BAB III Metodologi
BAB III Metodologi
METODE PENELITIAN
10
11
12
timbang. Hitung kadar abu terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara
(DepKes RI, 2008).
2. Penetapan Kadar Abu Larut Air
Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu didihkan dengan 25 mL
air selama 5 menit, kumpulkan bagian yang larut air, saring melalui kertas
saring bebas abu, cuci dengan air panas, pijarkan hingga bobot tetap,
timbang. Hitung kadar abu yang larut air terhadap bahan yang telah
dikeringkan di udara (DepKes RI, 2008).
3. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam
Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu didihkan dengan 25 mL
asam klorida encer P selama 5 menit, kumpulkan bagian yang tidak larut
asam, saring melalui krus kaca pasir atau kertas saring bebas abu, cuci
dengan air panas, pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu
yang tidak larut asam terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara
(DepKes RI, 2008).
3.2.5.
Penetapan Kadar Sari
1. Penetapan Kadar Sari Larut Air
Timbang seksama lebih kurang 5 gram serbuk simplisia masukkan ke
dalam labu bersumbat tambahkan 100 mL air jenuh kloroform, kocok
berkali-kali selama 6 jam pertama biarkan selama 18 jam. Saring, uapkan
20 mL filtrat hingga kering dalam cawan dangkal beralas datar yang telah
dipanaskan pada suhu 105 C dan ditara, panaskan sisa pada suhu 105 C
hingga bobot tetap. Hitung kadar dalam % sari larut air (DepKes RI,
2008).
2. Penetapan Kadar Sari Larut Etanol
Timbang seksama lebih kurang 5 gram serbuk simplisia, masukkan ke
dalam labu bersumbat, tambahkan 100 mL etanol 95% P, kocok berkalikali selama 6 jam pertama, biarkan selama 18 jam. Saring cepat untuk
13
3.2.6.
Penetapan Susut Pengeringan
Timbang seksama 1-2 gram simplisia dalam botol timbang dangkal
bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu penetapan dan ditara.
Ratakan bahan dalam botol timbang dengan menggoyangkan botol hingga
merupakan lapisan setebal lebih kurang 5-10 mm, masukkan dalam oven, buka
tutupnya, keringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap. Sebelum setiap
pengeringan biarkan botol dalam keadaan tertutup mendingin dalam desikator
hingga suhu ruang (DepKes RI, 2008).
3.5. Skrining Fitokimia
Skrining atau penapisan fitokimia yang dilakukan meliputi pemeriksaan
golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin-polifenol, steroid-triterpenoid,
kuinon, dan saponin. Pemeriksaan skrining fitokimia dilakukan terhadap simplisia
dan ekstrak bunga kecombrang.
3.3.1.
Pemeriksaan Golongan Senyawa Alkaloid
Simplisia dan ekstrak ditambahkan dengan amonia encer digerus dalam
mortir, ditambahkan beberapa mL kloroform sambil terus digerus. Saring, filtrat
dikocok dengan asam klorida 2 N. Lapisan asam dipisahkan, kemudian dibagi
menjadi 3 bagian. Bagian pertama digunakan sebagai blanko. Bagian kedua
ditetesi dengan pereaksi Mayer, kemudian diamati ada atau tidaknya endapan
putih. Bagian ketiga ditetesi dengan pereaksi Dragendorf, kemudian diamati ada
atau tidaknya endapan berwarna jingga coklat.
14
3.3.2.
Pemeriksaan Golongan Senyawa Flavonoid
Simplisia dan ekstrak digerus dalam mortir dengan sedikit air, masukan ke
dalam tabung reaksi yang berisi logam seng dan larutan HCl 2 N. Campuran
dipanaskan beberapa saat, saring. Filtrat ditambah amil alkohol dan dikocok kuatkuat. Adanya flavonoid akan menyebabkan filtrat berwarna merah yang dapat
ditarik oleh amil alkohol.
3.3.3.
Pemeriksaaan Golongan Senyawa Tanin-polifenol
Simplisia dan ekstrak digerus dalam mortir dan dipanaskan dengan air di
atas penangas air, kemudian disaring panas-panas. Filtrat dibagi menjadi 2 bagian,
bagian pertama ditetesi dengan pereaksi besi (III) klorida. Terbentuknya warna
biru hitam menunjukkan adanya polifenolat alam. Bagian kedua ditambahkan
dengan larutan gelatin 1%. Adanya endapan putih menunjukan bahwa dalam
simplisia terdapat tanin.
3.3.4.
Pemeriksaan Golongan Senyawa Steroid-triterpenoid
Simplisia dan ekstrak disari dengan eter, uapkan hingga kering. Pada
residu diteteskan pereaksi Lieberman-Buchard. Terbentuknya warna ungu
menunjukan bahwa dalam simplisia terkandung senyawa kelompok steroidtriterpenoid.
3.3.5.
Pemeriksaan Golongan Senyawa Kuinon
Simplisia dan ektrak digerus dan dipanaskan dengan air, saring. Filtrat
ditetesi larutan NaOH. Terbentuknya warna kuning hingga merah menunjukan
adanya senyawa kelompok kuinon.
3.3.6.
Pemeriksaan Golongan Senyawa Saponin
Simplisia dan ekstrak ditambahkan air dan digerus dalam mortir hingga
lumat, pindahkan ke dalam tabung reaksi dan tambahkan lagi sedikit air dan
15
16
Kegiatan
Pengumpulan
bahan
Pemeriksaan
mutu simplisia
Skrining
fitokimia
Ekstraksi
Penetapan
total fenol
Pengolahan
data
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3