
aquadest

masukkan
25 ml H2SO4
25% dan 15
ml KI 20%

Titrasi
dengan Na
Tiosulfat

gunakan
indikator
kanji

27.
28.

6. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


a. Pembakuan Natrium Tiosulfat 0,1 N
29.
32.
35.
38.

V K2Cr2O7
25 ml
25 ml
25 ml

30.
N K2Cr2O7
33.
0,1000
36.
0,1000
39.
0,1000

41.
42. N tiosulfat =

( V x N ) kalium dikromat
V tiosulfat

43. N tiosulfat =

25 x 0,1000
24,1

44.
= 0,1037 N
b. Penetapan kadar sampel metode Luff Scholar
45.
V
sampel
47.
10
ml
49.
10
ml
51.
10
ml
53.
54. N I2 =
55.

46.
V
Na2S2O3
48.
8,2
50.

8,3

52.

8,2

( V x N ) tiosulfat
V sampel
8,25 x 0,1037
10

56.

= 0,086 N

57.

Gram sampel = N x BE x V

58.

= 0,086 N x 180 x 0,25 L

59.

= 3,87 gram glukosa

31.
34.
37.
40.

V Na2S2O3
24,1
24,0
24,2

BM sukrosa
BM glukosa

60.

Gram sukrosa =

61.

% Kadar Sukrosa =

62.

63.

= 3,86 %

x bobot glukosa

gram sukrosa
x 100
volume sampelx 1
7,73
x 100
200 ml

7. PEMBAHASAN
64.

Penetapan karbohidrat dilakukan pada sampel minuman teh Less

sugar, dengan metode oksidasi kupri

cara Luff Schoorl. Metode ini

didasarkan pada peristiwa tereduksinya kupri-oksida menjadi kupro-oksida


karena adanya gula pereduksi.
65.

Kemasan sampel menunjukan kadar gula (sukrosa) sebanyak 4%.

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuktikan kadar gula dalam
sampel.

sukrosa

yang

merupakan

polisakarida,

dihidrolisis

dengan

menggunakan asam klorida pada pH 2 hidrolisis dilakukan selama 1 jam atau


sampai glukosa

terbentuk. Untuk menentukan apakah glukosa sudah

terbentuk diuji kualitatif dengan Benedict terbentuk endapan berwarna merah


dari cuprii oksida. Setelah glukosa terbentuk sebagai gula pereduksi yang akan
mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ dan glukosa yang memiliki gugus aldehid akan
teroksidasi membentuk senyawaa karboksilat.

66.

Pada penentuan gula cara Luff Schoorl, penentuanya menggunakan

titrasi dengan natrium tiosulfat. Reaksi yang terjadi selama penentuan


karbohidrat cara ini mula-mula cupri oksida yang ada dalam reagen akan
membebaskan iod dari garam KI. Banyaknya iod yang dibebaskan ekuivalen
dengan banyaknya kuprioksida dan banyaknya cuprioksida akan setara dengan
jumlah gula pereduksi yakni glukosa. Banyaknya iod yang dibebaskan dapat
diketahui dengan titrasi menggunakan Natrium tiosulfat menggunakan
indikator amylum.
67.

Reaksi yang terjadi pada pennentuan gula metode ini yaitu sebagai

berikut:
68. R-COH + CuO

endapan Cu2O + R-COOH

69. H2SO4 + CuO

CuSO4

+ H2O

70. CuSO4 + 2KI

CuI2

+ K2SO4

71. 2CuI2 + asam

Cu2I2

+ I2

72. I2 + Na2S2O3

Na2S4O6

73. I2 + amylum

kompleks Iod_amylum

74.

+ NaI

Hasil perhitungan menunjukan bahwa kadar sukrosa dalam sampel

adalah 3,86 % b/v, namun kadar tersebut belum dapat dikatakan sebagai kadar
sukrosa murni dikarenakan tidak melakukan titrasi blanko dan dikhawatirkan
dengan adanya tanin atau senyawa polifenolat lain di dalam sampel yang bisa
mereduksi Cu2+ , akan membiaskan % kadar sebenarnya.

75.
8. KESIMPULAN
76.

Kadar glukosa sebagai gula pereduksi pada minuman Teh Pucuk

Harum Less Sugar tidak sesuai dengan kadar glukosa yang tercantum pada
informasi nilai gizi dalam kemasan yaitu sebesar 3,86% dengan tanpa
pemisahan tanin yang terkandung dalam tehnya yang merupakan senyawa
polifenolat alam.
9. DAFTAR PUSTAKA
77. HAM. Mulyono. 2006. MEMBUAT REAGEN KIMIA. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
78. Nielsen, S. Suzanne (editor). 2009. FOOD ANALYSIS (FOURTH
EDITION). USA: Springer.
79. Sudarmadji, Slamet dkk.

ANALISIS BAHAN MAKANAN DAN

PERTANIAN. Yogyakarta; Liberty Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai