Bag 10
Bag 10
BEBERAPA DEFINISI
Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang yang dikenakan pajak
berdasarkan UU PPN dan PPnBM.
Jasa Kena Pajak (JKP) adalah jasa yang dikenakan pajak
berdasarkan UU PPN dan PPnBM.
Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan berdasarkan suatu
perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu
barang atau fasilitas atau kemudahan atau hak yg tersedia untuk
dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk mengha-silkan
barang karena pesanan/permintaan dengan bahan dan atas
petunjuk pemesan.
Impor adalah setiap kegiatan memasukkan barang dari luar
daerah pabean ke dalam daerah pabean.
Ekspor adalah setiap kegiatan mengeluarkan barang dari dalam
daerah pabean ke luar daerah pabean.
2
Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP
yang melakukan penyerahan BKP/JKP atau bukti pungutan pajak
karena impor BKP yang digunakan oleh Ditjen Bea Cukai.
Pajak Masukan (PM) adalah PPN yang seharusnya sudah
dibayar oleh PKP karena perolehan BKP/JKP dan atau
pemanfaatan BKP tak berwujud/JKP dari luar daerah pabean dan
atau impor BKP.
Pajak Keluaran (PK) adalah PPN terutang yang wajib dipungut
oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP atau ekspor
BKP.
KEWAJIBAN PKP
Melaporkan usahanya utk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak (PKP), kepadanya diberikan NPPKP (Nomor Pokok
Pengusaha Kena Pajak).
Memungut PPN dan PPnBM yang terutang.
Menyetor PPN yg masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran
lebih besar dari Pajak Masukan dan membayar PPnBM yg terutang ke Kas Negara paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.
Melaporkan penghitungan pajak yang terutang.
KARAKTERISTIK PPN
PPN adalah pajak tidak langsung, artinya beban pajak
dilimpahkan kepada pihak lain. Sehingga pemikul beban pajak
dan penyetor pajak ke negara berada pada pihak yang berbeda.
PPN adalah pajak objektif, artinya timbulnya kewajiban pajak
ditentukan oleh objek pajak.
PPN Indonesia menggunakan tarif tunggal 10%, kecuali PPN
ekspor tarifnya 0%.
PPN bersifat multi stage tax, artinya dikenakan pada setiap
mata rantai jalur produksi dan jalur distribusi.
PPN merupakan pajak atas konsumsi di dalam negeri
(destination principle).
Pemungutan pajaknya menggunakan faktur pajak.
Penghitungan PPN terutang yg disetor ke negara menggunakan
indirect substraction method/credit method/invoice method
dengan cara mengkreditkan pajak masukan (PK-PM).
7
Menyerahkan BKP
PT.A Menerima BKP
Supplier
Wajib Membuat FP
PT. A
Konsumen
OBJEK PPN
pengusaha
2. Impor BKP.
3. Penyerahn JKP didalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha
4. Pemanfaatan BKP tak berwujud dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean.
5. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
6. Ekspor BKP yang dilakukan PKP.
7. Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan oleh OP atau badan,
11
FAKTUR PAJAK
Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP yang
melakukan penyerahan BKP atau penyerahan JKP atau bukti pungutan
pajak karena impor BKP yang digunakan oleh DitJen Bea Cukai.
Kolom dan baris tidak diisi dengan lengkap kecuali kolom PPnBM.
Baris NPWP pembeli BKP atau penerima JKP tidak diisi.
Jabatan yang menandatangani faktur pajak tidak diisi.
Pada baris Jumlah Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termijn tidak
dicoret pada bagian kalimat yang tidak perlu sebagaimana diminta.
23
24
PEMUNGUT PPN
Berdasarkan KMK No. 563/KMK.03/2003, sejak tanggal 1 Januari
2004, yang menjadi pemungut PPN (WAPU):
Bendaharawan Pemerintah.
Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara.
Sehingga sejak tanggal 1 Januari 2004, badan tertentu yg
sebelumnya WAPU tidak lagi sebagai WAPU:
BUMN dan BUMD.
Bank Pemerintah Pusat dan Bank Pembangunan Daerah.
Bank Indonesia.
Pertamina,
Perusahaan Kontrak Karya/Kontrak Bagi Hasil dibidang
pertamba-ngan umum.
25
PERHITUNGAN PPN
PPN = 10% x Dasar Pengenaan
Pajak
Setiap akhir masa pajak (tiap bulan takwim), PKP menghitung total
Pajak Keluaran dan Total Pajak Masukan.
Pajak Masukan dikreditkan terhadap Pajak Keluaran.
Jika Pajak Keluaran > Pajak Masukan, berarti kurang bayar.
PKP harus membayar kurang bayar tersebut ke Kas Negara paling
lambat tanggal 15 bulan berikutnya. Pembayaran dengan
menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) dilakukan di Bank
Persepsi atau tempat lain yang ditunjuk.
Jika Pajak Keluaran < Pajak Masukan, berarti lebih bayar.
Lebih bayar dapat di restitusi atau dikompensasi.
PKP wajib melaporkan hasil perhitungannya (Form 1195) paling lambat
tanggal 20 bulan berikutnya.
27
PEDOMAN PENGKREDITAN PM
Pajak masukan (PM) dikreditkan dengan Pajak keluaran (PK) yang
dipungut pada masa pajak yang sama.
PM yang belum dikreditkan dengan PK dalam masa pajak yang sama
dapat dikreditkan sampai dengan selambat-lambatnya tiga bulan
setelah akhir masa pajak, dengan syarat:
PM tersebut belum dibebankan sebagai biaya.
Belum dilakukan pemeriksaan, kecuali perolehannya telah dicatat
dalam pembukuan PKP yang bersangkutan.
Penghapusan piutang tidak mengakibatkan koreksi terhadap PK yang
telah dilaporkan dan PM yang dikreditkan atau dibebankan sebagai
biaya oleh PKP pembeli.
BKP yang musnah atau rusak karena bencana alam atau sebab lain
tidak harus dilakukan penyesuaian pajak yang telah dikreditkan atau
yang telah dibebankan sebagai biaya untuk perolehan BKP yang
musnah tersebut.
28
30
31
DASAR PERTIMBANGAN
Perlu keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen penghasilan rendah
dengan konsumen penghasilan tinggi.
Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas BKP mewah.
Perlu adanya perlindungan atas produsen kecil/tradisional.
Perlu untuk mengamankan penerimaan negara.
32
Karakteristik PPnBM
Merupakan pungutan tambahan disamping PPN.
Hanya dipungut satu kali, yaitu pada saat impor BKP mewah, pabrikan
BKP mewah.
PPnBM tidak dapat dikreditkan dengan PPN.
Namun jika eksportir mengekspor BKP mewah, PPnBM yang dibayar
pada saat perolehannya dapat diminta kembali.
33
40
43