Pembimbing:
dr. Trestyawati Sp.OG
Disusun oleh:
Laili Hasanah, S.Ked
Meta Sakina, S.Ked
Anatomi Uterus
Ligamentum-ligamentum
Ligamentum cardinale sinistra & dextra (Mackenrodt)
a. Mencegah supaya uterus tidak turun
b. Di dalamnya terdapat pembuluh darahyang arteria & vena
uterine
Ligamentum Sakro Uterinum sinistra & dextra
Menahan uterus supaya tidak dapat bergerak
Ligamentum Rotundum sinistra & dextra
Menahan uterus dalam antefleksi, Pada perempuan hamil
sering
mengalami nyeri pada daerah kaki bawah dikarenakan
ligamean
rotundum tegang
Ligamentum Latum sinistra & dextra
Merupakan suatu jaringan lapis tipis yang menutupi tuba
uterina dan uterus di sebelah belakang ligamentum latum
terdapat ovarium/indung telur
SECTIO CAESARIA
JENIS
1. Seksio sesarea Klasik, insisi memanjang
pada korpus uteri, kira-kira sepanjang 10 cm.
2. Seksio sesarea transperitoneal profunda
(supra cervicalis = lower segmen caesarean
section) dengan insisi pada segmen bawah
rahim.
3. Seksio sesarea diikuti dengan
histerektomi (caesareanhysterectomy =
seksio histerektomi).
4. Seksio sesarea ekstraperitoneal tanpa
membuka peritonium parietalis, dengan
demikian tidak membuka kavum abdominal.
5. Seksio sesarea vaginal.
ISTILAH
Seksio sesarea primer (elektif).
Dari semula telah direncanakan bahwa janin akan dilahirkan secara
seksio sesarea, tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya
pada panggul sempit (CV < 8 cm).
Seksio sesarea sekunder.
Dalam hal ini kita bersikap mencoba menunggu kelahiran biasa
(partus percobaan), bila tidak ada kemajuan persalinan atau partus
percobaan gagal, baru dilakukan seksio sesarea.
Seksio sesarea ulang (repeat caesarean section).
Ibu pada kehamilan yang lalu mengalami seksio sesarea (previous
caesarean section) dan pada kehamilan selanjutnya dilakukan
seksio sesarea ulang.
INDIKASI
Indikasi ibu
Panggul sempit absolut.
Tumor-tumor jalan lahir yang menimbulkan
obstruksi.
Stenosis serviks / vagina.
Plasenta previa.
Disproporsi sefalopelvik.
Ruptura uteri membakat.
Partus lama (prolonged labor).
Partus tak maju (obstructed labor).
Distosia serviks.
Pre-eklamsi dan hipertensi.
Indikasi janin
Kelainan letak (letak lintang, letak
bokong, presentasi dahi dan muka,
presentasi rangkap, gemeli).
Gawat janin.
Pada umumnya seksio sesarea tidak
dilakukan pada:
Janin mati.
Syok, anemia berat, sebelum diatasi.
Kelainan kongenital berat
2.
Pada dinding perut dibuat insisi mediana mulai dari atas simfisis
sepanjang 12 cm sampai di bawah umbilikus lapis demi lapis
sehingga kavum peritoneal terbuka.
3.
4.
Dibuat insisi secara tajam dengan pisau pada segmen atas rahim
(SAR), kemudian diperlebar secara sagital dengan gunting.
5.
INDIKASI SS KLASIK
1. Bila terjadi kesukaran dalam
memisahkan kandung kencing untuk
mencapai segmen bawah rahim,
misalnya karena adanya perlekatanperlekatan akibat pembedahan seksio
sesarea yang lalu, atau adanya tumortumor di daerah segmen bawah rahim.
2. Janin besar dalam letak lintang.
3. Plasenta previa dengan insersi plasenta
di dinding depan segmen bawah rahim.
KELEBIHAN
Mengeluarkan janin lebih
cepat.
Tidak mengakibatkan
komplikasi kandung kemih
tertarik.
Sayatan bisa diperpanjang
proksimal atau distal.
KEKURANGAN
Infeksi mudah menyebar secara
intraabdominal karena tidak ada
reperitonealisasi yang baik.
Untuk persalinan berikutnya lebih
sering terjadi ruptura uteri spontan.
SS TRANSPERITONEAL PROFUNDA
Desinfeksi lapangan operasi dan ditutup dengan
kain suci hama.
Insisi dinding perut lapis demi lapis sampai
kavum peritoneal terbuka.
Dibuat bladder flap, yaitu dengan menggunting
peritoneum kandung kencing di depan SBR
secara melintang. Peritoneum kandung kencing
ini disisihkan secara tumpul ke arah samping
dan bawah dan kandung kencing yang
disisihkan dilindungi dengan spekulum kandung
kencing
KOMPLIKASI
Infeksi puerperal (nifas).
Perdarahan
Dinding abdomen
Struktur pada dinding
abdomen lapis demi
lapis
1. Kulit
2. Jaringan lemak
subkutan
3. Fasia
4. Otot
5. Pembuluh darah dan
syaraf yang mensuplai
struktur-struktur
tersebut
Fascia
Definisi
selaput tipis (membrane ) dan
jaringan ikat fibrous yang meliputi
seluruh permukaan
tubuh/membungkus otot ataupun
bentukan lain
Fasia
Lapisan
Fasia superfisial
Fasia profunda
Fungsi fasia
Superfisialis
Profunda
Tubektomi
Definisi :
Tubektomi atau ligasi tuba adalah prosedur
pembedahan yang membuat wanita steril
dengan memotong, mengikat, menjepit,
membakar atau memblokir saluran tuba,
sehinggatelur dan sperma tidak dapat
bertemu.Bedah ini dianggap permanen,
meskipun kadang-kadang reversibel
(dengan bedah pembalikan ligasi tuba).
Jenis-jenis tubektomi
1. Teknik Fomeroy
2. Teknik madlener
3. Teknik Irving
4. Teknik Aldridge
5. Teknik uchida
6. Teknik kroener
Teknik Fomeroy
Cara ini dilakukan dengan
mengangkat bagian tengah
dari tuba sehingga
membentuk suatu lipatan
terbuka, kemudian dasarnya
diikat denganbenang dapat
diserap, tuba di atas dasar
itu dipotong. Setelah
benang pengikat
diserap,maka ujung-ujung
tuba terpisah satu sama
lain. Angka kegagalan
berkisar 0- 40%
Teknik Madlener
Bagian tengah dari tuba
diangkat dengan cunam Pean
sehingga terbentuk suatu
lipatanterbuka. Kemudian
dari dasar lipatan tersebut
dijepit dengan cunam kuatkuat, danselanjutnya dasar
itu diikat dengan benang
yang tidak dapat diserap.
Pada cara ini tidakdilakukan
pemotongan tuba. Sekarang
cara Madlener tidak
dilakukan lagi karena
angkakegagalannya relative
tinggi yaitu 1-3%
Teknik irving
Pada cara ini tuba
dipotong antara dua
ikatan benang yang
dapat diserao; ujung
proksimaldari tuba
ditanamkan ke
dalam miometrium,
sedangkan ujung
distal ditanamkan ke
dalamligamentum
latum
Tubektomi
Teknik Aldridge
Peritneum dari
ligamentum latum
dibuka dan
kemudian tuba
bagian distal
bersamasamadengan
fimbriae ditanam
ke dalam
ligamentum latum
Teknik kroener
Teknik aldridge
Peritneum dari
ligamentum latum
dibuka dan kemudian
tuba bagian distal
bersama-samadengan
fimbriae ditanam ke
dalam ligamentum
latum
THANK YOU