Anda di halaman 1dari 41

DALAM

PENYELENGGARAAN TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

FAKULTAS TEKNIK
SENAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2005

KATA PENGANTAR

Etika Akademik dan Tata Laku Sivitas Akademika dalam Penyelenggaraan


Tridharma

Perguruan Tinggi

Universitas

Muhammadiyah

Semarang

ini

merupakan pedoman tertulis yang pertama kali dibuat di lingkungan Fakultas


Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang. Sebelum ini masalah-masalah
etika dan tata laku ditangani berdasarkan musyawarah tanpa dasar tertulis.
Perumusan Etika Akademik dan Tata Laku ini dilakukan oleh satu tim yang
dibentuk oleh Senat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang,
berdasarkan hasil telaah beberapa kode etik profesi, serta peraturan perundangan
yang berlaku di Indonesia. Guna penyempurnaan rumusannya telah dibahas pada
Sidang Pleno Senat Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang dan
telah disahkan pada tanggal 2 Maret 2005.
Etika Akademik dan Tata Laku ini merupakan pedoman bagi sivitas akademika
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang dalam kehidupan
akademik, baik pimpinan akademik, dosen, karyawan fungsional akademik,
maupun mahasiswa.

Semarang, 30 Juli 2005

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan terbitnya Etika Akademik dan Tata laku Sivitas Akademika Universitas
Muhammadiyah Semarang, maka bagi sivitas akademika Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Semarang kini memiliki pedoman tertulis bagaimana
seharusnya kita berperilaku selaku insan akademik. Dilihat dari luasnya jangkauan
perilaku yang seharusnya dimiliki oleh setiap insan akademik, maka tentu saja
apa yang tertulis di dalam buku ini masih banyak kekurangannya. Karena itu
saran-saran untuk penyempurnaan sangat kami nantikan. Namun sebagai usaha
pertama, kita patut bersyukur dengan diterbitkannya buku kecil ini.
Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu terealisasinya buku Etika Akademik ini, khususnya kepada Dekan
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang yang telah memberikan
perhatian khusus dan memprioritaskan pembahasan etika akademik ini. Demikian
juga kepada para anggota Senat dan Tim Khusus Senat yang telah melakukan
editing terhadap rumusan akhir naskahnya serta kepada Staf Sekretariat Senat,
kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga
Allah SWT membalasnya yang setimpal. Amin.

Semarang, 30 Juli 2005


Ketua Senat FT UNIMUS

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................... ii
Ucapan Terima Kasih......................................................................................... iii
Daftar Isi............................................................................................................
v
Surat Keputusan Dekan UNIMUS..................................................................... vi
Lampiran............................................................................................................ vii
Bab I

PENDAHULUAN..............................................................................

Bab II

TUGAS, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNGJAWAB.......................

A.
B.
C.
D.

Pimpinan Akademik......................................................................
Dosen.............................................................................................
Karyawan Fungsional....................................................................
Mahasiswa.....................................................................................

5
6
10
12

Bab III TINDAKAN DAN PERILAKU YANG MELANGGAR ETIKA


AKADEMIK
DAN
TATA
LAKU
...........................................................................................................
...........................................................................................................
19
A.
B.
C.
D.

Pimpinan Akademik......................................................................
Dosen.............................................................................................
Karyawan Fungsional....................................................................
Mahasiswa.....................................................................................

19
19
24
25

Bab IV PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI.............................

30

A. Pemberian Penghargaan................................................................
B. Pemberian Sanksi..........................................................................

30
31

Bab V

PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN


SANKSI
...........................................................................................................
...........................................................................................................
35
A. Pelaksanaan Pemberian Penghargaan...........................................
B. Pelaksanaan Pemberian Sanksi.....................................................

iv

35
37

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Nomor: 10/UNIMUS.C/SK.OT/2006
TENTANG
PENGESAHAN ETIKA AKADEMIKA DAN TATA LAKU SIVITAS
AKADEMIKA DALAM PENYELENGGARAAN TRIDHARMA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
DEKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Menimbang

a. bahwa ketentuan masalah Etika Akademik yang berlaku


selama ini perlu ditingkatkan dan disempurnakan menjadi
Etika Akademika Universitas Muhammadiyah Semarang
yang materinya lebih komprehensip dan dalam bentuk
pedoman tertulis;
b. bahwa untuk maksud tersebut telah dibentuk Tim Etika
Akademik berdasarkan Surat Keputusan Dekan No.
1424/J06/KP/2000 yang hasilnya telah disahkan oleh
Sidang Pleno Senat tanggal 30 Juli 2005;
c. bahwa sehubungan dengan butir a, dan b di atas perlu
diterbitkan Surat Keputusan Dekan.

Mengingat

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem


Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi;

Memperhatikan :

Keputusan Sidang Pleno Senat Universitas Muhammadiyah


Semarang tanggal 30 Juli 2005.

MEMUTUSKAN

Menetapkan

: Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah


Semarang tentang Pengesahan Etika Akademika dan Tata
Laku Sivitas Akademika dalam Penyelenggaraan Tridharma
Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Semarang.

Pertama

: Memberlakukan Etika Akademik dan Tata Laku Sivitas


Akademika dalam Penyelenggaraan Tridharma Perguruan
Tinggi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang
sebagai mana termuat pada Lampiran Keputusan ini.

Kedua

: Mewajibkan Fakultas Teknik pimpinan unit kerja akademik di


lingkungan
Universitas
Muhammadiyah
Semarang
melaksanakan ketentuan dalam Etika Akademika dan Tata
Laku Sivitas Akademika dalam Penyelenggaraan Tridharma
Perguruan Tinggi Universitas Muhammdiyah Semarang
tersebut.

Ketiga

: Kepada
segenap
sivitas
akademika
Universitas
Muhammadiyah Semarang diharapkan memperhatikan Etika
Akademik dan Tata Laku Sivitas Akademika dalam
Penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Semarang dan menjadikannya
sebagai pedoman dalam kegiatan sehari-hari.

Keempat

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapannya.
Semarang, 30 Juli 2005
Dekan,
FT UNIMUS

Ir, Dwi Basuki Wibowo, MS


Tembusan Yth:
1. Rektor UNIMUS;
2. Sekretaris Fakultas;
3. Ka. Tata Usaha.

vi

Lampiran:
Surat Keputusan Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammdiyah Semarang
Nomor: 10/UNIMUS.A/SK.OT/2006
Tentang Pengesahan Etika Akademik dan Tata Laku
Sivitas Akademika dalam Penyelenggaraan
Tridharma Perguruan Tinggi
Universitas Muhammadiyah Semarang

vii

BAB I
PENDAHULUAN

Manusia baik sebagai makhluk Tuhan maupun sebagai warga masyarakat selalu
memiliki dua sisi yang melekat pada dirinya, yaitu hak dan kewajiban. Demikian
juga halnya dengan sivitas akademika dari sebuah perguruan tinggi. Dalam hal ini
yang dimaksud perguruan tinggi adalah Universitas Muhammadiyah Semarang,
dengan sivitas akademika perguruan tinggi yang terdiri atas pimpinan akademik,
dosen, mahasiswa, adalah sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawab sivitas akademika dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi
(pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), serta
kewajiban moral dan integritas diri dan kelembagaan terhadap pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi baik di dalam perguruan tinggi maupun di tingkat
masyarakat (ilmiah). Hak adalah sesuatu yang seharusnya diperoleh sivitas
akademika akibat keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat kenyataan bahwa setiap individu
memiliki sistem nilai, watak, keinginan, konsepsi yang berbeda-beda dalam
mempersepsi pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, demi
tercapainya visi, misi, dan tujuan Universitas Muhammdiyah Semarang secara
maksimal diperlukan adanya sistem pengelolaan yang jelas, dipahami, dan
dilaksanakan oleh segenap sivitas akademika yang bersangkutan. Sistem
pengelolaan yang jelas inilah yang merupakan landasan agar dicapainya
kemajuan-kemajuan Universitas Muhammadiyah Semarang yang terus menerus
dan berkesinambungan, sesuai dengan derap kemajuan jaman. Adapun salah satu
faktor yang sangat penting dalam sistem pengelolaan tersebut adalah adanya
pedoman atau panduan yang jelas yang mengatur hubungan sivitas akademika
melalui apa yang harus dilakukan dan apa yang seyogyanya tidak dilakukan.
Sarana tersebut disusun dalam buku panduan yang berisi rumusan hak, tugas
(kewajiban) dan tanggung jawab, tindakan yang seyogyanya dilakukan dan tidak
dilakukan, segala bentuk penghargaan terhadap prestasi dan kreativitas sivitas
akademika, serta sanksi. Panduan atau pedoman bagi sivitas akademika
Universitas Muhammadiyah Semarang ini disebut Etika Akademik dan Tata Laku
1

(code of conduct), disingkat Etika Akademik. Ruang lingkup berlakunya Etika


Akademik meliputi pimpinan akademik, dosen, mahasiswa, dan karyawan
fungsional, yang statusnya sedang melaksanakan peran, fungsi, tugas, dan
tanggung jawab pada kedudukan tersebut, bukan statusnya sebagai human being
(manusia).
Etika akademik adalah tata nilai dan kumpulan asas atau nilai moral yang
berhubungan dengan baik-buruk atau benar-salah dalam kaitannya dengan peran,
fungsi, dan tugas, serta hak dan kewajiban sivitas akademika Universitas
Muhammadiyah Semarang. Etika Akademika diwujudkan dalam bentuk normanorma akademik, yang berupa aturan atau ketentuan yang mengikat sivitas
akademika Universitas Muhammadiyah Semarang.
Terkait dengan Etika Akademik adalah tata laku atau code of conduct yang
memadu sivitas akademika dalam melaksanakan semua tugas dan kewajibannya.
Etika akademik pimpinan akademik berhubungan dengan tugas dan tanggung
jawab pimpinan pada semua tingkatan unit kerja (lihat tugas dan tanggung jawab
pimpinan akademik). Pimpinan yang melanggar norma berarti melanggar etika,
dengan demikian akan memperoleh sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran
yang dilakukan oleh pimpinan tersebut (lihat sanksi terhadap pimpinan).
Etika akademik dosen berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab dosen
dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi (lihat tugas dan tanggung jawab
dosen). Dosen yang melanggar norma berarti melanggar etika, dengan demikian
akan memperoleh sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan dosen
tersebut (lihat sanksi terhadap dosen).
Etika akademik karyawan fungsional, yaitu pustakawan, laboran, dan teknisi
akademik berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab karyawan fungsional,
yakni masing-masing memberikan pelayanan teknis, melakukan tugas, dan
meningkatkan kemampuan profesional sesuai dengan tuntutan perkembangna
ilmu. Tugas dan tanggung jawab serta pelanggaran dan sanksi diatur khusus di
dalam etika akademik karyawan fungsional.
Etika akademik mahasiswa menyangkut eksistensi mahasiswa dalam totalitas
peran, fungsi, dan kedudukannya sebagai sivitas akademika, dan sebagai unsur
bangsa yang terpelajar dan warga negara yang baik. Pembinaan mahasiwa di
2

lingkungan perguruan tinggi secara keseluruhan berkaitan erat dengan


pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Kegiatan-kegiatan mahasiswa dapat
dibedakan atas kategori: kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler yang bersifat wajib dihargai dengan SKS tertentu,
sedangkan kegiatan ekstrakurikuler dianggap sebagai kegiatan non-SKS. Etika
akademik mahasiswa berhubungan dengan setiap kegiatan tersebut yang diatur
melalui norma tugas dan tanggung jawab mahasiswa. Demikian juga pelanggaran
etika akademik mahasiswa diatur khusus berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
akademik mahasiswa yang bertumpu pada pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi.
Sehubungan dengan pemahaman tersebut, panduan etika akademik ini diawali
dengan Bab I yang berisi pengertian etika, norma, hak dan kewajiban sivitas
akademika Universitas Muhammadiyah Semarang. Bab II berisi tugas dan
tanggung jawab pimpinan akademik, dosen, karyawan fungsional, dan mahasiswa.
Bab III berisi tindakan yang melanggar etika akademik. Bab IV berisi pemberian
penghargaan dan sanksi. Bab V berisi pelaksanaan penghargaan dan sanksi serta
kelembagaan yang bertanggung jawab.

BAB II
TUGAS, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB

A.

Pimpinan Akademik
Tugas dan tanggung jawab pimpinan akademik pada setiap tingkatan/ unit
kerja adalah sebagai berikut:
1) Menjadi teladan dan panutan bagi dosen, karyawan, dan mahasiswa baik
dalam perilaku maupun dalam kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam disiplin ilmu masing-masing.
2) Menjaga etika dan moral akademik seperti kejujuran, keadilan,
transparan, dan kesatuan.
3) Menentukan perkembangan unit kerja yang dipimpinnya dengna
berpedoman kepada visi dan misi Universitas Muhammadiyah
Semarang. Arah perkembangan ini harus disusun dengan memperhatikan
pendapat-pendapat sejawat terkait dan dengan semangat kerja yang
bersifat akademik.
4) Memimpin dan memperlakukan seluruh dosen, karyawan, dan
mahasiswa secara adil dan bijaksana dengan memperhatikan norma
peraturan yang berlaku serta memperhatikan kinerja masing-masing
(merit system).
5) Memimpin dan memotivasi sumber daya manusia yang berada di bawah
kepemimpinannya baik dosen, karyawan maupun mahasiswa, sehingga
mereka tergugah, baik untuk melaksanakan tugas dan kewajiban masingmasing

dengan

penuh

rasa

tanggung

jawab,

maupun

untuk

mengembangkan kemampuan diri masing-masing dengan sebaikbaiknya.


6) Memanfaatkan sumber daya keuangan dan peralatan yang dipercayakan
kepadanya dengan sebaik-baiknya, sehingga berdaya guna dan berhasil
guna untuk lembaga/ unit kerja yang dipimpinannya.
7) Menjadi penghubung dan jembatan antara bawahannya dengan lembagalembaga lain baik di lingkungan Universitas Muhammadiyah Semarang
4

maupun di luar Universitas Muhammadiyah Semarang sesuai dengan


wewenang yang ada padanya.
8) Membina hubungan kerja sama yang baik antara lembaga/ unit kerja
yang dipimpinnya dengan lembaga/ unit kerja lain baik di lingkungan
Universitas Muhammadiyah

Semarang sendiri maupun di luar

Univerisitas Muhammadiyah Semarang.


B.

Dosen
Seorang

dosen harus melaksanakna tugas dalam penuh rasa tanggung

jawab, tidak hanya berkewajiban memberi kuliah dan menguji mahasiswa,


dan pekerjaan sejenisnya, akan tetapi seorang doesn harus menjadi teladan
bagi

peserta

didiknya

baik

dalam

membina,

mengembangkan,

mendeseminasikan hasil penelitiannya, mengamalkan ilmu pengetahuan


dalam

kehidupan

akademiknya,

maupun

dalam

kehidupan

kemasyarakatannya.
Seorang dosen mengemban tugas-tugas sebagai berikut:
1) Memberi kuliah/ tutorial dengan ketentuan 1 SKS meliputi 60 tatap
muka, 60 pemberian tugas terstruktur tak terjadwal dan 60 kegiatan
mahasiswa secara mandiri.
2) Memberi soal ujian, kuis, dan sebagainya, dan memberikan penilaian
terhadap hasil ujian tersebut dalam jangka waktu yang ditetapkan.
3) Melakukan pengembangan ilmu dan teknologi secara berkesinambungan
dan sebaga kegiatan yang terkait serta sesuai dengan bidangnya.
4) Mengawasi dan menghadiri secara pribadi (in person) pelaksanaan ujian,
baik di kelas maupun dalam ujian sidang akhir dan seminar.
5) Memantau kehadiran mahasiswa.
6) Membimbing mahasiswa dalam melakukan penelitian sesuai dengan
jenjang pendidikannya, baik di laboratorium maupun di lapangan.
7) Menjadi dosen wali.
8) Membimbing dosen muda (untuk dosen senior).
Tanggung jawab dan tugas dosen ini tidak lepas dari Tridharma Perguruan
Tinggi yang dapat dijabarkan melalui tugas dan tanggungjawab akademik
5

bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada


masyarakat.
a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Tugas dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran adalah sebagai
berikut:
1) Menyampaikan dalam bidang pendidikan dan pengajaran adalah sebagai
berikut:
2) Mempersiapkan kuliah sebaik-baiknya, termasuk SAP, silabus, dan
bahan-bahan kuliah lainnya.
3) Mengadakan kesepakatan pada awal kuliah mengenai tugas-tugas yang
harus dilakukan mahasiswa maupun sistem yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja mahasiswa.
4) Memulai dan mengakhiri kuliah sesuai dengan waktu yang ditentukan
(kalender akademik).
5) Melaksanakan dan mengawasi secara pribadi (in person) ujian-ujian
secara terencana, baik ujian di kelas maupun ujian seminar atau ujian
sidang akhir.
6) Memberikan penilaian yang adil, jujur, dan transparan kepada karya dan
kinerja mahasisswa sesuai dengan norma yang telah disepakati pada
awal kuliah.
7) Mengusahakan

terwujudnya

partisipasi

aktif

mahasiswa

dalam

mengikuti kuliah.
8) Mendorong mahasiswa untuk membuat kelompok-kelompok studi dan
atau diskusi sedapat mungkin dengan pembinaan dosen pengasuh mata
kuliah atau pembimbing skripsi/ tesis/ disertasi.
9) Membimbing mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang sesuai dengan
mereka.
10)

Menyampaikan ilmu pengetahuan tanpa mendiskreditkan staf

pengajar yang lain dan merendahkan mahasiswa.


11) Mangawasi dan mengarahkan agar semua karya mahasiswa adalah hasil
karya mereka sendiri, bebas dari unsur-unsur plagiat.
6

12) Merahasiakan masalah-masalah pribadi dan keluarga mahasiswa yang


disampaikan baik pada kesempatan bimbingan maupun pada kesempatan
lainnya.
13) Mendorong mahasiswa agar mencintai dan mengamalkan ilmu
pengetahuan.
14) Mendidik dan mengajar mahasiswa agar menjadi manusia yang berilmu
pengetahuan dan menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap
keselamatan masyarakat, bangsa, negara, serta kemanusiaan.
15) Mendidik dan menyadarkan mahasiswa agar berpegang teguh kepada
nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran.
b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah atau Publikasi
Penelitian adalah usaha kreatif yang dijalankan secara sistematis baik
dalam rangka menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
produk berupa fisik maupun non fisik (konsep-konsep, teori baru)
maupun dalam pengalaman ilmu pengetahuan demi kepentingan
masyarakat, bangsa, dan negara.
Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dosen dalam bidang penelitian
adalah sebagai berikut:
1) Menyusun program penelitian berkelanjutan yang diwajibkan kepada
dosen senior dalam bidangnya untuk mengembangkan ilmu dan
teknologi yang mampu menghasilkan produk baru, baik fisik maupun
non fisik (konsep, teori, gagasan baru dan lain-lain) bagi kepentingan
pengembangan ilmu dan pengembangan proses belajar mengajar, serta
bagi kepentingan pengabdian kepada masyarakat.
2) Melaksanakan dan melibatkan diri secara berkelanjutan dalam bidang
penelitian baik yang bersifat monodisiplin maupun yang bersifat
multidisplin.
3) Membentuk dan mengusahakan diri terlibat dalam berbagai kelompok
peneliti baik di lingkungan universitas/ lembanga lain di dalam dan luar
negeri.
4) Mengharumkan nama Universitas Muhammadiyah Semarang melalui
penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dengan cara
7

mempublikasikan hasil penelitian dalam majalah/ jurnal ilmiah yang


bertaraf nasional dan internasional.
5) Memupuk budaya meneliti di antara sejawat terutama dosen muda.
6) Memanfaatkan semua hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
staf pengajar Universitas Muhammadiyah Semarang dan non Universitas
Muhammadiyah Semarang.
7) Membimbing mahasiswa agar karya tulisnya memenuhi kriteria yang
dapat dipertanggungjawabkan.
c. Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pengabdian

kepada

masyarakat

adalah

kegiatan

dalam

rangka

melibatkan dosen untuk penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan


kemasyarakatan. Melalui kegiatan ini diharapkan pula dosen mendapat
umpan balik dari masyarakat. Hasil masukan tersebut sangat bermanfaat
dalam memberikan materi perkuliahan. Bahan kuliah akan lebih
mutakhir dan bermanfaat bagi masyarakat.
Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dosen dalam melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
1) Memastikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat benar-benar
sesuai dengan kepentingan masyarakat, sehingga dapat mengharumkan
nama universitas.
2) Memastikan

bahwa

kegiatan

pengabdian

kepada

masyarakat

dipersiapkan dengan baik, sehingga tidak merusak nama baik


Universitas Muhammadiyah Semarang.
C. Karyawan Fungsional
Karyawan fungsional meliputi pustakawan, laboran, dan teknisi
akademik. Pustakawan adalah tenaga administratif yang ditugasi
membantu melaksanakan proses belajar-mengajar, meliputi penyediaan
bahan-bahan pustaka perpustakaan. Laboran adalah tenaga administratif
yang ditugasi membantu pelaksanaan praktikum dan penelitian di
laboratorium. Teknisi akademik adalah petugas yang diberi tanggung
8

jawab mengoperasikan alat-alat laboratorium atau alat-alat praktikum


khusus. Tugas dan tanggung jawab karyawan fungsional secara umum
adalah sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan dan penelitian.
2) Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan penuh
pengabdian.
3) Meningkatkan

kemampuan

profesional

seusai

dengan

tuntutan

perkembangan ulmu pengetahuan dan teknologi.


Tugas dan tanggung jawab karyawang fungsional secara khusus masingmasing sebagai berikut:
a. Pustakawan
1) Mengatur dan merawat perpustakaan.
2) Mengatur dan melaksanakan layanan perpustakaan, antara lain meliputi:
a) Peminjaman bahan-bahan pustaka (buku, majalah, laporan penelitian,
dan sebagainya);
b) Pemberian informasi pustaka;
c) pemberian bantuan dalam menelusuri pustaka.
3) Melaksanakan tanggung jawab atas keberadaan dan keutuhan bendabenda pustaka.
b. Laboran
1) Membantu

menyiapkan

bahan-bahan

dan

peralatan

praktikum/

penelitian.
2) Membantu pelaksanaan praktikum/ penelitian.
3) Mengatur dan melayani peminjaman alat-alat praktikum/ penelitian.
4) Melaksanakan tanggung jawab baik atas keberadaan, keutuhan, dan
kebersihan alat-alat laboratorium maupun kerapihan laboratorium.
5) Membantu keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Teknisi Akademik
1) Mengatur dan melayani peminjaman/ pemakaian alat-alat sumber
belajar.
9

2) Mengawasi dan membantu pengoperasian alat-alat sumber belajar.


3) Melaksanakan tanggung jawab atas keberadaan, keutuhan, kebersihan,
dan kesiapan pakaian sumber belajar yang menjadi tanggung jawabnya.
D. Mahasiswa
Pembinaan mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi tidak dapat
dilepaskan dari eksistensi mahasiswa dalam totalitas kedudukan, fungsi,
dan perannya baik sebagai sivitas akademika maupun sebagai unsur
terpelajar bangsa dalam kaitannya sebagai warga negara yang baik.
Program pembinaan mahasiswa dalam rangka pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi dapat dibedakan atas dua kategori, yakni kategori
kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler yang bersifat wajib adalah berbagai kegiatan
program studi yang dihargai dengan jumlah satuan kredit semeseter
(SKS) tertentu, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan
non-SKS yang pada umumnya bersifat anjuran.
Hendaknya disadari bahwa keterikatan mahasiswa selama belajar dengan
para pembimbingnya sangat menentukan hasil lulusan. Karena itu,
kewajiban mahasiswa selain mengikuti tugas-tugas kurikuler terstruktur,
tetapi ia juga sebaiknya terlibat dalam program-program para
pembimbingnya. Para pembimbing pada kesempatan selama mereka
belajar dapat mengarahkan etika akademik dalam kegiatan ilmiah
maupun penerapan hasil-hasil penelitian.
Etika akademik mahasiswa melekat pada setiap kegiatan baik kegiatan
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Etika akademik mahasiswa
berfungsi membimbing dan mengendalikan setiap tindakan dan perilaku
mahasiswa dalam mencapai tujuan akhir belajar di perguruan tinggi yang
meliputi baik pemahaman dan penguasaan ilmu pengetahuan maupun
keterampilan (skill) dan sikap (attitude) ilmiah.
Tugas dan tanggung jawab mahasiswa meliputi bidang pendidikan dan
pengajaran, bidang penelitian dan penulisan karya ilmiah dan bidang

10

pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebutr dapat dibedakan


berdasarkan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
1.

Kegiatan Intrakurikuler
a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Tugas dan tanggung jawab mahasiswa di bidang pendidikan dan
pengajaran yang menyangkut kategori kegiatan intrakurikuler
adalah sebagai berikut:
1) Mengikuti kegiatan kuliah dengan sungguh-sungguh sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan program studi/ jurusan/ bagian.
2) Mengisi/ menandatangani daftar hadir mahasiswa dan dosen
(DHMD) dengan jujur setiap kali mengikuti kuliah.
3) Mengikuti kegiatan kuliah sesuai dengan yang tercantum di
dalam kartu rencana studi (KRS) pada semeseter yang sama,
yang telah disahkan oleh dosen wali dan SBA fakultas.
4) Mengikuti evaluasi proses pembelajaran (tes harian, ujian
tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS), ujian
skripsi/ tesis/ disertasi dengan jujur sesuai etika dan norma
akademik ujian.
5) Melaksanakan tugas-tugsa akademik terstruktur yang diberikan
dosen dan atau program studi/ jurusan/ bagian, yang relevan
dengan mata kuliah yang ditempuh secara objektif-ilmiah dan
bertanggung jawab.
6) Mencari secara aktif berbagai sumber kepustakaan dan belajar
sendiri dalam usaha memahami dan menguasai setiap mata
kuliah yang ditempuh dan keterkaitannya dengan mata kuliah
yang lain.
7) Memilih dan menentukan sejumlah mata kuliah dalam
pengisian KRS setiap semester dengan bimbingan dosen wali
sesuai dengan minat dan kemampuan akademik dan program
studi/ jurusan/ bagian.

11

8) Menjalin interaksi yang sehat sebagai peserta didik dengan para


dosen dan atau karyawan, serta dengan sesama mahasiswa
dalam proses pembelajaran secara lugas berdasarkan etika dan
norma akadmeik yang berlaku.
9) Melaksanakan kegiatan kurikuler non-SKS yang disyaratkan
untuk

menempuh

jenjang

dan

program

studi

tertentu

(matrikulasi, ujian kualifikasi, dan sebagainya).


b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah atau Publikasi
Tugas dan kewajiban mahasiswa di bidang penelitian dan penulisan
ilmiah adalah:
1) Melakukan penelitian mandiri dalam rangka menyelesaikan
tugas kurikuler (menulis tugas akhir/ skripsi/ tesis/ disertasi)
berdasarkan kaidah-kaidah metode penelitian ilmiah dalam
usaha memahami dan menghayati kebenaran dunia ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
2) Melakukan

penelitian/

kerja

praktikum

(laboratorium/

kepustakaan/ lapangan) untuk melengkapi tugas kurikuler


dalam mata kuliah tertentu.
3) Menulis tugas akhir/ skripsi/ tesis/ disertasi secara sungguhsungguh dengan memperhatikan etika dan norma akademik
khususnya tentang penulisan karya ilmiah.
4) Menulis laporan penelitian/ kerja praktikum (laboratorium/
kepustakaan/

lapangan)

sebaga

tugas

kurikuler

dengan

memperhatikan etika dan norma akademik khususnya tentang


penulisan karya ilmiah.
c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat
Tugas dan kewajiban mahasiswa yang menyangkut bidang
pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut:
1) Melaksanakan kuliah kerja nyata/ praktek kerja lapangan dan
sejenisnya sebaga tugas kurikuler dengan bimbingan dosen dan
atau program studi/ jurusan/ bagian sesuai dengan kalender

12

akademik yang telah ditetapkan universitas/ fakultas/ program


pascasarjana.
2) Melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan dalam rangka
pelaksanaan mata kuliah tertentu dengan bimbingan dan atau
program studi/ jurusan/ bagian/ bidang studi.
2.

Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Tugas dan kewajiban mahasiswa di bidang ekstrakurikuler yang
menyangkut bidang pendidikan dan pengajaran meliputi kegiatan
sebagai berikut:
1) Mengikuti program-program dosen pembimbingnya sejauh
memungkinkan dan sepanjang tahun selama mahasiswa belajar.
2) Mengikuti berbagai kegiatan akademik (diskusi ilmiah,
simposium, seminar, lokakarya, dan berbagai lomba ilmiah)
atas inisiatif sendiri atau atas penugasan dosen dan atau
program studi/ jurusan/ bagian berbagai usaha mengakumulasi
pengetahuan dan pengalaman, serta sikap akademik di samping
memperluas wawasan dan jaringan hubungan di antara kaum
terpelajar.
3) Mengikuti berbagai lomba ilmiah mahasiswa (a.l. LKTI Lomba
Karya Tulis Ilmiah; LKIP Loba Karya Inovatif Produktif;
LKWU Lomba Karya Widya Utama; dan lomba mengarang)
yang akan merangsang dan meningkatkan daya kreasi dan
inovasi ilmiah serta kemampuan kerja sama dalam tim.
4) Mengikuti salah satu atau sejumlah kegiatan dalam rangka
pembinaan minat dan kegemaran melalui berbagai unit
kegiatan mahasiswa (UKM) untuk meningkatkan apresiasi dan
jati diri dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan
sekitar, baik lingkungan alam, sosial maupun budaya.
5) Mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan di tingkat
nasional, universitas, fakultas, program studi/ jurusan/ bagian/
13

bidang kajian atau kelas maupun kepanitiaan yang bersifat adhoc, untuk mengembangkan kepemimpinan serta kemampuan
berorganisasi dan kerja sama kelompok sebagai perwujudan
unsur terpelajar bangsa.
6) Mengikuti

berbagai

kegiatan

untuk

meningkatkan

kesejahteraan sesama mahasiswa baik kesejahteraan jasmani


maupun rohani, dalam rangka memupuk keimanan dan
ketaqwaan serta jiwa wirausaha dan kemandirian.
7) Mengikuti kegiatan bakti sosial di lingkungan berbagai
kalangan masyarakat untuk meningkatkan kepekaan sosial dan
jiwa gotong-royong terhadap sesama warga negara.
b. Bidang Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
Tugas dan kewajiban mehasiswa yang menyangkut kegiatan
ekstrakurikuler di bidang penelitian dan penulisan karya ilmiah
sebagai berikut:
1) Melaksanakan kegiatan penelitian atas inisiatif sendiri atau
membantu kegiatan dosen sebagai kesempatan belajar dalam
memahami dan menghayati prosedur dan langkah-langkah
metodologis yang benar dan kejujuran ilmiah secara sistematis.
2) Melakukan penelitian perseorangan atau kelompok bersama
mahasiswa lainnya dalam rangka mengikuti berbagai lomba
ilmiah (LKTI, LKIP, LKWU, dan sebagainya) dan sekaligus
belajar menemukan dan mempertanggungjawabkan kebenaran
ilmiah dalam wacana pengembangan kreasi yang inovatif,
produktif, dan komprehensif.
3) Mengembangkan penerbitan pers kampus dan atau jurnal
ilmiah sebagai media penyampaian pandangan dan pendapat
kritis mahasiswa berdasarkan kebebasan akademik yang
bertanggungjawab.
4) Menulis dan menyebarluaskan karya ilmiah melalui berbagai
kegiatan akademik dan atau media massa sebagai wujud
pertanggungjawaban sosial mahasiswa sebagai kaum terpelajar.
14

c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat.


Tugas dan tanggungjawab mahasisw yang mendapat kegiatan
ekstrakurikuler di bidang pengabdian kepad masyarakat adalah
sebagai berikut:
1) Melaksanakan KKN, PKL dan PBL serta kegiatan lain baik
perseorangan maupun kelompok yang merupakan bagian dari
pengabdian kepada masyarakat sebagai wahana belajar
menggali,

menformulasikan,

permasalahan

yang

dan

dihadapi

memecahkan

masyarakat

luas

berbagai
dalam

kedudukan, peran, dan fungsi mahasiswa sebagai unsur


terlepajar bangsa.
2) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan
sepengetahuan program studi/ jurusan/ bagian/ bidang kajian,
fakultas, dan universitas.

15

BAB III
TINDAKAN DAN PERILAKU
YANG MELANGGAR ETIKA AKADEMIK DAN TATA LAKU

A.

Pimpinan Akademik
Seorang pimpinan akademik dianggap melanggar etika akademik bila
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Melalaikan/ tidak melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya
secara bertanggungjawab.
2) Menggunakan kedudukan sebagai pimpinan untuk kepentingan pribadi
atau golongan.
3) Melalaikan/

tidak

melaksanakan

secara

sungguh-sungguh

hasil

keputusan instansi/ atasan/ lembaga yang berwenang untuk itu.


4) Mencerminkan sikap diskriminatif yang menguntungkan diri sendiri atau
suatu pihak yang dapat menimbulkan kegelisahan atau rasa tidak puas dari
pihak lain.
5) Menghalang-halangi dosen atau karyawan untuk mendapat promosi yang
menjadi haknya tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
6) Melalaikan/ tidak menyampaikan atau terlambat menyampaikan
informasi kepada dosen dan atau karyawan, sehingga merugikan yang
bersangkutan.
B.

Dosen
1. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Seorang dosen dalam melaksanakan tugas Tridharma dianggap telah
melakukan tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik dalam
bidang pendidikan dan pengajaran bila melakukan hal-hal berikut:
a. Melalaikan/ tidak melakukan tugas pendidikan dan pengajaran
sebagaimana telah ditetapkan di dalam silabus tanpa alasan yang sah
atau melakukan kelalaian secara sengaja.
b. Melaksanakan tugas dengan melakukan tindakan pilih kasih.
16

c. Melalaikan atau tidak melaksanakan tugas dengan tekun/ serius


dalam proses pendidikan dan pengajaran, serta dalam menangani
masalah yang dihadapi mahasiswa.
d. Membocorkan atau memberitahukan soal ujian kepada mahasiswa
atas dasar pilih kasih atau sebab-sebab lain, serta memberi tahu hasil
ujian sebelum ada pengumuman resmi oleh fakultas.
e. Memberi nilai ujian tanpa suatu pedoman atau tanpa kreteria yang
jelas.
f. Melalaikan/ tidak menjalankan tugas pendidikan dengan baik, antara
lain keengganan bertemu dengan mahasiswa untuk tujuan diskusi,
menunda pemeriksaan laporan akhir/ skripsi/ tesis/ disertasi tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
g. Menyembunyikan hasil ujian yang sebenarnya.
h. Menyuruh mahasiswa melakukan sesuatu di luar tugas pendidikan
dan pengajaran yang resmi, sehingga merugikan mahasiswa baik dari
segi waktu maupun keuangan.
i. Meminta imbalan baik berupa jasa, uang, maupun hadiah-hadiah
lainnya dari mahasiswa asuhannya.
j. Mempersulit secara sengaja kelulusan mahasiswa dan tujuan untuk
memperoleh suatu imbalan dari mahasiswa tersebut.
k. Tidak melaksanakan perkuliahan dalam waktu yang lama, sebagai
bentuk hukuman kepada mahasiswa.
2. Bidang Penelitian dan Karya Imiah atau Publikasi
a. Penelitian dan Karya Ilmiah
Seorang dosen dianggap melanggar etika akademik bidang penelitian
dan karya ilmiah bila melakukan hal-hal berikut:
1) Mencantumkan namanya atau dengan sengaja membiarkan namanya
dicantumkan di dalam suatu kelompok penelitian, makalah, kertas
kerja ilmiah, atau buku, padahal dosen yang bersangkutan tidak
terlibat secara langsung dalam pelaksanakaan penelitian tersebut.

17

2) Mengaku dirinya sebagai peneliti tunggal dalam suatu proyek


penelitian yang sebenarnya dikerjakan secara berkelompok dengan
rekan peneliti lainnya atau bawahannya.
3) Melakukan

penelitian

yang

bertentangan

dengan

peraturan

universitas/ fakultas dan peraturan perundang-undangan.


4) Melakukan penelitian dengan subyek manusia tanpa meminta
persetujuan subyek.
5) Melakukan pendokumentasian yang tidak benar serta jujur, misalnya
dalam mengutip kata-kata pendapat orang lain (lisan/ tulisan) tanpa
menyebutkan sumbernya atau membuat kutipan yang menyesatkan.
6) Memutarbalikan atau memalsukan data untuk tujuan-tujuan tertentu
seperti mendukung teori atau penemuan yang disenangi, terutama
penelitian yang mendapat bantuan biaya dari sponsor.
7) Melakukan penipuan/ penyelewengan penggunaan dana penelitian
atau dana lainnya yang seharusnya untuk kelancaran pelaksanaan
proyek penelitian.
8) Melakukan plagiatisme metode dan prosedur penelitian atau
penulisan karya ilmiah.
9) Menjegal suatu proyek atau karya penelitian dosen lain seperti
sengaja membuat kerusakan pada peralatan penelitian fakultas/
universitas, antara lain perusakan terhadap data laboratorium, bahanbahan penelitian (termasuk hewan percobaan), peralatan komputer,
dan sebagainya.
10) Membuat laporan kemajuan penelitian tidak sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan.
b. Publikasi
Seorang dosen dianggap berperilaku melanggar etika akademik
dalam publikasi bila melakukan hal-hal berikut:
1)

Menertibkan tulisan dalam bentuk makalah, kertas kerja ilmiah


atau buku yang seluruhnya atau sebagian besar ditulis oleh
orang

lain,

kemudian

(plagiatisme).
18

ditulis

atas

namanya

sendiri

2)

Menerbitkan tulisan dalam bentuk makalah, kertas kerja ilmiah


atau buku yang dikarang bersama-sama, lalu ditulis sebaga
pengarang tunggal.

3)

Menggunakan kedudukan, status, jabatan, dan pengaruh


kekuasaannya (sebagai Dekan/ Pembantu Dekan/ Ketua
Jurusan/ Kepala Bagian) kepada bawannya atau mahasiswa
untuk memaksa memasukkan namanya ke dalam suatu proyek/
kelompok penelitian, atau ke dalam kelompok pengarang suatu
karya

ilmiah/

publikasi/

penerbitan,

tetapi

dia

tidak

memberikan sumbangan ilmiah apapun yang dianggap layak,


baik sebagai peneliti maupun sebagai pengarang.
4)

Mengambil data hasil penelitian orang lain, seperti hasil kerja


laboratorium, hasil kerja lapangan/ perpustakaan, baik yang
belum maupun yang sudah diterbitkan/ dipublikasikan,
kemudian menjadikannya sebagian dari kajian ilmiahnya tanpa
membuat pernyataan yang jujur terhadap sumber aslinya.

5)

Menggunakan data atau hasil penelitian yang diperoleh dari


hasil

penelitian

persetujuan

dari

kelompok

(collaborative

rekan-rekan

peneliti

work)

tanpa

dengan

tidak

mencantumkan nama-nama peneliti lainnya.


6)

Menggunakan data penelitian atau hasil kerja mahasiswa yang


dibimbingnya tanpa persetujuan dari mahasiswa tersebut, dan
mengaku bahwa dia sebagai peneliti tunggal hasil penelitian
tersebut.

7)

Menyalin ide atau ciptaan orang lain yang tersimpan dalam


bentuk tertulis, tercetak, slide elektronik, atau dalam bentuk
alat apapun untuk pengajaran dan penelitian yang diakui
sebagai pencipta ide tersebut.

8)

Mengambil ide dari karangan orang lain dengan melakukan


perubahan tertentu tanpa menuliskan/ merujuk sumber aslinya,
kemudian disusunnya kembali dengan cara sedemikian rupa

19

yang memberikan gambaran seolan-olan sebagai pengungkap


ide tersebut.
9)

Menerjemahkan tulisan atau karangan orang lain secara penuh


atau sebagian, kemudian hasil terjemahannya itu dianggap
sebagai karangannya sendiri.

3. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat


Seorang dosen dianggap melanggar etika akademik pengabdian kepada
masyarakat bila melakukan hal-hal berikut:
a. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak sesuai
dengan kepentingan masyarakat sehingga berdampak negatif
terhadap Universitas Muhammadiyah Semarang.
b. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tanpa
dipersiapkan dengan matang, sehingga berdampak negatif terhadap
lembaga.
c. Melalaikan/

tidak

memberitahukan

dan/

atau

tidak

mengkoordinasikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada


pimpinan.
d. Melalaikan/ tidak berusaha melibatkan sebanyak mungkin dosen,
terutama dosen muda dan/ atau mahasiswa dalam melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat.
C.

Karyawan Fungsional
Tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik bagi karyawan
fungsional meliputi yang umum dan khusus. Tindakan dan perilaku yang
melanggar etika akademik secara umum bila karyawan fungsional
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Melalaikan/ tidak melaksanakan tugas dengan tekun/ serius.
2) Melalaikan/

tidak

berupaya

meningkatkan

kemampuan

kerja/

profesionalisme.
3) Melakukan tindakan yang tidak santun atau berperilaku tidak senonoh
dalam melakukan pelayanan akademik.
20

4) Mencerminkan perilaku pilih kasih dalam melaksanakan tugas pelayanan


akademik.
5) Meminta imbalan dalam pelaksanaan tugas pelayanan akademik.
Tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik secara khusus bila
karyawan fungsional melakukan hal-hal berikut:
a. Pustakawan
1)

Melalaikan/ tidak menjaga keberadaan dan keutuhan bendabenda pustaka.

2)

Melalaikan/ tidak bersedia melaksanakan/ memberikan layanan


perpustakaan tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

3)

Melalaikan/ tidak memberikan sanksi kepada pelanggar


ketentuan/ tata tertib pelayanan jasa perpustakaan.

b. Laboran
1)

Melalaikan kebersihan dan kerapihan ruang laboratorium.

2)

Melalaikan keberadaan, keutuhan, dan kebersihan alat-alat


laboratorium.

3)

Melalaikan/ tidak menyiapkan bahan-bahan dan peralatan


keperluan praktikum/ penelitian.

4)

Melalaikan/

tidak

membantu

pelaksanaan

praktikum/

penelitian.
5)

Melalaikan/ tidak melayani peminjaman alat-alat praktikum/


penelitian tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

6)

Membocorkan atau memberikan soal ujian yang akan diujikan.

7)

Melalaikan/ tidak membantu keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Teknisi Akademik
1) Melalaikan keberadaan, keutuhan, kebersihan, dan kesiapan pakaian/
alat sumber belajar yang menjadi tanggung jawabnya.
2) Melalaikan/ tidak melayani peminjaman/ pemakaian alat sumber
belajar tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3) Melalaikan/ tidak mengawasi dan membantu dalam pengoperasian
alat sumber belajar.
4) Membocorkan atau memberitahukan soal ujian yang akan diujikan.
21

D.

Mahasiswa
Tindakan dan perilaku yang melanggar etika akademik bagi mahasiswa
meliputi kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Keduanya berhubungan
dengan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan penulisan karya ilmiah serta pengabdian kepada
masyarakat.
1. Kegiatan Intrakurikuler
a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
1)

Melalaikan/ tidak mengikuti kuliah atau kegiatan kurikuler


lainnya tanpa memberitahu dan atau tanpa alasan yang jelas
kepada dosen/ jurusan/ bagian/ program studi.

2)

Mengganggu dalam proses belajar mengajar di kelas.

3)

Melanggar nilai dan norma kejujuran ilmiah baik langsung


maupun tidak langsung dalam mengikuti ujian atau bentuk
evaluasi lainnya dalam proses pembelajaran.

4)

Melakukan interaksi dan tindakan yang mengandung unsur


komersial dan/ atau a-susila dengan dosen/ karyawan sesama
mahasiswa dalam usaha memperoleh soal atau nilai hasil ujian
atau fasilitas belajar dan fasilitas lain untuk memperoleh
keuntungan pribadi, sehingga menodai proses pembelajaran.

5)

Mempunyai sikap tidak terbuka terhadap kritik/ koreksi dalam


proses pembelajaran di kelas/ kampus demi mempertahankan
pandangan/ pendapat/ kepentingan pribadi dalam rangka
pelaksanaan tugas-tugas kurikuler.

6)

Menyembunyikan atau tidak menyebutkan sumber informasi


ilmiah yang diperoleh dari orang lain dalam rangka
pelaksanaan tugas-tugas kurikuler.

7)

Menyuruh mahasiswa yunior melakukan suatu tugas di luar


tugas yang resmi.

b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah atau Publikasi


22

1)

Mengaburkan rancangan penelitian dengan tidak menjelaskan


rancangan tersebut untuk penulisan tugas akhir/ skripsi/ tesis/
disertasi selengkapnya secara jujur kepda sumber data,
sehingga menimbulkan kecurigaan dan kekhawatiran, bahkan
ketakutan warga masyarakat yang diteliti.

2)

Melakukan manipulasi atau bahkan memalsukan data (primer


dan atau sekunder) untuk kepentingan pembenaran suatu
pandangan atau kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu,
sehingga hasil penelitian untuk skripsi/ tesis/ disertasi tidak
ilmiah.

3)

Melakukan plagiarisme sebagian atau seluruh hasil penelitian


atau kajian orang lain dalam rangka penulisan skripsi/ tesis/
disertasi.

4)

Melakukan penulisan tugas akhir/ skripsi/ tesis/ disertasi yang


mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan sifat dan
nilai-nilai kebenaran ilmiah.

c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat


1)

Melakukan tindakan di luar ketentuan dan norma-norma


akademik dalam kegiatan KKN/ KKU atau PBL, sehingga
merugikan nama baik lembaga/ sivitas akademika/ fakultas/
universitas.

2)

Melakukan tindakan di luar ketentuan dan norma-norma


akademik dalam kegiatan KKN/ KKU atau PBL, sehingga
menimbulkan ketegangan bahka keresahan dalam kehidupan
masyarakat yang bersangkutan.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
1)

Mengikuti berbagai kegiatan akademik (diskusi ilmiah,


seminar, lokakarya, lomba karya ilmiah, dan sebagainya) di
dalam atau di luar kampus tanpa kesungguhan berpartisipasi
23

secara akademis, tetapi lebih mengutamakan untuk memenuhi


kepentingan pribadi atau menyenangkan pihak-pihak tertentu.
2)

Mengikuti berbagai kegiatan akademik atas nama lembaga/


sivitas akademika tanpa sepengetahuan dan persetujuan
jurusan/ bagian/ program studi dan fakultas/ universitas.

3)

Mengemukakan pandangan/ pendapat yang bersifat provokatifpolitis

dalam

berbagai

kegaitan

akademik,

sehingga

menimbulkan ketegangan/ kerusuhan sosial dalam kehidupan


masyarakat luas.
4)

Melakukan berbagai kegiatan kemahasiswaan (pengembangan


minat dan kegemaran, organisasi, kesejahteraan, bakti sosial,
dan sebagainya) yang bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai
kebenaran ilmiah.

b. Bidang Penelitian dan Karya Ilmiah dan Publikasi


1)

Melakukan kegiatan penelitian/ kerja praktek atas inisiatif


sendiri yang mengandung unsur pelanggaran terhadap normanorma kegiatan akademik.

2)

Melakukan berbagai tindakan yang mengandung unsur


provokatif-politis dalam rangka kegiatan penelitian atas
inisiatif

sendiri,

sehingga

menimbulkan

keresahan

dan

gangguan kehidupan masyarakat luas.


3)

Menulis dan menyebarluaskan karya ilmiah melalui berbagai


kegiatan akademik dan atau media massa yang mengandung
unsur-unsur yang bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai
kebenaran ilmiah.

4)

Menulis dan menyebarluaskan karya ilmiah melalu berbagai


kegiatan akademik dan atau media massa yang mengandung
unsur-unsur

provokatif-politis,

sehingga

menimbulkan

keresahan, kerusuhan dalam kehidupan masyarakat luas.


c. Bidang Pengabdian kepada Masyarakat

24

1)

Melakukan berbagai tindakan dalam kegiatan pengabdian


kepada masyarakat atas inisiatif sendiri atau atas anjuran
jurusan/ bagian/ program studi yang mengandung unsur
pelanggaran terhadap etika dan norma-norma

kegiatan

akademik.
2)

Mengemukakan pandangan/ pendapat dalam rangka kegiatan


pengabdian kepada masyarakat yang mengandung unsur-unsur
yang bertentangan dengan sifat dan nilai-nilai kebenaran
ilmiah.

3)

Mengemukakan

pandangan/

pendapat

dalam

rangka

pengabdian kepada masyarakat yang mengandung unsur


provokatif-politis, sehingga menimbulkan gangguan atua
bahkan rusaknya tata kehidupan masyarakat luas.

25

BAB IV
PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI

A.

Pemberian Penghargaan
Penghargaan atau award diberikan kepada sivitas akademika atas dasar
prestasi kerja, hasil kerja (kinerja), dan usaha yang membawa harum nama
almamater, atau pengalaman kerja yang ditempuh tanpa cacat/ cela selama
10, 20, 30 tahun atau lebih.
Penghargaa dapat berupa kata-kata (lisan), pemberian sertifikat, piagam, dan
atau berbentuk barang.
Jenis Penghargaan
Jenis penghargaan yang diberikan bergantung kepada berbagai kriteria,
antara lian jenis pengabdian, prestasi, jasa, dan bentuk lain yang sangat
menguntungkan bagi kemajuan fakultas/ universitas. Jenis penghargaan
dapat berupa:
1)

Pujian secara lisan;

2)

Ucapan terima kasih;

3)

Sertifikat keberhasilan;

4)

Surat penghargaan;

5)

Hadiah berupa barang/ cindera mata;

6)

Peningkatan fasilitas;

7)

Pembebasan SPP;

8)

Pengiriman ke luar negeri;

26

9)

Pemberian Doktor Honoris Causa dari Universitas Muhammadiyah


Semarang;

10) Peloncatan jabatan fungsional untuk dosen;


11) Publisitas.
B.

Pemberian Sanksi
Sanksi diberikan kepada sivitas akademika atas dasar pelanggaran terhadap
Etika Akadmik dan Tata Laku Penyelenggaraan Tridharma Perguruan
Tinggi, yang dapat membawa dampak negatif terhadap kinerja Universitas
Muhammadiyah Semarang dan yang dapat membawa gambaran (image)
buruk tentang Universitas Muhammadiyah Semarang di mata masyarakat
luas.
1.

Jenis Sanksi
Jenis sanksi yang dijatuhkan bergantung kepada berbagai kriteria
antara lain jenis pelanggaran, berat-ringannya, dan fakta-fakta lain.
Jenis sanksi dapat berupa:
1)

teguran langsung oleh ketua jurusan/ dekan;

2)

peringatan ringan secara tertulis;

3)

peringatan sedang secara tertulis;

4)

peringatan keras secara tertulis;

5)

penonaktifan tugas selama jangka waktu tertentu;

6)

usulan untuk mengundurkan diri dari sivitas akademika


Universitas Muhammadiyah Semarang.

7)

Pengumuman semua tingkat sanksi secara lisan atau tertulis


kepada publik, bergantung kepada berat ringannya pelanggaran.
27

a.

Sanksi Pimpinan Akademik


Jenis sanksi untuk pimpinan akademik dapat berupa:
1) Pimpinan akademik yang melanggar etika dapat diberi
peringatan baik lisan maupun tertulis oleh atasannya atau
lembaga normatif fakultas/ universitas.
2) Unsur pimpinan yang sudah mendapat peringatan lisan/ tertulis
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tetapi mengulangi
perbuatannya, dapat diberhentikan dari jabatannya oleh
pejabat yang mengangkatnya atas usul atasan langsung atau
lembaga normatif yang terkait.
3) Seorang pejabat yang dipilih atas usul lembaga normatif bila
benar-benar

melanggar

etika

akademik

dan

tidak

memperhatikan teguran-teguran dari pejabat atau lembaga


yang berwenang dapat diberhentikan oleh pejabat yang
mengangkatnya atas usul tertulis dari badan normatif.
b.

Sanksi Dosen
Jenis sanksi untuk dosen dapat berupa:
1)

tidak boleh membimbing untuk waktu tertentu jenjang


pendidikan S1;

2)

tidak boleh mengajar untuk waktu tertentu di semua jenjang


pendidikan;

3)

tidak boleh menguji untuk waktu tertentu di semua jenjang


pendidikan;

28

4)

tidak diusulkan untuk naik jabatan fungsional/ pangkat/


golongan untuk waktu tertentu atau diturunkan pangkatnya;

5)

diusulkan diberhentikan dengan hormat atas permintaan


sendiri;

6)
c.

diusulkan diberhentikan tidak dengan hormat.

Sanksi Karyawan Fungsional


Jenis sanksi untuk karyawan fungsional dapat berupa:

d.

1)

dipindahkan menjadi karyawan biasa;

2)

ditangguhkan kenaikan pangkatnya/ golongannya;

3)

diturunkan pangkatnya/ golongannya;

4)

diberhentikan dengan hormat;

5)

diberhentikan dengan tidak hormat.

Sanksi Mahasiswa
Jenis sanksi untuk mahasiswa dapat berupa:
1)

tidak boleh mengikuti kuliah dan ujian untuk beberapa mata


kuliah/ seluruhnya;

2.

2)

dianjurkan untuk pindah ke perguruan tinggi lain;

3)

diputus-studikan (drop out).

Lama Sanksi
Lamanya suatu sanksi bergantung kepada jenis sanksi/ berat ringannya
dan jenis pelanggaran dan/ atau pertimbangan-pertimbangan lainnya.

3.

Pernyataan Keberatan
Pihak yang kena sanksi dapat mengajukan pernyataan keberatan.
29

a.

Pernyataan keberatan dapat diajukan oleh yang bersangkutan


terhadap sanksi yang dijatuhkan.

b.

Pernyataan keberatan diajukan kepada instansi yang lebih


tinggi dari pihak yang menjatuhkan sanksi.

c.

Pernyataan keberatan harus diajukan secara tertulis oleh yang


bersangkutan selambat-lambatnya dua mingg setelah surat
keputusan diterima.

4.

Rehabilitasi
Rehabilitasi dapat dilakukan:
a.

Bila sanksi yang dijatuhkan di tingkat jurusan tidak dapat


diterima oleh yang bersangkutan karena merasa tidak bersalah,
yang bersangkutan dapat mengajukan naik banding ke tingkat/
fakultas/ universitas.

b.

Bila ternyata pada tingkat akhir yang bersangkutan dinyatakan tidak


bersalah, pihak fakultas/ universitas berhak merehabilitasi nama
baik yang bersangkutan dengan cara tertulis atau melalui publisitas.

30

BAB V
PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI

A.

Pelaksanaan Pemberian Penghargaan


Setiap sivitas akademika berhak mendapat penghargan bila berprestasi dan
membawa nama baik jurusan/ fakultas/ universitas. Dalam hal pemberian
penghargaan akan dilibatkan pihak yang berwenang memberi penghargaan
dan proses pemberian penghargaan.
1. Pihak yang berwenang memberi penghargaan
Pihak yang berwenang memberi penghargaan adalah:
a. Ketua jurusan yang bersangkutan, bila sifatnya intern atau dalam
lingkup kecil.
b. Dekan, bila sifatnya lebih luas dan membawa nama fakultas atau
yang diusulkan oleh jurusan untuk dosen dan karyawan fungsional.
c. Dekan, bila sifatnya umum dan membawa nama baik universitas atau
yang diusulkan oleh dekan fakultas.
d. Dekan dibantu oleh tim kecil yang dibentuk di komisi IB senat
Universitas yang keanggotaannya terdiri atas anggota Senat dan
Panitia Penilaian Pemberian Penghargaan bagi Orang-orang yang
Berjasa kepada Universitas Muhammadiyah Semarang yang diketuai
oleh Sekretaris Senat Universitas Muhammadiyah semarang pada
kondisi yang sifatnya lebih umum dan mencangkup universitas serta
kepentingan nasional.
31

2. Proses Pemberian Penghargaan


Pemberian penghargaan dilaksanakan setelah proses berikut:
a. Ketua jurusan, sebelum memberikan penghargaan meminta kepada
yang bersangkutan memberikan data sebagai bukti berprestasi atau
berjasa baik berupa sumbangan pemikiran atau karya nyata.
b. Dekan, sebelum memberi penghargaan, meneliti dahulu data yang
diusulkan oleh jurusan untuk dosen, atau oleh Sekretaris Fakultas
untuk mahasiswa, atau oleh Sekretaris Fakultas untuk karyawan
fungsional, atau oleh tim khusus yang dibentuk untuk maksud
tersebut.
c. Dekan, sebelum memberi penghargaan, meneliti dahulu data yang
diusulkan oleh dekan, atau tim khusus yang dibentuk untuk maksud
tersebut.
d. Dekan dalam mengambil keputusannya dibantu oleh tim kecil
sebagaimana dimaksudkan dalam butir (d) pada Bab V A.1.
B.

Pelaksanaan Pemberian Sanksi


1. Pihak yang berwenang memberi sanksi
Pihak yang berwenang memberi sanksi adalah:
a. Ketua jurusan yang bersangkutan, bila sifatnya intern atau dalam
lingkup kecil.
b. Dekan, bila sifatnya lebih luas atau bila sanksi dari ketua jurusan/
yang diusulkan oleh jurusan untuk dosen dan karyawan fungsional,

32

tim khusus yang dibentuk untuk masalah tersebut, tidak diindahkan/


tidak dilaksanakan.
c. Dekan, bila sifatnya lebih umum, bila sanksi yang dijatuhkan oleh
dekan yang diusulkan oleh dekan/ tim khusus yang dibentuk untuk
itu, tidak diindahkan/ tidak dilaksanakan.
d. Dekan akan mengesahkan keputusan Keputusan senat Universitas,
dalam hal terjadinya butir (c).
e. Dekan melaksanakan keputusan Senat setelah membahas keputusan
tim ahli bersifat ad-hoc atau tetap yang keanggotaannya terdiri atas
orang-orang ahli terpilih yang dibentuk Senat Universitas dan
disahkan oleh Dekan.
2. Proses pemberian sanksi
Pemberian sanksi dilaksanakan setelah proses berikut:
a. Ketua jurusan, sebelum menjatuhkan sanksi terlebih dahulu
memanggil yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi disertai
bukti-bukti yang relevan.
b. Sebelum diberikan sanksi, yang bersangkutan diberi kesempatan
membela diri.
c. Sebelum menjatuhkan sanksi, dekan meneliti dahulu data yang
diusulkan oleh jurusan untuk dosen, oleh Sekretaris Fakultas untuk
mahasiswa, oleh Sekretaris Fakultas untuk karyawan fungsional, atau
tim khusus untuk itu/ majelis etika akademik, kemudian memanggil
yang bersangkutan untuk diminta klarifikasi dan pembelaan diri
disertai bukti-bukti yang berkaitan.
33

d. Dekan setelah menerima usulan pemberian sanksi dari Dekan,


menyerahkan seluruh berkas kepada Senat Universitas dan Senat
memanggil Tim ahli yang bersifat ad-hoc yang telah dibentuk
berdasarkan Bab V.B.1.c untuk dipelajari dan membahasnya, serta
dibuat keputusan.
e. Senat membahas hasil keputusan Tim (butir d) dan setelah
mendengarkan penjelasan dari Tim.
f. Senat menyerahkan keputusan pada butir (e) kepada Sekretaris
Senat, dan Sekretaris Senat meneruskannya kepada Dekan untuk
dilaksanakan.

34

Anda mungkin juga menyukai