Anda di halaman 1dari 7

PENGGOLONGAN PROTEIN BERDASARKAN BENTUK

Seseuai dengan bentuk yang dipunyainya protein dibagi menjadi 2 bagian:


1. Protein Globular
- Bentuknya bulat atau rantai polipeptidanya berlipat rapat-rapat
menjadi bentuk globular.

- Umumnya larut dalam air


- Terdapat pada darah merah, hormon, antibodi, protein penyimpan nutrien dan
hampir semua enzim termasuk protein globular,

2. Protein Serabut (Fibrous protein)


- Bentuk molekulnya merupakan serabut panjang atau rantai
polipeptidanya memanjang.

- bersifat tidak larut dalam air


- hampir semua protein serabut memberikan peranan
struktural dan pelindung
- Contoh protein serabut adalah :
a. -keratin yang terdapat pada rambut, wol, sayap, kuku
b. -keratin yang terdapat pada sutera
c. Kolagen dapat ditemukan pada urat, serat kulit, pembuluh
darah tulang dan tulang rawan

Penggolongan Protein berdasarkan kandungan Gugus Kimia


1. Protein Sederhana
Protein yang hanya mengandung asam amino, contoh enzim ribonuklease
dan khimotripsinogen.
2. Protein Konyugasi / kompleks
Protein yang mengandung asam amino dan komponen kimia lain.
Bagian yang bukan asam amino disebut gugus prostetik
Contoh protein konyugasi:
- Lipoprotein mengandung lipid
- glikoprotein mengandung gula
- metaloprotein mengandung satu atau lebih logam seperti besi, tembaga
atau seng. Biasanya gugus prostetik pada protein berperan penting dalam
fungsi biologi

Penggolongan Protein Konyugasi berdasarkan ggs prostetik


Golongan

Gugus prostetik

Contoh

Lipoprotein
Glikoprotein
Fosfoprotein
Hemeprotein
Flavoprotein
Metaloprotein

Lipid
Karbohidrat
Ggs fosfat
Heme (forfirin besi)
Flavin nukleotida
besi, seng

-Lipoprotein darah
- Globulin darah
Kasein susu
Hemoglobin
Suksinat dehidrogenase
Feritin, alkohol dehidrogenase

SIFAT PROTEIN
1. Dengan air membentuk koloid hidrofil
2. Dapat dihidrolisis:
protein sederhana
asam amino
protein kompleks
asam amino + asam nukleat + asam fosfat
3. Terjadi denaturasi bila: - dipanaskan
- ditambah asam atau basa
- dicampur etanol atau aseton

Denaturasi atau perubahan struktural Protein


Protein dapat rusak atau mengalami perubahan struktur (denatutarsi), apabila
dilakukan :
1. Pemanasan
2. Penambahan pH ekstrim
3. Penambahan pereaksi tertentu seperti pelarut alkohol, aseton,
zat terlarut seperti urea, deterjen.
Perubahan protein yang disebabkan oleh pemanasan akan mengalami
kehilangan aktivitas biologi. Sebagai contoh, jika suatu enzim dipanaskan
sampai titik didih selama beberapa menit dan didinginkan, protein enzim ini
tidak lagi aktif mengkatalisa. Selain itu pada proses perebusan protein seperti
albumin telur yang dipanaskan pada suhu 60 atau 70 C, albumin tersebut
akan berkoagulasi menjadi padatan putih, kalau didinginkan lagi tidak akan
kembali menjadi larutan jernih seperti putih telur.

Pengujian Protein
1. Reaksi Biuret
Protein + NaOH + CuSO4
2. Reaksi Xanthoprotein
Protein + HNO3
Kuning
3. Reaksi Millon
Protein + Hg(NO3)

merah

Violet

Anda mungkin juga menyukai