Fraktur Tulang
Fraktur Tulang
FRAKTUR
Difinisi :
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas
daripada jaringan tulang dan / atau tulang
rawan yang disebabkan oleh rudapaksa.
Patofisisiologi :
Tulang normal bukan merupakan suatu
struktur yang kaku atau keras tetapi
mempunyai elastisitas sehingga dapat
sedikit melengkung (bent)
Tulang kortical lebih dapat menahan gaya
kompresi (compression force) dan gaya
geser (shearing force) daripada gaya regang
(tension force)
FRAKTUR
Patofisisiologi :
Umumnya frakture terjadi karena
kegagalan melawan gaya regang tersebut
Bila tulang panjang mendapat suatu gaya
bending (angulary force) pada permukaan
tulang panjang akan sedikit melengkung
tapi bila gaya regang telah terlampaui
maka akan terjadi suatu frakture pada
daerah convex pada tulang yang
melengkung tersebut, dan gayanya akan
diteruskan keseluruh tebal tulang
sehingga menimbulkan fraktur yang
tranversal atau oblique
FRAKTUR
Patofisisiologi :
Pada anak anak struktuk tulang lebih
elastis sehingga daya bending tersebut
menyebabkan fraktur didaerah convex,
sedang pada daerah concave hanya
sedikit melengkung, ini yang disebut
sebagai Green stick fracture.
Gaya torsional atau rotational (twising
force) menyebabkan patah tulang
bentuk spiral
FRAKTUR CLAVICULA
FRAKTUR
TERMINOLOGI FRAKTUR
Lokalisasi
Luas
Konfigurasi
Hubungan antar masing masing
fragmen
Hubungan frakture dengan dunia
luar
Komplikasi
TERMINOLOGI FRAKTUR
Lokasisasi :
Luas :
Konfigurasi :
TERMINOLOGI FRAKTUR
Komplikasi
MACAM FRAKTUR
MACAM FRAKTUR
MACAM FRAKTUR
MACAM FRAKTUR
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi: bandingkan kiri dan
kanan (ekspresi wajah,
pembengkakan / swelling)
Palapsi: analisis nyeri (nyeri
subyektif, nyeri obyektif, nyeri
lingkar, nyeri sumbu pada
tarikan dan / atau tekanan)
Gerak: aktif dan atau pasif
FRAKTUR
DIAGNOSA
Anamnesa : jatuh, terkilir, kecelakaan
Gejala :
Nyeri lokal : nyeri menghebat bila
digerakan atau berkurang bila tidak
bergerak
Crepitasi : mungkin bisa dirasakan
oleh penderita atau bisa didengarkan
bila kedua fragmen saling bergeser.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS
Syarat mutu foto Roentgen pada
pemeriksaan patah tulang:
Patah tulang dipertengahan foto
Persendian proksimal dan distal
termasuk foto
Dua foto dua arah bersilangan
90o
Sinar menembus tegak lurus
PENATALAKSANAAN
IMOBILISASI
IMOBILISASI
PENATALAKSANAAN
3.
4.
OPERASI FRAKTUR
PENATALAKSANAAN
PROSES PENYEMBUHAN
FRAKTUR
Proses penyembuhan suatu
fraktur dimulai sejak terjadi
fraktur sebagai usaha tubuhuntuk
memperbaiki kerusakan
kerusakan yang dialaminya.
Penyembuhan dari fraktur
dipengaruhi oleh beberapa faktor
lokal dan faktor sistemik adapun
faktor lokal:
FAKTOR LOKAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Lokasi fraktur
Jenis tulang yang mengalami
fraktur.
Reposisi anatomis dan
immobilasi yang stabil.
Adanya kontak antar fragmen.
Ada tidaknya infeksi.
Tingkatan dari fraktur.
FAKTOR SISTEMIK
1.
2.
3.
4.
FASE PENYEMBUHAN
FRAKTUR
1.
Fase Reaktif
1.
2.
2.
Fase Reparatif
1.
2.
3.
Fase Remodelling
1.
FASE PENYEMBUHAN
FRAKTUR
SYARAT REMODELING
HAVERSIAN
1.
2.
3.
PENYEMBUHAN
SEKUNDER
Penyembuhan sekunder meliputi
respon dalam periostium dan
jaringan-jaringan lunak eksternal.
Proses penyembuhan fraktur ini
secara garis besar dibedakan atas 5
fase, yakni
1. Fase hematom (inflamasi),
2. Fase proliferasi,
3. Fase kalus,
4. Fase osifikasi
5. Fase remodelling
FASE INFLAMASI
FASE INFLAMASI
Produksi atau pelepasan dari faktor
pertumbuhan spesifik, Sitokin, dapat
membuat kondisi mikro yang sesuai
untuk :
1. Menstimulasi pembentukan periosteal
osteoblast dan osifikasi intra membran
pada tempat fraktur,
2. Menstimulasi pembelahan sel dan
migrasi menuju tempat fraktur, dan
3. Menstimulasi kondrosit untuk
berdiferensiasi pada kalus lunak
dengan osifikasi endokondral yang
mengiringinya. (Kaiser 1996).
FASE INFLAMASI
PROSES PENYEMBUHAN
FRAKTUR
FASE PROLIFERASI
FASE PROLIFERASI
PROSES PENYEMBUHAN
FRAKTUR
FASE PEMBENTUKAN
KALUS
FASE PEMBENTUKAN
KALUS
FASE PEMBENTUKAN
KALUS
FASE PEMBENTUKAN
KALUS
FASE PEMBENTUKAN
KALUS
FASE PEMBENTUKAN
KALUS
STADIUM KONSOLIDASI
STADIUM KONSOLIDASI
STADIUM REMODELLING
STADIUM REMODELLING
STADIUM REMODELLING