seorang polisi dan juga menteri di masa peralihan antara era Orde Lama dan Orde Baru. Beliau pernah menjabat sebagai Menteri/Sekretaris Presidium atau Menteri Iuran Negara pada saat Bung Karno sebagai presiden, dan Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian (yang kemudian berganti nama menjadi Kepala Kepolisian Negara RI) di era presiden Soekarno dan dilanjutkan pada waktu presiden Soeharto. Selain sebagai polisi dan birokrat beliau juga dikenal sebagai musisi, beliau sempat memiliki band The Hawaiian Seniors yang tampil di TVRI
SIFAT TELADAN HOEGENG
Presiden ke-4 kita, KH
Abdurrahman Wahid pernah mengatakan Di Indonesia hanya ada tiga polisi yang tiak bisa disuap: patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng. Alangkah sebuah perkataan yang begitu kuat, yang menggambarkan betapa hebatnya seorang Hoegeng yang selalu memegang prinsip sebagai polisi yang jujur dan bersih
DISIPLIN DALAM WAKTU
beliau mempercayai seseorang dari
ketepatan waktu yang dijanjikannya. Sebab, dari ketepatan waktu, semua orang bisa memulai sesuatu dengan baik. Jika orang tidak menepati, sulit untuk melakukan sesuatu, apalagi memercayai omongannya.
KETERBUKAAN DALAM BEKERJA
Dalam ruang kerjanya, Hoegeng tidak menempatkan
sekat antara mejanya dengan meja staffnya Hal itu membuat sekretarisnya bisa mendengar setiap percakapan beliau dengan orang lain baik dari pembicaraan lewat telepon maupun pembicaraan dengan tamu yang datang. Yang menyebabkan sekretarisnya tidak enak hati, tapi alih-alih Hoegeng menyuruh sekretarisnya pergi, beliau malah menyuruhnya agar tetap berada di dalam ruangan. Dalam bekerja, beliau tidak pernah menutup-nutupi apapun kepada bawahannya. Hoegeng tidak memiliki rahasia menyangkut pekerjaannya sehari-hari.
ENGGAN MENIKMATI BANYAK FASILITAS
Seorang menteri biasanya menikmati banyak fasilitas
yang diberikan negara. Namun tidak bagi Hoegeng, fasilitas-fasilitas yang menurutnya berlebihan seperti rumah, beras, pengawasan, dan bahkan mobil dinas, beliau menolaknya. Alasannya beliau tidak membutuhkan semua itu, karena tanpa itu beliau merasa masih bisa memenuhi kewajiban dan juga memberi nafkah keluarganya. Khususnya fasilitas mobil dinas, beliau menolaknya dengan alasan sudah memiliki mobiljeepuntuk keperluan sehari-hari maupun untuk keperluan kerja. Namun karena harus diambil sesuai ketentuan Setneg(Sekretariat Negara), Hoegeng pun akhirnya terpaksa menerima fasilitas tersebut.
MENOLAK HADIAH DARI ORANG-ORANG TERTENTU
Sebagai seorang pejabat, banyak orang yang
memberinya bermacam-macam hadiah, bahkan dari orang yang tidak dikenal sekalipun. Hal itu bisa jadi dijadikan sebagai strategi balas budi, yang bisa digunakan untuk memperlancar sebuah kepentingan sewaktu-waktu. Hoegeng pernah diberi hadiah mobil dari sebuah perusahaan besar, tetapi beliau tidak pernah mau mengambil dan menerimanya. Beliau juga pernah menolak pemberian rumah dan kendaraan dari seorang pengusaha di Medan pada saat beliau memulai bertugas di Medan.
MEMBERANTAS KORUPSI
Pada saat menjabat sebagai Kapolri di zaman
Soeharto tahun 1969, beliau menginstruksikan pejabat-pejabat di bawahnya untuk mendaftarkan kekayaannya. Yang konon membuat gerah sejumlah pejabat bahkan presiden Soeharto. Menurut beliau cara untuk memberantas korupsi adalah memulai dari diri sendiri, misalnya dengan tidak membiasakan menerima gratifikasi seperti menolak setiap bingkisan dari kepala kepolisian di daerah sepulangnya melakukan kunjungan kerja ke daerah.
MENGHEMAT UANG NEGARA
Dengan tidak menerima berbagai fasilitas
yang diberikan negara maka Hoegeng sangat peduli dan cinta terhadap negara. Apa yang menurutnya tidak perlu, beliau tidak akan menggunakan fasilitas yang disediakan. Contohnya di setiap kunjungan daerah beliau selalu menggunakan pesawat milik kepolisian meskipun kondisinya kurang baik. Dia tidak mau menggunakan pesawat komersial karena akan memboroskan anggaran kepolisian.
TERJUN KE JALANAN MESKIPUN SEBAGAI ATASAN
Hoegeng sebagai Kapolri di suatu kesempatan
mengatur lalu lintas di jalan raya. Dan aksi beliau dilihat oleh teman-teman anak lakilakinya yang waktu itu masih SMA. Karena teman-temannya menceritakan hal itu kepada anaknya, anaknya meminta beliau agar tidak usah mengatur lalu lintas di jalan raya. Namun beliau marah dengan berkata, God verdomme. Jadi, kamu malu, Papimu mengatur lalu lintas di jalan raya? kemudian anaknya hanya bisa diam.
TIDAK PANDANG BULU MENEGAKKAN KEADILAN
Pada saat beliau ditugaskan di Medan, beliau
sering keluar daerah untuk menyergap pelaku perjudian dan penyelundupan yang tak jarang terdapat oknum polisi ataupun tentara di dalamnya yang menjadibacking. Selain itu beliau juga sempat memperjuangkan pengusutan kasus pemerkosaan Sam Kuning yang melibatkan anak-anak pejabat, dan penembakan mahasiswa ITB Rene Conrad oleh mahasiswa AKABRI.
SAYANG ISTRI
Merianti Roeslani adalah seorang istri yang kuat dan
setia hidup di jalan suaminya yang sangat memegang teguh prinsip. Contoh sederhananya beliau tidak keberatan akan keputusan suaminya yang tidak menerima harta fasilitas yang diberikan negara. Hoegeng sangat menyayangi istrinya. Sebelum meninggal, Hoegeng sempat menyampaikan pesan kepada keluarganya bahwa dia tak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, dengan alasan, jika beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan istrinya tak bisa dimakamkan di sampingnya. Hoegeng ingin Meri selalu ada di sisinya
IMAN YANG SENTOSO (TEGUH)
Hoegeng hanya ingin mencantumkan nama Hoegeng saja dalamname
tagdi seragam dinas kepolisiannya sejak lulus dari sekolah polisi. Bahkan saat menjadi menteri pun Hoegeng tetap menggunakan satu kata namanya, cukup Hoegeng. Sebab menurutnya nama Hoegeng Iman Santoso cukup berat. Beliau berkata kepada sekretarisnya, Soedharto, Memangnya, Hoegeng sudah memiliki iman yang sentoso (teguh)? Wah, berat Mas Dharto kalau (memakai) nama Iman Santoso itu. Saat beliau sakit dan dirawat, beliau pernah berkata kepada anaknya bahwa nama Hoegeng akan tetap Hoegeng sampai kapanpun, kecuali sampai akhir hayat jika Hoegeng tetap bisa menjaga iman yang sentoso. Iman juga bisa berarti keyakinan dalam memegang prinsip, apalagi dalam prinsip hidup yang dipegang teguh oleh Hoegeng sarat akan kebaikan yang diajarkan oleh agama. Maka pada saat Hoegeng dimakamkan secara militer, anaknya berkata kepada pelayat yang hadir dalam pemakaman, Kini, setelah ayah saya mampu menjaga imannya tetap teguh sampai akhir hayatnya, saya nyatakan bahwa nama lengkap ayah saya adalah, Hoegeng Iman Santoso.