Disusun Oleh
SUCI NOVITASARI
J300101017
ABSTRAK
Pendahuluan: Anemia merupakan salah satu masalah gizi mikro yang cukup
serius dengan prevalensi tertinggi dialami oleh Indonesia. Salah satu golongan
yang rawan gizi adalah remaja. Remaja sangat rawan terkena anemia
dibandingkan anak-anak dan usia dewasa, karena remaja berada pada masa
pertumbuhan dan perkembangan sehingga lebih banyak membutuhkan zat gizi
mikro dan zat gizi makro. Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri
tahun 2006, yaitu 28. Kejadian anemia pada remaja putri sebanyak 1,02% di
Kota Surakarta.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat asupan
protein, zat besi, vitamin C dan seng dengan kadar hemoglobin pada remaja putri
di SMA Batik 1 Surakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitan yang digunakan bersifat observasional
dengan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan recall
24 jam selama 3 hari berturut-turut dan nilai kadar hemoglobin diperoleh dari
pengambilan darah vena dengan metode hemocue. Jumlah sampel sebanyak 69
sampel diambil menggunakan teknik stratified random sampling dilakukan secara
acak dengan undian. Uji hubungan yang digunakan adalah korelasi Rank
Spearman.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan protein, asupan zat besi,
asupan vitamin C dan asupan seng subyek penelitian sebagian besar asupan
termasuk kategori kurang. Asupan protein 43,5%, asupan zat besi 73,9%,
asupan vitamin C 71,0%, asupan seng 71,0% dan sebanyak 46% yang mendrita
anemia. Hasil uji korelasi hubungan tingkat asupan protein , zat besi, vitamin C
dan seng dengan kadar hemoglobin diproleh nilai p >0,05.
Kesimpulan :Tidak ada hubungan antara asupan protein, zat besi, vitamin C,
dan Seng dengan dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMA Batik 1
Surakarta.
Kata Kunci:Asupan protein, zat besi, vitamin C, seng, dan kadar hemoglobin
Kepustakaan : 30 :1992-2012
iii
ABSTRACT
Key words: Intakes of protein, iron, vitamin C, zinc, and hemoglobin level
References: 30: 1992-2012
iv
PENDAHULUAN
rawan
gizi
adalah
remaja.
disimpan
dibandingkan
usia
masa
anak-anak
dan
pertumbuhan
dan
Menurut
penelitian
(2012)
sebanyak
Cahayaningtyas
54,5%
remaja
putri
akan
tubuh
gizi
dalam
2011).
Zat besi mempunyai fungsi yaitu
untuk
mengalami
pembentukan
mineral
zat
gizi
bisa
menjadi
penyebab
dan
Hemoglobin,
pembentukan
pembawa
contoh
ketidakseimbangan
asupan
zat
besi
mengakibatkan
dan
seng
kondisi
(Proverawati,2011).
anemia
dalam
itu
hati
pembentukan
terganggu
pembentukan
laki-laki
karena
lebih
sel
sehingga
darah
akan
merah
mengakibatkan
kadar
hemoglobin
(Depkes RI,2003).
berperan
menurun,
sering
Protein
yang
akan
Disamping
darah
oksigen
enzim.
tubuh,
dalam
yang
pembentukan
mensintesis
yang
esensial
diperlukan
darah
yaitu
hemoglobin.
bagi
dalam
untuk
Kelebihan
sumsum
tulang
belakang,
dan
otot.
1
Kekurangan
zat
besi
akan
penurunan
kadar
pemperlambat
feritin
yang
diikuti
dengan
kelenjar
indra
dan
penyembuhan
luka.
anemia,
hemoglobin
dimana
turun
di
banyak
kadar
bawah
dalam
jumlah
menghambat
jumlah
seng
yang
nilai
normal (Almatsier,2001).
terhadap
pula
berlebih
dapat
ketersediaan
biologik
kadar
C
tahan
penentu
hemoglobin
karena
tubuh,
infeksi,
membantu
dan
penyerapan
vitamin
melawan
besi
absorbsi
seng.
dalam
(Budiyanto,
membantu
zat
utama
seng
menggunakan
alat
tranpor
warna
mempunyai
untuk
di
hemoglobin
makanan
besi (Khomsan,2003).
membebaskan
besi
mengandung
bila
vitamin
merah
darah
kapasitas
rendah
menurunkan
pada
adalah
daya
dapat
tubuh
sehingga
Prevalensi
Definisi
pada
dapat
terjadi
Hasil
teroid,
laju
(2004)
metabolisme,
2
terkena
untuk
seng
mudah
tahan
dan
anemia
penelitian
menunjukan
yang
infeksi.
tinggi
Retnoningsih
bahwa
ada
sekumpulan
untuk
menyisihkan
untuk
kepentingan
pengusahan
nama
Yayasan
28%
Batari
yang
RI,2007).
keuntungannya
Sosial
dengan
(Depkes
Batik.
Kejadian
Pendidikan
direalisasikan
Batik
dengan
dengen
dari
untuk
Surakarta
itu
melakukan
peneliti
tertarik
penilitian
di
perkembangan,
Koperasi
METODE PENELITIAN
yang
sebelumnya
bernama
SMA
obrservasionaldengan
Jenis
pendekatan
cross-sectional.
dilakukan
dengan
cara
sendiri
pengumpulan data.
dan
tanggung
kesehatan
sehingga
SMA
Sejarah
Batik
mempertebal
jawab
jasmani
menjadi
serta
rasa
menjaga
dan
manusia
rokhani
yang
perkembangan
bersubsidi
dengan
SK
Menteri
Batik
mengalami
dengan
telah
selama
Surakarta
pergantian
Kepala
subyek,
memenuhi
ekslusi.
Baik).
penelitian
Hal
ini
didasarkan
pada
Surakarta
yg
berjumlah
69
penelitian
ini
telah
kritria
inklusi
dan
Karaktristik
subyek
berdasarkan
nilai
yaitu
berada
dijalan
sebanyak
148
sebanyak
37
Slamet
Data
tahun
sampel (53,6%).
17
distribusi
frekuensi
siswa,
8.
Tabel 8
Ditribusi frekuensi Status Gizi
Status Gizi
Normal
Lebih
Kurang
Jumlah
N
38
19
12
69
%
55,1
27,5
17,4
100,0
Pada
tabel
8dapat
laki-laki
sebanyak
24
siswa
dan
1. Asupan Protein
Data
hasil
distribusi
Tabel 9
Distribusi Frekuensi Asupan Protein
Responden
energi
ke
oksigen
30
25
14
43,5
36,2
20,3
Jumlah
69
100
Hasil
penelitian
yang
Data
protein
(43,5%).
Dalam
kurang
distribusi
yaitu
penelitian
hasil
ini
selama
24
jam
Selama
kebutuhan
Asupan Zat
Besi
Kurang
Cukup
Jumlah
masa
protein
51
18
69
73,9
26,1
100
Hasil
penelitian
yang
asupan
zat
remaja
73,9%.
Dalam
putri
memasuki
besi
kurang
penelitian
yaitu
ini
dikonsumsi
sama
dengan
selama
24
jam
rantai
protein
elektron,
yang
setiap
pengangkut
harinya
lebih
banyak
sebanyak
0,5-1,0
Data
mg/hr
hasil
distribusi
3. Asupan Vitamin C
hasil
distribusi
Tabel 12
Distribusi Frekuensi Asupan Seng
Responden
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Asupan Vitamin C
Responden
Asupan
Vitamin C
Kurang
Cukup
Jumlah
kemudian
(Khomsan,2003).
Data
mg,
4. Asupan Seng
1500
49
20
69
71,0
29,0
100
Asupan Seng
Kurang
Cukup
Jumlah
49
20
69
71,0
29,0
100
Hasil
penelitian
yang
Hasil
penelitian
yang
71,0%.
ini
yang
berturut-turut
reaksi
Dalam
mengkonsumsi
penelitian
sampel
kurang
buah-buahan.
penting
dalam
metabolisme
beberapa
karbohidrat,
tiram.
Gejala
klinis
Berdasarkan
dilakukan
perubahan
kematangan
kulit
seksual
dengan
kadar
Kadar
distribusi
N
41
28
69
Tabel 14
Distribusi Kadar Hemoglobin
berdasarkan Asupan Protein
yang
Asupan
Protein
atau
Kurang
Lebih
P
Remaja
putri
dari
%
59,4
40,6
100,0
penelitian
analisis
zat
pada
Hemoglobin
Hasil
kadar
hemoglobin
hasil
Tabel 13
Distribusi Frekuensi Data Hemoglobin
Responden
Hasil
putri
Kadar Hemoglobin
Tidak Anemia
Anemia
Jumlah
remaja
yang
5. Kadar Hemoglobin
frekuensi
69
yang
dan
Data
pada
penelitian
yang
Kadar Hemoglobin
Anemia
Tidak
Total
Anemia
n
%
N
%
n
%
32
63,5
15
36,
47
100
5
14
74,0
5
26,
19
100
0
3
50
3
50
3
100
0,077
Sehingga
apabila
protein
gangguan
(63,5%)
Hasil
transportasi.
Tidak
namun
anemia.
kekurangan
akan
menyebabkan
pada
absorbsi
ada
hubungan
asupan
antara
menunjukan
faktor
bahwa
tidak
ada
protein
dan
lain
dengan
kadar
bukan
disebabkan
kekurangan
konsumsi
gizi
remaja
putri
SMA
Batik
Surakarta.
Penelitian
dengan
ini
penelitian
makro
hari
makanan
sejalan
pada
Fernandez
saja.
Tetapi
juga
berturut-turut,konsumsi
yang
saat
sangat
pendek
mengambil
data
tidak
disebabkan
Menurut
tingkat
Linder
(2006)
konsumsi
protein
perlu
diperhatikan
karena
semakin
recall
berturut-turut.
pada
sekitar
saat
2-3
ini
recall
menit/orang,
sehingga
yang
menderita
berfungsi
anemia.
dalam
Protein
waktu
Hal
seharusnya
Adapun
pembentukan
tersebut
wktu
faktor
tidak
recall
lain
tubuh.
karbon
dioksida
adalah
protein.
Protein
juga
ikatan-ikatan
esensial
ikatan
berperan
darah merah.
remaja putri.
jaringan-jaringan
dan
melalui
Hasil
analisis
dari
tabel berikut:
Tabel 15
Distribusi Kadar Hemoglobin
berdasarkan Asupan Zat Besi
Asupan
Zat
Besi
Kurang
Cukup
p
Kadar Hemoglobin
Anemia
Tidak
Total
Anemia
n
%
N
%
n
%
30
5
55,8
33,3
24
44,2
10
66,7
0,204
54
15
sehingga
waktu
100
100
Pada
tabel 15
dapat
Rank
Spearman
diterima.
Hal
perpindahan
dalam
elektron
reduksi-oksidasi
tubuh
dan
(Almatsier,
2002).
Penelitian
dengan
Surakarta.
ini
sejalan
penelitian
yang
Tidak
ada
hubungan
konsumsi
dari
ini
faktor
mioglobin
dan
hemoglobin
maka
bentuk
recall
hari
remaja putri.
konsumsi
Hasil
berturut-turut,
analisis
dari
tabel berikut:
tidak
berturut-turut.
disebabkan
pada
Hal
saat
ini
recall
Tabel 16
Distribusi Kadar Hemoglobin
berdasarkan Asupan Vitamin C
Asupan
Vitamin
C
Kadar Hemoglobin
Anemia
Tidak
Total
Anemia
n
%
N
%
N
%
Kurang
Cukup
29
8
59,2
49,1
20
12
40,8
50,9
49
20
sekitar
sehingga
yang
100
100
2-3
waktu
seharusnya
menit/orang,
tersebut
tidak
waktu
recall
Kekurangan
0,951
dapat
menghambat
absorbsi
vitamin
besi
proses
sehingga
dapat
(59,2%)
Hasil
merupakan
namun
anemia.
Manusia
remaja
gulonolaktone
menunukan
bahwa
putri
tidak
SMA
Batik
tidak
memiliki
enzim
oksidase,
yang
Surakarta.
hubungan
antara
Tidak
bukan
disebabkan
kekurangan
konsumsi
lain
faktor
ada
darah
gizi
juga
mikro
hari
Tetapi
berturut-turut
makanan
pada
saja.
yang
saat
konsumsi
sangat
mengambil
(khususnya
leukosit),
transport aktif.
pendek
Penelitian
data
ini
sejalan
faktor
gizi
kekurangan
mikro
saja.
Tetapi
disebabkan
recall
makan3
hari
remaja putri.
turutkonsumsi
Hasil
analisis
sangat
dari
konsumsi
juga
konsumsi
berturut-
makanan
pendek
pada
yang
saat
tabel berikut:
Tabel 17
Distribusi Kadar Hemoglobin
berdasarkan Asupan Seng
recall
Asupan
Seng
Kadar Hemoglobin
Anemia
Tidak
Total
Anemia
n
%
N
%
N
%
Kurang
Cukup
25
5
57,8
28,8
20
19
42,2
71,2
45
24
sekitar
2-3
menit/orang,
sehingga
waktu
yang
seharusnya
recallkurang
tersebut
tidak
wktu
lebih
10-15
(Zn)
adalah
menit/orang.
100
100
Seng
0,951
jaringan
Pada tabel 17 dapat dilihat
terlibat
manusia/hewan
dalam
fungsi
dan
berbagai
(57,8%)
dari
namun
anemia.
Hasil
90
enzim
yang
ada
karbohidrat
asam
menunukan
hemoglobin,
bahwa
tidak
ada
dan
nukleat,
energi,
biosintesis
transpor
CO2
reaksi lain.
remaja
putri
ada
Surakarta.
SMA
Tidak
Batik
11
esensial
untuk
keseimbangan
asam
basa.
Superoksida
dimana
diperkirakan
sampel (73,9%).
superoksida
yang
sampel (71,0%)
rusak.
Penelitian ini tidak sejalan
bahwa
ada
sampel (71,0%)
asupan
seng
hubungan
dengan
antara
kejadian
E. Keterbatasan Penelitian
Pada
data
yang
berturut-turut
seharusnya tidak
berturut-turut,
karena
keterbatasan
sehingga
pada
hasil
yang
mana
Hemoglobin
boleh dilakukan
secara
diberikan
food
hubungan
recall
hari
saat
ada
pihak
food
putri
yang
B. Saran
sekolah
recall
remaja
disebabkan
waktu
pada
yang
pihak
sekolah
mengumpulkan
A. Kesimpulan
Berdasarkan
tujuan
hingga
memenuhi
Angka
12
3. Siswa
suplemen
perlu
besi
mengkonsumsi
secara
rutin
Fernandez.
R.
Indrayani.
2010.Hubungan Tingkat Asupan
Protein, Besi dan Vitamin C
Dengan Kadar Hemoglobin Siswi
kelas XI SMU Negri 1 Ngawi.
Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta. Surakatra
Daur
Daur
Moehji. 2000.
Bharatara
Ilmu
Gizi.
Jakarta.
Depkes
RI.2003.
Program
Penanggulangan Anemia
Gizi
13
14